Вы находитесь на странице: 1из 3

Ketidakberdayaan

a. Pengertian
Ketidakberdayaan merupakan persepsi individu bahwa segala tindakannya
tidak akan mendapat hasil. Ketidakberdayaan juga merupakan saat dimana individu
dengan kondisi depresi, apatis dan kehilangan kontrol yang diekpsresikan oleh
individu baik verbal maupun non verbal.
Kondisi ketidakberdayaan tidak seperti keputusasaan, ketidakberdayaan pada
individu terjadi bila individu tidak dapat mengatasi solusi dari masalahnya, sehingga
individu percaya hal tersebut diluar kendalinya untuk mencapai solusi tersebut.
Keputusasaan menyiratkan seseorang percaya bahwa tidak ada solusi terhadap
masalahnya.
b. Karakteristik ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan merupakan respon individu terhadap penilaian stressor dan
bagaimana menyelesaikan stressor tersebut. Individu yang dihadapkan pada suatu
kondisi yang dianggap stressor maka akan bereaksi terhadap stressor tersebut , namun
bila tidak bisa mengatas stressor tersebut dapat mengakibatkan masalah
ketidakberdayaan.
Adanya karakteristik dari ketidakberdayaan antara lain ketidakberdayaan
ringan, sedang dan berat:
1. Karakteristik ketidakberdayaan ringan antara lain mengekspresi ketidakpastian
tentang kemampuan dalam mengatasi tingkat energi.
2. Karakteristik ketidakberdayaan sedang antara lain ketergantungan pada orang lain
yang dapat mengakibatkan iritabilitas, tidak melakukan pemenuhan perawatan diri
ketika dibutuhkan, tidak memantau kemajuan, ekpresi ketidakpuasan terhadap
ketidakmampuan melakukan aktifitas sebelumnya, ekspresi keraguan bahkan
berakibat menjadi marah.
3. Karakteristik ketidakberdayaan berat antara lain apatis, depresi terhadap kondisi
buruk secara fisik, menyatakan tidak memiliki kendali misalnya terhadap
perawatan diri, situasi dan hasil
c. Intervensi
a) Tujuan Umum :
1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2. Pasien mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya
3. Pasien mampu memodifikasi pola kognitiif yang negatif
4. Pasien mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan
dengan perawatan pasien
5. Pasien mampu termotivasi untuk aktif mencapai tujuan realistis.
b) Tindakan Keperawatan Pada Pasien
1. Bina hubungan saling percaya
2. Membuat kontrak ( inform consent )
3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi factor-faktor yang dapat berpengaruh
pada ketidakberdayaan (misalnya: pekerjaan, aktivitas hiburan,tanggung
jawab peran, hubungan antar pribadi).
4. Diskusikan dengan pasien pilihan yang realistis dalam perawatan, berikan
penjelasan untuk pilihan tersebut
5. Libatkan pasien dalam pembuatan keputusan tentang rutinitas
perawatan/rencana terapi
6. Jelaskan alasan setiap perubahan perencanaan perawatan kepada pasien
(jelaskan semua prosedur, peraturan dan pilihan untuk pasien, berikan
waktu untuk menjawab pertanyaan dan minta individu untuk menuliskan
pertanyaan sehingga tidak terlupakan)
7. Bantu pasien mengidentifikasi situasi kehidupannya yang dapat dikendalikan
(perasaan cemas, gelisah, ketakutan).
8. Bantu klien mengidentifikasi situasi kehidupan yang tidak dapat ia
kendalikan (adiksi), Disukusikan dan ajarkan cara melakukan manipulasi
menghadapi kondisi-kondisi yang sulit dikendalikan, misalnya afirmasi.
9. Bantu pasien mengidentifikasi faktor pendukung, kekuatan kekuatan
diri (misalnya kekuatan baik itu berasal dari diri sendiri, keluarga,
orang terdekat, atau teman).
10. Sampaikan kepercayaan diri terhadap kemampuan pasien untuk menangani
keadaan dan sampaikan perubahan positif dan kemajuan yang dialami pasien
setiap hari.
11. Biarkan pasien mengemban tanggung jawab sebanyak mungkin atas praktik
perawatan dirinya. Dorong kemandirian pasien, tetapi bantu pasien jika tidak
dapat melakukannya
12. Berikan umpan balik positif untuk keputusan yang telah dibuatnya
SUMBER:
Hidayat, Asep. 2014. ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL
KETIDAKBERDAYAAN. Diakses melalui Lib.ui.ac.id

Вам также может понравиться