Вы находитесь на странице: 1из 48

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Umum Desa Secara Geografis


1.1.1 Situasi Keadaan Umum
Desa Pangkalan terletak di wilayah Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten. Kecamatan Teluk Naga mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47.631
km2), terdiri dari luas daratan 2.170.120 Ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2-3 meter
diatas permukaan laut. Desa Pangkalan merupakan salah satu desa binaan dari Puskesmas
Tegal Angus. Terdapat enam desa binaan Puskesmas :

1. Desa Lemo
2. Desa Tanjung Pasir
3. Desa Tanjung Burung
4. Desa Pangkalan
5. Desa Tegal Angus
6. Desa Muara

Gambar 1.1 Peta Desa Pangkalan


(Sumber : Kantor Administratif Puskesmas Tegal Angus, 2017)

1.1.2 Batas Wilayah


Batas-batas wilayah Desa Pangkalan seperti yang terlihat pada gambar adalah sebagai
berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tegal Angus
2. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Lemo dan Kampung Besar
3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalibaru
4. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kampung Melayu Barat

Gambar 2 Peta Batas Wilayah Desa Pangkalan


(Sumber: Kantor Administratif Puskesmas Tegal Angus, 2017)

1.2 Keadaan Umum Desa Secara Demografi

1.2.1 Situasi Kependudukan


Jumlah penduduk Kecamatan Teluk Naga sampai dengan tahun 2016 menurut Badan
Pusat Statistik Kabupaten Tangerang tercatat sebanyak 163.176 jiwa, dengan jumlah laki-laki
83.553 jiwa dan perempuan 79.623 jiwa. Jumlah kepala keluarga sebanyak 20.684 kepala
keluarga. Berdasarkan data BPS Kabupaten Tangerang tahun 2018 jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus sebanyak 10.546 jiwa dengan 3.180 kepala keluarga.

Tabel 1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus 2018
Luas Jumlah Rata-Rata Kepadatan

Jumlah Jiwa/
No Desa Wilayah Penduduk
Pendud Rumah Rumah
(km2) uk Tangga Tangga Per Km2

1 Pangkalan 7.54 16.888 5,362 4.08 2.2


2 Tanjung Burung 5.24 7.669 2,685 4.5 1.48
3 Tegal Angus 2.83 10.546 3.180 4.6 3.31
4 Tanjung Pasir 5.64 9.513 1,823 4.6 1.73
5 Muara 5.14 3.566 492 4.4 6.86
6 Lemo 3.61 6.632 655 4.4 1.82
JUMLAH 30.02 54.814 14.197 4.6 10.364
Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus, 2018

Tabel 2. Klasifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


No Desa/Kel Jumlah Penduduk
Laki-Laki Perempuan JUMLAH
1 Pangkalan 8.690 8.198 16.888
2 Tanjung Burung 3.941 3.728 7.669
3 Tegal Angus 5.507 5.039 10.546
4 Tanjung Pasir 4.889 4.624 9.513
5 Muara 1.814 1.752 3.566
6 Lemo 3.388 3.214 6.632

JUMLAH 28.229 26.555 54.814

Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus, 2018


1.2.2 Kondisi Sosial Ekonomi

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari


campuran budaya asli Tangerang, Betawi dan Cina yang sudah lama menetap
di daerah Tangerang dan sekitarnya.

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama di Desa Tegal Angus tahun 2018


No. Agama Jumlah Pemeluk
1 Islam 9.619
2 Budha 740
3 Kristen 144
4 Khatolik 40
5 Khonghucu 1
6 Hindu 2

Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal


Angus cukup beragam, hal ini berhubungan dengan geografis kecamatan
Teluk Naga dimana terdapat persawahan serta tidak jauh dari laut serta
daerah kota Tangerang dan Jakarta. Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas
Tegal Angus belum berkembang secara ekonomi. Mata pencaharian
penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan buruh dengan pendapatan
yang tidak tetap.

Tabel 3. Lapangan Pekerjaan Penduduk Tegal Angus tahun 2018

No. Jenis Pekerjaan Jumlah


1. Belum/tidak bekerja 1876
2. Mengurus rumah Tangga 2576
3. Pelajar/mahasiswa 1981
4. Pensiunan 1
5. Pegawai Negeri Sipil 25
6. Kepolisian RI 2
7. Pedagang 10
8. Petani/Pekebun 10
9. Peternak 1
10. Nelayan/Perikanan 27
11. Industri 2
12. Karyawan Swasta 2112
13. Karyawan BUMN 1
14. Karyawan Honorer 3
15. Buruh Harian Lepas 1388
16. Buruh Tani/Perkebunan 33
17. Buruh Nelayan/Perikanan 8
18. Pembantu Rumah Tangga 2
19. S Tukang Listrik 1
20. u Tukang Batu 1
21. m Ustadz 2
22. b Anggota DPRD 1
23. e Guru 50
24. r Konsultan 1
25. : Dokter 2
26. Bidan 4
27. K Perawat 1
28. a Sopir 5
29. n Pedagang 24
30. t Perangkat Desa 19
31. o Kepala Desa 1
32. r Wiraswasta 375
SSumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus, 2018

1.2.3 Tingkat Pendidikan


Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk
sikap dan perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga
pendidikan sangat berperan dalam pembangunan kesehatan.

