Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Daerah penelitian yaitu di daerah Panggarangan, Kecamatan

Panggarangan, Kabupaten Lebak, termasuk wilayah Banten Selatan, berada pada

Peta Geologi Lembar Leuwidamar berskala 1:100.000. Menurut Sujatmiko dan

Santosa (1992), stratigrafi daerah ini mulai dari tua ke muda, adalah : Formasi

Bayah (Eosen Awal), Formasi Cikotok (Eosen Akhir-Miosen Awal), Formasi

Cijengkol (Oligosen Awal), Formasi Citarate (Miosen Awal), dan Formasi

Cimanceuri (Pliosen Awal); dan aluvium. Selain itu, terdapat pula dua jenis batuan

terobosan, berupa : dasit dan basal (basalt).

Di samping stratigrafi yang cukup bervariasi, daerah ini memilki pula

struktur geologi yang kompleks, yang terbentuk mulai dari umur Oligosen hingga

Plistosen Tengah. Struktur geologi yang muncul di daerah pemetaan, terdiri dari

lipatan dan sesar. Lipatan yang berada di daerah ini berjenis antiklin, yang sumbu

lipatannya berarah barat laut-tenggara. Sedangkan sesar di daerah ini, terbagi atas

3 jenis sesar, yaitu : sesar naik yang berarah barat laut-tenggara dan barat-timur;

sesar mendatar yang berarah baratdaya-timurlaut dan utara-selatan; dan sesar

normal yang berarah baratdaya-timurlaut.

Pada kesempatan ini, pemetaan geologi yang akan dilakukan di daerah

tersebut di atas, akan diungkapkan pada peta skala 1:25.000. Dengan demikian,

masalah yang akan dipecahkan adalah bagaimana keadaan geologi di daerah itu,

jika dipetakan pada peta berskala 1:25.000.

1
2

1.2 Tujuan Penelitian

Dari uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui karakteristik geomorfologi yang meliputi :

pola pengaliran, morfometri (kemiringan lereng), bentuk-bentuk lembah,

proses-proses geomorfologi, unsur-unsur geomorfologi dan memisahkan

unsur-unsur geomorfologi tersebut ke dalam satuan-satuan geomorfologi.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis batuan di daerah penelitian, mendeskripsi sifat-

sifat fisiknya, menelusuri penyebarannya dan mencoba mengelompokkannya

menjadi satuan-satuan bernama tidak resmi sesuai dengan Sandi Stratigrafi

Indonesia (1996).

3. Untuk mengetahui unsur-unsur stuktur geologi (arah jurus dan kemiringan

perlapisan, kekar, cermin sesar, dan lain-lain), yang kemudian

diinterpretasikan jenis strukturnya, dan selanjutnya mengungkapkan sejarah

tektoniknya.

4. Untuk mengungkapkan sejarah geologi daerah penelitian.

5. Untuk mengetahui sumberdaya dan potensi kebencanaan geologi (geologi

lingkungan).

1.3 Geografi Umum

Secara geografis daerah penelitian terletak pada 106 o 10’ 2,0532” – 106o

15’ 28,3032” BT dan 6o 54’ 21,1392” – 6o 48’ 57,384” LS. Daerah peneltian

mencakup tujuh desa, yaitu : Desa Hegarmanah, Desa Sukajadi, Desa Mekarjaya,

Desa Cimancak, Desa Sindangratu, Desa Cimandiri, dan Desa Situregen serta
3

beberapa kampung, ketujuh desa tersebut secara administratif termasuk dalam

Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten (Gambar 1.1).

Untuk mencapai lokasi penelitian, perjalanan dimulai dari Bandung –

Cianjur – Sukabumi – Pelabuhanratu – Bayah – Cisiih – lokasi dengan kendaraan

bermotor. Kondisi jalan hampir keseluruhan rusak mulai dari Pelabuhanratu

hingga lokasi penelitian.

Pada daerah penelitian, desa yang menjadi tempat menginap sebelum dan

sesudah kegiatan lapangan yaitu Desa Hegarmanah yang berjarak 1 km ke arah

selatan daerah penelitian. Letaknya di luar daerah penelitian dikarenakan saran

dari masyarakat atau tokoh setempat. Masyarakat Desa Hegarmanah seluruhnya

merupakan pemeluk agama Islam, terdapat tiga desa yang mengapitnya, yaitu

Desa Situregen di sebelah baratnya, Desa Sukajadi di sebelah utaranya, dan Desa

Panggarangan di sebelah timurnya, yang keseluruhan penduduknya juga beragama

Islam. Populasi Desa Hegarmanah sekitar 537 kepala keluarga yang membawahi

1913 orang. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani, pengemudi

ojeg, pedagang, penambang batubara/emas, dan lain-lain. Tingkat pendidikan

pada daerah penelitian umumnya sampai tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA). Sarana kesehatan

berupa balai kesehatan di beberapa desa.

Desa ini tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih, hal ini

terlihat dari banyaknya sumur-sumur air tanah dengan muka air tanah yang

dangkal-cukup dalam. Di daerah penelitian sering terjadi bencana tanah longsor

pada tempat dengan batuan penyusunnya tuf dan batupasir, hal ini didukung oleh
4

kemiringan lereng yang curam, dan curah hujan yang relatif tinggi. Desa ini juga

memiliki aliran listrik dari PLN (Pembangkit Listrik Negara), sehingga untuk

pencahayaan dan kebutuhan listrik lainnya tercukupi, namun setempat masih ada

yang menggunakan listrik dari tenaga surya. Selain itu, infrastruktur untuk

transportasi, seperti jalan antar desa dan kecamatan pun dalam kondisi cukup

rusak, lapisan aspal sebagian mengelupas, hanya tanah dan batuan saja dengan

lebar kurang lebih 6 meter atau cukup dilewati oleh 2 buah mobil, sehingga sangat

sulit untuk dilalui bila hujan.

Gambar 1.1 Peta lokasi daerah penelitian (tanpa skala)

1.4 Waktu Penelitian dan Kelancaran Kerja

Penelitian berlangsung selama 4 minggu dari pertengahan hingga akhir

September 2010 dan dilanjutkan kembali dari pertengahan hingga akhir Desember

2010. Satu hari dilalui dengan perjalanan dari Bandung ke tempat menginap

dalam waktu tempuh 6 jam menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Untuk

perjalanan pulang menghabiskan waktu 7 jam dengan membawa sampel batuan


5

dan kebutuhan di lapangan. Oleh karena itu, maka waktu efektif kegiatan di

lapangannya adalah 3 minggu 3 hari.

Tidak semua tempat pada daerah penelitian dapat dijangkau karena tingkat

kesulitan medan, seperti sungai di bawah kaki-kaki bukit yang terjal. Mobilitas di

lapangan bisa menggunakan kendaraan bermotor atau berjalan kaki.

Peta topografi yang digunakan sebagai peta dasar dalam penelitian ini

merupakan bagian dari peta-peta BAKOSURTANAL. Setelah dicek dengan

kondisi lapangan sebenarnya dan alat GPS, peta ini hampir sesuai dengan kondisi

lapangan baik itu morfologi maupun letak geografis, walaupun ada sesatan sekitar

4 meter pada letak geografisnya.

1.5 Manfaat Penelitan

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Berkembangnya pengetahuan ilmu geologi di wilayah Banten Selatan,

khususnya di daerah penelitian.

2. Bermanfaat bagi masyarakat untuk kepentingan pengembangan,

pembangunan, inventarisasi sumberdaya dan potensi kebencanaan geologi

di daerah penelitian.

Вам также может понравиться