Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Santosa (1992), stratigrafi daerah ini mulai dari tua ke muda, adalah : Formasi
Cimanceuri (Pliosen Awal); dan aluvium. Selain itu, terdapat pula dua jenis batuan
struktur geologi yang kompleks, yang terbentuk mulai dari umur Oligosen hingga
Plistosen Tengah. Struktur geologi yang muncul di daerah pemetaan, terdiri dari
lipatan dan sesar. Lipatan yang berada di daerah ini berjenis antiklin, yang sumbu
lipatannya berarah barat laut-tenggara. Sedangkan sesar di daerah ini, terbagi atas
3 jenis sesar, yaitu : sesar naik yang berarah barat laut-tenggara dan barat-timur;
tersebut di atas, akan diungkapkan pada peta skala 1:25.000. Dengan demikian,
masalah yang akan dipecahkan adalah bagaimana keadaan geologi di daerah itu,
1
2
Indonesia (1996).
tektoniknya.
lingkungan).
Secara geografis daerah penelitian terletak pada 106 o 10’ 2,0532” – 106o
15’ 28,3032” BT dan 6o 54’ 21,1392” – 6o 48’ 57,384” LS. Daerah peneltian
mencakup tujuh desa, yaitu : Desa Hegarmanah, Desa Sukajadi, Desa Mekarjaya,
Desa Cimancak, Desa Sindangratu, Desa Cimandiri, dan Desa Situregen serta
3
Pada daerah penelitian, desa yang menjadi tempat menginap sebelum dan
merupakan pemeluk agama Islam, terdapat tiga desa yang mengapitnya, yaitu
Desa Situregen di sebelah baratnya, Desa Sukajadi di sebelah utaranya, dan Desa
Islam. Populasi Desa Hegarmanah sekitar 537 kepala keluarga yang membawahi
pada daerah penelitian umumnya sampai tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Desa ini tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih, hal ini
terlihat dari banyaknya sumur-sumur air tanah dengan muka air tanah yang
pada tempat dengan batuan penyusunnya tuf dan batupasir, hal ini didukung oleh
4
kemiringan lereng yang curam, dan curah hujan yang relatif tinggi. Desa ini juga
memiliki aliran listrik dari PLN (Pembangkit Listrik Negara), sehingga untuk
pencahayaan dan kebutuhan listrik lainnya tercukupi, namun setempat masih ada
yang menggunakan listrik dari tenaga surya. Selain itu, infrastruktur untuk
transportasi, seperti jalan antar desa dan kecamatan pun dalam kondisi cukup
rusak, lapisan aspal sebagian mengelupas, hanya tanah dan batuan saja dengan
lebar kurang lebih 6 meter atau cukup dilewati oleh 2 buah mobil, sehingga sangat
September 2010 dan dilanjutkan kembali dari pertengahan hingga akhir Desember
2010. Satu hari dilalui dengan perjalanan dari Bandung ke tempat menginap
dalam waktu tempuh 6 jam menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Untuk
dan kebutuhan di lapangan. Oleh karena itu, maka waktu efektif kegiatan di
Tidak semua tempat pada daerah penelitian dapat dijangkau karena tingkat
kesulitan medan, seperti sungai di bawah kaki-kaki bukit yang terjal. Mobilitas di
Peta topografi yang digunakan sebagai peta dasar dalam penelitian ini
kondisi lapangan sebenarnya dan alat GPS, peta ini hampir sesuai dengan kondisi
lapangan baik itu morfologi maupun letak geografis, walaupun ada sesatan sekitar
di daerah penelitian.