Вы находитесь на странице: 1из 15

KROMATOGRAFI GAS

I . Tujuan :

1. Dapat menjelaskan prinsip kromatografi gas


2. Dapat menganalisa sample yang sedrehana dengan menggunakan
kromatografi gas beserta integrator

II. Prinsip :

Berdasarkan perbedaan laju migrasi masing-masing komponen dalam melalui


kolom. Komponen-komponen yang terelusi dikenali ( analisa kualitatif ) dari nilai
waktu retensinya.

III. Teori :

Kromatografi gas merupakan metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan
campuran yang sangatrumit. Waktu yang dibutuhkan beragam, mulai dari beberapa
detik untuk campuran sederhana sampaiberjam-jam untuk campuran yang
mengandung 500-1000 komponen didalamnya. Komponencampuran dapat
diidentifikasi dengan menggunakan waktu tambat (waktu retensi) yang khas
padakondisi yang tepat. Waktu retensi (waktu tambat) adalah waktu yang
menunjukkan berapa lama suatusenyawa tertahan di dalam kolom. Waktu retensi
diukur dari jejak pencatat pada kromatogram danserupa dengan volume tambat
dalam KCKT dan Rf dalam KLT. Dengan kalibrasi yang patut,banyaknya
(kuantitas) komponen dapat pula diukur secara teliti. Kekurangan utama
Kromatografi Gastidak dapat digunakan untuk memisahkan campuran dalam jumlah
yang besar. Pemisahan pada tingkatmg mudah dilakukan, pemisahan campuran pada
tingkat gr mungkin dilakukan, akan tetapi pemisahan pada tingkat pon atau ton
sukar untuk dilakukan.

Prinsip kerja Kromatografi Gas yaitu gas pembawa (biasanya digunakan


Helium, Argon atauNitrogen) dengan tekanan tertentu dialirkan secara konstan
melalui kolom yang berisi fase diam.Selanjutnya sampel diinjeksikan ke dalam
injektor (injection port) yang suhunya dapat diatur.Komponen-komponen dalam
sampel akan segera menjadi uap dan akan dibawa oleh aliran gaspembawa
menuju kolom. Komponen-komponen akan teradsorpsi oleh fase diam pada
kolomkemudian akan merambat dengan kecepatan berbeda sesuai dengan nilai
Kd masing-masingkomponen sehingga terjadi pemisahan.

Komponen yang terpisah kemudian akan menuju ke detektor dan akan


menghasilkan sinyal listrikyang besarnya proporsional dengan komponen tersebut.
Sinyal tersebut lalu diperkuat oleh ampliferdan selanjutnya oleh pencatat (recorder)
dituliskan sebagai kromatogram berupa puncak (peak).
Rangkaian Alat Kromatografi Gas

Kromatografi gas terdiri dari beberapa alat diantaranya :

1.Fase Mobil (Gas Pembawa)

Fasa mobil (gas pembawa) dipasok dari tanki melalui


pengaturanpengurangan tekanan. Kemudian membawa cuplikan langsung ke dalam
kolom. Jika hal ini terjadi, cuplikan tidak menyebar sebelum proses pemisahan. Cara
ini cocok untuk cuplikan yang mudah menyerap.Gas pembawa ini harus bersifat
inert dan harus sangat murni. Seringkali gaspembawa ini harus disaring untuk
menahan debu uap air dan oksigen. Gas seringdigunakan adalah N2, H2 He dan Ar.

2.Sistem Injeksi Sampel

Sampel dimasukkan ke dalam aliran gas, jika sampel berupa cairan


harusdiencerkan terlebih dahulu dalam bentuk larutan. Injeksi sampel dapat
diambildengan karet silicon ke dalam oven, banyak sampel + 0,1-10 ml. komponen
KG yangutama selanjutnya adalah ruang suntik atau inlet. Fungsi dari ruang suntik ini
adalahuntuk menghantarkan sampel ke dalam aliran gas pembawa . berbagai macam
jenisinlet dan teknik pengantar sampel telah tersedia. Penyuntikan sampel dapat
dilakukansecara manual atau secara otomatis (yang dapat menyesuaikan jumlah
sampel).Sampel yang akan dikromatografi di masukan ke dalam ruang suntik melalui
gerbangsuntik yang biasanya berupa lubang yang ditutupi dengan septum atau
pemisah karet.Ruang suntik harus dipanaskan tersendiri ( terpisah dari kolom)dan
biasanya 10-150 derajat celcius lebih tinggi dari pada suhu kolom maksimum. Jadi
seluruh sampel akan menguapsegera setelah sampel disuntikan.

