Вы находитесь на странице: 1из 5

HUBUNGAN PENATAAN LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN RESIKO

JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN MOLAS


LINGKUNGAN V KECAMATAN BUNAKEN
KOTA MANADO

Relationship of House Environment Set up with Risk Incidence Fall in the Elderly in
Kelurahan Molas Lingkungan V Kecamatan Bunaken Kota manado

**Arsyad Arif Wijaya, *Agust A.Laya, *Silvia Dewi Mayasari Riu

*Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Muhammadiyah Manado


**Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Muhammadiyah Manado
Email : Arsyadwijaya@gmail.yahoo.com

ABSTRAK
Pendahuluan : jatuh merupakan salah satu penyebab utama dari kematian dan cedera
pada populasi lanjut usia. jatuh akan mengalami kehilangan kebebasan akan ADL (aktivitas
hidup sehari-hari), penurunan kualitas hidup dan yang paling memprihatinkan adalah
kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan penataan lingkungan
rumah dengan kejadian resiko jatuh pada lansia di Kelurahan Molas Lingkungan V
Kecamatan Bunaken Kota Manado.
Metode : penelitian dilakukan dengan menggunakan cross sectional. Sampel diambil
berdasarkan jumlah responden sebanyak 30 orang dengan menggunakan simple random
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan kuesioner. Selanjutnya
data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0
untuk di analisa dengan uji statistik Fisher Exact dengan tingkat kemaknaan (α) 0,05.
Analisis data menggunakan uji chi square.
Hasil : penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penataan lingkungan
rumah dengan kejadian resiko jatuh p= 0,017.Nilai P ini lebih kecil dari nilai α =0,05.
Kesimpulan : Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara penataan
lingkungan rumah dengan kejadian resiko jatuh pada lansia. Penataan lingkungan rumah
yang kurang baik sebanyak 16 rumah (53,3%), lansia yang mempunyai resiko jatuh
sebanyak 21 (70,0%), Saran bagi keluarga penataan lingkungan rumah yang baik dapat
menurunkan resiko jatuh pada lansia.

Kata kunci : Lansia, risiko jatuh, penataan lingkungan rumah.

ABSTRACT
Introduction : Fall is one of the main causes of death and injury in the elderly population.
Fall will lose the freedom of ADL (activity of daily life), degradation of quality of life and the
most concern is death. The purpose of this research was to find out the relationship of the
arrangement of the home environment with the incidence of risk falls on the elderly in
Kelurahan Molas Lingkungan V Kecamatan Bunaken Kota Manado.
Research Method : The study was conducted using cross sectional. Samples were taken
based on 30 respondents by using simple random sampling.Gathering data was conducted
through observation and questionnaire. when data that was collected is processed by using
statistical program for social science 16.0 version and analyzed by Fisher Exact test statistic
test with the level significant is (α) 0.05. The data ware analyzed using chi square test .
Research Results : The results showed that there is a relationship between the
arrangement of the home environment with the incidence of risk fell p = 0.017. This P value
is less than α = 0,05.
Conclusion : in this research the relationship between the arrangement of the home
environment with the incidence of risk falls in the elderly p=0.017. Improper arrangement of
home environment by 16 houses (53,3%), elderly with risk of falling as much as 21 (70,0%),
Suggestion for family arrangement of good home environment can decrease risk of fall in
elderly.

Keywords: Elderly, fall risk, home environment arrangement.


