Вы находитесь на странице: 1из 43

Peta Konsep

PERSEBARAN FLORA

Persebaran Tumbuhan di Flora Malesiana


Muka Bumi

Penyebaran tumbuh- 4. Flora Sumtra-


tumbuhan Kalimantan
Pembagian Flora

3. Flora Jawa-
Bali
1. Pola Penyebaran
Geografi Secara Meluas 2. Flora
Wallacea
2. Pola Penyebaran
Diskontinu 1. Flora Irian
Jaya
3. Pola Penyebaran
Terbatas

Hutan Hujan Tropik

Hutan Musim
Jenis Vegetasi

Hutan Peggunungan

Hutan Tropik

Hutan Bakau
BAB III

PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA

3.7. Persebaran Pertumbuhan di Muka Bumi

Eksistensi suatu jenis spesies tumbuhan di suatu kawasan sangat erat

hubungannya dengan persyaratan hidup bagi tumbuhan yang bersangkutan. Tidak

ada spesies tumbuhan yang tersebar secara terus-menerus dan berkesinambungan.

Dalam proses penyebaran tumbuhan biasanya terjadi kesenjangan yang akan diisi

oleh spesies lain. Penyebaran tumbuh-tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi

tiga pola yaitu :

1. Pola Penyebaran Geografi Secara Meluas

Suatu spesies tumbuhan mampu menyebar secara luas di permukaan bumi.

Spesies ini terdapat dimana-mana, contohnya rumput. Speseies tumbuhan yang

tersebar meluas di permukaan bumi di sebut kosmopolitan.

2. Pola Penyebaran Diskontinu

Penyebaran suatu spesies sangat terbatas di dua atau tiga area dan tidak

terdapat di area atau kawasan lain. Misalnya, pohon tulip hanya tersebar di dua

lokasi, yaitu di bagian tenggara Amerika.

3. Pola Penyebaran Terbatas

Penyebaran spesies tertentu terbatas pada satu atau dua area. Keadaan pola ini

termasuk spesies endemik, baik endemik luas (broad endemik) maupun endemik
sempit (narrow endemic). Endemik luas misalnya pinus kuning (yellow pine) di

Amerika Serikat bagian barat heveabrasiliensis di lembah Amazon. Di kawasan

itu spesies endemik makro ini menguasai 90% kawasan yang bersangkutan.

Pembagian daerah flora di dunia dapat dilihat pada peta berikut ini :

Gambar 3.1. Peta Persebaran Flora di Dunia (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

Keterangan peta :

= Tundra = Semidesert
= Coniferous foresis = Medheranean or chaparrial
= Deciduous foresis = Savana
= Prairie steppe = Tropical rain forest
= Desert

Tumbuhan-tumbuhan tersebar berdasarkan faktor iklim dan topografi.

Faktor topografi atau ketinggian tempat sangat berpengaruh pada suhu sehingga
menimbulkan variasi pada tumbuh-tumbuhan. Ian Pole membedakan pesebaran

tumbuh-tumbuhan berdasarkan faktor ketinggian suatu lokasi, yaitu :

1. Hutan Dataran Rendah (0 – 300 mdpl).

Hutan pada dataran rendah memiliki pohon-pohon yang besar, kurus, dan

tinggi dengan pangkalnya yang berakar papan. Bagian bawahnya di tumbuhi

semak dan pohon muda serta terdapat tumbuhan merambat ke pohon.

2. Hutan Kaki Pegunungan (300 – 1.650 mdpl)

Hutan di kaki pegunungan memiliki ukuran pohon yang lebih kecil dan lebih

pendek dari hutan dataran rendah.

3. Hutan Gunung (1.650 – 2.250 mdpl)

Hutan gunung yaitu hutan yang memiliki kriteria tumbuha berdaun jarum dan

di bawahnya terdapat tumbuhan paku-pakuan.

4. Hutan Lumut (2.250 – 3.000 mdpl)

Hutan pada ketinggian ini, pada batang dan daun dari pohon-pohonnya

tertutup lumut.

5. Hutan Gunung Tinggi (3.000 – 3.350 mdpl)

Hutan di wilayah Gunung tinggi pohon-pohonnya lebih rendah daripada

hutan lumut dan bergerombol dengan rumput sebagai tumbuhan utamanya.


