Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
BAB II
PEMBAHASAN
Formatio Retikularis
Fisiologi :
(3) : Kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas,
namun tidak dalam satu kalimat. Misalnya “aduh…, bapak…”)
(3) : Flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas
dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(Price, 2005)
Sintetis:
Sintesis :
Pada kasus ini penyebab terjadinya kesadaran adalah gangguan
sirkulasi
2. Pada saat serangan mengeluh sakit kepala yang hebat disertai mual muntah.
a. Bagaimana mekanisme sakit kepala ?
Jawab :
Mendapatkan surat panggilan dari KPK→ memacu hormon
epinefirin→↑ kecepatan jantung→↑curah jatung→↑tekanan
darah→hipertensi→aterosklerosis arteri serebri→ ruprtur dinding
vascular arteri→ pecahnya mikro aneurisma/ aneurisma aerteri serebral
→ merembes kesekitarnya dan masuk kedalam ventrikel/ ruang
intrakranial →perdarahan didaerah otak dan subaraknoid → jaringan
2.Hipertensi Intrakranial
3.Radang Otak/INFEKSI
4.Iritasi Meningeal
5.Arteritis kranial/temporalis
6.Migren
c. Apa makna hubungan gejala dan sakit kepala dengan penurunan kesadaran?
Jawab:
Seiring terjadinya pendarahan, tekanan di dalam intrakranial otak
akan meningkat dan hal ini menyebabkan hilangnya kesadaran secara
tiba-tiba untuk sementara waktu pada sebagian penderita. Hilangnya
kesadaran tersebut dapat didahului sakit kepala berat secara tiba-tiba.
(Price Sylvia, 2005)
(Prince Sylvia, 2005 dan Sudoyo. Aru W., Setiyohadi. Bambang., Alwi.
Idrus. dkk.2009)
3. Menurut keterangan keluarga, Tn. A sudah lama menderita darah tinggi dan
sakit kepala, penurunan kesadaran ini diderita untuk pertama kalinya.
a. Apa hubungan darah tinggi dan sakit kepala dengan keluhan yang dialami?
Jawab:
hipertensi→aterosklerosis arteri serebri Mendapatkan surat
panggilan dari KPK→ memacu hormon epinefirin→↑ kecepatan
jantung→↑curah jatung→↑tekanan darah→hipertensi→aterosklerosis
arteri serebri→ ruprtur dinding vascular arteri→ pecahnya mikro
aneurisma/ aneurisma aerteri serebral media → merembes kesekitarnya
dan masuk kedalam ventrikel/ ruang intrakranial →perdarahan didaerah
otak dan subaraknoid→↑Tekanan intracranial (TIK)→jaringan
disekitarnya tergeser dan tertekan→vasospasme pembuluh darah
serebral→sakit kepala.
(Silbernagl, 2006)
Hipertensi renovaskular
Tanda-tanda Hipertensi renovaskular adalah :
Feokromositoma
Disebabkan oleh tumoe sel kromatin asal neural yang
mensekresikan katekolamin.
(Peter Kabo,2012)
TEKANAN DARAH
4. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : GCS 10.
TD: 200/100mmHg, Nadi 110x/menit regular, RR 40x/menit, Temp 37,2 C
kepala: pupil anisokor kiri lebih besar daripada kanan, pederita sulit bicara
(Adams, 2005)
Laseque Sign
b. Tungkai yang satu lagi harus selalu berada dalam posisi lurus.
Pada keadaan normal, posisi kaki dapat mencapai 700
sebelum timbul rasa sakit dan tahanan.
Kernig Sign
Brudzinski Sign
(Adams, 2005)
(Adams, 2005)
Jawab:
- Pupil Anisokor:
(Sherwood, 2005)
(Adams, 2005)
7. Cara mendiagnosis ?
Jawab:
Anamnesis
Diketahui bahwa Tn. A mengalami penurunan kesadaran yang terjadi
secara tiba- tiba. Pada saat serangan mengeluh sakit kepala yang hebat disertai
mual dan muntah dan menderita darah tinggi. Darah tinggi dan sakit kepala
sudah lama dialaminya serta penurunan kesadaran diderita untuk pertama
kalinya
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : GCS 10
Tekanan darah : 120/100 mmHg
Nadi : 110 x/menit
RR : 40 x/menit
Temperature : 37,2o C
Pemeriksaan Neurologis
Terjadi penurunan kesadaran
Hemisparesis dekstra flaksid
Pupil anisokor
GRM (+)
Pemeriksaan Laboratorium
BSS (GDS) : 130 mg
(Adams, 2005)
8. Differential Diagnostic ?
9. Pemeriksaan penunjang ?
Jawab :
Angiografi serebral
Untuk menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti [erdarahan atau
obstruksi arteri, adanya titik oklusi dan rupture
CT-Scan
Memperlihatkan adanya edema, hematoma, iskemia, dan adanya infark.
