Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknik analisis gravimetrik merupakan salah satu bagian utama kimia analitik
dan menjadi alternative metode analisis yang mempunyai ketertelusuran tinggi karena
metode tersebut mempunyai ketertelusuran yang terdekat ke standar nasional maupun
ke standar internasional. Teknik analisis gravimetric merupakan analisis kuantitatif
berdasarkan berat tetap (berat konstannya). Dalam analisis ini, unsur atau senyawa
yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan. Bagian terbesar analisis gravimetri
menyangkut perubahan unsur atau gugus dari senyawa yang dianalisis menjadi
senyawa lain yang murni dan stabil, sehingga dapat diketahui beratnya tetapnya. Berat
unsur atau gugus yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa atau berat
atom penyusunnya.
Tahap pengukuran dalam metode gravimetrik adalah penimbangan. Analitnya
secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari
pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas penggunaannya untuk
memisahkan analit dari pengganggu-pengganggunya.
Analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif yang
didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses pemisahan analit
dari zat – zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang telah diendapkan ini disaring
dan dikeringkan serta ditimbang dan diusahakan endapan itu harus semurni mungkin.
Untuk memisahkan endapan tersebut maka sangat dibutuhkan pengetahuan dan teknik
yang mumpuni.

Teknik gravimetric saat ini sudah semakin luas aplikasinya, misalnya pada
penentuan fraksi-fraksi dari minyak bumi, penentuan kadar air dari berbagai produk
seperti hasil pertanian, minyak bumi, minyak goreng, dan gas alam, elektrogravimetri,
dan thermal gravimetri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari analisis gravimetric?
2. Bagaimana perhitungan ketidakpastian pengujian pada analisis
gravimetric?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Dapat mengetahui pengertian dari analisis gravimetric
2. Mengetahui cara perhitungan ketidakpastian pengujian pada analisis
gravimetric
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Gravimetri
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau
komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan
murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan
pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan
secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni
stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.
Metode gravimetrik memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan.
Analisis gravimetri merupakan salah satu bagian dari kimia analitik, pada
prosesnya analisis gravimetri didasarkan pada prinsip penimbangan. Langkah
pengukuran pada cara gravimetri adalah pengukuran berat, analit secara fisik dipisakan
dari semua komponen lainnya maupun dari solvennya. Pengendapan merupakan teknik
yang secara luas digunakan untuk memisahkan analit dari gangguan-gangguan.
Untuk memperoleh keberhasilan pada analisis secara gravimetri, maka terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Unsur atau senyawa yang akan ditentukan harus terendapkan secara sempurna
2. Bentuk endapan yang ditimbang harus diketahui dengan pasti rumus
molekulnya
3. Endapan yang diperoleh harus murni dan mudah ditimbang
Dalam analisis gravimetri terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan
diantaranya :
1. Pelarutan sampel, jika sampel yang digunakan berupa padatan
2. Pembentukan endapan dengan menambahkan pereaksi pengendap secara
berlebih agar semua unsur/senyawa dicelupkan oleh pereaksi. Pengendapan
dilakukan pada suhu tertentu dan pH tertentu yang merupakan kondisi optimum
reaksi pengendapan.
3. Penyaringan endapan
4. Pencucian endapan, dengan cara menyiram endapan didalam penyaring dengan
larutan tertentu
5. Pengeringan endapan sampai mencapai berat konstan
6. Penimbangan endapan

2.2 Metoda Pemisahan pada Analisis Gravimetri


1. Metoda Pengendapan
Gravimetri pengendapan merupakan proses dimana komponen yang hendak
diinginkan diubah menjadi bentuk yang sukar larut atau mengendap dengan sempurna.
Bahan yang ditentukan akan di endapkan dalam suatu larutan dalam bentuk yang sangat
sedikit larut agar tidak ada kehilangan yang berarti bila endapan disaring dan
ditimbang. Syarat – syarat senyawa yang di timbang :

