Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH:
KELOMPOK 4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Yang memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ KOMPETENSI GURU .” Adapun pembuatan makalah ini adalah sebagai tugas
kelompok yang di berikan oleh dosen mata kuliah Etika dan Pengembangan Propesi
Keguruan .
Dengan selesainya makalah ini, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kemajuan dalam hal penyusunan makalah di kemudian
hari .
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dariawal sampi akhir .Tidak lupa pula kami ucapkan
terima kasih banyak kepada Ibu Mardiah S. Ag M Pd. dosen mata kuliah Etika dan
Pengembangan Propesi Keguruan yang telah membimbing kami .
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran pendidik dalam menjadikan peserta didik yang berwawasan luas dan
berkarakter sangat penting. Sehingga kualitas pendidik sangat diperhatikan demi
terciptanya peserta didik yang diharapkan. Ada beberapa syarat agar sesorang bisa
dikatakan pendidik. Noeng Muhadjir menyebutkan sebagaimana dikutip oleh
Siswoyo (2013: 117), bahwa prasyarat seseorang bisa sebagai pendidik apabila
seseorang tersebut: (1) memiliki pengetahuan lebih, (2) mengimplisitkan nilai dalam
pengetahuan itu dan (3) bersedia menularkan pengetahuan beserta nilainya kepada
orang lain.
Di era yang serba modern di mana belajar itu mudah dilakukan dengan berbagai
media yang ada, membuat guru sebagai pendidik harus bisa memberikan pelayanan
pendidikan kepada peserta didik sesuai kebutuhan dan jamannya. Dengan begitu
guru harus memiliki kemampuan mengelola pembelajaran, kemampuan
memberikan teladan yang baik, kemampuan menjadi guru yang profesioanl, dan
kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Dengan kemampuan –
kemampuan yang telah disebutkan tersebut, termuat dalam empat kompetensi
guru yaitu, pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Setiap kompetensi
tersebut akan dibahas dalam makalah ini dengan terperinci.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada makalah, yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi guru?
2. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik?
3. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah adalah untuk mengetahui apa itu kompetensi guru,
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai sumber atau
referensi belajar bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
Guru sebagai seseorang yang berwenang untuk mengajar dan mendidik peserta
didik harus memiliki kualifikasi dan kompetensi yang baik agar upaya dalam
mengkondisikan lingkungan belajar dapat merubah perilaku peserta didik menjadi
lebih baik secara efektif dan efisien. Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi merupakan syarat
yang harus dimiliki guru agar dapat melaksanakan tugas dengan profesional
sehingga mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Dalam buku yang ditulis oleh Mulyasa (2013:38) dari seorang tokoh bernama
Gordon terdapat enam aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi yaitu
pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat. Pengetahuan yaitu
suatu kemampuan dalam aspek kognitif, contohnya guru mengetahui kebutuhan
belajar dari peserta didiknya. Pemahaman yaitu kedalaman aspek kognitif dan
afektif dimana seorang guru mengetahui pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Kemampuan yaitu dapat melakukan tugas atau
pekerjaan yang dibebankan kepada guru dengan disiplin. Nilai yaitu standar perilaku
yang diyakini dan tertanam dalam individu setiap guru. Sikap yaitu refleksi dari
adanya rangsangan yang datangnya dari luar. Minat yaitu kecenderungan untuk
melakukan suatu kegiatan. Maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan
kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang
dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri
dan lingkungannya.