PENDAHULUAN usia (Edelberg, 2013). Faktor ekstrinsik
Usia lanjut merupakan tahapan akhir seperti faktor lingkungan, kebanyakan
dari proses perkembangan tubuh yang mengkonsumsi alkohol, ketidaktahuan
tidak dapat dipungkiri dan merupakan prinsip keselamatan, penggunaan
tahapan yang normal yang dialami oleh sepatu yang tidak tepat dan desain
setiap individu yang memasuki usia rumah (Jamebozorgi et al, 2013).
lanjut (Stanley, 2011). Usia lanjut yang lingkungan rumah yang aman untuk
dialami oleh lansia akan menyebakan lanjut usia adalah lingkungan di dalam
lansia mengalami berbagai perubahan- rumah dan di luar rumah. Lingkungan
perubahan yang menyebabkan yang tidak aman juga dapat dilihat pada
terjadinya penurunan fungsi baik dari lingkungan rumah ruang tamu, kamar
fungsi fisik, psikologis serta sosial tidur, dapur, kamar mandi, dan tangga
(Tamher, 2009). Perubahan-perubahan atau lorong (APS Health Care, 2010).
yang terjadi pada lanjut usia salah Lingkungan mencakup semua
satunya dapat menimbulkan masalah faktor fisik dan psikososial yang
yaitu meningkatnya risiko jatuh yang mempengaruhi atau berakibat terhadap
dapat menyebabkan cidera bagi lansia kehidupan dan kelangsungan hidup.
(Stockslager, 2008). Definisi yang luas tentang lingkungan
jatuh merupakan salah satu ini menggabungkan seluruh tempat
penyebab utama dari kematian dan terjadinya interaksi misalnya rumah
cedera pada populasi lanjut usia. Dua (Potter, 2012). Berdasarkan (Darmojo
puluh hingga tiga puluh persen dari & Martono, 2009) bahwa keadaan
lansia yang memiliki derajat kecacatan lingkungan rumah yang berbahaya dan
tinggi terkait jatuh akan mengalami dapat menyebabkan jatuh pada lansia
kehilangan kebebasan akan ADL harus diminimalkan dan dihilangkan.
(aktivitas hidup sehari-hari), penurunan Membuat pegangan pada kamar mandi
kualitas hidup dan yang paling dan membuat penerangan rumah
memprihatinkan adalah kematian cukup terang tetapi tidak menyilaukan
(Jamebozorgi et al, 2013). merupakan usaha yang dilakukan untuk
Jatuh merupakan salah satu mencegah jatuh pada lansia.
masalah yang dialami lanjut usia baik di Rumah adalah tempat dimana
Indonesia maupun di dunia. Di Amerika segala sesuatu tidak asing dan tidak
Serikat, sekitar tiga perempat kematian berubah, dimana orang menjaga
diakibatkan oleh jatuh, pada 13% perasaan memiliki otonomi dan kontrol
populasi lanjut usia 65 tahun keatas. sedangkan Lingkungan fisik rumah
Sekitar 40% dari kelompok usia 65 adalah tempat-tempat yang spesifik
tahun keatas yang tinggal dirumah dimana individi-individu dan keluarga-
mengalami setidaknya jatuh sekali keluarga terlibat dalam aktivitas-
dalam setahun, dan sekitar 1 dari 40 aktivitas yang spesifik dan peran-peran
orang dirawat di rumah sakit mikrosistem atau penyusunan perilaku.
dikarenakan jatuh. Sedangkan di Dalam bahasa sistem, mikrosistem
Indonesia survei yang dilakukan oleh merujuk pada sistem-sistem yang
riset kesehatan dasar (RISKESDAS, berinteraksi. Terdapat konteks fisik
2013) menyatakan bahwa prevalensi dekat dan pertemuan tatap muka
cidera akibat jatuh pada usia 60 tahun- antara anggota keluarga dan yang
74 sekitar 70,2% dan pada usia 75 lainnya berlangsung (Friedman, 2010).
tahun keatas sekitar 78,2%. Hal ini Setelah survey awal penelitian
membuktikan bahwa lansia di didapati ada 150 responden lansia di
Indonesia memiliki risiko tinggi kelurahan molas lingkungan V
mengalami jatuh. kecamatan bunaken kota manado. Dan
Faktor intrinsik seperti gender, hasil observasi pada beberapa rumah
kelemahan otot, defisit sensorik, yakni adanya kasus kejadian resiko
penyakit kronis, gangguan kognitif dan jatuh pada lansia berjumlah 5 orang.
METODE PENELITIAN Tabel 2. Distribusi Frekuensi
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Penelitian ini menggunakan metode Sumber Data Primer 2017
penelitian Deskriptif Korelatif Melalui Jenis Banyaknya Responden
Pendekatan cross sectional. Yaitu Kelamin Frequency Percent
peneliti melakukan penelitian dalam (f) (%)
waktu tertentu yang bersamaan Laki – laki 11 36,7
(Notoadmojo, 2012). Dengan variabel Perempuan 19 63,3
bebas penataan lingkungan rumah dan Total 30 100,0
variabel terikat resiko jatuh. Populasi
Berdasarkan data diatas jenis kelamin
lanjut usia di Kelurahan Molas
terbanyak dalam penelitian ini adalah
Lingkungan V Kecamatan Bunaken
perempuan 19 responden (63,3%)
Kota Manado, yaitu sebanyak 150
dan terkecil laki-laki 11 responden
Lansia. Dalam penelitian ini, peneliti
(36,7%).
mengambil 20% dari seluruh populasi
yaitu 30 lanjut usia, pengambilan C. Data analisa Univariat.
sampel dilakukan dengan teknik simple Tabel 3. Distribusi Frekuensi
random sampling. Penelitian ini Responden Berdasarkan Penataan
menggunakan lembar observasi dan Lingkungan Rumah.
kuesioner dan Analisis data penelitian
dilakukan menggunakan uji Chi square. Penataan Banyaknya Responden
lingkungan Frequency Percent
Hasil Dan Pembahasan rumah (f) (%)
Baik 14 46,7
A. Gambaran Umum Kurang 16 53,3
Baik
Kelurahan molas terdiri dari 5 Total 30 100,0
Sumber Data Primer 2017
lingkungan. Jumlah penduduk di
lingkungan V sebesar : 2330 jiwa, dan Berdasarkan data diatas penataan
lanjut usia sekitar :150 jiwa. Jumlah lingkungan rumah terbanyak dalam
penduduk menurut jenis kelamin: Laki- penelitian ini adalah Kurang Baik 16
Laki 60 Jiwa, Perempuan 90 Jiwa. responden (53,3%), dan terkecil baik 14
responden (46,7%).
Tabel 4. Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Resiko Jatuh.
B. Karakteristik Responden. Resiko Banyaknya Responden
Tabel 1 .Distribusi Frekuensi Jatuh Frequency Percent
Responden Berdasarkan Umur. (f) (%)
Umur Banyaknya Responden Resiko 21 70,0
Frequency Percent
Kurang 9 30,0
(f) (%)
Resiko
60–74 8 26,7 Total 30 100,0
Tahun Sumber Data Primer 2017
75–90 20 66,6
Tahun Berdasarkan data diatas Resiko jatuh
>90 2 6,7 terbanyak dalam penelitian ini adalah
Tahun Resiko 21 responden (70,0%), dan
Total 30 100,0 terkecil kurang Baik 9 responden
Sumber Data Primer 2017 (30,0%).