1. Stokiometri
2. Mempunyai kestabilan yang tinggi
3. Faktor gravimetrinya kecil
Adapun beberapa tahap dalam analisa gravimetri adalah sebagai berikut :

1. Memilih pelarut sampel


Pelarut yang dipilih harus lah sesuai sifatnya dengan sampel yang akan di
larutkan, Misalnya : HCl, H2SO4, dan HNO3 digunakan untuk melarutkan
sampel dari logam – logam.
2. Pengendapan analit
Pengendapan analit dilakukan dengan memisahkan analit dari larutan yang
mengandungnya dengan membuat kelarutan analit semakin kecil, dan
pengendapan ini dilakukan dengan sempurna.
3. Pengeringan endapan
Pengeringan yang dilakukan dengan panas yang disesuaikan dengan analitnya
dan dilakukan dengan sempurna. Disini kita menentukan apakah analit dibuat
dalam bentuk oksida atau biasa pada karbon dinamakan pengabuan.
4. Menimbang endapan
Zat yang ditimbang haruslah memiliki rumus molekul yang jelas
Biasanya reagen R ditambahkan secara berlebih untuk menekan kelarutan
endapan.

Pada proses gravimetri dengan cara pengendapan, analit direaksikan sehingga


terjadi suatu pengendapan dan endapan itulah yang ditimbang. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, maka gravimetri dibedakan menjadi 2 macam :

1. Endapan dibentuk dengan reaksi antara analit dengan sutau pereaksi,


endapan biasanya berupa senyawa. Baik kation maupun anion dari
analit mungkin diendapkan, bahan pengendapnya anorganik mungkin
pula organik. Cara inilah yang biasa disebut dengan gravimetri.
2. Endapan dibentuk dengan cara elektrokimia, dengan perkataan lain
analit dielektrolisa, sehingga terjadi logam sebagai endapan. Cara ini
biasa disebut dengan elektrogravimetri.

Umumnya pengendapan dilakukan pada larutan yang panas sebab kelarutan


bertambah dengan bertambahnya temperature. Pengendapan dilakukan dalam larutan
encer yang ditambahkan pereaksi perlahan dengan pengadukan yang teratur, partikel
yang terbentuk lebih dahulu berperan sebagai pusat pengendapan. Untuk memperoleh
pusat pengendapan yang besar suatu reagen ditambahkan agar kelarutan endapan
bertambah besar.

Beberapa proses yang dapat mengakibatkan terbentuknya pengotor pada


endapan dalam analisis gravimetri antara lain : kopresipitasi, larutan padat, absorpsi,
oklusi dan pospresipitasi.

1. Kopresipitasi
Dalam kimia analisis khusunya dalam menyatakan pengotoran suatu endapan,
istilah kopresipitasi biasanya digunakan dalam arti yang lebih khusus. Dalam hal ini,
diartikan sebagai ikut mengendapnya satu atau lebih zat asing bersama endapan dari
komponen zat uji. Padahal zat asing tersebut yang digunakan. Misalnya kalsium
sebagian ikut mengendap pada pengendapan besi (III) sebagai hidroksida dengan
menetralkan larutan asam hingga pH 4 sampai 5. Pada kondisi yang sama, tanpa besi,
kalsium tidak akan mengendap.

2. Larutan Padat

Dua zat padat larut satu sama lain membentuk larutan padat. Keduanya dapat
membentuk kristal campuran dimana zat yang satu berada dalam kisi kristal yang lain.
Hal ini biasanya terjadi bila kedua zat tersebut isomorf.

Misalnya ion kromat dan sulfat mempunyai struktur, ukuran, muatan dan
konfigurasi elektronik yang serupa, sehingga endapan barium sulfat akan berwarna
kuning apabila diendapkan dari larutan yang juga mengandung kromat.

3. Adsorpsi

Pada permukaan dari partikel endapan, terdapat gugusan aktif yang dapat
menarik dan mengikat zat yang sebenarnya tidak dapat mengendap. Tentu saja
pengotoran ini bertambah. Oleh karena itu endapan kristal kasar pada analisis
gravimetri lebih disukai daripada krisal halus.

