Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
memiliki dimensi atau karakteristik yang harus dimiliki seorang perawat dalam
perawat-klien juga memiliki fase atau tahap yang harus dilalui oleh perawat dan
pasien untuk terciptanya proses dinamis dan usaha kolaborasi antara keduanya.
BAB 2
PEMBAHASAN
(Egan,1998):
hidup dengan lebih efektif dan mengembangkan peluang yang tidak atau
2) Membantu klien menjadi lebih baik dalam menolong diri sendiri pada
adalah:
klien.
nilai-nilai, latar belakang etnik dan budaya, kepribadian, harapan, dan tempat
komunikasi yang baik serta minat yang tulus terhadap kesejahteraan klien,
1) Rasa Percaya
percaya bahwa perawat ingin merawat demi kebaikan klien itu sendiri.
kepada klien juga membantu terciptanya rasa percaya. Tanpa rasa percaya,
hubungan antara klien dan perawat tidak akan memiliki kemajuan lebih
psikoterapis Carl Rogers, yang yang terkenal karena hasil karyanya dalam
yang dihadapi klien. Sangat adil, sensitif dan objektif untuk melihat
sulit yang lain. Simpati merupakan perasaan perhatian, kesedihan atau rasa
sedemikian cepat. Ayah saya juga meninggal seperti itu. Jika ada sesuatu
yang dapat saya lakukan, jangan ragu untuk mencari saya”. Dengan pesan
3) Perhatian
hubungan yang saling membantu. Perawat dan klien bekerja sebagai tim
dengan memahami fase berikut: fase pra-interaksi, fase perkenalan, fase kerja
bertatap muka untuk yang pertama kali. Informasi tersebut dapat meliputi
nama klien, alamat, usia, riwayat medis, dan/atau riwayat sosial klien.
cemas pada diri perawat. Jika perawat menyadari perasaan tersebut dan
2) Fase Perkenalan
Fase perkenalan, yang disebut juga fase orientasi atau fase prabantuan,
pertemuan awal ini, klien dan perawat mengamati dengan cermat dan
Brammer (1998) dalam kozier (2004), tiga tahap yang terdapat dalam fase
perkenalan ini meliputi mengenal satu sama lain dan membina rasa
klien dapat berbicara tentang indahnya hari ini dan apa yang akan mereka
minat yang tulus terhadap klien, serta kompetensi. Perilaku perawat ini
tanpa diliputi keraguan atau pertanyaan, atau keyakinan bahwa orang lain
3) Fase Kerja
Selama fase kerja, perawat dan klien mulai memandang satu sama lain
dan saling peduli. Sikap caring menunjukkan kepedulian yang dalam dan
memiliki dua tujuan utama, yaitu: menggali dan memahami pikiran dan
meliputi anggukan kepala yang wajar, tatapan yang stabil, gestur yang
wajar dan sedikit aktivitas atau pergerakan tubuh. Hasi akhir empati
d) Ketulusan.
dan pikiran”.
e) Kekonkretan.
bukan berbicara secara garis besar. Saat klien berkata, “saya bodoh
f) Konfrontasi.
dapat terekspresikan. Jika perawat terampil dalam tahap ini dan klien
4) Fase Terminasi
Fase terminasi dalam hubungan ini biasanya berjalan sulit dan diliputi
1) Terminasi sementara
2) Terminasi akhir
Terminasi akhir terjadi jika pasien akan pulang atau mahasiswa yang
sesuai kebutuhan.
Fase Perkenalan/
Orientasi
1.Membuka hubungan Baik klien maupun perawat Sikap perhatian, tetapi
memperoleh gambaran
tersebut.
didiskusikan dalam
mengajukan terlalu
banyak pertanyaan
kepada klien.
Sebaliknya, fokuslah
pada prioritas.
mengakhiri pertemuan
tersebut.
menyelesaikan tugas-tugas
tahap perkenalan,
meningkatkan kepercayaan
serta menumbuhkan
1. sifat caring.
2. pemahaman diri.
Keterampilan
mendukung kesuksesan
menghadapi masalah
tersebut secara
mandiri.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hubungan membantu perawat-klien adalah proses yang dinamis antara
perawat dan klien untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan
serta kemampuan adaptasi.
2. Hubungan membantu perawat-klien memiliki dimensi yang terdiri dari
rasa percaya, empati, perhatian, autonomi dan mutualisme.
3. Hubungan membantu perawat klien juga memiliki fase-fase, yang mana
setiap fase merujuk apa yang harus dilakukan perawat dalam menerapkan
hubungan membantu tersebut.
4. Gangguan dalam proses komunikasi akan mempengaruhi keefektifan
seseorang untuk berkomunikasi yang nantinya akan mengganggu
pemahaman seseorang tentang informasi yang disampaikan oleh
komunikator.
3.2 Saran