Tabel 4. Jenjang Pendidikan di Tegal Angus Tahun 2018

No. Jenjang Pendidikan Jumlah


1 Tidak/belum tamat SD 1.305
2 SD/MI 4.036
3 SLTP/MTS 1.721
4 SLTA/MA 1.512
5 AK/Diploma 25
6 Universitas 98

Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus, 2018


Berdasarkan hasil laporan bulanan penyakit (LB3)
Puskesmas Tegal Angus. Didapatkan gambaran pola penyakit yang
terjadi di puskesmas Tegal Angus didapatkan gambaran pola
penyakit yang terjadi di puskesmas pada tahun 2018 menurut
golongan semua umur. Menurut Sistem Pendataan Manajemen
Puskesmas (SIMPUS) Tegal Angus didapatkan gambaran pola
penyakit yang terjadi di puskesmas Tegal Angus, yaitu :

Tabel 5. Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak bulan September


2018
No. Diagnosa Jumlah
1. Unspecified Respiratory Tuberculosis 5
2. Unspecified protein-energy malnutrition 5
4. ISPA 4
5. Other abd unspecified diseases of pulp and 2
periapical tissues
7. Pulpitis 2
8. Headache 2
9. Diarrhoea and GEA 1
10. Otitis Media 1
Sumber: Sistem Pendataan Manajemen Puskesmas Tegal Angus 2018

1.2.4 Keadaan Sosial Budaya


Kondisi suasana kehidupan beragama bagi masyarakat Desa
Tanjung Pasir cukup baik, rukun, tenang, tentram, saling menghormati,
dan tolong menolong dalam menghadapi permasalahan yang timbul
ataupun dalam menghadapi musibah dalam kehidupan bermasyarakat,
sebagai contoh : musibah kematian dan sebagainya, serta saling
mendukung kegiatan agama dan kepercayaan masing-masing.

Tabel 6. Sarana Peribadatan yang Tersedia di Desa Tanjung Pasir


No. Agama Jumlah Penduduk
1. Mesjid 6 Unit
2. Musholla 30 Unit
3. Majelis Taklim 4 Unit
4. Gereja - Unit
5. Pura - Unit
1.2.5 Transportasi
Sarana transportasi manyarakat Desa Tanjung Pasir lebih banyak
menggunakan kendaraan pribadi berupa motor dan sepeda atau
kendaraan umum seperti angkot (Puskesmas Tegal Angus, 2018)

1.2.6 Upaya Kesehatan


Upaya Pemerintah Desa Pangkalan dengan instansi terkait,
dalam hal ini, antara lain:
1. Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) kepada balita yang ada di setiap posyandu,
pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.
2. Pencegahan penyakit, imunisasi dasar (BCG, Hepatitis B,
Polio, Campak, DPT), pemberian vitamin A.
3. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam
Berdarah Dengue, Flu Burung, Chikungunya, dan
sejenisnya.
4. Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan
memberikan susu dan makanan yang bernutrisi.
5. Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan
memelihara lingkungan dengan membersihkan rumah
masing– masing dan lingkungan sekitarnya.
6. Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan
Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Tabulapot dan
Tabulakar.
7. Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan
diadakannya program senam LANSIA dan POSBINDU.

1.3 Puskesmas Tegal Angus

1.3.1 Visi dan Misi


Dalam mendukung terwujudnya Visi Kabupaten
Tangerang dan pembangunan Pemerintah Tangerang dan
khususnya Kecamatan Teluk Naga dalam Bidang kesehatan
maka dirumuskannya Visi Pembangunan Kesehatan
Puskesmas Tegal Angus yaitu (Profil Puskesmas Tegal
Angus, 2016): “MENUJU PELAYANAN PRIMA” Untuk
mewujudkan hal tersebut, ditetapkan 4 Misi pembangunan
kesehatan sebagai berikut (Profil Puskesmas Tegal Angus,
2016) :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
dan masyarakat beserta lingkungannya

1.3.2 Wilayah Kerja dan Kependudukan


Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah
Kecamatan Teluk Naga bagian utara yang terdiri dari enam desa
binaan yaitu Desa Pangkalan, Tanjung Burung, Tegal Angus,
Tanjung Pasir, dan Muara.

Gambar 3. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus


Tahun 2017
Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Tegal Angus 2017
1.3.3 Program Kesehatan
A. Pelayanan Kesehatan Wajib

Tabel 7. Cakupan Program Wajib Puskesmas Tegal Angus Tahun 2018


S
u Program Puskesmas
HASIL
NO m CAKUPAN
b UPAYA KESEHATAN WAJIB
1 e Upaya Promosi Kesehatan 45.5%
r
2 Upaya Kesehatan Lingkungan 53.43%
3 :
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak/ KB 39.5%
4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 58.62%
L
5 Upaya Pencegahan
a dan Pemberantasan Penyakit Menular 35.3%
6 p Upaya Pengobatan 37.88%
o
RATA-RATA
r PROGRAM WAJIB 45.03%
a

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2018

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tngginya di wilayah kerjanya.

Berikut sarana kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Tegal Angus


pada tahun 2018 :

Tabel 8 Sarana Kesehatan yang ada di Puskesmas Tegal Angus Tahun 2018

No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah


1. a. Puskesmas 1

b. Puskesmas Pembantu 1
c. Poskesdes 1
2. Rumah Sakit Pemerintah 0
3. Rumah Sakit Swasta 0
4. Rumah Bersalin Swasta 0
5. Balai Pengobatan Swasta 2
6. Praktek Dokter Umum Swasta 5
7. Dokter Gigi praktek swasta 0
8. Laboratorium Klinik Swasta 0
9. Apotek 0
10. Optikal 0
11. Gudang Farmasi 0
12. Pos UKK 0
13. Polindes 0
14. Balai Pengobatan Swasta 2
15. Toko Obat 2
16. Praktek Dokter Umum Swasta 5
17. Praktek Bidan Swasta 8
18. Posyandu 45
Sumber : Kantor Administratif Puskesmas Tegal Angus, 2015

B. Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan aspek yang penting di bidang


kesehatan, upaya peningkatan kualitas lingkungan merupakan langkah
yang tepat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
keluarga yang lebih baik. Berikut ini upaya – upaya peningkatan kualitas
lingkungan bagi kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Tegal Angus :

1) Perilaku Hidup Bersih Sehat


Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat di Puskesamas
dilakukan melalui program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan
informasi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Perilaku
hidup bersih dan sehat di masyarakat dapat menggambarkan derajat
kesehatan wilayah tersebut, hal ini dapat disajikan dengan indikator
PHBS, adapun dari hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas Tegal
Angus di Desa Pangkalan pada Tahun 2017 digambarkan sebagai berikut
dengan jumlah 210 Kepala Keluarga :

1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (57,6%)


2) Pemberian ASI eksklusif (42,4%)
3) Penimbangan bayi dan balita (91,9%)
4) Penggunaan air bersih (95,7%)
5) Cuci tangan dengan air bersih, mengalir, dan sabun (70%)
6) Penggunaan jamban sehat (66,6%)
7) Rumah yang bebas jentik (61,4%)
8) Olahraga atau melakukan aktifitas fisik setiap hari (33,3%)
9) Konsumsi makanan seimbang (57%)
10) Tidak merokok dalam rumah (33,5%)

Berdasarkan kajian PHBS di atas didapat ada beberapa yang


cakupannya masih rendah hal ini dikarenakan:
a. Penduduk miskin masih banyak, sehingga yang mempunyai jamban
sehat sedikit
b. Tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga kurangnya kesadaran
tentang ASI eksklusif, aktifitas fisik, dan merokok di dalam rumah
c. Kurangnya kader jumantik sehingga kegiatan pemeriksaan jentik
berkala kurang optimal.

2) Penyehatan Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul dan beristirahat bagi semua
anggota keluarga dan untuk menghabiskan sebagian besar waktunya,
sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media
penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya.
Rumah sehat adalah rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
hasil pemantauan selama tahun menunjukkkan dari 13325 rumah yang
diperiksa sebanyak 75,94% yang memenuhi syarat kesehatan.
Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang ada di
wilayah Puskesmas Tegal Angus mempunyai rumah yang tidak sehat, hal
ini dikarenakan tingkat ekonomi dan pendidikan yang masih rendah,
pengetahuan tentang rumah sehat yang kurang. Perlu kerjasama lintas
sektoral untuk meningkatkan jumlah rumah sehat.
Tabel 10 Laporan Cakupan Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Triwulan III Puskesmas Tegal Angus Tahun 2018

TEMPAT SAMPAH
JUMLAH JUMLAH
NO PUSKESMAS DESA
PENDUDUK KK % % %
JKM JKP JKS
JKM JKP KKS
Tanjung
Tegal Angus 8,098 1,620 165 - - 10.19 0 -
Burung

Pangkalan 17,447 3,489 385 513 118 11.03 133,3 23

Tegal
9,554 1,911 192 - - 10.05 0 -
Angus
Tanjung
10,301 2,060 267 - - 12.96 0 -
Pasir

Muara 3,573 949 90 - - 9,48 0 -

Lemo 6,637 1,327 126 17 - 9,50 13,49 0

JUMLAH 55,610 11,356 1,225 530 118 10,79 43,27 22,26

3) Pemenuhan Kebutuhan Sarana Sanitasi Dasar


Pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar di wilayah Puskesmas
Tegal Angus sangat kurang sekali seperti yang terlihat pada tabel di
bawah ini

Sumber : Data Program Kesling PKM Tegal Angus, tahun 2016

Seperti yang terlihat pada tabel di atas bahwa dari jumlah rumah yang diperiksa
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan tidak adanya sanitarian di Puskesmas Tegal
Angus sehingga kurang tenaga untuk memeriksa sanitasi dasar. Dilihat dari jumlah
kepala keluarga di Desa Pangkalan yang memiliki hanya 19,3% KK yang memiliki
tempat sampah, kemudian dari jumlah KK yang diperiksa jumlah yang memiliki tempat
sampah sehat hanya 44,74%. Jumlah tersebut masih kurang karena tidak mencapai angka
target yaitu 50%. Berbagai faktor seperti tingkat pengetahuan, pendidikan, ekonomi,
sosial, dan kesadaran penduduk yang masih rendah menyebabkan sulitnya meningkatkan
kesehatan sanitasi masyarakat.

4) Penyehatan Tempat Tempat Umum (TTU)


Pengawasan terhadap TTU dilakukan untuk meminimalkan faktor resiko sumber
penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU. Bentuk kegiatan yang dilakukan
antara lain meliputi pengawasan kualitas lingkungan TTU secara berkala, bimbingan,
penyuluhan, dan sarana perbaikan. Tidak adanya tenaga sanitarian dan kurangnya tenaga
di Puskesmas Tegal Angus menyebabkan pembinaan di TTU tidak dapat dilakukan.

5) Penyehatan Makanan dan Minuman


Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia dan sumber utama
kehidupan bagi umat manusia, maka dengan itu makanan yang tidak dikelola dengan
baik justru akan menjadi sumber media yang sangat efektif didalam penularan penyakit
saluran pencernaan.

