Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan granul paracetamol
menggunakan metode granulasi basah. Granulasi basah merupakan salah satu cara pembuatan
tablet kompresi yang paling banyak digunakan. Caranya yaitu dengan memproses campuran
partikel zat aktif dengan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan
cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat
digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan
panas. Umumnya zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat aliran dan
kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode granulasi basah adalah membasahi massa
tablet dengan larutan pengikat tertentu sampai mendapat tingkat kebebasan tertentu pula,
kemudian masa basah tersebut digranulasi (ansel,2004).
Pada percobaan ini zat aktif yang digunakan yaitu, paracetamol. Menurut Farmakope
Indonesia (1979), paracetmol berkhasiat sebagai analgetik dan antipiretik. Amprotab
merupakan zat tambahan fase dalam yang digunakan sebagai pengisi dan pengikat. Fungsi
sebagai pengisi untuk menambah massa tablet yang akan dicetak dan fungsi sebagai pengikat
untuk mengikat zat aktif dan zat pengisi sehingga dapat tercampur dengan homogen.
Amprotab dapat digunakan sebagai zat pengikat dengan pencampuran amprotab dan aquadest
hangat dengan konsentrasi 3-20 % b/b untuk mendapatkan amprotab pro pasta segar (HOPE,
2009). Pada praktikum ini dibuat amprotab propasta dengan konsentrasi 13% yang
ditambahkan secukupnya.
Untuk pembuatan tablet dengan metode granulasi basah, hal yang pertama yang harus
dilakukan adalah menggranulasi fase dalam dari formula diatas. Fase dalam biasanya terdiri
dari zat aktif, pengisi dan pengikat. Amprotab pro paste yang digunakan sebagai pengikat
dibuat dalam konsentrasi 13% dengan cara 13 gram amprotab ditimbang dan dilarutkan
dalam 12 ml air dan dipanaskan hingga terbentuk suatu mucilago yang bening. Untuk
pemakaian terbaik, konsentrasi maksimum amprotab yang digunakan sebagai pasta ini
biasanya 30%, tablet yang mengandung amilum dengan konsentrasi tinggi tidak dapat dicetak
dikarenakan kompresibilitas nya yang tidak baik.
Selanjutnya, parasetamol sebagai zat aktif dan amprotab dicampurkan hingga
terbentuk suatu campuran yang homogen. Amprotab merupakan disintregan yang paling
umum digunakan. Mekanisme kerja nya adalah dengan membentuk ikatan hidrogen saat
pengempaan dan pecah atau mengembang saat cairan masuk ke dalam pori-pori tablet
(kapiler). Amprotab pro pasta yang telah dibuat sebelum nya dicampurkan sedikit demi
sedikit hingga terbentuk suatu massa yang dapat dikepal. Penambahan amprotab pro pasta
harus dilakukan dengan hati-hati dan secara perlahan, karena apabila amprotab pro pasta
yang digunakan terlalu banyak akan menyulitkan proses granulasi dan pada akhirnya tablet
yang dihasilkan akan sangat keras dan waktu hancur nya akan sangat lama.
Selanjutnya, massa campuran di ayak menggunakan ayakan mesh no.12. pengayakan
ini bertujuan agar meningkatkan luas permukaan untuk mempermudah proses pengeringan.
Granul yang terbentuk, selanjutnya dikeringkan dengan cara dimasukan ke dalam oven pada
suhu 50-60 0C selama 1 jam. Pada proses pengeringan ini bertujuan menghilangkan pelarut
yang dipakai pada pembentukan gumpalan-gumpalan dan untuk mengurangi kelembapan
sampai pada tingkat yang optimum. Setelah semua prosedur pembuatan granul paractamol
yang telah dibuat untuk kemudian dicetak menjadi tablet.
BAB V
KESIMPULAN