Meskipun pengotoran ini mudah dihilangkan dengan pencucian, namun pada endapan
yang gelatinous dimana pengotoran ini sering terjadi, pencucian ini jarang berhasil.

4. Oklusi

Ikut mengendapnya kotoran yang terperangkap di bagian dalam dari partikel


endapan disebut oklusi. Proses ini termasuk juga (dalam arti luas) pembentukan dari
larutan padat seperti diuraikan di atas. Akan tetapi istilah ini lebih khusus digunakan
untuk oklusi mekanik, termasuk terperangkapnya cairan induk dan ion pada
pertumbuhan endapan gelatinous dan pengotoran ini tidak mungkin dihilangkan sama
sekali dengan proses pencucian.

5. Pospresipitasi
Pada pospresipitasi, endapan semula dikotori oleh endapan zat lain yang
terbentuk kemudian. Pengotoran ini terjadi karena kontaminasi merupakan larutan
lewat jenuh larutan magnesium oksalat yang lewat jenuh masih dapat dipertahankan
untuk tidak mengendap dalam jangka waktu tertentu.

Berikut adalah keadaan optimum pada saat melakukan pengendapan pada analisa
gravimetri :

a. Pengendapan harus dilakukan pada larutan encer, yang bertujuan untuk memperkecil
kesalahan akibat kopresipitasi.
b. Pereaksi dicampurkan perlahan-lahan dan teratur dengan pengadukan yang tetap. Ini
berguna untuk pertumbuhan kristal yang teratur. Untuk kesempurnaan reaksi, pereaksi
yang ditambahkan harus berlebih. Urutan-urutan pencampuran harus teratur dan sama.
c. Pengendapan dilakukan pada larutan panas bila endapan yang terbentuk stabil pada
temperature tinggi.
d. Endapan kristal biasanya dibentuk dalam waktu yang lama dengan menggunakan
pemanas uap untukmenghindari adanya kopresipitasi.
e. Endapan harus dicuci dengan larutan encer.
f. Untuk menghindari postpresipitasi atau kopresipitasi sebaiknya dilakukan
pengendapan ulang.
Pemurnian Endapan

Proses selanjutnya pada analisa gravimetri adalah mencuci endapan, proses ini
bertujuan untuk menghilangkan kontaminasi pada permukaan. Komposisi larutan
pencuci tergantung pada kecenderungan terjadinya pepitisasi. Untuk pencucian
digunakan larutan elektrolit kuat, dan harus mengandung ion sejenis dengan endapan
untuk mengurangi kelarutan endapan. Larutan tersebut juga harus mudah menguap
agar mudah untuk menimbang endapanya. Garam ammonium dapat digunakan sebagai
cairan pencuci, garam amonium terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
a. Larutan yang menegah terbentuknya koloid yang mengakibatkan dapat lewat
kertas saring, contoh :penggunaan ammonium nitrat untuk mencuci endapan
feri hidroksida.
b. Larutan yang mengurangi kelarutan dari endapan (missal:alcohol).
c. Larutan yang dapat mencegah hidrolisis garam dari asam lemah atau basa
lemah
Setiap endapan harus dicuci sebelum diubah menjadi bentuk timbang. Tujuannya
untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang teradsorpsi pada permukaan endapan
maupun yang terbawa secara mekanik. Teknik pencucian yang baik :

