Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Indonesia sebagai negara dengan kepulauan terbesar di dunia dengan memiliki luas
wilayah sebesar 1,904,569 km2 dengan jumlah pulau sebanyak 17.508 pulau menghadapi
disparitas status kesehatan yang tinggi antar daerah. Pada gambar 1 menunjukkan bahwa
semakin ke timur, Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Indonesia semakin rendah,
terutama di daerah tertinggal. Hal ini dikarenakan adanya maldistribusi tenaga kesehatan yang
lebih cenderung berfokus pada daerah perkotaan, serta kurangnya fasilitas sarana dan prasarana
kesehatan di daerah tertinggal.
Oleh karena itu, untuk mendukung pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan di daerah
tertinggal dan tercapainya tujuan tersebut, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan
Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) turut berpartisipasi dalam
pelaksanaan kegiatan pemetaan kebutuhan tenaga dan sarana prasarana kesehatan di daerah
tertinggal dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik
Indonesia (Kemendesa RI).
Teknologi kini berkembang dan memiliki peranan penting dalam meningkatkan status
kesehatan masyarakat. Kepakaran dalam kedokteran komunitas dapat dioptimalkan dengan
memanfaatkan teknologi. Pemanfaatan teknologi informasi untuk mengumpulkan data dan
menyusun profil derajat kesehatan daerah tertinggal baik dari SDM, sarana, maupun prasarana
kesehatan serta potensi dan tantangannya dapat digunakan terus menerus sebagai sarana
monitoring status kesehatan daerah secara real time dan uptodate (multiyears data) serta dapat
digunakan oleh instansi level nasional dan daerah. Data yang telah didapatkan kemudian diolah
dan divisualisasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang uptodate serta dijadikan dasar
identifikasi permasalahan dan pembuatan prioritas/zona merah penanganan kesehatan di
daerah tertinggal, memberikan alternatif solusi pemecahan masalah kesehatan di daerah
tertinggal, dan dasar untuk pembuatan infografis data kesehatan daerah tertinggal.
FKKMK UGM telah merencanakan untuk mengadakan penelitian penysunan profil
kesehatan di daerah tertinggal secara digital dimana didalamnya akan memetakan kebutuhan
tenaga dan sarana prasarana kesehatan di daerah tertinggal dalam upaya meningkatkan
pelayanan dasar kesehatan masyarakat sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dari
penelitian ini diharapkan dapat menganalisis permasalahan kesehatan prioritas daerah
tertinggal sebagai input perencanaan STRANAS (Strategi Nasional), RAN PDT (Rencana
Anggaran Nasional Pengembangan Daerah Tertinggal), daa RPJMN (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasiona) 2020-2025 serta menghasilkan berbagai data, buku, website serta
infografis tentang potret kesehatan daerah tertinggal dan kebutuhan intervensi.
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari kegiatan ini secara umum adalah mendukung pelaksanaan pembangunan
bidang kesehatan di daerah tertinggal dan memberikan dukungan data dalam perumusan
maslah kesehatan prioritas, alternatif streategi dan rekomendasi kebijakan percepatan
pembangunan bidang kesehatan daerah tertinggal di daerah tertinggal.
Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Memetakan profil kesehatan daerah tertinggal secara digital
2. Memetakan kebutuhan tenaga dan sarana prasarana kesehatan di daerah tertinggal
dalam upaya meningkatkan pelayanan dasar kesehatan masyarakat sesuai Standar
Pelayanan Minimal (SPM).
3. Menganalisis permasalahan kesehatan prioritas daerah tertinggal untuk rekomendasi
kebijakan ke depannya.
C. RUANG LINGKUP
1. Jenis Data/Informasi
Data yang dikumpulkan untuk penelitian pemetaan kebutuhan tenaga dan sarana
prasarana kesehatan adalah:
a. Data Umum meliputi data geografi, kependudukan, dan sosial ekonomi
b. Data Infrastruktur meliputi rumah, sarana dan fasilitas kesehatan
c. Data Aksesibilitas meliputi jarak ke sarana kesehatan terdekat
d. Data Karakteristik Daerah meliputi karakteristik desa/kelurahan dan stunting
e. Data Ekonomi meliputi jaminan kesehatan nasional
f. Data Sumber Daya Manusia meliputi kader kesehatan
g. Data Kemampuan Keuangan Daerah
h. Data kualitatif meliputi penyakit utama, penyakit spesifik, dan stunting
2. Sumber data
Data untuk penelitian pemetaan kebutuhan tenaga dan sarana prasarana kesehatan
diperoleh dari:
a. Dokumen Profil Kesehatan Kabupaten/Kota (Dinas Kesehatan)
b. Dokumen Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota, Bappeda Kabupaten/Kora,
Dinas Pendidikan, dan Kantor Pengolahan Data Elektronik Kabupaten/Kota, dan
institusi terkait lainnya.
c. Dokumen Hasil Survei Kabupaten/Kota, Survei Provinsi atau Survei Nasional.
d. Wawancara mendalam dengan responden:
Bupati,
Kepala Dinas Kesehatan,
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Kepala Puskesmas dengan Angka Penyakit Utama Tertinggi (dari 10
penyakit besar),
Kepala Puskesmas dengan Angka Masalah Kesehatan Spesifik Tertinggi,
Kepala Puskesmas dengan Angka Stunting Tertinggi,
Kepala Desa dengan Angka Penyakit Utama Tertinggi (dari 10 penyakit
besar),
Kepala Puskesmas dengan Angka Masalah Kesehatan Spesifik Tertinggi,
Kepala Desa dengan Angka Stunting Tertinggi.