Вы находитесь на странице: 1из 1

Masih Perlukah?

Pembagian Program di SMA

Waktu aku masih SMA dulu, ada seorang temanku mengeluh begini, "Nilai rapot gue
kecil gini, pasti ayah sama ibu gue marah berat nih sama gue. Mereka mau gue masuk
IPA sedangkan lu kan tau kalo gue gak suka sama yang namanya pelajaran kimia, fisika
sama biologi. Rasanya badan dan otak gak kuat buat nerima pelajaran pasti begitu".

Memang tidak dipungkiri bahwa banyak dari pelajar yang menentukan program studi di
SMA berdasarkan temannya, gengsi, suara terbanyak dikelasnya, ataupun perintah
orang tua. Pada umumnya pelajar sebagian besar tidak memilih program studi
berdasarkan kemampuan diri dan kegemaran mereka akan suatu bidang. Menurut
pernyataan teman saya tadi, orang tuanya sangat ingin anaknya masuk program studi
IPA karena dinilai lebih menjanjikan untuk melanjutkan studi di tingkat perguruan tinggi.
Namun menurutnya, saudaranya yang mengambil program studi IPA bahkan kesulitan
dalam mencari perguruan tinggi negeri yang berkualitas dan pada akhirnya memilih
melanjutkan studi di jurusan pariwisata.

Kedengarannya memang lucu jika melihat seorang yang saat SMA nya mengambil
jurusan IPA tetapi ketika melanjutkan ke perguruan tinggi malah mengambil jurusan
pariwisata. Meskipun demikian, tetapi hal itulah yang terjadi di masyarakat sekarang.
Program studi yang diambil tak menutup kemungkinan untuk seorang pelajar
melanjutkan dibidang yang sangat berbeda.

Pada dasarnya dengan diadakannya sistem dengan pilihan program studi di SMA ini
sangat baik. Tetapi, setelah sistem ini bertahun-tahun berjalan dan masyarakat telah
melihat hasilnya, tentunya hal ini mengundang pertanyaan karena setelah siswa lulus
SMA program studi di SMA yang diambil tak menjamin mereka dapat mendapatkan
tempat yang sama di perguruan tinggi. Meskipun sebenarnya calon mahasiswa
diperbolehkan untuk memilih program studinya di perguruan tinggi sesuai dengan
kegemaran mereka. Jadi, seandainya para siswa yang sudah sangat bosan dan jenuh
dengan pelajaran pada masa SMA maka tak menutup kemungkinan mereka akan
memilih program studi yang berbeda di perguruan tinggi.

Lalu apa yang mesti dilakukan untuk memilih program studi di SMA? sama halnya yang
sedang adik saya rasakan saat ini. Ia mengaku bingung untuk memilih program studi
yang cocok untuknya tetapi ia belum mengetahui letak kemampuan dan kegemarannya
di program studi apa. Sementara banyak temannya yang memilih program studi bisa
dikatakan secara asal-asalan karena hanya mengikuti apa kata teman dan gengsi
mereka saja.

Meskipun fenomena ini sangat membuat kita bertanya-tanya, tetapi hal ini tentunya
bermanfaat meskipun tak seluruhnya berjalan dengan lancar. Jadi dapat disimpulkan
bagi siswa SMA yang ingin memilih program studi alangkah baiknya mengikuti apa kata
temanku bahwa pilihlah program studi yang benar-benar diminati dan jangan tergantung
dengan orang lain. Ketika sudah lulus dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi maka
nanti urusannya beda lagi karena jurusan yang diambil bisa saja berubah.

Вам также может понравиться