3.KolomFungsi

Kolom merupakan ”jantung” kromatografi gas dimana terjadi pemisahan


komponen-komponen cuplikan kolom terbuat dari baja tahan karat, nikel,kaca.
Merupakan jantung kromatographi, dimana pemisahan komponen cuplikan
terjadiyang berwujud puncak-puncak yang disebut ChromatogramFaktor yang
berkaitan dengan keterpisahan puncak kromatography adalahkeefisienan kolom
dan keefisienan pelarut.

Ada dua type kolom :

A. Kolom Partisi, berisi bahan padat inert menyangga lapisan tipis cairan, disebut
Chromatography Gas Cair (GLC)

B. Kolom Adsorbsi, berisi partikel penyerap yang umumnya digunakan


untukanalisa gas permanen dan hydrokarbon rendah, biasa disebut
ChromatographyGas Padat (GSC)

Fase diam yang dipakai pada kolom kapiler dapat bersifat non polar, polar, atau
semi polar. Fase diam non polar yang paling banyak digunakan adalah metil
polisiloksan (HP-1; DB-1; SE-30; CPSIL-5) dan fenil 5%-metilpolisiloksan 95%
(HP-5; DB-5; SE-52; CPSIL-8). Fase diam semi polar adalah seperti fenil 50%-
metilpolisiloksan 50% (HP-17; DB-17; CPSIL-19), sementara itu fase diam yang
polar adalah seperti polietilen glikol (HP-20M; DB-WAX; CP-WAX; Carbowax-
20M)

4.Detektor

Komponen utama selanjutnya dalam kromatografi gas adalah detektor. Detektor


merupakan perangkat yang diletakkan pada ujung kolom tempatkeluar fase gerak (gas
pembawa) yang membawa komponen hasil pemisahan. Detektor pada kromatografi
adalah suatu sensor elektronik yang berfungsi mengubah sinyal gas pembawa dan
komponen-komponen di dalamnya menjadi sinyal elektronik. Sinyal elektronik
detektor akan sangat berguna untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif terhadap
komponen-komponen yang terpisah di antara fase diam dan fase gerak.Pada garis
besarnya detektor pada KG termasuk detektor diferensial, dalam arti respons yang
keluar dari detektor memberikan relasi yang linier dengan kadar atau laju aliran
massa komponen yang teresolusi. Kromatogram yang merupakan hasil pemisahan
fisik komponen-komponen oleh GC disajikan oleh detektor sebagai deretan luas
puncak terhadap waktu. Waktu tambat tertentu dalam kromatogram dapat digunakan
sebagai data kualitatif, sedangkan luas puncak dalam kromatogram dapat dipakai
sebagai data kuaantitatif yang keduanya telah dikonfirmasikan dengan senyawa baku.
Akan tetapi apabila kromatografi gas digabung dengan instrumen yang multipleks
misalnya GC/FT-IR/MS, kromatogram akan disajikan dalam bentuk lain.

Berikut ini adlah macam-macam dtektor yang sering digunakan dalam


kromatografi gas:

a. Detektor Hantar Panas ( thermal conductivity Detector =TCD)

b. Detektor Ionisasi Nyala( Flame Ionization Dtektor = FID)

c. Detector Tangkap Electron(Electron Capture Detector =ECD)

d. Detektor Nitrogen Fosfor( Nitrogen Phosporous Detector =NPD)

e. Detektor fotomerti nyala

f. Detektor konduktiivitas elektrolitik

g. Detektor foto-ionisasi

h. Detektor spectrometer massa

5. Pencatat (Recorder)

Fungsi recorder sebagai alat untuk mencetak hasil percobaan pada


sebuahkertas yang hasilnya disebut kromatogram (kumpulan puncak grafik).