Faktor yang mempengaruhi spesies tumbuhan yang terdapat pada

ekosistem data adalah udara, iklim dan tanah. Keadaan ekosistem darat di muka

bumi ini berbeda-beda sesuai dengan letak lintang dan keinginannya sehingga

terbentuk bermacam-macam daerah habitat atau bioma antara lain yaitu ;

1. Bioma Hutan Hujan Tropik

Hutan hujan merupakan bioma paling kompleks, jumlah dan jenis

vegetasinya sangat banyak dan bervariasi, keadaan itu disebabkan oleh iklim

mikro yang sangat sesuai bagi kehidupan berbagai jenis tumbuhan. Iklim hutan

hujan tropis dicirikan dengan musim hujan yang panjang, suhu udara, dan

kelembapan udara tinggi.

Terdapat beberapa lapisan vegetasi dalam hutan hujan, yaitu sebagai

berikut:

a) Lapisan vegetasi yang tingginya mencapai 35-42 m, dan daunnya merupakan

”kanopi” (payung) bagi vegetasi dibawahnya.

b) Lapisan tertutup kanopi dengan ketinggian vegetasi berkisar 20-35 m, pada

lapisan ini sinar matahari masih bias menembus.

c) Lapisan tertutup kanopi berkisar 4–20 m, merupakan daerah kelembapan

udara relatif konstan.

d) Lapisan vegetasi dengan ketinggian berkisar 1-4 m.


e) Lapisan vegetasi dengan ketinggian antara 0-1 m, berupa anakan pohon serta

semak belukar

Jenis-jenis yang umum ditemukan di hutan ini, yaitu: Meranti

(Shorea dan Parashorea), keruing (Dipterocarpus), Kapur (Dryobalanops), kayu

besi (Eusideroxylon zwageri), kayu hitam (Diospyros sp).

Gambar 3.2. Bioma Hutan Hujan Tropik (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

Persebaran bioma hutan hujan tropis di daerah antara 10º LU dan 10º LS,

termasuk di dalamnya Hutan Amazon (Amerika Tengah), Afrika Barat,

Madagaskar Timur, Asia Selatan (Indonesia dan Malaysia), dan Australia.


Gambar 3.3. Peta Persebaran Huan hujan tropis di dunia

Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id

Gambar 3.4. Bioma Hutan Hujan Tropik (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

2. Bioma Hutan Musim

Pohon-pohon yang tumbuh di hutan musim ajan tumbuh lebih jarang sehingga

sinar matahari dapat menembuis ke celah-celah dedaunan sampai ke tanah. Hal ini
menyebabkan tumbuhan penutup tanah menjadi lebih bebas tumbuh.phon yang

tumbuh adalah pohon jenis berdaun rontok/ gugur yang menggurkan daunnya

pada musim panas/kering misalnya jati.

Daerah dengan iklim hangat yang memiliki hutan musim meliputi:

Kepulauan Amerika Tengah, Amerika Selatan, Timur Cina, India, Selatan

Afrika dan Utara Australia. Pasifik termasuk Indonesia. (Di Indonesia sendiri

umumnya hutan musim banyak berada di pulau Jawa, Nusa Tenggara, Maluku,

dan Papua)

Karakteristik Hutan Musim

Berikut merupakan karakteristik atau ciri-ciri dari hutan yang bisa disebut

dengan butan musim, diantaranya:

1. Jenis tumbuhan yang ada dalam ekosistem hutan musim didominasi oleh

spesies pohon yang menggugurkan daunnya pada musim kering, maka

hutan musim biasa juga disebut hutan gugur daun.

2. Tumbuhan yang terdapat di Hutan Musim biasanya membentuk formasi

musiman, misalnya pada musim kemarau daun akan meranggas atau gugur

untuk mengurangi penguapan.

3. Lapisan kayunya sangat tebal sehingga bisa bertahan ketika musim

kemarau datang.

4. Umumnya jenis tumbuhan yang terdapat pada hutam musim adalah

tumbuhan trofopit, yaitu tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan


musim hujan dan musim kemarau, juga tahan terhadap kekeringan

panjang.

5. Ciri yang paling khas pada hutan musim akan terlihat ketika perubahan

musim karena pada musim hujan semua vegetasi yang terdapat di hutan

musim akan tumbuh dengan sangat lebat dan kebalikannya pada musim

kemarau hampir sebagian besar tumbuhannya akan menggugurkan

daunnya.

6. Lamanya daun gugur bergantung kepada persediaan air di dalam tanah

sehingga memungkinkan kondisi yang berbeda-beda akan terlihat

walaupun masih dalam satu hutan yang sama. Contoh: jika posisi pohon

berdekatan dengan ekosistem sungai , maka daun akan berguguran secara

bergantian.