Pungsi Lumbal
MRI
Menunjukkan daerah yang mengalami infark, hemoragik, Malformasi
arteriovena (MAV)
Ultrasonografi Doppler
Mengidentifikasi penyakit arteriovena (masalah system arteri karotis (arteri
darah/ muncul plak) arterosklerotik)
EEG
Mengidentifikasi masalah didasarkan pada gelombang otakl dan mungkin
memperlihatkan daerah lesi yang spesifik
Sinar X Tengkorak
Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah yang berlawanan
dari masa yang meluas, klasifikasi karotis interna terdapat pada thrombosis
serebral. Klasifikasi parsial dinding anuerisma pada perdarahan subarachnoid.
12. Etiologi ?
Jawab:
a. Trombus
Vascular anatomic
Hipertensi
Gangguan perdarahan
Pemberian anti koagulan yang terlalu agresif (terutama pada pasien usia
lanjut)
Pemakaian anfetamin dan kokain intranasal
Sintesis:
langsung kejaringan otak, dan apabila perdarahan secara cepat maka dapat
menimbulkan penurunan kesadaran dan jika perdarahannya lambat dapat
menyebabkan nyeri kepala hebat. Perdarahan dapat terjadi dimana saja dari
system saraf. (Prince, 2005)
o Penatalaksanaan ABC
1. Airway menguasahan agar jalan napaf bebas dari segala hambatan.
2. Breathing (funsi napas), yang mungkin terjadi akibat gangguan di pusat
napas (akibat strok) atau oleh komplikasi infeksi di saluran napas.
3. Cardiovascular function (fungsi jantung dan pembuluh darah) sering
terjadi gangguan irama, adanya trombus, atau gangguan TD yang harus
ditangani secara tepat.
(Sudoyo. Aru W, 2009).
15. Komplikasi ?
Jawab:
Komplikasi akut yang terjadi adalah :
Gangguan jantung
Baik sebagai penyebab maupun sebagai komplikasi, karena keadaan ini dapat
menyebabkan kematian
Gangguan respirasi
Baik akibat infeksi atau akibat penekanan dipusat nafas
Embolisme serebral
Hipoksia serebral
Infeksi dan sepsis: gangguan ginjal dan hati
Ulcer stress: yang sering menyebabkan terjadinya hematemesis dan melena.
.(Sudoyo,2009)
16. Prognosis ?
Jawab:
- Sekitar 30%-40% penderita stroke dapat disembuhkan dengan perbaikan
sempurna atau cacat sisa minimal bila ditangani dalam jangka waktu 6 jam atau
kurang dari itu.
- Dilihat dari tingkat kesadaran akibat stroke haemoragik : (1) sadar 16 %
meninggal (2) somnolen 39 % mati (3) yang stupor 71 %(4) koma, maka 100
% meninggal (Aliah, dkk 2000).
- Dilihat dari jenis kelamin dan usia, laki – laki lebih banyak 61% yang
meninggal dari perempuan 41 % dan usia 70 tahun atau lebih angka kematian
meningkat tajam.(Aliah, dkk 2000).
- Di lihat dari prognosis fungsional stroke (1) 75 % mampu merawat diri secara
mandiri dengan bantuan minimal (2) 75 % mampu melakukan ambulasi baik
dengan atau tanpa alat bantu secara mandiri (3) hampir semuanya
2.3.4 Kesimpulan
Tuan A 56 tahun mengalami penurunan kesadaran, sakit kepala hebat disertai
mual muntah, yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial oleh
karena Stroke Hemorragic Subarachnoid akibat hipertensi kronik dan pecahnya
aneurisma arteri cerebri media.
Atherosklerosis arteri
cerebri
Kerapuhan dinding
Vascular arteri
Pecahnya pembuluh
darah
Pendarahan otak
Tekanan
Intrakranial
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Dorland, W.A.N . 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC
Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke System. Jakarta: EGC
Sudoyo. Aru W., Setiyohadi. Bambang., Alwi. Idrus. dkk.2009. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam .Hlm 1900-1905. Jakarta :FKUI