6. Pengatur tekanan Kecepatan mengalir diatur oleh pengatur tekanan. Biasanya


berkisar antara 10 –50 psi (diatas tekanan ruang), yang membuat kecepatan mengalir
sampai 150 ml/menit
Aplikasi Bahan Aktif Obat Analisis Kualitatif dan Kuantitatif

a.Bidang farmasi dan obat-obatan

Kromatografi gas digunakan dalam pengontrolan kualitas, analisa hasil-hasil baru


dalam pengamatan metabolisme dalam zat-zat alir biologi.

b. Bidang kimia/ penelitian

Digunakan untuk menentukan lama reaksi pada pengujian kemurnian hasil

c. Klinik

Diklinik kromatografi gas menjadi alat untuk menangani senyawa-senyawa dalam


klinik seperti : asam-asam amino, karbohidrat, CO , dan O dalam darah, asam-asam
lemak dan turunannya, trigliserida-trigliserida, plasma steroid, barbiturate, dan
vitamin

d. Derivatisasi pada kromatografi gas

Berikut ini kan diuraikan beberapa cara derivatisasi yang dilakukan pada kromaografi
gas, serta gugus-gugus fungsional yang bereaksi.Misalnya esterifikasi Esterifikasi
digunakan untuk membuat derivate gugus karboksil. Contoh obat yang mengandung
gugus ini adalah olongan obat analgesic, prostaglandin, asamamino, dan obat anti
inflamasi. Pengubahan gugus karboksil menjadi esternya akan meningkatkan
volatilitas karena akan menurunkan ikatan hydrogen .

Analisis Kualitatif kromatografi gas

Cara yang paling sederhana untuk mengidentifikasi peak kromatografi


gasadalahmembandingkan waktu retensi analit dengan waktu retensi
standar.Untuk mendapatkan waktu retensi standar dapat dilakukan percobaan
kromatografi gasuntuksenyawa yang diketahui, misalnya dilakukan kromatografi gas
hanya untuk DDT atau lindansaja, atau dieldrin saja pada kondisi yang sama.
Kemudian wakturetensi standar dibandingkandengan waktu retensi analit. Bila
kedua waktu retensi (standar dan analit) tersebut sesuaimaka kita dapat
mengidentifikasi tiap peak pada kromatogram.

Kromatografi gas merupakan teknik pemisahan yang dapat menghasilkan


identifikasikualitatif. Bagaimanapun juga seorang analis harus dapat memastikan
bahwa hasil yangdiperoleh adalah benar seperti yang dtunjukkan oleh contoh di
bawah.Kromatografi gas dapat digunakan untuk analisis karenaretensi bersifat
karakteristik pada tiapsenyawa. Identifikasi puncak dapat diperoleh dengan
menggunakan inframerah atauspektrometri masa akan tetapi teknik sering tidak ada
atau biaya sangat mahal.Sampel yang paling sulit dianalisis adalah sampel yang
komponen-komponennya benar-benartidak diketahui. Dalam hal ini konsultasi data
retensi terkadang tidaklah cukup.

a.Penambahan Unsur ke dalam Sampel (Spiking)

Metode percobaan yang paling mudah untuk identifikasi puncak adalah


denganmenambahkan komponen ke dalam sampel dan mencoba untuk
mengamati perubahan sebagai respon didalam spiked sampel.

1. Metode mudah

2. tidak mudah jika komponen yang lain mungkin memiliki waktu retensi yang sama.

3. Dapat digunakan untuk menunjukkan ketidakhadiran dari suatu unsur


denganmenampakannya pada waktu retensi yang benar-benar berbeda.

4. Kemurnian spike harus diketahui karena ketidakmurnian dapat memberikan


petunjukyang salah.

b. Perbandingan Data Retensi

Volume retensi suatu komponen adalah karakteristik sampel dan fase cair. Ini
dapatdigunakan untuk identifikasi komponen-komponen dalam sampel. Data retensi
yang belumterkoreksi biasanya tidak digunakan mengingat volume retensi tergantung
pada :
1. Kolom

2. Fase cair

3. Temperatur kolom

4. Kecepatan aliran

5. Jenis gas pembawa

6. Volume mati instrumen

7. Penurunan tekanan across kolom

Akan tetapi hal itu dapat digunakan pada sampel yang sudah diketahui
informasinya dantersedia standarisasinya. Kemampuan instrumen dalam
menghasilkan data di perlukan dalamoperasional isotermal maupun terprogram. Jika
semua parameter operasional dapat konstanberulang-ulang maka perbandingan data
retensi sampel dapat dibuat terhadap standar. Perbandingan kromatogram larutan
standar (B) dengan larutan sampel (A)Retensi Relatif a sebagai Data Retensi yang
direkomendasikan untuk Indentifikasi sampelyang tidak diketahui. Retensi relatif
a adalah yang direkomendasikan untuk indentifikasipuncak sebagai sesuatu yang
relatif terhadap standar dan juga diperoleh dari data retensi yangdisesuaikan. Ini
lebih mudah diperoleh dan hanya bergantung pada jenis fase cair
dantemperatur kolom.