7. Dan ketika musim hujan datang, pepohonan memproduksi daun-daun

baru, biji, dan buah, namun hal ini terjadi sepanjang persedian air dalam

tanah mencukupi.

8. Bunga pohon di hutan musim umumnya dapat terlihat dari bagian luar

tajuk, sehingga mudah dilihat oleh binatang atau serangga-serangga untuk

mengambil serbuk sari.

9. Hutan musim biasanya diberi nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang

mendominasi hutan tersebut. Contoh: hutan jati, karena tumbuhan yang

tumbuh di hutan tersebut didominasi oleh pohon jati, atau hutan pinus

karena pohon pinus mendominasi hutan tersebut.


10. Didominasi spesies pohon bertajuk satu yang tidak saling tumpang tindih

dengan ketinggian pohon rata-rata 15-35 meter sehingga masih

memungkinkannya sinar matahari mencapai tanah yang menjadi tempat

tumbuhnya pohon dan menumbuhkan berbagai macam tanaman lain.

11. Jenis tanaman yang biasanya terdapat di hutan musim adalah tanaman jati,

tanaman pinus, cemara dan akasia.

Gambar 3.5. Bioma Hutan Musim (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

3. Bioma Padang Rumput

Padang rumput dibedakan menjadi prairie dan stepa. Padampraire rumput

yang tinggi dan tidak ada semak belukar. Pada stepa, rumout yang tumbuh

umumnya pendek dan tersebar dengan keadaan jarang.

Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke

daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan.

Ciri-cirinya:
1. Merupakan padang rumput yang berilkim sedang.

2. Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika utara, Asia barat, dan

Afrika

3. Vegetasi rumput yang luas

4. Suhu 19 derajat – 30 derajat saat musim panas, 12 derajat – 20 derajat saat

musim dingin

5. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun

6. Adanya jenis rumput yang tingginya mencapai 3,5 m

Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika

Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.

Akasia Semak belukar

Bioma Stepa : Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan


Gambar 3.6. Bioma Padang Rumput (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

4. Bioma Hutan Berdaun Jarum (Taiga)

Jenis pohon yang tumbuh adalah konifera. Bioma Taiga banyak ditemukan di

belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga

merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di bumi. Bioma taiga

terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat dingin dan musim

panas yang sangat pendek. Kisaran temperatur antara suhu rendah dan suhu tinggi

sangat besar.

Ciri-cirinya:

1. Banyak ditemukan pegunungan-pegunungan tinggi.

2. Memiliki domimasi ilkim dingin.

3. Suhu berkisar antara -12 °C sampai -10 °C.

4. Curah hujan antara 400 – 750 mm / tahun

5. Jenis vegetasi yang mendominasi adalah jenis vegetasi konifer (tumbuhan

berdaun jarum), di antaranya picea, abies, pinus, larix, alder, birch,

dan juniper dan spruce.


Bioma taiga tersebar di Skandinavia, Rusia Timur, Amerika Utara, dan

beberapa di kawasan Asia Utara.

Gambar 3.7. Peta Persebaran Bioma Hutan Taiga (Sumber :


Srirahayu.blogspot.co.id)

Gambar 3.8. Alder – Juniper – Spruce (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)


6. Bioma Gurun

Tumbuhan yanh hidup digurun adalah tumbuhan xerofit. Pada musim

kering yang tampak hanya tumbuhan kecil dengan daun yang keras atau

kaktus. Bioma gurun (desert) merupakan bioma yang di dominasi oleh

batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang.

Ciri-cirinya:

1. Terdapat di daerah tropis, subtropiks, dan daerah tinggi lainnya

2. Jarang terjadi hujan

3. Tingkat evaporasi sangat tinggi

4. Amplitudo suhu harian sangat besar

5. Suhu siang hari mencapai 45 °C

6. Suhu malam hari mencapai 0 °C

7. Tanahnya tandus dan kering

8. Tidak mampu menyimpan air

9. Sesuai dengan kondisi alamnya, maka tidak semua jenis vegetasi bisa

tumbuh di gurun.

Bioma gurun ini tersebar di Amerika Utara yang disebut praire,

Amerika Selatan disebut pampas, dan Afrika Selatan disebut veld. Bioma

ini paling luas terpust di sekitar 20 °LU, mulai dari Pantai Atlantik di

Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks

gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta

km persegi.
Jenis vegetasi yang bisa bertahan hidup di daerah gurun antara lain adalah

kaktus, liliaceae, aloe, kaktus saguora, dan cholla.