B. Kompetensi Pedagogik
Guru sebagai seseorang yang berwenang untuk mengajar dan mendidik peserta
didik agar dapat mencapai keberhasilan di masa depan maka guru harus bisa
memberikan apa yang dibutuhkan peserta didik dalam proses pembelajaran sesuai
dengan karakteristik peserta didik. Siswoyo (2013:118) mengemukakan bahwa
kompetensi pedagogik itu bukan hanya bersifat teknis belaka, yaitu “kemampuan
mengelola pembelajaran kelas ...” (yang dirumuskann dalam PP RI No. 19 Tahun
2005. Kompetensi pedagogik tidak hanya mencakup perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian pembelajaran namun juga menguasai ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan
diperlukan karena seorang guru haarus mengetahui wawasan tentang pendidikan
yang ada sehingga guru dapat mempersiapkan strategi yang efektif dan efisien yang
sebaiknya digunakan. Menurut Musfah (2015:30) kompetensi pedagogik adalah
kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi (a) pemahaman
wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman tentang peserta didik; (c)
pengembangan kurikulum atau silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e)
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan
(g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan merupakan kompetensi
pedagogik yang harus dimiliki guru karena guru harus memahami konsep
pendidikan. Guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki
keahlian secara akademik dan intelektual dibidangnya masing-masing. Guru harus
mengetahui fungsi dan peran lembaga pendidikan serta sistem pendidikan nasional
yang nantinya diharapkan guru dapat menginovasi pendidikan. Sistem
pembelajaran dalam pendidikan berdasarkan mata pelajaran sehingga guru harus
memiliki kesesuian antara latar belakang keilmuan dengan subjek (mata pelajaran)
yang diampu, selain itu, guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam
penyelenggaraan pembelajaran dikelas sehingga guru dapat menyesuaikan diri
dalam menghadapi peserta didik.
Pemahaman terhadap peserta didik adalah kemampuan yang harus guru miliki
karena guru harus mengerti dan mengenal peserta didik agar mengetahui sejauh
mana peserta didik dapat mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan guru. Selain
guru juga paham terhadap perkembangan yang dicapai peserta didik agar
mengetahui tindak lanjut yang harus dilakukan. Mulyasa (2008:79) menyebutkan
sedikitnya ada empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu
tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik dan perkembangan kognitif. Guru harus
selalu belajar mengenai karakter siswa agar mengetahui bagaimana menghadapi
karakter tersebut sehingga langkah yang diambil tidak akan merugikan peserta didik
di masa yang akan datang. Apalagi terdapat tuntutan dari masyarakat bahwa
seorang guru hendaknya menjadi pribadi yang baik dan dapat membimbing
siswanya pada arah yang positif. Guru harus dapat mengendalikan beban atau
masalah yang dihadapi agar tetap terjaga komunikasi atau interaksi yang baik dan
bijaksana dengan peserta didik saat pembelajaran.
Kompetensi pedagogik merupakan syarat yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Kompetensi pedagogik diperlukan guru untuk berinteraksi dengan siswa pada saat
pembelajaran, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evalasi hingga tindak
lanjut dari suatu pembelajaran. Apabila guru tidak bisa menguasi kompetensi
pedagogik maka akan mengalami permasalahan dalam pembelajaran.
Manfaat yang diperoleh baik guru maupun siswa dengan adanya kompetensi
pedagogik adalah sebagai berikut.
1. Bagi Guru
a) Guru dapat memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-
prinsip perkembangan kognitif siswa
b) Guru dapat memahami prinsip-prinsip perkembangan kepribadian
siswa dan merefleksikannya dalam proses pembelajaran
c) Guru mampu menyusun rancangan dan melaksanakan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi, karakteristik dan
kebutuhan siswa dalam belajarnya.
2. Bagi Siswa
a) Jika guru dapat memahami peserta didik dengan memanfaatkan
prinsip-prinsip perkembangan kognitif siswa maka:
b) Siswa dapat terpenuhi rasa ingin tahunya.
c) Siswa memiliki keberanian berpendapat dan kemampuan
menyelesaikan masalah.
d) Siswa dapat lebih nyaman dalam kegiatan belajarnya
C. Kompetensi Kepribadian
1. Konsep Kompetensi Kepribadian
Dalam jurnal Pengembangan Kepribadian Guru (Nursyamsi, 2014) Kartono
(2005:9) menjelaskan bahwa kepribadian itu secara langsung berhubungan
dengan kapasitas psikis seseorang ; berkaitan dengan nilai-nilai etis atau
kesusilaan dan tujuan hidup. Kepribadian itu manusia itu juga selalu
mengandung unsur dinamis, yaitu ada kemajuan-kemajuan atau progress
menuju suatu integrasi baru tapi system psikofisis tersebut tidak pernah akan
sempurna bisa terintegrasi dengan sempurna. Kepribadian ini mencakup
kemampuan adaptasi (menyesuaikan diri) yang karakteristik terhadap
lingkungan.
“Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasaan pasal 28 ayat (3) butir b,
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
mejadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia” (Mulyasa, 2013:117).
Kompetensi kepribadian memiliki andil yang sangat besar bagi
pembentukkan kepribadian dan karakter peserta didik. Dalam pendidikan, guru
menjadi sosok yang paling penting dalam membentuk kepribadian siswa, karena
manusia memiliki naluri untuk mencontoh orang lain. Maka secara tidak
langsung ketika guru seorang guru semakin dekat dengan siswanya maka
semakin besar kemungkinan siswa tersebut akan mencontoh kepribadian guru
tersebut. Sehubungan dengan uraian tersebut maka setiap guru dituntut untuk
memiliki kompetensi yang baik dan memadai agar dapat membentuk
kepribadian peserta didik menjadi baik. Selain itu, kompetensi kepribadian juga
menjadi landasan terhadap kompetensi-kompetensi lainnya. Guru sebagai
pendidik tidak hanya mentransfer ilmu tetapi juga harus membentuk
kepribadian siswa menjadi individu yang baik.
2. Pentingnya Kompetensi Kepribadian
Ujian guru dalam membentuk kepribadian yang mantap, stabil dan dewasa
adalah emosinya. Ketika guru mendapat rangsangan yang memancing emosinya
maka guru akan mengendalikan emosinya. Namun apabila guru tidak dapat
mengendalikan emosinya maka ia tentunya akan bertindak sesuai perasaan
yang ia rasakan. Tidakan baik maka akan berdampak baik, namun ketika guru
bertindak tidak baik maka akan berdampak tidak baik pula. Misalnya ketika guru
mengajar lalu ada siswa yang tidak sengaja menyinggung perasaan guru, apabila
guru tersebut tidak mampu mengendalikan emosinya lalu berkata kasar atau
bahkan bertindak kekerasan maka guru tersebut memiliki kepribadian yang
belum stabil, mantap dan dewasa.
Guru adalah teladan bagi peserta didik dan orang-orang yang mengganggap ia
sebagai guru. Profesi sebagai seorang guru mengharuskan guru memiliki
kepribadian yang baik karena menjadi teladan bagi peserta didiknya. Menjadi
teladan bagi orang lain bukanlah hal yang mudah karena setiap tindakan yang guru
lakukan akan dinilai dan dicontoh oleh peserta didiknya.
Guru sebagai pendidik seharusnya memiliki akhlak yang mulia. Guru sebagai
pendidik tidak hanya mengajar tetapi juga sebagai penasehat peserta didik
maupun orang tua wali peserta didik ketika mereka memiliki masalah dengan
pembelajaran. Guru sebagai penasihat harus memiliki akhlak mulia agar mampu
menasihati peserta didiknya sehingga peserta didik mampu mengambil
keputusan dengan baik. Guru sebagai penasihat berarti menjadi orang
kepercayaan bagi peserta didiknya karena ketika peserta didik mempunyai
masalah maka mereka akan lari kepada guru mereka dan berusaha untuk
meminta solusi.
Semakin efektif guru mampu menangani masalah yang peserta didik hadapi
maka semakin banyak kemungkinan peserta didik akan datang kepada gurunya
untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang mereka hadapi.
A. Kesimpulan
B. Saran
Jahiriansyah, Wahyudi dan M. Syukri. 2013. Peran Kepala Sekolah Sebagai Pendidik
Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Vol 2, No 10. Diakses dari id.portalgaruda.org pada 4
Oktober 2017.
Mulyasa, Enco. 2013. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Musfah, Jejen. 2015. Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pelatihan dan Sumber
Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Prenadamedia Group.
Rifma. 2013. Problematika Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah
Ilmu Pendidikan Vol XIII, No 1. Diakses dari id.portalgaruda.org pada 4
Oktober 2017.