c. Identifikasi dengan Logaritma Retensi

Mengambarkan grafik dari data retensi relatif atau yang disesuaikan terhadap
berbagaiparameter fisik senyawa atau serangakaian homologi dapat memberikan
petunjuk dariidentitas sampel yang belum diketahui.

d. Identifikasi dengan Menggunakan Retention Index

Konstanta bahan terlarut Kovats Indices dan Rohschneider dapat memberikan


petunjukyang baik mengenai identitas atau jumlah karbon untuk beberapa senyawa.
Data ini tersediadalam Jurnal Kromatografi dan publikasi ASTM. Metode pergeseran
puncak juga merupakanalat yang baik untuk identifikasi kualitatif.

e. Identifikasi dengan Menggunakan Dua Detektor

Perbandingan rasio respon dari senyawa yang dianalisa oleh dua detektor
yang berbedadibawah kondisi yang telah ditetapkan bersifat karakteristik pada
senyawa tersebut.Sampel biasanya dikromatografikan pada satu kolom dan kolom
dibagi untuk dua detektoryang berbeda dengan yang masing-masing di rekam ke
kromatogram secara bersamaan. Kedua detektor tersebut spesifik seperti detektor
“flame photometric detector (FPD)” akanmemberi respon pada senyawa-senyawa
sulfur dan phosporus, detektor “electron captivedetector (ECD)” akan memberi
respon pada senyawa-senyawa halogen, sementara thermionicspesific detector
(TSD) akan memberi respon pada senyawa-senyawa nitrogen danphosphorus.
Detektor-detektor tersebut diterapkan secara luas dalam analisa obat-obatan
danpestisida.

Pendekatan ini umumnya direkomendasikan untuk deteksi senyawa


spesifikdibandingkan general qualitative digunakan sebagai kromatogram yang
sulit untukdiinterpretasikan. Identifikasi dengan Penggabungan dengan Metode
penentuan Fisik lainnyaPada saat fraksi dari senyawa yang dielusi telah
dikumpulkan ini memungkinkan untukdiidentifikasi oleh teknik fisik lainnya.
Teknik ini termasuk :

1. Mass Spectrometry – Berhubungan langsung dengan kolom kapiler

2. Infra red spectrometry – langsung ke dalam cell sampel gas atau cair

3. Nuclear Magnetic Resonance

4. Coulometry

5. Polarography

6. UV Visible Spectroscopy
7. Atomic absorption

8. Inductively coupled plasma

9. Flamephotometryf.

Uji Kimia

Effluen gas dapat bergelembung pada saat meewati tabung yang berisi reagen-
reagen danrekasi dapat teramati untuk memberikan petunjuk untuk mengidentifikasi
senyawa sepertiyang ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Metode ini mahal dan
diterapkan dengan cepat.

Analisis Kuantitatif Kromatografi

Selain dapat mengidentifikasi jenis komponen (analisis kualitatif) dari


suatucampuran,kromatografi gas juga dapat memberikan informasi kuantitatif.
Analisis kuantitatifdengankromatografi gas dapat didasarkan pada salah satu
pendekatan, tinggi peak atau area peak analit dan standar.Selanjutnya terdapat 3 jenis
metode analisis kuantitatif kromatografi gasyaitu metode standarkalibrasi, metode
standar internal, dan metode normalisasi area. Pendekatan tinggi peak(peak hight)
Tinggi peak kromatogram diperoleh dengan membuat base lines pada suatu peak
danmengukur tinggi garis tegak lurus yang menghubungkan base line.

a.Hubungan Dasar

Dengan komatrogram yang diperoleh dari detektor diferensial yang mana


memilikirespon linier, penggantian/jarak dari garis belakang pada saat tertentu adalah
suatu ukurankonsentrasi dari komponen dari gas pembawa di saluran keluar
kolom.Kurva integral dihasilkan yakni area puncak dari puncak adalah sebanding
dengan jumlahkomponen yang ada. Dalam kromatogram yang ideal dimana
puncak merupakan kurvaGaussian simetrik lalu ketinggian puncak akan sebanding
dengan.Area puncak adalah a konsentrasi komponen bila Gaussian maka area a ke
tinggi puncak.
b. Kalibrasi

