Вы находитесь на странице: 1из 3

A.

JENIS-JENIS AGREGAT HALUS


Agregat halus merupakan pengisi yang berupa pasir. Ukurannya bervariasi antara ukuran no.4
dan no. 100 saringan standar Amerika. Menurut nevil (1997), agregat halus merupakan agregat
yang besarnya tidak lebih dari 5 mm, sehingga pasisr dapat berupa pasir alam atau berupa pasir
dari pemecahan batu yang dihasilkan oleh pemecah batu. Agregat halus yang baik harus bebas
bahan organik, lempung, partikel yang lebih kecil dari saringan no.100 atau bahan-bahan lain
yang dapat merusak campuran beton. Variasi ukuran dalam suatu campuran harus mempunyai
gradasi yang baik, yang sesuai dengan standar analisis saringan dari ASTM (American Society
of Testing and Materials). Untuk beton penahan radiasi, serbuk baja halus dan serbuk besi pecah
digunakan sebagai agregat halus.

Jenis-jenis pasir untuk bangunan yaitu:

1. Pasir Beton
Pasir beton umum nya berwarna hitam pekat dan tingkat kehalusan nya butiran nya cukup
tinggi. Namun jika anda mengepal nya dengan tangan tidak akan menggumpal dan akan buyar
kembali. Jenis pasir ini sangat lah bagus untuk pengecoran, plesteran dinding, adukan pondasi
dan adukan pasangan bata.

2. Pasir Elod
Di antara pasir-pasir yang lain, pasir elod lebih halus jika anda mengepal nya akan
menggumpal dan tidak akan buyar lagi. Namun pasir jenis ini tidak baik untuk di buat sebagai
bahan bangunan. Pasir jenis ini pada umum nya di gunakan untuk Bahan Pembuatan Batako.

3. Pasir Merah
Pada umumnya pasir ini nyaris sama dengan pasir beton tetapi pasir ini memiliki tingkat
kekasaran yang tinggi, butiran-butiran nya cukup besar dan agak banyak batuannya. Pada
umumnya pasir jenis ini bagus untuk bahan pengecoran.

4. Pasir Pasang
Pasir Pasang ini lebih halus lagi dibandingkan oleh pasir beton. Jika anda mengepal pasir ini
maka akan menggumpal dan tidak akan buyar kembali. Pasir pasang umum nya di gunakan
untuk campuran pasir beton agar tidak terlalu kasar dan dapat di gunakan untuk plesteran
dinding.
B. BENTUK-BENTUK AGREGAT HALUS
SK.SNI. T-15-1990 -3 meberikan syarat-syarat untuk agregat halus yang diapdosi dari British
Standard di Inggris. Agregat halus dikelompokan dalam 4 daerah (zona) seperti pada tabel 2.6
dibawah ini.

Adapun tipe dari pada agregat halus tersebut adalah :

1) Pasir Galian
Pasir ini diperoleh lansung dari permukaan tanah atau dengan cara menggali. Bentuk pasir
ini biasanya tajam, bersudut, berpori dan bebas dari kandungan garamwalaupun biasanya
harus dibersihkan dari kotoran tanah dengan jalan dicuci terlebihdahulu.
2) Pasir Sungai
Pasir ini diperoleh lansung dari dasar sungai, yang pada umumnya berbutir halus, bulat-
bulat akibat proses gesekan. Daya lekatan antar butiran agak kurang karena bentuk butiran
yang bulat.
3) Pasir Laut
Pasir laut adalah pasir yang diambil dari pantai. Butir-butirnya halus dan bulatkarena
gesekan. Pasir ini merupakan pasir yang jelek karena mengandung banyak garam. Garam
ini menyerap kandungan air dari udara dan mengakibatkan pasir selalu agak basah serta
menyebabkan pengembangan volume bila dipakai pada bangunan.
C. STANDAR UJI AGREGAT HALUS YANG COCOK DI BETON

Persyaratan agregat halus secara umum menurut SNI 03-6821-2002 adalah sebagai berikut:
1. Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras.
2. Butir-butir halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca. Sifat
kekal agregat halus dapat di uji dengan larutan jenuh garam. Jika dipakai natrium sulfat
maksimum bagian yang hancur adalah 10% berat. Sedangkan jika dipakai magnesium
sulfat
3. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap berat kering), jika
kadar lumpur melampaui 5% maka pasir harus di cuci.
Peraturan lain terkait dengan pengujian agregat halus antara lain :
1. SNI-1970-2008 (Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus)
2. SNI 03-2816-1992 (Metode Pengujian Kotoran Organik dalam Pasir untuk Campuran
Mortar atau Beton)
3. SNI-3407-2008 (Cara Uji Sifat Kekekalan Agregat Dengan Cara Perendaman
Menggunakan Larutan Natrium Sulfat atau Magnesium Sulfat)
4. SNI 03-1756-1990 (Pasir untuk Aduk dan Beton, Cara Penentuan Kekerasan)
5. ASTM C136 (Standard Test Method for Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregates)
6. ASTM C40 / C40M (Standard Test Method for Organic Impurities in Fine Aggregates for
Concrete)
7. ASTM C70 (Standard Test Method for Surface Moisture in Fine Aggregate)
8. ASTM C88 (Standard Test Method for Soundness of Aggregates by Use of Sodium Sulfate
or Magnesium Sulfate)
9. ASTM C123 / C123M (Standard Test Method for Lightweight Particles in Aggregate)
10. ASTM C-117 (Standard Test Method for Materials Finer than 75-μm (No. 200) Sieve in
Mineral Aggregates by Washing)
11. ASTM C142 / C142M (Standard Test Method for Clay Lumps and Friable Particles in
Aggregates)
12. ASTM C128 (Standard Test Method for Density, Relative Density (Specific Gravity),
and Absorption of Fine Aggregate)
13. ASTM C566 (Standard Test Method for Total Evaporable Moisture Content of
Aggregate by Drying)

Вам также может понравиться