Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif, dimana keseluruhan


struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. Ditandai dengan kerusakan
tulang rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya ketebalan serta sklerosis dari
lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada tepian sendi, meregangnya kapsula
sendi, timbulnya peradangan, dan melemahnya otot–otot yang menghubungkan
sendi (Felson, 2008).
Peningkatan usia, OA biasanya terjadi pada usia lanjut, jarang dijumpai
penderita OA yang berusia di bawah 40 tahun (Helmi, 2012). Di Indonesia,
prevalensi OA mencapai 5% pada usia < 40 tahun, 30% pada usia 40-60
tahun, dan 65% pada usia > 61 tahun
Berdasarkan patogenesisnya OA dibedakan menjadi OA primer dan OA
sekunder. OA primer disebut juga OA idiopatik adalah OA yang kausanya tidak
diketahui dan tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik maupun proses
perubahan lokal pada sendi. OA sekunder adalah OA yang didasari oleh
adanya perubahan degeneratif yang terjadi pada sendi yang sudah mengalami
deformitas, atau degenerasi sendi yang terjadi dalam konteks metabolik
tertentu (Robbins, 2007).
OA dapat mengenai sendi-sendi besar maupun kecil. Distribusi OA dapat
mengenai sendi leher, bahu, tangan, kaki, pinggul, lutut.
Untuk menentukan diagnostik OA selain melalui pemeriksaan fisik juga
diperlukan pemeriksaan penunjang seperti radiologis dan pemeriksaan
laboratorium. Foto polos dapat digunakan untuk membantu penegakan
diagnosis OA walaupun sensivitasnya rendah terutama pada OA tahap awal.
USG juga menjadi pilihan untuk menegakkan diagnosis OA karena selain
murah, mudah diakses serta lebih aman dibanding sinar-X, CT-scan atau MRI
(Amoako dan Pujalte, 2014).
1.2. Rumusan Masalah

1
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1.2.1 Apa pengertian Osteoartitis (OA)?
1.2.2 Bagaimana etiologi Osteoartitis (OA)?
1.2.3 Bagaimana patofisiologi Osteoartitis (OA)?
1.2.4 Apa saja tanda dan gejala klinis Osteoartitis (OA)?
1.2.5 Apa saja klasifikasi Osteoartitis (OA)?
1.2.6 Apa saja pathogenesis Osteoartitis (OA)
1.2.7 Apa manifestasi klinis Osteoartitis (OA)?
1.2.8 Bagaimana Pemeriksaan penunjang Osteoartitis (OA)?
1.2.9 Bagaimana pentalaksaan Osteoartitis (OA)?
1.2.10 Bagaimana komplikasi Osteoartitis (OA)?

1.3. Tujuan Penulisan


Setelah dilakukan proses pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat :
1.3.1 Mengetahui pengertian osteoartitis
1.3.2 Mengetahui etiologi osteoartitis
1.3.3 Memahami patofisiologi osteoartitis
1.3.4 Mengetahui tanda dan gejala osteoartitis
1.3.5 Memahami klasifikasi osteoartitis
1.3.6 Memahami pathogenesis osteoartitis
1.3.7 Mengetahui manifestasi klinis osteoartitis
1.3.8 Mengetahui pemeriksaan penunjang oateoartitis
1.3.9 Mengetahui penatalaksaan oateoartitis
1.3.10 Memahami komplikasi osteoartitis

Вам также может понравиться