1. Memasukkan cairan pencuci ke dalam penyaring sampai sedikit di atas


endapan, kemudian dibiarkan cairan melewati kertas saring sampai habis.
Setelah habis baru ditambah cairan untuk pencucian berikutnya. Demikian
sampai endapan bersih, dikerjakan berulang kali.
2. Dengan cara dekantasi. Endapan dan cairan pencuci diaduk dan dibiarkan
mengendap, setelah mengendap cairan dituang ke dalam penyaring, endapan
dibiarkan di dalam gelas piala, tambahkan lagi cairan pencuci, diaduk,
dibiarkan mengendap. Kemudian cairan di atas endapan dituang ke dalam
penyaring sampai habis. Pekerjaan ini diulang berkali-kali sampai endapan
bersih.\
Kemudian yang terakhir endapan dipindahkan secara kuantitatif ke dalam
penyaring. Untuk memperoleh bentuk timbang, endapan yang telah dimurnikan
dipanaskan/dipijar. Pemanasan dapat dilakukan dengan :

1. Oven pengering (± 105° C) apabila hanya diperlukan untuk menghilangkan


airnya saja.
2. Oven pemijar bila diperlukan pemanasan dengan suhu tinggi. Akibatnya
kadang-kadang adalah formula endapan sebelum dan sesudah pemijaran
berbeda.
Setelah pemanasan/pemijaran kemudian didinginkan hingga suhu kamar dalam
eksikator yang berisi bahan pengering yang masih aktif kemudian dilakukan
penimbangan. Mencuci berulan-ulang lebih efektif dibandingkan dengan sekali
pencucian dengan volume total yang sama.

Pembakaran Endapan

Endapan mungkin mengandung air akibat adsobrsi, oklusi, penyerapan dan


hidrasi. Temperatur pembakaran ditentukan berdasarkan pada sifat kimia zat.
Pemanasan harus diteruskan sampai beratnya tetap dan seragam. Berat dari abu kertas
saring harus pula diperhitungkan.

Pembakaran Pereaksi Organik pada Analisis Gravimetri

Pereaksi organic yang digunakan pada analisis gravimetric dikenal sebagai


endapan organik. Pemisahan satu atau lebih ion-ion anorganik dari campurannya
dilakukan dengan menambahkan pereaksi organik. Karena senyawa –senyawa organic
tersebut mempunyai berat molekul yang besar, maka dapat ditentukan sejumlah kecil
ion dengan pembentukan endapan dalam jumlah yang besar. Endapan organic yang
baik harus mempunyai sifat spesifik. Endapan yang terbentuk oleh pereaksi organic,
dikeringkan atau dibakar dan ditimbang sebagai oksidanya. Selektivitas
(pemilihan optimum reaksi tercapai dengan mengawasi variable-variabel seperti
konsentrasi pereaksi, pH larutan dan penggunaan reagen pelindung untuk mengurangi
gangguan ion-ion asing. Pereaksi organic yang banyak digunakan adalah pereaksi
pembentuk kheat (endapan). Bila ligan polifungsional dapat menempati lebih dari dua
posisi koordinasi ion pusat logam, maka terbentuk senyawa koordinasi dengan struktur
cincin yang diseebut sebagai khelat.

2. METODE EVOLUSI
Metode evolusi didasarkan atas penguapan komponen zat uji dengan cara
pemanasan. Berarti komponen yang menguap adalah perbedaan dari berat
penimbangan zat uji sebelum dan sesudah penguapan. Cara yang sederhana ini sering
digunakan untuk penetapan kadar air dari zat uji dengan pemanasan pada 105° C
sampai 110° C, dan penetapan CO2 dengan pemijaran pada suhu yang lebih tinggi.
Misalnya, susut pengeringan natrium klorida ditetapkan dengan mengeringkan
sejumlah zat uji dalam oven pada 105° C hingga diperoleh bobot tetap. Kadar abu suatu
simplisia ditetapkan dengan mengabukan zat uji dalam tanur listrik (mufflefurnance)
hingga bobot tetap.

Dengan metode evolusi juga dimungkinkan untuk menyerap komponen yang


menguap (H2O atau CO2) menggunakan penyerap yang cocok. Berat dari komponen
yang menguap adalah pertambahan berat dari penyerap.