1.4 Gambaran Keluarga Binaan

Keluarga binaan berada di Desa Pangkalan RT 004 / RW 005, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang terdiri dari 4 keluarga, yaitu :
1. Keluarga Tn. Ahmad Suaib
2. Keluarga Tn. Saidi
3. Keluarga Tn. Aqim
4. Keluarga Ny. Manis

Adapun lokasi pemukiman keluarga binaan


kelompok kami adalah Rumah Rumah sebagai berikut :
Ny Manis Tn. Aqim

Rumah
Rumah
Tn.
Tn. Saidi
Ahmad
Gambar 4. Denah Lokasi Rumah Keluarga Binaan

1.4.1 Keluarga Binaan Tn. Ahmad Suaib

1.4.1.1 Data Keluarga

Keluarga binaan Tn. Ahmad Suaib terdiri dari tiga orang anggota keluarga yang
tinggal dalam satu rumah. Ketiga anggota keluarga tersebut adalah :
Tabel 10. Profil Keluarga Tn. Ahmad

No. Nama Status Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan


Keluarga Kelamin
1. Tn. Kepala Laki-laki 31 SMA/Sederajat Buruh Rp.
Ahmad keluarga, th Pabrik 800.000/bln
Suami
2. Ny. Istri Perempuan 25 SMP/Sederajat Buruh Rp.
Ayu th cuci 200.000/bln
3. An. Anak Laki-laki 4 th - - -
Abdul Kandung
Kohar

Keluarga Tn. Ahmad bertempat tinggal di Desa Pangkalan Kp. Kebon


Jamblang RT 004 / RW 005, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten. Keluarga ini terdiri dari seorang suami yaitu Tn. Ahmad sebagai
kepala keluarga yang berusia 31 tahun, yang memiliki satu orang istri bernama Ny.
Ayu yang berusia 25 tahun dan memiliki satu orang anak bernama An. Abdul Kohar
yang berusia 4 tahun. Tn Ahmad dan Ny Ayu sudah menikah selama 6 tahun.
Keluarga ini memiliki penghasilan dari pekerjaan Tn. Ahmad sebagai buruh dengan
pendapatan rata-rata total Rp 800.000 perbulan, dan Ny. Ayu sebagai buruh cuci
dengan penghasilan yang tidak tentu, berkisar antara Rp 200.000 – Rp. 300.000 per
bulan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli
bahan makan, membeli air isi ulang, membayar listrik, pengobatan, dan kebutuhan
rumah tangga lainnya. Tn. Ahmad dan Ny Ayu memiliki satu orang anak laki-laki
yang masih berusia 4 tahun bernama An. Abdul Kohar. Sejak lahir Abdul tinggal dan
diasuh oleh kedua orang tuanya dan saat ini belum mengenyam pendidikan.
1.4.1.2 Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Ahmad tinggal di desa dengan kepadatan penduduk yang cukup
tinggi. Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn. Ahmad merupakan warisan dari
orang tua Tn Ahmad dengan luas bangunan sekitar 7 x 5 meter. Di depan rumah
terdapat teras dengan luas sekitar 2 x 1 meter. Bangunan tempat tinggal tidak
bertingkat, berlantaikan keramik di ruang keluarga dan tempat tidur, kemudian pada
ruang dapur dan kamar mandi berlantaikan semen, dindingnya terbuat dari batu bata
yang sudah di semen dan di sebagian sudah di cat. Atap rumah terbuat dari genteng.
Rumah Tn. Ahmad terdiri dari 4 ruangan yang terdiri dari ruang tamu dengan luas
sekitar 1 x 5 meter, satu buah kamar tidur dengan luas 4 x 3 meter, sebuah dapur
dengan luas sekitar 1 x 3 meter, kamar mandi dengan luas 1 x 2 meter.
Sistem ventilasi rumah Tn. Ahmad sudah memenuhi standar kriteria ventilasi
yang baik karena luas ventilasi rumahnya mencapai 10% dari luas lantai rumah.
Ventilasi di rumah Tn. Ahmad berupa dua buah jendela di ruang tamu dengan
ventilasi di atasnya pada bagian depan rumah dengan ukuran masing masing 1 x 0,5
meter dan 1 x 0,5 meter, Satu buah jendela berukuran 0,5 x 0,3 meter dengan ventilasi
tetap diatasnya di kamar tidur yang ditutupi oleh korden, satu buah jendela berukuran
0,5 x 0,3 meter dengan ventilasi diatasnya di dapur, serta satu buah ventilasi tetap di
kamar mandi berukuran 0,5 x 0,1 meter. Di dalam rumah Tn. Ahmad terdapat 5 buah
lampu dengan 8 watt yang baru dinyalakan ketika malam hari.
Keluarga Tn. Ahmad memiliki sumber air berupa air sumur yang relatif jernih
namun berwarna kekuningan dan terkadang kecoklatan. Air ini dipergunakan untuk
keperluan membersihkan rumah, keperluan kamar mandi, mencuci pakaian, serta
mencuci alat masak. Keluarga Tn. Ahmad juga membeli air galon isi ulang yang
digunakan untuk diminum namun sebelumnya Ny. Ayu akan memasaknya terlebih
dahulu hingga matang. Ember di kamar mandi serta di dapur keluarga Tn. Ahmad
memiliki penutup dan dikuras rutin tiap minggu, Sampah rumah tangga dari keluarga
Tn. Ahmad dibuang dan dikumpulkan di tanah kosong depan rumah, biasanya setiap
sore setelah ibadah solat Asar, akan dibakar oleh Ny Ayu jika sudah menumpuk tanpa
menggunakan alat pelindung diri (APD) atau tetangga yang terlebih dahulu
membakarnya.

Dapur WC
Kamar Tidur

Ruang Tamu

Teras

Gambar 5. Denah Rumah Keluarga Tn Ahmad

1.4.1.3 Lingkungan pemukiman

Rumah keluarga Tn. Ahmad terletak di lingkungan yang padat penduduk,


tidak ada jarak antara rumah Tn. Ahmad dan tetangganya. Keluarga Tn. Ahmad
memiliki kebiasaan membakar sampah di tanah kosong depan rumah.
Untuk pembuangan limbah, keluarga Tn. Ahmad membuang limbah rumah
tangga ke penampungan di samping rumah melalui pipa paralon. Sebelum bagian
teras ditinggikan, apabila musim hujan tiba, pekarangan di depan rumah Tn.
Ahmad sering becek dan tergenang air hujan. Keluarga Tn. Ahmad tidak memiliki
hewan ternak di rumahnya, namun disekitar rumahnya ada beberapa tetangga Tn.
Ahmad yang memiliki ternak ayam.