Gambar 3.9 Aloe (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

Gambar 3.10 Kaktus – Cholla (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)


Gambar 3.11. Bioma Gurun ((Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)d)

5. Bioma Tundra
Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id

Karena sangat dingin, fauna yang ada disini umumnya memiliki

bulu yang tebal dengan lapisan lemak untuk mempertahankan suhu badan,
Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id
misalnya penguin, beruang kutub, walrus dan anjing kutub. Bioma tundra

mempunyai karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan suhu

rata-rata rendah, bersalju, dan mempunyai musim panas yang pendek.

Ciri-cirinya:

1. Terdapat di wilayah artik

2. Suhunya mencapai -57 °C

3. Pada musim panas suhu maksimum 15 °C

4. Curah hujan kurang dari 250 mm / tahun


5. Tundra didominasi oleh lumut kerak dan semak

6. Rata-rata tumbuhannya berwarna mencolok dan pendek

Tersebar di daerah lingkar kutub utara tepatnya di kawasan selatan es di

Kutub Utara dan Alaska di Amerika Utara, Eropa, dan Siberia, Puncak gunung

tinggi daerah tropis , dan pegunungan Alpine.

Gambar 3.12. Peta Persebaran Bioma Tundra (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)


Jenis vegetasi yang tumbuh adalah lumut yang membentuk suatu

hamparan yang luas atau sering disebut sebagai ”hamparan bantalan”. Jenis jenis

lumut tersebut yaitu dark red, rumput kipas, dan lain-lain.

- Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki

(Cyperus Rotundus), rumput kapas (Selaginella tamariscina) dan

gundukan gambut (hillock tundra).

- Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan

bentula.
- Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut,teki-tekian,ericeceae, dan

beberapa

tumbuhan yang berdaun agak lebar.

- Di lereng-lereng batu terdapat kerak (Lichenes), lumut (Bryophyta), dan

alga (Hydroclathrus clatratus).


Gambar 3.13. Bioma tundra (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

7. Bioma Sabana (Savana)

Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang

tumbuhnya menyebar, biasanya pohon palem (Palmae) dan akasia (Acacia

auriculiformis)

Ciri-cirinya:

1. Terdapat di daerah tropis

2. Jenis tumbuhannya xerofit

3. Tumbuhan tersebar di daerah tersebut secara berjauhan

4. Curah hujan rendah (hanya sekitar 200 mm/th)

5. Bulan basah hanya terdapat 2-3 bulan saja


Jenis tumbuhan pada sabana adalah Semak belukar dan Tumbuhan xerofit :

beradaptasi dengan cara memiliki daun dan banyak terdapat duri dibandingkan

daun untuk dapat mengurangi penguapan.

Bioma sabana menempati darah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan

Australia. Sabana pada umumnya terbentuk di daerah tropik sampai subtropik.

Gambar 3.14. Bioma Sabana (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)


Gambar Peta Penyebaran Bioma di Dunia ;

Gambar 3.15. Peta Persebaran Bikma di Dunia (Sumber Srirahayu.blogspot.co.id)

3.8. Flora Malesiana

Malesiana adalah suatu daerah luas yang meliputi Malaysia, Indonesia,

Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Daerah ini merupakan wilayah bioma

hutan hajan tropika dan memiliki beberapa jenis tumbuhan yang khas, misal:

rotan, jati, cendana, kayu hitam. Flora yang ditemukan di daerah ini sangat

bervariasi bahkan beberapa tumbuhan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, misal:

jati, meranti, anggrek, rotan, kayu cendana, makroni dan lain-lain


Ciri-ciri Flora Malesiana

Secara geologis, kepulauan Indonesia pernah bersatu dengan Benua Asia

dan Australia, sehingga Indonesia berfungsi sebagai jembatan persebaran flora

Asia maupun Australia.

Beberapa ciri khas flora di Indonesiaantara lain:

1. Umumnya vegetasinya selalu hijau

2. Jumlah spesies pohon dan tumbuhan banyak

3. Jenis tumbuhan endemik banyak.

Secara khusus, flora di Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu : bagian barat

termasuk region flora Asia, bagian timur termasuk region Australia sedangkan

flora di Indonesia bagian tengah termasuk flora peralihan.

