Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran pemanfaatan fasilitas
kesehatan oleh ibu bersalin dikecamatan Krueng Barona Jaya?”
BAB II
2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
3
i. Pernah gagal kehamilan/riwayat obstetri jelek (hamil pertama gagal
atau hamil ketiga/lebih sudah gagal 2 kali): Keguguran, prematur,
cacat bawaan, lahir mati
j. Pernah melahirkan dengan: vakum, uri dirogoh, infus/transfusi.
k. Pernah operasi SC
BAB III
METODE PENELITIAN
4
Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan desain
cross sectional study yaitu suatu cara pengumpulan data dan pengukuran variabel
yang dilakukan sekaligus pada satu waktu.
3.3.1 Populasi
Populasi projek ini adalah seluruh ibu melahirkan di fasilitas kesehatan
pada wilayah kerja puskesmas Kreung Barona Jaya
3.3.2 Sampel
Sampel yang akan digunakan dalam proyek ini adalah ibu-ibu yang
melahirkan di fasilitas kesehatan wilayah kerja Puskesmas Kreung Barona Jaya
5
1. Jenis Kuantitas ibu hail yang Kuesioner a. Puskesmas Nominal
Fasilitas melahirkan di faskes b. RS/klinik
Bersalin c. Mantri, dukun
dll (non faskes)
Alur kerja dari projek ini digambarkan seperti Gambar 3.1 di bawah ini.
Pengolahan data
Pelaporan hasil
6
3.7 Pengolahan data
Data mentah yang didapat dari hasil angket yang diolah ke dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dengan menggunakan komputer dengan beberapa langkah
sebagai berikut (Basuki, 2002):
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
7
Krueng Barona Jaya adalah salah satu dari 23 kecamatan di Kabupaten
Aceh Besar, Provinsi Aceh, Indonesia. Kecamatan ini terletak di dekat wilayah
Ulee Kareng, Banda Aceh.Kecamatan Krueng Barona Jaya terdiri dari 12 Desa
dan 3 Mukim, yaitu Kemukiman Ulee Kareng/Lamreung yang terdiri dari 3 desa
(Lueng Ie, Meunasah Papeun, dan Meunasah Baktrieng). Kemukiman Lam Ujong
yang terdiri dari 6 desa (Meunasah Baet, Meunasah Intan, Meunasah Manyang,
Gla Meunasah Baro, Rumpet dan Lamgapang),dan Kemukiman Pango yang
terdiri dari 3 desa (Miruk, Gla Deyah dan Lampermai). Lamreung dikenal sebagai
kampung halaman seorang pahlawan nasional Aceh, yaitu Teuku Nyak Arief yang
dimakamkan di wilayah tersebut. 5
8
Distribusi frekuensi responden berdasarkan fasilitas kesehatan yang dipilih
ibu bersalin di Puskesmas Kreung Barona Jaya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan fasilitas kesehatan yang dipilih
ibu bersalin di Puskesmas Kreung Barona Jaya
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa distribusi fasilitas kesehatan yang peling
banyak yaitu puskesmas sebesar 9 orang (56,25%).
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu bersalin di Puskesmas Kreung
Barona Jaya
4.3 Pembahasan
9
62,5%. Hal ini menunjukkan adanya tingkat pengetahuan yang baik pada ibu-ibu
yang telah bersalin di wilayah Puskesmas Krueng Barona Jaya. Banyaknya tenaga
kesehatan dan informasi yang diberikan pada ibu hamil sebelum melahirkan
tentulah sangat mendukung keberhasilan edukasi pada masyarakat ini. Dewasa ini,
informasi tidak hanya didapat dari orang lain, tetapi juga dari internet, surat kabar
maupun media elektronik lain seperti televisi. Inilah yang menunjang pergesaran
paradigma masyarakat tentang bagaimana seharusnya momen bersalin dilakukan.
Dengan segala resikonya, masyarakat mulai memahami bahwa bersalin
seharusnya difasilitas kesehatan dan dibantu oleh tenaga kesehatan. Hal ini dapat
didukung pendapat dari Notoatmodjo (2003), bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi pengetahuan adalah informasi. Informasi yang diperoleh baik dari
pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka
pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan. Pemberian informasi baik berupa penyuluhan, pendidikan formal
maupun non formal berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan ibu.
10
tenaga kesehatan. Ibu bersalin yang tidak melahirkan ditolong oleh tenaga
kesehatan dikarenakan jarak fasilitas kesehatan yang jauh. Perilaku kebanyakan
ibu bersalin ini dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dukungan nakes, dukungan
keluarga dan dukungan masyarakat. Penelitian lain yang mendukung dilakukan
oeh Adriana (2014) bahwa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan akses
kesehatan yang baik pada ibu bersalin adalah pengetahuan, sikap, akses pelayanan
kesehatan, intensitas informasi dan dukungan keluarga.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan mini projek dapat disimpulkan bahwa :
pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh ibu bersalin di Kreung Barona Jaya dalam
kategori baik dan tingkat pengetahuan tentang hal tersebut juga baik.
11
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan adalah
sebagai berikut :
1. Bagi ibu hamil agar tetap memperbaharui informai dan kontrol kehamilan ke
tenaga kesehatan terdekat.
2. Bagi Puskesmas diharapkan dapat melakukan berbagai penyuluhan dan
pemberdayaan masyarakat terkait khususnya kelompok ibu hamil terutama
yang memiliki resiko tinggi.
3. Hasil penelitian ini banyak kekurangan, kerena ada faktor yang tidak diteliti.
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya bisa memperbaiki atau
menyempurnakan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
12
Ekowatiningsih. 2015. Analisis Perbedaan Faktor Determinan Pemilihan Tempat
Persalinan Ibu (Fasilitas Kesehatan dan Non Fasilitas Kesehatan) di
Kabupaten Kendal. Universitas Diponegoro : Semarang.
Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis
Data. Jakarta : Salemba Medika.
Irmayanti. 2007. Pengetahuan. (http: id.wikipedia.org., diakses Juni 2011).
Machfoedz, Ircham. 2005. Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang
Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta.
Profil Kesehatan Puskesmas Krueng Barona Jaya, 2017.
Program Studi Pendidikan Dokter. 2011. Buku Pedoman Penulisan dan
Pelaksanaan Tugas Akhir .Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
13