Berdasarkan data diatas umur D. Data Analisa Bivariat.


terbanyak dalam penelitian ini adalah Tabel 5. Tabulasi silang hubungan
75 - 90 tahun 20 responden (66,6%), penataan lingkungan rumah dengan
dan terkecil > 90 tahun 2 responden kejadian resiko jatuh.
(6,7%).
Penataa yang bermakna antara penataan
Resiko Jatuh
n Kurang Total lingkungan rumah dengan kejadian
lingkung Resiko resiko resiko jatuh pada lansia di Kelurahan
an (f (f (f Molas Lingkungan V Kecamatan
rumah ) (%) ) (%) ) (%) Bunaken Kota Manado.
1 43, 1 Selanjutnya Nilai Odds Rasio (OR)
Kurang 3 3 1 3,3 4 46,7 = 13,000 Menunjukkan bahwa
baik responden dengan penataaan
26, 26, 1 lingkungan rumah yang kurang baik
Baik 8 7 8 7 6 53,3 mempunyai kemungkinan 13 kali
untuk mengalami jatuh di bandingkan
2 70, 30, 3 100,
Total 1 0 9 0 0 0 dengan penataan rumah yang baik .

Signifikan (p) = 0.017 Dari analisa tabel silang


didapatkan dari 14 responden yang
Odd Ratio = 13.000 menilai penataan lingkungan rumah
Sumber Data Primer, Tahun 2017
yang kurang baik terdapat 13
Berdasarkan tabel 5.5. dari hasil
responden ( 43,3%) yang resiko jatuh
tabulasi silang Hubungan penataan
pada lansia dan kurang resiko
lingkungan rumah dengan kejadian
sebanyak 1 responden (3,3%),
resiko jatuh pada lansia di Kelurahan
responden yang menilai penataan
Molas Lingkungan V Kecamatan
lingkungan rumah yang baik
Bunaken Kota Manado yang dilakukan
ditemukan resiko sebanyak 8
kepada 30 respoden diperoleh
responden (26,7%) dan kurang resiko
penataan lingkungan rumah kurang
sebanyak 8 responden (26,7%) dari
baik terdapat 14 responden dengan
30 responden.
penataan lingkungan rumah kurang
Asumsi dari peneliti sebagaimana
baik ada 13 responden (14,3%) yang
hasil pembahasan diatas, penelitian
mengalami resiko dan dengan
ini membuktikan bahwa, penataaan
penataan lingkungan rumah kurang
lingkungan rumah yang kurang baik
baik ada 1 responden (3,3%) yang
lebih tinggi dari pada penataan
mengalami kurang resiko sedangkan
lingkungan rumah yang baik. Oleh
pada penataan lingkungan rumah baik
karena itu penataaan lingkungan
terdapat 16 responden dengan
rumah kurang baik dapat
penataan lingkungan baik 8 responden
menyebabkan resiko jatuh pada
(26,7%) yang mengalami resiko dan
lansia. Terutama terjadi pada jenis
dengan penataan lingkungan rumah
kelamin perempuan ketimbang jenis
baik ada 8 responden (26,7%) yang
kelamin laki-laki. Karna lansia
mengalami resiko.
perempuan mengalami monopause
Dari hasil diatas ,didapatkan nilai
dimana terjadi penurunan hormon
signifikan p=0,017 yang menunjukkan
estrogen yang dapat mengakibatkan
bahwa nilai p value lebih kecil dari nilai
tulang kehilangan kalsium. Dan
α 0,05 sehingga dapat disimpulkan
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
terdapat Hubungan Penataan
(IRT) aktivitas nya lebih banyak dan
Lingkungan Rumah Dengan Kejadian
lebih dominan beresiko jatuh dari
Resiko Jatuh Pada Lansia di Kelurahan
pada pekerjaaan lain, sebab itu ibu
Molas Lingkungan V Kecamatan