Flora Indonesia termasuk dalam sub daerah flora Malesiana dengan sub

daerah flora Australia. Jadi, daerah flora Indonesia terbagi menjadi 4 bagian,

yaitu:

1. Flora Sumatra-Kalimantan

2. Flora Jawa- Bali

3. Flora Wallacea dan

4. Flora Irian Jaya

Jenis vegertasi yang tersebar dikawasan di atas meliputi :

1. Hutan hujan tropik


2. Hutan musim

3. Hutan penggungan

4. Hutan tropik

5. Hutan pinggiran atau hutan bakau

Penjelasan :

1. Flora Sumatra dan Kalimantan

Gambar 3.16 Taman Nasional di Sumatra (Sumber :


Srirahayu.blogspot.co.id)

Gambar 3.16 Taman Nasional di Kalimantan


(Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)
Secara dominan iklim dikawasan Sumatra dan Kalimantan

adalah iklim hutan hujan tropis. Dengan demikian, kawasan ini

mengalami tingkat kelembaban dan curah hujan yang tinggi

sepanjang tahun. Vegetasi kosmpolitan di kawasan ini, yaitu hutan

hujan tropis yang lebat dengan spesies tumbuhan yang khas seperti

pohon diptirokarpus ( kayu meranti) yang penyebarannya luas dan

mempunyai nilai komersil, serta berbagai jenis anggrek. Didaerah

pinggiran terdapat hutan bakau (maggrove) yang cukup luas. Hutan

bakai ini teesebar di kawasan muara-muara sungai. Hutan bakau

berfungsi menahan erosi ombak (abrasi), memperluas daratan,

menjadi habitat udang, dan jenis ikan lainnya.

Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di

sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton

dll). Contoh flora khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia arnoldi)

Gambar 3.17. Bunga Bangkai (Raflesia arnoldi) (Sumber :


Srirahayu.blogspot.co.id)

Jenis tumbuhan di wilayah persebaran pulau Sumatra dan Kalimantan

sangat dipengaruhi oleh jenis iklim yang ada di wilayah tersebut, yaitu iklim Af
. Wilayah iklim Af di dominasi oleh hutan tropis yang memiliki curah hujan dan

kelembaban yang tinggi. Perlu diketahui pembagian iklim antara lain :

A = iklim tropis, B = iklim kering, C = iklim sedang, D = iklim dingin, E = iklim

kutub. Dan Digunakan untuk membedakan tipe atau ciri-ciri hujan di setiap

daerah iklim :

f = selalu basah : hujan bisa jatuh dalam semua musim

s = buan kering pada musim panas dibelahan bumi yang bersangkutan.

w = bulan kering(winter)

m = hujan cukup(MEDIUM.

Jenis vegetasi yang terdapat di wilayah persebaran pulau sumatar ini

dibedakan atas penyebabnya menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Jenis vegetasi kosmopolitan yang disebabkan oleh curah hujan yang

sangat tinggi. Wilayah ini didominasi oleh hutan hujan tropis yang lebat

dengan spesies tumbuhan yang khas seperti kayu meranti yang keras

seperti pohon deptirokarpus dan berbagai macam anggrek.

Gambar 3.18. Meranti – Deptirokarpus (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)


2. Pohon paku, lumut dan jamur yang merupakan jenis tumbuhan yang di

akibatkan oleh kelembaban yang tinggi.

3. Kelompok vegetasi yang lain di wilayah ini adalah hutan bakau/mangrove

yang biasanya tersebar di sepanjang pantai dan muara-muara sungai.

Persebaran jenis flora yang terdapat di wilayah pulau Sumatra tersebar dari

ujung utara sampai selatan pulau tersebut. Meski demikian wilayah ini memiliki

daerah miniatur yang mirip dengan berbagai ekosistem yang ada di pulau

Sumatra. Sebaran flora di Sumatra dapat dikatakan terwakili oleh adanya Taman

Nasional Gunung Leuser di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Di wilayah

taman nasional tersebut memiliki koleksi khas ekosistem Sumatra mulai dari

ekosistem pantai. rawa, dataran rendah, hingga ekosistem pegunungan.

Wilayah Kalimantan di dominasi oleh hutan hujan tropis yang kaya akan

pohon berkayu keras dan besar. Terdapat juga liana (tumbuhan pemanjat) yang

menjadi komoditi unggulan yaitu : rotan.

- Di Kalimantan bagian selatan terdiri atas daerah dataran rendah pantai,

daerah rawa, daerah perbukitan dan pegunungan

- Di bagian tengah, terdapat pegunungan Meratus yang membujur dari utara

ke selatan yang membelah wilayah menjadi dua bagian yang berbeda

- Di bagian timur terdapat daerah berbukit yang ditumbuhi oleh hutan

primer, hutan sekunder, semak belukar dan padang ilalang.