3. METODE PENYARINGAN
Dengan cara ini komponen zat uji disaring dengan pelarut spesifik. Sari yang
diperoleh kemudian diuapkan hingga bobot tetap. Cara ini cocok apabila teknik isolasi
sederhana, konsentrasi zat aktif cukup tinggi dan zat aktif yang diperoleh harus murni
atau mudah dimurnikan. Contoh penetapan dengan cara ini antara lain penetapan
alkaloid atau zat aktif dari sediaan farmasi preparat galenik, misalnya penetapan kadar
Colchicine, Luminal, Natrium.

4. METODE ELEKTROGRAVIMETRIK

Metoda ini didasarkan atas pelapisan zat pada sebuah elektroda melalui proses
elektrolisa. Berat lapisan yang merupakan komponen zat uji yang ditetapkan adalah
selisih dari penimbangan elektroda (kering) sebelum dan setelah elektrolisa.

Dari keempat metode tersebut di atas, metode pengendapan merupakan metode yang
paling banyak dipakai.

2.3 Keuntungan dan Kerugian Analisa Gravimetri


a. Keuntungan analisa gravimetric
 Pengotor dalam sampel dapat diketahui
 Mudah dilakukan
 Hasil analisisnya spesifik dan akurat
 Presisi
 Sensitif
b. Kerugian analisa gravimetric
 Membutuhkan waktu yang cukup lama

2.4 Perhitungan Ketidakpastian Pengujian Analisa Gravimetri


Sistem manajemen mutu sesuai standar nasional Indonesia-17025 (SNI-17025)
tahun 2005 mengharuskan laboratorium pengujian dalam menganalisis bahan
menggunakan metoda pengukuran yang valid. Salah satu teknik yang digunakan untuk
menentukan unjuk kerja suatu metoda adalah verifikasi metoda dengan menggunakan
bahan acuan (standar). Dalam melakukan verifikasi suatu metoda pengujian bahan
yang digunakan harus dapat tertelusur ke satuan internasional dengan cara
menggunakan CRM (Certificate Reference Material) atau ke bahan acuan yang
bersertifikat.
a. Standar Deviasi
Standar devisasi digunakan untuk mengetahui unjuk kerja yang konsisten dari
pengulangan pengukuran dari suatu metoda, dengan besarannya dihitung
menggunakan persamaan :

2
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
(𝑆𝐷) =
𝑛−1
b. Presisi
Presisi atau kecermatan menunjukkan besarnya fluktuasi dari hasil penentuan yang
berulang kali (repeatability). Besaran ini dapat dihitung dari standar deviasi dibagi nilai
rerata dan dikalikan seratus persen seperti persamaan berikut :
𝑆𝐷
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖(𝑅𝑆𝐷) = 𝑥 100%
𝑥 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
c. Akurasi
Akurasi atau kecermatan menunjukkan seberapa jauh suatu analisis menyimpang
dari harga sebenarnya (standar). Besaran ini dapat dihitung dengan persamaan
dibawah ini, yaitu konsentrasi standar dikurang konsentrasi terukur dibagi dengan
konsentrasi standar dan dikalikan seratus persen.
𝐶𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 − 𝐶𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100
𝐶𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
Dalam usaha untuk memastikan bahwa data pengukuran konsentrasi suatu
senyawa di dalam sampel adalah akurat serta metoda gravimetri yang digunakan cukup
valid maka selanjutnya dilakukan perhitungan ketidakpastian pengukuran. Tujuan
perhitungan ketidakpastian adalah untuk menentukan rentang nilai yang didalamnya
diperkirakan nilai benar suatu pengukuran. Perhitungan ketidakpastian pengukuran
ditentukan dari parameter sumber-sumber kesalahan yang digambar di dalam Fish
Bond. Dari fish bond ini maka dapat diketahui faktor yang mempengaruhi pengukuran
konsentrasi sampel tersebut, yang meliputi ketidakpastian penimbangan, kemurnian
dan efek temperatur dari pembakaran.

