Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BLOK 8
MODUL 3
SENDI TEMPORO MANDIBULAR & BIOMEKANIKA PERGERAKAN GIGI
KELOMPOK 4
Tutor: drg. Ummul Azmi
Skenario 3:
Mulutku tidak bisa dibuka..?
Ugan (20 tahun) dating ke drg Bonar dengan keluhan mulutnya tidak bisa dibuka lebar,
kadang terasa sakit berdenyut sampai eling. Pemeriksaan klinis menunjukkan trismus 2 jari.
Pemeriksaan intra oral ada periocoronitis gigi molar tiga bawah kanan dan scissor bite regio kanan.
Drg Bonar melakukan pemeriksaan gerakan membuka dan menutup rahang sambil meraba
daerah bawah telinga. Drg Bonar menganjurkan rontgen foto panoramik dan temporo mandibular
serta menyarankan perawatan lebih intensif untuk menghilangkan keluhan yang dialami Ugan.
Bagaimana saudara menjelaskan kasus di atas?
I. TERMINOLOGI
1. Trismus
Gangguan membuka mulut disebabkan otot pengunyahan
Kontraksi yang tidak sadar dari satu atau sekelompk otot
Kekakuan sendi menyebabkan gangguan dalam membuka mulut yang bersifat
tidak sementara
Keterbatasan pembukaan rahang akibat sendi/otot otot yag menggerakkannya
2. Scissor Bite
Disebut juga gigitan silang yaitu salah satu gigi atas terdapat di palatal atau lingual gigi
bawah
3. Sendi temporo mandibular
Persendian kondilus mandibular dengan fossa glenoid pada tulang temporal merupakan
sendi pada cranium yang berfungsi untuk mengunyah, menguap dan bicara
4. Pericoronitis
Peri : sekitar
Corona : mahkota
It is : inflamasi
Jadi pericoronitis adalah gangguan pada ulut yaitu jaringan gigi membengkak
melibatkan gusi didekitas m3 terjadi bila gigi mengalami erupsi gigi sebagian
5. Treatment pertama yang dilakukan yaitu dikompres terlebih dahulu lalu diberikan obat
penghilang rasa nyeri rasa nyeri dan obat dan untuk merelaksasi otot lalu setelah itu barulah
diangkat perikoronitisnya
6. Intraartikuler : ankylosis
Ekstraartikuler: non odontogen
Trauma : fraktur mandibular
7. Karena adanya kontraksi otot yang berlebihanyang dipersarafi oleh saraf yang sama yaitu
n.trigerminus
Ugan
20 th
Sandi temporomandibula
& biomekanika
pergerakan gigi
Gambar 3. Posisi Normal Diskus Artkularis Adalah Posisi jam 12, Posisi
Diskus Artikularis Berhimpit dengan Puncak Kondilus pd Satu Garis Lurus
Ketebalan diskus sesuai antara zona anterior dan posterior pada zona
intermediat. Zona posterior sedikit lebih tebal dibandingkan zona anterior.
Diskus artikularis terletak di antara kepala kondilus dan fossa artikularis. Pada
keadaan normal, permukaan artikular kondilus terletak pada zona intermediat
diskus artikularis, dan dibatasi oleh ketebalan bagian anterior dan posterior .
Perlekatan pada bagian posterior diskus artikularis terletak pada jaringan
ikat longgar yang memiliki lebih banyak pembuluh darah dan persarafan. Hal
ini dikenal dengan retrodiskal tissue atau perlekatan posterior. Bagian atas
disebut juga lamina superior, mengandung lebih banyak elastin. Lamina
superior melekat pada plat timpani. Bagian bawah perlekatan posterior ini juga
disebut lamina inferior. Bagian lateral dan medial dari diskus artikularis
menempel pada sisi kondilus untuk membantu menahan gerakan pasif yang
mungkin terjadi pada kondilus dan diskus artikularis.
Tipe lain dari alat-alat oklusal adalah anterior bite plane, the posterior bite
plane, the pivoting appliance, dan the soft or resilient appliance. Pemilihan alat
disesuaikan dengan jenis penanganan yang diarahkan terhadap perubahan posisi
mandibular, pola oklusi, atau keduanya.
i. Reversibel
Terapi oklusal reversibel secara temporer mengubah kondisi oklusal
pasien dan paling baik di lakukan dengan alat oklusal, yang dipakai
untuk menciptakan perubahan posisi mandibula dan pola oklusi. Posisi
mandibula dan pola oklusi akan bergantung pada penyebab dari
kelainan.
Ketika dilakukan penanganan aktivitas parafungsional, maka alat
oklusal akan menjadikan posisi mandibula dan oklusi dalam hubungan
yang optimum sesuai dengan kriteria. Maka ketika alat itu dikenakan,
pola kontak oklusal dibuat sesuai dengan hubungan kondile-diskus-
fossa pasien. Dengan demikian alat oklusal memberikan stabilitas
ortopedik. Tipe alat ini telah digunakan untuk menurunkan berbagai
gejala TMD dan menurunkan aktivitas parafungsional. Tentu saja
stabilitas ortopedik dipertahankan hanya ketika alat itu dikenakan,
sehingga dengan demikian ini dianggap penanganan reversibel. Ketika
alat dilepas maka kondisi akan kembali seperti sebelumnya.
ii. Ireversibel. Stomatognatic
Terapi oklusal ireversibel adalah penanganan yang mengubah
secara permanen kondisi oklusal, posisi mandibula atau keduanya.
Contohnya adalah menggertakan selektif dari gigi dan prosedur
restoratif yang memodifikasi kondisi oklusal. Contoh lain adalah
penanganan ortodontik dan prosedur bedah yang bertujuan mengubah
oklusi, posisi mandibular, atau keduanya. Alat yang dirancang unuk
mengubah pertumbuhan atau reposisi permanen mandibula juga
dipandang terapi oklusal ireversibel. Penanganan TMD harus
mempertimbangkan kompleksitas dari banyak TMD. Khususnya ketika
berhadapan dengan hiperaktivitas otot, maka mustahil untuk pasti
menangani sebab utama.