- Di bagian barat, terdapat dataran rendah yang terdiri atas rawa monoton,

rawa banjir, rawa pasang surut, dan daerah aluvial. Pada bagian ini

ditumbuhi oleh hutan bakau, hutan rawa, dan lahan dengan berbagai jenis

rawa.

Terdapat beberapa jenis flora yang dijadikan maskot oleh daerah-daerah/propinsi

di wilayah sebaran Sumatra-Kalimantan, antara lain :

1. ACEH : Cempaka (Michelia champaca L)

Gambar 3.19. Cempaka


(bunga jempou). (Sumber :
Srirahayu.blogspot.co.id)

2. SUMATRA UTARA : Bunga Kenanga (Cananga odorate)

Gambr 3.20. Kenanga


(Sumber :
Srirahayu.blogspot.co.id)

3. SUMATRA BARAT : Pohon Andalas (Morus Macroura)


Gambar 3.21.
Pohon Andalas
(Sumber :
Srirahayu.blogspot.
co.id)

4. BENGKULU : Suweg Raksasa (Amorphophallus titanium)

Gamabr 3.22. Suweg Raksasa -


Sejenis bunga bangkai (Sumber :
Srirahayu.blogspot.co.id)

5. RIAU : Nibung

Gamabr 3.23. Nibung


(Sumber :
Srirahayu.blogspot.co.id)
6. JAMBI : Pinang Merah

Gambar 3.24. Buah Pinang


Merah & Pohon Pinang
(Sumber :
Srirahayu.blogspot.co.id)
Merah

7. SUMATRA SELATAN : Pohon Duku

Gamabr 3.24. Pohon


duku (Sumber :
Srirahayu.blogspot.co.id)

8. LAMPUNG : Bunga Ashar

Gamabr 3.25. Bunga


Ashar (Sumber :
Srirahayu.blogspot.co.id)

9. KALIMANTAN BARAT : Tengkawang Tungkul (Sharea stenoptera)


Gamabr 3.26. Tengkawang
Tungkul (Sumber :
Srirahayu.blogspot.co.id)

10. KALIMANTAN TIMUR : Anggrek Hitam (Black Orchid)

Gambar 3.27. Anggrek


Hitam (Sumber :
Srirahayu.blogspot.co.id)

2. Flora Jawa dan Bali

Taman Nasional di pulau Jawa


Gambar 3.28. Taman Nasional di Bali dan Nusa Tenggara
(Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

Keadaan iklim di kawasan Jawa-Bali mulai daru barat kea rah timur

relative makin kering. Di beberapa tempat/ kawasan di Jawa Barat

beriklim hujan tropik dan makin ke timur relative semakin kering

karena beriklim muson tropik dan sabana tropik. Oleh karena itu, jenis

vegetasinya terdiri dari :

- Hutan hujan tropik

- Hutan muson tropi

- Sabana tropik, dan

- Hutan bakau

Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil

disekitarnya (Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas

yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel)


Gambar 3.29. Pohon Burohal (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

Bentangan alam pulau Jawa dan Bali yang memanjang memungkinkan

iklim yang berbeda antara wilayah Jawa bagian barat dengan Jawa bagian timur.

Curah hujan di pulau Jawa bagian barat cenderung lebih tinggi daripada Jawa

bagian timur sampai ke Bali. Gejala ini disebabkan oleh pola iklim yang berbeda,

daerah Jawa bagian barat beriklim Af, yaitu hutan hujan tropis. Semakin ke timur,

iklim berubah menjadi iklim Am atau muson tropis dan iklim Aw atau sabana

tropis. Dari perbedaan tersebut maka kemudian timbul sebaran vegetasi yang

berbeda :

- Hutan hujan tropis

Hutan ini beriklim Af dan berada di sekitar Jawa bagian barat dengan curah

hujan yang cenderung tinggi. Beberapa kawasan vegetasi hutan hujan tropis di

Jawa bagian barat adalah Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, Cagar Alam

Cibodas, dan Pananjung Pangandaran di Jawa Barat


- Hutan musim tropis

Hutan ini berada di sekitar Jawa Barat bagian utara sampai Jawa Tengah dan

sebagian Jawa Timur. Kawasan ini memiliki iklim Am dengan curah hujan kurang

sehingga jenis vegetasi yang biasa terdapat di daerah ini dan menjadi ciri khas

adalah jenis tumbuhan yang meranggas pada waktu musim kemarau,

seperti pohon jati. Kawasan hutan ini berada di Alas Roban, Jawa Tengah, dan

hutan jati di sekitar Jepara.