BAB III

Вам также может понравиться

  • Rutin Senyawa Antioksidan Alami
    Rutin Senyawa Antioksidan Alami
    Документ3 страницы
    Rutin Senyawa Antioksidan Alami
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Surat Peminjaman Alat
    Surat Peminjaman Alat
    Документ3 страницы
    Surat Peminjaman Alat
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Life Hacks Kesehatan
    Life Hacks Kesehatan
    Документ13 страниц
    Life Hacks Kesehatan
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Isotonik
    Isotonik
    Документ53 страницы
    Isotonik
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Surat Peminjaman Alat
    Surat Peminjaman Alat
    Документ3 страницы
    Surat Peminjaman Alat
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • TUPOKSI
    TUPOKSI
    Документ1 страница
    TUPOKSI
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Analisis Kadar Etanol Hair Tonic GC
    Analisis Kadar Etanol Hair Tonic GC
    Документ26 страниц
    Analisis Kadar Etanol Hair Tonic GC
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Analisis Kualitas Air Baku Dengan Parameter Pencemar Cod
    Analisis Kualitas Air Baku Dengan Parameter Pencemar Cod
    Документ57 страниц
    Analisis Kualitas Air Baku Dengan Parameter Pencemar Cod
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • BC Cover
    BC Cover
    Документ1 страница
    BC Cover
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Cover Ujikom
    Cover Ujikom
    Документ1 страница
    Cover Ujikom
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • OPTIMIZED
    OPTIMIZED
    Документ11 страниц
    OPTIMIZED
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Rangkaian Acara SAP
    Rangkaian Acara SAP
    Документ2 страницы
    Rangkaian Acara SAP
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Kadar Abu
    Kadar Abu
    Документ10 страниц
    Kadar Abu
    Siti Fauziah
    Оценок пока нет
  • Analisis Kadar Kafein pada Kopi
    Analisis Kadar Kafein pada Kopi
    Документ11 страниц
    Analisis Kadar Kafein pada Kopi
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • GMP
    GMP
    Документ87 страниц
    GMP
    Ilhamdi Akmal
    Оценок пока нет
  • Jawaban Spektrofotometer UTS
    Jawaban Spektrofotometer UTS
    Документ2 страницы
    Jawaban Spektrofotometer UTS
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • List Pertanyaan Oprec
    List Pertanyaan Oprec
    Документ1 страница
    List Pertanyaan Oprec
    ayu nurul mausufy
    0% (1)
  • Lapleng Konduk Fix
    Lapleng Konduk Fix
    Документ5 страниц
    Lapleng Konduk Fix
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Laporan Pengawasan
    Laporan Pengawasan
    Документ2 страницы
    Laporan Pengawasan
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Departemen Seni Olahraga Proker
    Departemen Seni Olahraga Proker
    Документ2 страницы
    Departemen Seni Olahraga Proker
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • RGBKO 2018 (Revisi)
    RGBKO 2018 (Revisi)
    Документ10 страниц
    RGBKO 2018 (Revisi)
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Surat Peminjaman Alat
    Surat Peminjaman Alat
    Документ3 страницы
    Surat Peminjaman Alat
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Video Competition
    Video Competition
    Документ5 страниц
    Video Competition
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Video Competition
    Video Competition
    Документ5 страниц
    Video Competition
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • MC Holder Desa Gempita
    MC Holder Desa Gempita
    Документ1 страница
    MC Holder Desa Gempita
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Kalibrasi SP Vis Genesis
    Kalibrasi SP Vis Genesis
    Документ12 страниц
    Kalibrasi SP Vis Genesis
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Proposal Inaugurasi 2019
    Proposal Inaugurasi 2019
    Документ14 страниц
    Proposal Inaugurasi 2019
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Jurnal Karbohidrat
    Jurnal Karbohidrat
    Документ23 страницы
    Jurnal Karbohidrat
    Cranika Putry
    Оценок пока нет
  • PTK
    PTK
    Документ5 страниц
    PTK
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет
  • Proposal Kerja Praktik
    Proposal Kerja Praktik
    Документ7 страниц
    Proposal Kerja Praktik
    ayu nurul mausufy
    Оценок пока нет