1.4.1.4 Pola Makan


Keluarga Tn. Ahmad memiliki kebiasaan makan setidaknya tiga kali
sehari. Sehari - hari Ny Ayu selalu memasak makanan sendiri, namun
terkadang 1 kali dalam seminggu Ny Ayu membeli makanan jadi untuk makan
siang. Ny Ayu selalu memasak makanan dengan menu setidaknya satu jenis
masakan sayuran dan satu jenis masakan lauk pauk, namun jarang
mengkonsumsi buah-buahan kecuali bila sedang membeli rujak untuk cemilan.
Terkadang, Abdul juga senang membeli jajanan disekitar rumah. Air minum
dan air untuk memasak didapatkan dari air galon isi ulang.

1.4.1.5 Riwayat Obstetri Dan Pola Asuh Anak


Ny. Ayu menggunakan KB yang disuntikkan tiap 3 bulan. Ny Ayu
bercerita ketika mengandung Abdul, ia rutin memeriksakan kandungannya di
bidan dekat rumahnya, dan Abdul lahir secara spontan di bidan Desa setempat
4 tahun yang lalu. Saat itu kehamilan Ny Ayu dalam keadaan baik, serta
tekanan darah dalam batas normal. Ny Ayu tidak memiliki riwayat kejang
maupun perdarahan ketika mengandung serta melahirkan Abdul. Abdul
diberikan ASI eksklusif oleh Ny Ayu tanpa dicampur susu formula. Abdul
diberikan Makanan Pendamping ASI oleh Ny Ayu ketika usianya memasuki 6
bulan. Imunisasi serta perkembangan tinggi dan berat badan abdul lengkap
dilakukan di posyandu dan puskesmas.

1.4.1.6 Kebiasaan Berobat


Tn. Ahmad, Ny. Ayu serta Abdul memiliki BPJS dan mau untuk berobat
ke puskesmas bila merasa tidak sehat. Ny Ayu rutin berkunjung ke puskesmas
untuk program KB yang ia jalani. Keluarga Tn Ahmad tidak rutin untuk cek
kesehatan bila dirasa tidak perlu.

1.4.1.7 Riwayat Penyakit


Tn. Ahmad serta Ny Ayu tidak memiliki riwayat penyakit asma,
hipertensi, diabetes, asam urat ataupun penyakit lain yang mengharuskannya
untuk meminum obat secara rutin. Abdul pernah dibawa oleh Ny Ayu ke
puskesmas beberapa kali karena keluhan yang sama, yakni batuk. Abdul
mendapatkan obat, kunjung membaik, namun keluhan yang sama terjadi lagi
untuk beberapa kali sejak usia Abdul 3 tahun. Ny Ayu pernah berobat ke
puskesmas ketika merasakan perutnya perih ketika ia mencoba untuk
mengurangi makanan, sejak saat itu Ny Ayu sering merasa perutnya perih bila
telat makan. Tidak ada riwayat dirawat di rumah sakit pada keluarga Tn
Ahmad.

1.4.1.8 Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari


Tn. Ahmad dan Ny. Ayu selalu memulai aktivitas sejak pukul 5 pagi. Ny
Ayu menyiapkan sarapan, sedangkan Tn Ahmad bersiap-siap untuk berkerja.
Abdul setiap pagi disuapi sarapan, dimandikan, dan diperbolehkan main keluar
rumah oleh teman sekitar rumahnya oleh Ny Ayu sedang Ny Ayu mencuci
pakaian bila ada yang menggunakan jasanya. Saat siang hari, Ny Ayu
memasak makan siang, dan menemani Abdul tidur siang. Ny Ayu senang
mengajari Abdul mengaji seusai solat Asar, sebelum memperbolehkan Abdul
kembali bermain hingga sebelum maghrib di depan rumahnya. Keluarga Tn.
Ahmad selalu menggunakan jamban dirumahnya. Air yang digunakan berasal
dari Air sumur. Air tersebut selalu digunakan untuk keperluan mandi dan
mencuci baju, Untuk minum sehari-hari beliau membeli air galon isi ulang.
Setiap ingin makan semua keluarga selalu mencuci tangan dengan atau tanpa
sabun. Keluara Tn Ahmad belum mengerti tata cara cuci tangan sesuai WHO.
Tn Ahmad memiliki kebiasaan merokok yang sudah dilakukan sejak
duduk di bangku SMP. Dalam sehari ia biasa menghabiskan satu bungkus
rokok dengan harga Rp.20.000. Beliau lebih sering merokok diluar rumah
karena tidak ingin Anak dan Istrinya menghirup asap rokoknya.
Tn. Ahmad tidak pernah melakukan olahraga dengan alasan
pekerjaannya sehari-hari sebagai buruh sudah dianggapnya sebagai olahraga.
Sedangkan Ny. Ayu tidak senang olahraga, ia lebih senang berada dirumah dan
membersihkan rumah. Abdul mereka lebih sering beraktifitas diluar seperti
bermain dengan temannya.

Tabel 11. Faktor Internal Keluarga Tn Ahmad

No Faktor Internal Permasalahan

1 Olah raga Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan


berolahraga.