Gambr 3.30. Pohon Jati- Tumbuhan Khas wilayah hutan musim tropis
(Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

- Sabana tropis

Sejenis padang rumput yang diselingi oleh pohon besar. Jenis iklimnya Aw

yang ditandai dengan jumlah curah hujan tahunan sedikit. Kawasan ini berada di

Jawa bagian timur sampai Bali. Contohnya, Cagar Alam Baluran Jawa Timur dan

Taman Nasional Bali Barat.

Di bawah ini beberapa flora yang menjadi maskot untuk daerah Jawa dan Bali:
Gambar 3..31. DKI Jakarta : Salak Condet dan Jawa Barat : Gandaria
(Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

Gambar 3.32. Jawa Tengah : Bunga Kantil dan DI Yogyakarta : Pohon


Burahol (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

Gambar 3.33. Jawa Timur : Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) dan
Bali : Kayu Manjegau (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)
3. Flora Waallacea

Gambar 3.34. Taman Nasional di Sulawesi (Sumber Srirahayu.blogspot.co.id)

Biografi Alfred Russel Wallace:

Gambar 3.35. Alfred Russel Wallace Penemu Garis Wallace (Sumber

Wikepedia.org)

Lahir 08 Januari 1823


Llanbadoc, Monmouthshire, Wales

Meninggal 07 November 1913 (umur 90)


Broadstone, Dorset, Inggris

Kebangsaan Britania Raya


Bidang Penjelajahan, biologi
evolusioner, zoologi, biogeografi, reformasi sosial

Dikenal karena Rekan penemu seleksi alam


Karya rintisannya dalam biogeografi
Garis Wallace
Efek Wallace

Penghargaan Royal Medal (1868)


Gold Medal dari Société de géographie (1870)
Darwin Medal (1890)
Founder's Medal (1892)
Linnean Medal (1892)
Copley Medal (1908)
Darwin–Wallace Medal (Gold, 1908)
Order of Merit (1908)

Singkatan penulis
Wallace
(botani)

Wilayah persebaran flora Wallace meliputi pulau Sulawesi, pulau Timor,

Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Di daerah ini memiliki iklim yang

kering dengan suhu relatif lebih tinggi di bandingkan dengan kawasan lain

yang terdapat di Indonesia. Kondisi yang demikian mengakibatkan

vegetasi yang mampu tumbuh di daerah tersebut adalah sebabgai berikut.

1. Sulawesi

Di wilayah ini terdapat hutan pegunungan, untuk melindungi ekosistem

yang ada kemudian di sebagian daerah ini di resmikan sebagai Kawasan

Cagar Alam Tangkoko di puncak gunung kembar dan puncak dua saudara

di ujung paling utara Sulawesi.


2. Nusa Tenggara

Persebaran flora di daerah Nusa Tenggara di dominasi oleh

hamparan Sabana Tropis seperti yang terdapat di Kawasan Cagar Alam

Pulau Komodo

Gambar 3.36. Sabana Tropis di Nusa Tenggara (Sumber :


Srirahayu.blogspot.co.id)

3. Maluku

Di wilayah ini terdapat hutan campuran dengan berbagai jenis pohon dan hasil

rempah-rempah yang terkenal, antara lain :

Gambar 3.37. Pohon Kenari dan Hutan sagu (Sumber :


Srirahayu.blogspot.co.id)
Gamabr 3.38. Pala dan Cengkeh (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)

Gambar 3.39. Kayu manis dan Lada (Sumber :


Srirahayu.blogspot.co.id)

Gambar 3.40. Sulawesi Utara : Langsei (Ficus minahasae) dan


Sulawesi Selatan : Lontar (Sumber : Srirahayu.blogspot.co.id)
Gamabr 3.41 Nusa Tenggara Timur : Tanaman Cendana dan Maluku
: Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) (Sumber :
Srirahayu.blogspot.co.id)

4. Flora Irian Jaya

Gambar 3.42. Taman Nasional di Papua (Sumber :


Srirahayu.blogspot.co.id)
Irian Jaya yang beriklim lembab memilki habitat tumbuh-tumbuhan untuk

hutan tropik yang khas. Hutan hujan tropik yang 90% masih utuh di

Indonesia barangkali hanya ada di Irian Jaya.