Oleh karena itu kalibrasi dapat dicapai dengan menjalankan satu rangkaian standar
yangdiketahui konsentrasinya dan membandingkan respon area yang dihasilkan
antara standar dansampel.Sejumlah metode lainnya digunakan oleh para peneliti
dalam menghitung kuantitaskomponen dalam sampel. Hal ini termasuk

c. Normalisasi Internal

Area dari setiiap puncak sesuai dengan komponen spesifik dalam sampel telah
terbentukkemudian ditambahkan untuk memberi suatu total area yang ditetapkan
pada 100%. Masing-masing area komponen kemudian dinyatakan sebagai persen dari
nilai ini. Akan tetapi senyawa-senyawa yang berbeda akan memberikan respon
berbeda terehadapdetektor, oleh karena itu perlu ditentukan faktor koreksi. Karena
detektor yang berbeda akanberoperasi pada prinsip yang berbeda maka perlu dihitung
faktor yang berbeda untuk tiapdetektor yang berbeda.Faktor dapat ditentukan
berdasarkan berat atau molar.

Aplikasi

Kromatografi gas telah digunakan pada sejumlah besar senyawa-senyawa


dalam berbagai bidang. Dalamsenyawa organic dan anorganik, senyawa logam,
karena persyaratan yang digunakan adalah tekanan uap yangcocok pada suhu saat
analisa dilakukan. Berikut akan kita lihat beberapa kegunaan kromatografi gas
padabidang-bidangmya adalah :

a.Polusi udara

Kromatografi gas merupakan alat yang penting karena daya pemisahan yang
digabungkan dengan dayasensitivitas dan pemilihan detektor GLC menjadi alat
yang ideal untuk menentukan banyak senyawa yangterdapat dalam udara yang
kotor, KGCdipakai untuk menetukan Alkil-Alkil Timbal, Hidrokarbon, aldehid,
ketonSO , HS, dan beberapa oksida dari nitrogen dan lain-lain.
b. Klinik

Diklinik kromatografi gas menjadi alat untuk menangani senyawa-senyawa dalam


klinik seperti : asam-asamamino, karbohidrat, CO , dan O dalam darah, asam-asam
lemak dan turunannya, trigliserida-trigliserida, plasmasteroid, barbiturate, dan
vitamin.

c. Bahan – bahan pelapis

Digunakan untuk menganalisa polimer-polimer setelah dipirolisa, karet dan resin-


resin sintesis.

d. Minyak atsiriDigunakan untuk pengujian kulaitas terhadap minyak permen, jeruk


sitrat dan lain-lain.

e. Bahan makanan

Digunakan dengan TLC dan kolom-kolom, untuk mempelajari pemalsuanatau


pencampuran, kontaminasi danpembungkusan dengan plastic pada bahan makanan,
juga dapat dipakai unutk menguji jus, aspirin, kopi danlain-lain.

f. Sisa-sisa pestisida

KGC dengan detektor yang sensitive dapat menentukan atau pengontrolan sisa-sisa
peptisida yang diantaranyasenyawa yang mengandung halogen, belerang, nitrogen,
dan fosfor

g. Perminyakan

Kromatografi gas dapat digunakan unutk memisahkan dan mengidentifikasi hasil-


hasildari gas-gas hidrokarbonyang ringan.

h. Bidang farmasi dan obat-obatan

Kromatografi gas digunakan dalam pengontrolan kualitas, analisa hasil-hasil


baru dalam pengamatanmetabolisme dalam zat-zatalir biologi.
i.Bidang kimia / penelitian

Digunakan untuk menentukan lama reaksi pada pengujian kemurnian hasil.

Kondisi

Kondisi yang dapat bervariasi untuk mengakomodasi analisis yang diperlukan


termasuk suhu inlet, temperatur detektor, temperatur dan suhu kolom program,
pembawa gas dan laju aliran gaspembawa, kolom’s diam fase, diameter dan panjang,
inlet tipe dan laju aliran, ukuran sampel daninjeksi teknik.Untuk mendapatkan hasil
kromatografi gas yang baik tentunya diperlukan kondisi operasional yang tepat.
Fasa diam apa yang akan dipakai? Gas apa yang akan dipakai sebagaifasa gerak?Jenis
detektor apa yang akan dipakai? Pemilihan fasa diam tentunya
disesuaikandengancuplikan yang akan dipisahkan dan didasarkan pada sifat
kepolaran cuplikan.Berdasarkankepolarannya, solut dapat dikelompokkan ke dalam
empat golonganSolut-solut golongan I (kurang polar) akan tertahan kuat oleh fasa
diam yang kurangpolar seperti squlana, SE-30, dan apiezon. Fasa diam
dibutiltetrakloro ptalat, dinonil ptalat,QF-1, OV-17, dan DEGS akan berikatan kuat
dengan solut-solut golongan II (agak polar). Soolut-solut dari golongan III (polar)
akan tertahan kuat oleh fasa diam tetrasianoetilpentaeritriol, zonil E-7 dan XE-60.
Sedangkan solut-solut golongan IV (sangat polar) akantertahan kuat oleh fasa diam
carbowax 20 M, versamid 900, tetrahidroksietilenadiamin.Contoh, fasa diam silikon
gum SE-30 akan berguna untuk pemisahan campuran olefin.Hal ini dikarenakan baik
solut-solut olefin maupun fasa diam SE-30 merupakan senyawa-senyawa yang
kurang polar. Dalam hal pemisahan golongan solut yang berbeda tapi dengantitik
didih yang mirip.