2 Pola Makan Keluarga Tn. Ahmad makan 3 kali sehari yang langsung
dimasak oleh Ny Ayu, namun jarang mengkonsumsi buah

3 Pola Pencarian Keluarga Tn. Ahmad berobat ke puskesmas hanya bila


Pengobatan dirasa tidak enak badan

4 Aktivitas sehari- a. Ny. Ayu bekerja sebagai buruh cuci dan mengurus

hari tangga
b. Tn. Ahmad bekerja sebagai buruh, bekerja jam 8 pagi
sampai jam 5 sore
c. An. Abdul belum bersekolah

5 Alat kontrasepsi Ny. Ayu mengikutin program KB suntik tiap 3 bulan

6 Kebiasaan Tn. Ahmad merokok sejak usia 14 tahun, dalam sehari

Merokok menghabiskan 1 bungkus rokok, namun Tn Ahmad


menjaga jarak dengan anggota keluarga jika merokok
karena tidak ingin istri dan anaknya menghirup asap
rokoknya.

Tabel 12. Faktor Eksternal Keluarga Tn Ahmad


No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 7 m x 5 m.
2. Ruangan dalam Di dalam rumah terdapat satu kamar tidur dengan ukuran 4
rumah m x 3 m, satu dapur berukuran sekitar 1 m x 3 m, satu
kamar mandi berukuran 1 m x 2 m. Untuk ruang tamu
berukuran 1 m x 5 m

3. MCK Terdapat kamar mandi di rumah keluarga Tn Ahmad

4. Ventilasi Terdapat ventilasi udara pada di kamar tidur, dapur, kamar


mandi serta dan ruang tamu
5. Pencahayaan Terdapat satu bola lampu tiap ruangan dengan bohlam 8 W

6. Sumber Air Untuk kegiatan mandi, cuci pakaian dan cuci piring
keluarga Tn Ahmad menggunakan air sumur. Untuk air
minum dan memasak keluarga Tn Ahmad menggunakan air
galon isi ulang yang di masak kembali.
7. Saluran Terdapat saluran pembuangan limbah, air limbah dialirkan
pembuangan ke selokan samping rumah.
limbah
8. Tempat Sampah rumah tangga dikumpulkan dan di buang ke tanah
pembuangan kosong depan rumahnya lalu di bakar.
sampah

9. Lingkungan sekitar Daerah lingkungan Tn Ahmad padat penduduk


rumah

1.4.1.9 Masalah Medis Dan Non-Medis


 Masalah medis :

1. ISPA
2. Dispepsia

 Masalah non-medis
1. Kebiasaan merokok setiap hari.
2. Kurangnya kesadaran untuk berolahraga.
3. Kebiasaan membakar sampah dengan jarak dekat dari rumah tanpa
menggunakan APD
4. Rendahnya tingkat pendidikan dalam keluarga binaan

1.4.2 Keluarga Binaan Tn. Sardi


1.4.2.1 Data Keluarga
Keluarga binaan Tn. Sardi terdiri dari empat orang anggota keluarga yang tinggal
dalam satu rumah. Keempat anggota keluarga tersebut adalah:

Tabel 13 Profil Keluarga Tn. Sardi


No. Nama Status Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Keluarga Kelamin
1. Tn. Sardi Kepala Laki-laki 49 SD Petani Rp.
keluarga, thn 1.000.000/bln
Suami
2. Ny. Istri Perempuan 46 SD Ibu Rumah -
Suhaida thn Tangga
3. Tn. Anak Laki-laki 24 SMA Buruh Rp.
Ahmad Kandung thn Pabrik 800.000/bln
Saipul
4. Tn. Anak Laki-laki 17 SMP Pelajar -
Ahmad Kandung thn
Supajri

Keluarga ini terdiri dari seorang suami yaitu Tn. Sardi sebagai kepala keluarga
yang berusia 49 tahun bekerja sebagai petani, yang memiliki satu orang istri
bernama Ny. Suhaida yang berusia 46 tahun sebagai ibu rumah tangga dan memiliki
dua orang anak bernama Tn. Ahmad Saipul yang berusia 24 tahun bekerja sebagai
buruh pabrik dan Tn. Ahmad Supajri yang berusia 17 tahun saat ini duduk di bangku
SMA. Keluarga ini memiliki penghasilan dari pekerjaan Tn. Sardi sebagai petani
dengan pendapatan rata-rata total Rp 1.000.000 per bulan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli makanan, membayar listrik,
pengobatan, biaya sekolah, dan lain-lain.

1.4.2.2 Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Sardi bertempat tinggal di Desa Pangkalan RT/RW 004/05,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten. Keluarga Tn. Sardi tinggal
di rumah milik pribadi dengan luas tanah kurang lebih 30 meter2 dan luas bangunan
berukuran 15 x 10 meter. Rumah ini tidak bertingkat dimana terdapat 3 kamar tidur,
1 kamar mandi, ruang keluarga, ruang tamu dan dapur. Seluruh dinding bangunan
rumah terbuat dari batako yang dilapisi semen dan dicat warna biru muda. Luas
kamar tidur kurang lebih 5 x 3 meter terdapat kasur, lemari pakaian dan lemari
penyimpanan, ruang keluarga berukuran 5 x 4 meter terdapat TV dan lemari, ruang
tamu berukuran 4 x 3 meter, luas kamar mandi 2 x 2 meter. Pada bagian depan
rumah terdapat teras berukuran 10 x 2 meter. Lantai rumah sudah menggunakan
keramik kecuali dapur, dan atap rumah menggunakan genting.
Terdapat sistem ventilasi pada rumah Tn. Sardi. Udara masuk melalui pintu
depan rumah ketika pintu dibuka dan dari jendela yang selalu dibuka setiap harinya.
Terdapat ventilasi di kamar tidur. Penerangan di dalam rumah Tn. Sardi terdapat 5
buah lampu bohlam 10 watt, terdiri dari 1 buah bohlam pada setiap ruangan. Serta
lampu 1 buah bohlam 5 watt di kamar mandi.
Di rumah Tn. Sardi terdapat fasilitas kamar mandi yang berdinding dan
berlantai keramik dengan ukuran 2 x 2 meter. Terdapat fasilitas jamban kloset
jongkok di kamar mandi tersebut untuk buang air besar (BAB). Air untuk MCK
didapat dari pompa air Sanyo, dan sifat airnya jernih, berwarna bening, serta tidak
berbau dan rasanya tawar. Namun beberapa hari terakhir ini, Ny. Suhaida
mengeluhkan airnya berwarna kuning, tetapi jernih dan tidak berbau. Air ini
dipergunakan untuk keperluan mencuci, mandi, dan membersihkan rumah.
Selain itu, rumah Tn. Sardi memiliki dapur berukuran 4 x 2 meter berdinding
dan belum berlantai keramik. Terdapat ventilasi pada dapur. Istri dan anak Tn. Sardi
membersihkan rumah setiap hari serta mengumpulkan sampah di lahan kosong dekat
rumah lalu membakar sampah rumah tangga tersebut.