Hutan hujan tropik di irian jaya berkeluarga dengan hutan hujan tropik

di Australia Utara, yaitu Queensland. Di Irian Jaya juga terdapat hutan

gambut yang menjadi indicator tingginya kelembapan setempat. Pada


kawasan hutan hujan tropik terdapat jenis kayu-kayu yang komersial ,

antara lain pohon eucalyptus (kayu putih). Irian Jaya sangat kaya akan

hutan pinggiran yaitu bakau yang sangat khas.

Gambar 3.43. Eucalyptus dan Matoa Pinnata (Sumber :


Srirahayu.blogspot.co.id)

Gambar 3.44. Mangrove dan Agatis alba (Sumber :


Srirahayu.blogspot.co.id)

Gambar 3.45. Pohon Sagu dan Pohon Nipah (Sumber :


Srirahayu.blogspot.co.id)
Soal :

1. Jelaskan persebaran tumbuh-tumbuhan berdasarkan faktor ketinggian

lokasi menurut Ian Pole !

2. Sebutkan ciri-ciri bioma taiga!

3. Jelaskan pengertian flora malesiana dan beberapa contoh flora yang

ditemukan !

Jawaban :

1. Persebaran tumbuh-tumbuhan :

- Hutan Dataran Rendah (0 – 300 mdpl).

Hutan pada dataran rendah memiliki pohon-pohon yang besar, kurus,

dan tinggi dengan pangkalnya yang berakar papan. Bagian bawahnya di

tumbuhi semak dan pohon muda serta terdapat tumbuhan merambat ke

pohon.

- Hutan Kaki Pegunungan (300 – 1.650 mdpl)

Hutan di kaki pegunungan memiliki ukuran pohon yang lebih kecil

dan lebih pendek dari hutan dataran rendah.

- Hutan Gunung (1.650 – 2.250 mdpl)

Hutan gunung yaitu hutan yang memiliki kriteria tumbuha berdaun

jarum dan di bawahnya terdapat tumbuhan paku-pakuan.


- Hutan Lumut (2.250 – 3.000 mdpl)

Hutan pada ketinggian ini, pada batang dan daun dari pohon-

pohonnya tertutup lumut.

- Hutan Gunung Tinggi (3.000 – 3.350 mdpl)

Hutan di wilayah Gunung tinggi pohon-pohonnya lebih rendah

daripada hutan lumut dan bergerombol dengan rumput sebagai tumbuhan

utamanya.

2. Ciri-ciri bioma taiga :

- Banyak ditemukan pegunungan-pegunungan tinggi.

- Memiliki domimasi ilkim dingin.

- Suhu berkisar antara -12 °C sampai -10 °C.

- Curah hujan antara 400 – 750 mm / tahun

- Jenis vegetasi yang mendominasi adalah jenis vegetasi konifer (tumbuhan

berdaun jarum), di antaranya picea, abies, pinus, larix, alder, birch,

dan juniper dan spruce.

3. Flora Malesiana adalahflora yang ditemukan pada suatu daerah luas yang

meliputi Malaysia, Indonesia, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Daerah

ini merupakan wilayah bioma hutan hajan tropika dan memiliki beberapa

jenis tumbuhan yang khas, misal: rotan, jati, cendana, kayu hitam. Flora yang

ditemukan di daerah ini sangat bervariasi bahkan beberapa tumbuhan

memiliki nilai ekonomi yang tinggi, misal: jati, meranti, anggrek, rotan, kayu

cendana, makroni dan lain-l


DAFTAR PUSTAKA

Nuryahya, H. S. et al , Geografi, Bandung: Lubuk Agung, 1994.

Sutisna, Priatna. et al. Geografi IB, Jakarta: Widya Press, 1994.

Endarto,Danang.2009. Geografi. Jakarta: Pusat Perbukuan, Dapartemen


Pendidikan Nasional

Ruhimat, mamat . et al. Geografi I, Bandung: Ganecqa Exact, 1994. Flora dan
Fauna, Flora Taman Nasional Kutai, www@ Yahoo.com. Kazanah
Pengetahuan Anak-anak, Dunia Binatang, Jakarta: Tira Pustaka.

Wardiyatmoko, Geografi, Jakarta: Erlangga, 1994.

Srirahaya, eka. 2014. Persebaran Flora di Indonesia.


http://fromekasrirahayu.blogspot.co.id/2014/05/persebaran-flora-di-
indonesia.html

Syarifuddin, Amir. et al. Sains Geografi, Jakarta: Bumi Aksara, 1997

Tim MGMP Geografi SMU, Geografi IB SMU Kelas 1, Kurikulum 1994, Jakarta:
Erlangga.

Uli, H.M. Geografi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2007.

Вам также может понравиться