rumah tangga harus di perhatikan
Bunaken Kota Manado.
penataan lingkungan rumah yang
E. PEMBAHASAN baik. Maka dari pada itu penataan
Hasil uji chi-square dilanjutkan pada lingkungan rumah yang baik dapat
Fisher Exact Test didapatkan nilai p = mengurangi resiko jatuh pada lansia.
0,017 yang berarti lebih kecil dari α = Jadi langkah untuk peneliti yaitu
0,05 dengan demikian maka dapat memberikan pendidikan kesehatan
dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha pada keluarga lansia, supaya
diterima, artinya terdapat hubungan keluarga lansia tahu bagaimana
penataan lingkungan rumah yang baik penelitian mengenai hubungan
dan bisa menurunkan resiko jatuh penataan lingkungan rumah
pada lansia. dengan kejadian resiko jatuh
pada lansia dan merupakan
KESIMPULAN DAN SARAN salah satu bacaan bagi peneliti
Kesimpulan : berikut khususnya tentang
Kesimpulan yang dapat diambil penataan lingkungan rumah
berdasarkan hasil penelitian ini adalah yang baik agar mencegah resiko
ada Hubungan Penataan Lingkungan jatuh pada lansia.
Rumah Dengan Kejadian Resiko
Jatuh Pada Lansia di Kelurahan
Molas Lingkungan V Kecamatan DAFTAR PUSTAKA
Bunaken Kota Manado. APS Healthcare.(2010). Fall
1. Penataan lingkungan rumah Prevention Program
sebagian besar kurang baik Resource Manual. North
pada lansia di Kelurahan Molas Huntingdon: Southwestern
Lingkungan V Kecamatan PA Healthcare Quality Unit.
Bunaken Kota Manado
2. Resiko jatuh pada lansia di Notoatmodjo, S. (2012).
Kelurahan Molas Lingkungan V Metodologi penelitian
Kecamatan Bunaken Kota kesehatan. Jakarta: Rineka
Manado sebagian besar Citra.
mengalami resiko.
Riset Kesehatan Dasar
3. Ada hubungan Penataan (Riskesdas). (2013). Badan
Lingkungan Rumah Dengan Penelitian dan
Kejadian Resiko Jatuh Pada Pengembangan Kesehatan
Lansia di Kelurahan Molas Kementerian RI tahun
Lingkungan V Kecamatan 2013.Diakses: 09 mei 2017,
Bunaken Kota Manado. dari
http://www.depkes.go.id/reso
urces/download/general/Hasil
Saran : %20Riskesdas% 20
1. Institusi pendidikan 2013.pdf.
Bagi institusi pendidikan,
menjadi acuan untuk Potter & Perry.(2012). Buku Ajar
mengembangkan ilmu Fundamental Keperawatan :
keperawatan, juga dapat di Konsep, Proses & Praktek.
jadiakn referensi untuk Edisi 7. Jakarta : Salemba
membantu dalam proses belajar Medika.
mengajar dan penelitian di masa Stanley, M., & Patricia Gauntlett
yang akan datang. Beare, (2011). Buku ajar
2. Bagi Keluarga keperwatan gerontik Edisi 2.
Dengan penelitian ini keluarga Jakarta: EGC.
mendapatkan pengetahuan
penataan lingkungan rumah Stockslager, J. L. (2008). Buku
yang baik agar mencegah resiko saku asuhan keperawatan
jatuh pada lansia di kelurahan geriatrik. Jakarta: EGC.
Molas Lingkungan V Kecamatan
Bunaken Kota Manado. Tamher, S., & Noorkasiani.
3. Bagi peneliti (2009). Kesehatan usia lanjut
dengan pendekatan asuhan
Hasil penelitian ini dapat keperawatan. Jakarta: EGC
menambah pengetahuan dan
wawasan dalam bidang

Вам также может понравиться