Gambar 6. Denah Rumah Keluarga Tn Sardi


1.4.2.3 Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Sardi terletak di pemukiman yang padat penduduk. Untuk menuju
lokasi rumah Tn. Sardi, harus melewati jalan setapak dari jalan utama. Bagian
samping kanan rumah Tn. Sardi berbatasan dengan masjid, sedangkan bagian
samping kiri berbatasan dengan lahan kosong tempat pembakaran sampah. Bagian
belakang rumah Tn. Sardi berbatasan langsung dengan rumah penduduk lainya.

1.4.2.4 Pola Makan


Keluarga Tn. Sardi memiliki kebiasaan makan kurang lebih 3 kali perhari.
Keluarga Tn. Sardi biasanya memilih menu makanan nasi dengan lauk berupa tahu,
tempe, ikan atau ayam, serta sayuran. Keluarga Tn. Sardi mengonsumsi air minum
menggunakan air galon isi ulang yang tidak dimasak terlebih dahulu.

1.4.2.5 Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Ny. Suhaida saat ini menggunakan KB. Saat hamil Ny. Suhaida rutin
memeriksakan kandungannya di bidan terdekat. Anak pertama pasangan Tn. Sardi
dan Ny. Suhaida berjenis kelamin laki-laki saat ini berusia 24 tahun. Lahir normal
dibantu oleh bidan dekat rumah dengan usia kehamilan 9 bulan dan berat sesuai
masa kehamilan. Pertumbuhan normal sesuai usia.
Anak kedua berjenis kelamin laki-laki saat ini berusia 17 tahun. Lahir normal
dibantu oleh bidan dekat rumahnya dengan usia kehamilan 9 bulan dan berat sesuai
masa kehamilan. Pertumbuhan normal sesuai usia. Kedua anak Ny. Suhaida selama
masa tumbuh kembang rutin dibawa ke Puskesmas dan Posyandu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dan imunisasi yang lengkap. Kedua anak
mendapatkan ASI hingga usia 2 tahun.

1.4.2.6 Kebiasaan Berobat


Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga Tn. Sardi memilih berobat
dengan menggunakan obat warung serta ke puskesmas terdekat dengan rumah.

1.4.2.7 Riwayat Penyakit


Seluruh anggota keluarga Tn. Sardi tidak ada yang memiliki riwayat
hipertensi, diabetes mellitus, asma, TB paru, penyakit ginjal ataupun penyakit
jantung. Penyakit yang sering dialami oleh keluarga Tn. Sardi adalah batuk dan
pilek. Ny. Suhaida sering mengalami keluhan batuk berulang yang diobati dengan
cara membeli obat batuk di warung. Keluhan batuk dirasakan hilang, namun
beberapa waktu kemudian keluhan batuk kembali kuncul. Sehingga akhirnya Ny.
Suhaida memutuskan untuk berobat ke Puskesmas, namun tetap saja keluhan batuk
dirasakan hilang timbul. Tn. Ahmad Supajri beberapa kali berobat ke Puskesmas
karena mengalami diare akibat sering mengonsumsi makanan yang dijual di sekitar
lingkungan sekolahnya.

1.4.2.8 Perilaku dan Aktivitas Sehari-Hari


Tidak terdapat anggota keluarga Tn. Sardi yang memiliki kebiasaan merokok.
Keluarga Tn. Sardi tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Tiap anggota keluarga
mandi kurang lebih 2 kali sehari dan memiliki kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun dan air sebelum makan dan sesudahnya, namun tidak sesuai dengan tata cara
yang dianjurkan WHO. Air yang digunakan keluarga Tn. Slamet adalah air dari
pompa Sanyo.
Tn. Sardi memiliki kebiasaan membuang sampah di lahan kosong sebelah
rumahnya yang disatukan dengan sampah-sampah penduduk sekitar rumah dan
langsung dibakar jika dirasa sudah cukup penuh.

Tabel 14. Faktor Internal Keluarga Tn. Sardi


No. Faktor Internal Permasalahan
Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan
1. Olah raga
berolahraga.
Makan sebanyak 3 kali sehari dengan memasak makanan
sendiri yaitu berupa nasi dengan lauk seperti tahu, tempe,
2. Pola Makan
dan terkadang ikan, ayam, dan mengonsumsi sayur–
sayuran.
Apabila sakit, mereka berobat dengan menggunakan obat
Pola Pencarian
3. warung serta melakukan pengobatan di puskesmas
Pengobatan
terdekat dari rumah.
a. Tn. Sardi sebagai petani dengan pendapatan rata-rata
Rp. 1.000.000 per bulan
Aktivitas sehari – b. Ny. Suhaida sebagai ibu rumah tangga
4.
hari c. Tn. Ahmad Saipul sebagai buruh pabrik dengan
pendapatan rata-rata Rp. 800.000 per bulan
d. Tn. Ahmad Supajri duduk di bangku SMA
Kebiasaan Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan
5.
Merokok merokok.

