Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah
atau membentuk perilaku orang-orang lainnya khalayak. Menurut Hovland
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan
lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka.

B. Prinsip Komunikasi

1. Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik

komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak


berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. Salah satu kebutuhan pokok
manusia, seperti dikatakan oleh Susanne K. Langer, adalah kebutuhan simbolisasi
atau penggunaan lambang. Manusia memang satu-satunya hewan yang
menggunakan lambang, dan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk
lainnya. Ernst Cassier mengatakan bahwa keunggulan manusia atas makhluk
lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum.

2. Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut
sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah
(komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu
stimulus. Kita tidak dapat tidak berkomunikasi (We cannot not communicate).
Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komuniaksi. Alih-alih, komunikasi
terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya
sendiri.
3. Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan

Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi
tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak
yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan
antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.

4. Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat


kesengajaan

Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai
dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak
direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan
secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul
disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya
tercapai).

5. Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal
maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu
berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu
berlangsung.

6. Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma
yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi
bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa
seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan
membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
7. Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik

Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar
belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang
berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti
lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi
bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.

8. Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin


efektiflah komunikasi

Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan
yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang
sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama
terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.

9. Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial

Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah.
Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu
diterima dan dimengerti.

10. Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional

Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah


komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan
menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

11. Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible

Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol


sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan.
Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti
orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain
tersebut.
12. Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan
berbagai masalah

Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah. Banyak persoalan dan konflik antar
manusia disebabkan oleh masaalh komunikasi. Namun komunikasi bukanlah
panasea (obat mujrab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena
konflik atau persoalan tersebut mungkin berkaitan denagn masalah struktural.

C. Komunikasi Verbal

Komunikasi Verbal adalah proses penyampaian pikiran, pesan atau


perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol yang
menggunakan satu kata maupun lebih sebagai medianya. Media yang sering dipakai
yaitu bahasa. Karena, bahasa mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada
orang lain.

D. Komunikasi Non Verbal


Komunikasi Nonverbal adalah kebalikan dari komunikasi verbal yaitu
proses penyampaian pesan kepada orang lain dengan tidak menggunakan kata-kata.
Semua gerakan tubuh manusia mempunyai suatu makna dan tidak ada gerakan yang
kebetulan.

E. Proses Dan Dinamika Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal

1. komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi merupakan


komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir, melakukan
penalaran, menganalisis dan merenung. Sedangkan menurut Nina (2011)
menjelaskan komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi
pada
Proses Komunikasi Interpersonal yaitu

1) sensasi
2) presepsi
3) memori
4) berpikir

2. Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan dengan


orang lain. Komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih. Tujuan
komunikasi ini biasanya adalah untuk sharing atau berbagi informasi,
pendapat, gagasan, mengajak, menawarkan sesuatu, dan lain lain. Dapat
dilakukam baik secara langsung (face to face) maupun dengan media.
Komunikasi

Proses Komunikasi Interpersonal

1) Pengirim : Pengirim adalah seseorang, sekelompok orang,


perusahaan atau organisasi yang mengirimkanatau menyampaikan
ide, serangkaian ide atau proposisi kepada pihak lain
2) Encoding : encoding merupakan pengkodean pesan dalam bentuk
simbolis untuk mencapai tujuan komunikasi,
3) Pesan : Pesan adalah representasi simbolis pikiran ide dari
pengirim/sumber
4) Media : Sebagai saluran/sarana untuk penyampaian pesan
5) Decoding : merupakan pemaknaan dari pesan yang diterima yang
merupakan gabungan dari pesan yang sebenarnya dan pengaruh
media
6) Penerima : orang atau organisasi yang dituju pengirim untuk
berbagi pemikiran, ide dan sebagainya
7) Respon : Tanggapan seseorang
8) Umpan balik : Feedback
F. Proses Dan Dinamika Komunikasi Kelompok Dan Massa

1. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa


orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan,
konperensidan sebagainya. Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005)
mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara
tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi
informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya
dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.
Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya
komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki
susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok

Proses komunikasi Kelompok

1) Ide, perasaan, dan maksud dari pengirim pesan dan caranya


berperilaku dalam menyampaikan pesan kepada penerima. Orang
yang menciptakan komunikasi disebut dengan pengirim pesan dan
orang yang dituju disebut penerima.
2) Pengirim membuat sandi berupa pesan dengan menerjemahkan ide,
perasaan, dan maksud dalam pesan yang layak untuk disampaikan
kepenerima. Pesan merupakan simbol yang tertulis yang dikirimkan
seseorang untuk orang lain (semua kata-kata adalah simbol).
3) Pengirim mengirimkan pesan itu kepenerima
4) Pesan yang dibuat dikirim melalui perantara. Perantara bisa
dikatakan sebagai alat untuk mengirimkan pesan kepada orang lain.
Perantara bisa berupa gelombang suara, gelombang cahaya yang
memungkinkan kita melihat kata-kata yang tertulis. Biasanya
perantara yang berupa cahaya sering dipakai oleh para pelayan
dilautan saat mereka membutuhkan bantuan orang lain.
5) Pengirim mendapatkan respon dari penerima atau feedback.
6) Penerima pesan mengartikan pesan tersebut dengan menafsirkan isi
pesan itu. Penafsiran penerima tergantung pada seberapa baik
penerima mengartikan pesan itu dengan kata lain penerima yang
baik harus mampu memahami isi pesan dan maksud pesan yang dia
terima.
7) Penerima merespon secara mendalam terhadap penafsiran pesan.
8) Suara adalah semua unsur yang mempengaruhi proses komunikasi,
dengan kata lain keberhasilan komunikasi sangat ditentukan oleh
tingkatan dimana suara dapat diatasi atau dikontrol. Dari sudut
pengirim, suara merupakan pencerminan dari sikap , kerangka, dan
kelayakan bahasa / ekspresi lain dari pesan yang dia kirim. Dari
sudut penerima, suara termasuk sikap, latar belakang dan
pengalaman yang mempengaruhinya dalam mengartikan pesan itu.
Sedangkan menurut perantara, suara merujuk pada:

2. Komunikasi Massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi


yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin
memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang
besar, heterogen, dan tersebar.
Proses Komunikasi Massa
1) Komunikasi massa dalam prosesnya melibatkan banyak orang yang
(bersifat kompleks dan rumit.) proses komunikasi massa terlihat
berproses dalam bentuk: Melakukan distribusi dan penerimaan
informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa
melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang
besar, sekali siaran atau pemberitaan jumlahdan lingkupnya sangat
luas dan besar.
2) Proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu
arah yaitu dari komunikator kepada komunikan atau media kepada
khalayak. Interaksi yang terjadi sifatnya terbatas
3) Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara
komunikator dengan komunikan. Ini menyebabkan komunikasi
antara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau
terjadi sensasi emosional sifatnya sementara dan tidak permanen.
4) proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non
pribadi dan anonim.
5) Proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada
6) hubungan kebutuhan-kebutuhan di masyarakat. Misalnya program
akan ditentukan oleh apa yang dibutuhkan pemirsa. Dengan
demikian media massa juga ditentukan oleh rating yaitu ukuran di
mana suatu program di jam yang sama di tonton oleh sejumlah
khalayakmassa.

G. Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan


perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses
komunikasi.

Tujuan Komunikasi Efektif

1) Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan


kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi
informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh
pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan
dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan.
2) Agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seimbang
sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih
penggunaan bahasa nonverbal secara baik.

Вам также может понравиться