IV . Alat dan Bahan :

Alat : 1. Tangki pembawa gas


2. Pengatur aliran dan pengatur tekanan
3. tempat injeksi
4. kolom
5. detektor
6. rekorder
Bahan : 1.Sample

V. Prosedur :

1. Mencuci jarum suntik dengan aseton dengan mengisi jarum suntik mendepak
sepenuhnya dan aseton limbah ke kertas handuk. Cuci 2-3 kali.

2. Tarik beberapa sampel Anda ke dalam jarum suntik. Anda mungkin perlu untuk
menghilangkan gelembung udara di dalam tabung suntik oleh plunyer bergerak cepat
ke atas dan ke bawah sementara jarum dalam sampel. Biasanya 1-2 mL sampel
disuntikkan ke dalam GC. Boleh saja memiliki gelembung udara kecil dalam jarum
suntik. Namun, Anda tidak ingin menyuntikkan sebagian besar udara atau puncak
Anda akan terlalu kecil pada tabel perekam.

3. Pastikan tabel perekam dan diatur ke kecepatan grafik yang sesuai (Arrow A).
Mengatur baseline menggunakan nol pada tabel perekam (Arrow B). Dengan pena di
tempat, menyalakan bagan (Arrow D), pastikan pena ke bawah (yang menandai
kertas) dan kertas bergerak.

4. Menyuntikkan sampel Anda baik ke kolom A atau kolom B sesuai instruksi.


Pegang tingkat jarum suntik dan mendorong jarum sepenuhnya ke injector. Setelah
Anda tidak dapat lagi melihat jarum, dengan cepat mendorong pendorong dan
kemudian tarik jarum suntik injeksi keluar dari pelabuhan.

injeksi Catatan : injector sangat panas, jadi berhati-hatilah untuk tidak menyentuh
perak disk. Jarum akan melewati septum karet, sehingga Anda akan merasa beberapa
perlawanan. Untuk beberapa GC kita itu, kolom tidak menyelaraskan benar dalam
injector, sehingga jarum hits bagian depan kolom logam. Jika Anda merasa bahwa
Anda mendorong terhadap logam, menarik jarum keluar dari injector dan coba lagi,
mungkin di sudut yang sedikit berbeda. Jarum harus benar-benar menghilang ke
dalam injeksi untuk injeksi yang tepat sampel ke kolom GC.Suntikkan dengan cepat
untuk hasil terbaik. Jangan ragu untuk menyuntikkan jarum setelah benar diposisikan
di pelabuhan injeksi.Lepaskan jarum suntik segera setelah injeksi.

5. Menandai waktu injeksi Anda pada tabel perekam. Ini dapat dilakukan dengan
menyesuaikan nol tepat setelah sampel disuntikkan. Hal ini sering nyaman bagi satu
orang untuk menyuntikkan sampel sementara pasangan laboratorium menandai waktu
injeksi di bagan perekam.

6. Bersihkan jarum suntik Anda segera setelah injeksi. Jarum suntik sering
tersumbat dengan cepat dan harus diganti jika mereka tidak dibersihkan setelah setiap
penggunaan.

7. Catatan pengaturan perekam grafik Anda selama berjalan. Anda perlu


mengetahui kecepatan grafik dan pengaturan skala penuh.

8. Catatan pengaturan GC selama Anda berlari. Sebuah tombol di bagian tengah


bawah GC dapat diubah untuk membaca kolom (atau oven) suhu, suhu detektor dan
suhu injektor pelabuhan dalam ° C. Jembatan saat ini ditampilkan dalam mA.
Perhatikan bahwa ada dua skala pada layar. Berhati-hati untuk membaca skala yang
tepat.

Вам также может понравиться