Tabel 15 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Sardi


No. Faktor Eksternal Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 30 meter2
Terdapat 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang keluarga,
ruang tamu dan dapur. Luas kamar tidur kurang lebih 5 x
3 meter, ruang keluarga berukuran 5 x 4 meter, ruang
Ruangan dalam
tamu berukuran 4 x 3 meter, luas kamar mandi 2 x 2
2. rumah
meter, dapur berukuran 4x 2 meter. Pada bagian depan
rumah terdapat teras berukuran 10 x 2 meter. Lantai
rumah sudah menggunakan keramik kecuali dapur, dan
atap rumah menggunakan genting.

3. Jamban Terdapat fasilitas jamban kloset jongkok di kamar mandi.

4. Ventilasi Terdapat ventilasi udara pada semua ruangan.

Penerangan di dalam rumah Tn. Sardi terdapat 5 buah


lampu bohlam 10 watt, terdiri dari 1 buah bohlam pada
5. Pencahayaan
setiap ruangan. Serta lampu 1 buah bohlam 5 watt di
kamar mandi.

Air untuk MCK didapat dari pompa air Sanyo, dan sifat
airnya jernih, berwarna bening, serta tidak berbau dan
rasanya tawar. Namun beberapa hari terakhir ini, Ny.
Suhaida mengeluhkan airnya berwarna kuning, tetapi
6. Sumber Air
jernih dan tidak berbau. Air ini dipergunakan untuk
keperluan mencuci, mandi, dan membersihkan rumah.
Sedangkan untuk air minum menggunakan air galon isi
ulang yang tidak dimasak terlebih dahulu.

Saluran
Terdapat saluran pembuangan limbah, air limbah dialirkan
8. pembuangan
ke selokan depan rumah.
limbah
Tempat Rumah Tn. Sardi memiliki tempat sampah. Sampah
9. pembuangan rumah tangga dikumpulkan di dalam kantong plastik,
sampah tidak dipisahkan antara sampah organik dan anorganik,
kemudian dibuang ke lahan kosong yang berada di
sebelah kiri rumah. Pada sore hari, sampah yang
disatukan dengan sampah-sampah penduduk sekitar
rumah langsung dibakar.
Rumah Tn. Sardi terletak di pemukiman yang padat
penduduk. Untuk menuju lokasi rumah Tn. Sardi, harus
melewati jalan setapak dari jalan utama. Bagian samping
Lingkungan sekitar kanan rumah Tn. Sardi berbatasan dengan masjid,
10.
rumah sedangkan bagian samping kiri berbatasan dengan lahan
kosong tempat pembakaran sampah. Bagian belakang
rumah Tn. Sardi berbatasan langsung dengan rumah
penduduk lainya.

1.4.2.9 Masalah Medis Dan Non-Medis

 Masalah Medis
1. ISPA
2. Diare

 Masalah Non-Medis
1. Kurangnya kebiasaan berolahraga
2. Kebiasaan membakar sampah di lingkungan dekat rumah
3. Air berwarna kuning

1.4.3 Keluarga Binaan Tn. Aqim


1.4.3.1 Data Keluarga

Keluarga binaan Tn. Aqim terdiri dari 4 orang anggota keluarga yang tinggal
dalam satu rumah. Keempat anggota keluarga tersebut adalah:

Tabel 16 Profil Keluarga Tn. Aqim


No. Nama Status Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Keluarga Kelamin
1. Tn. Aqim Kepala Laki-laki 45 th SD/sederajat Buruh Rp 300.000
keluarga, /bln
SuamiT
a Perempua Tidak
2. Ny. Mamih Istrib n 43 th sekolah Mengurus -
e rumah
l tangga
3. An. Adha Anak Laki-laki 8 th SD Pelajar -
1
kandung
2
Tn. M. .
Laki – SMA/sederaj Pegawai
4. Roqib Anak laki 22 th at swasta Rp 1.000.000
kandung
P /bln

Keluarga ini terdiri dari seorang suami yaitu Tn. Aqim sebagai kepala keluarga
yang berusia 45 tahun, yang memiliki satu orang istri bernama Ny. Mamih yang
berusia 43 tahun dan memiliki dua orang anak bernama An. Adha yang berusia 8
tahun dan Tn. M Roqib yang berusia 22 th. Keluarga ini memiliki penghasilan dari
pekerjaan Tn. Aqim sebagai buruh dan Tn. M Roqib bekerja sebagai pegawai swasta
pada PT. Person dengan pendapatan rata-rata total Rp 300.000 - Rp 1.000.000 per
bulan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli
makanan, membayar listrik, pengobatan, sekolah, dan lain-lain.

1.4.3.2 Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Aqim bertempat tinggal di Desa padat penduduk yaitu Desa
Pangkalan RT/RW 04/05, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten.
Keluarga Tn. Aqib tinggal di rumah milik pribadi dengan luas tanah kurang lebih 20
m2 dan luas bangunan berukuran 13 m x 8 m. Rumah ini tidak bertingkat, dinding
rumah ini terbuat dari batu bata, berlantai keramik, atap rumah menggunakan asbes.
Rumah Tn. Aqib terdiri dari dua ruang kamar tidur, satu ruang keluarga, satu dapur
dan satu kamar mandi.
Ruang keluarga berukuran 4m x 4,5m beralaskan lantai, terdapat TV, meja
kaca, kursi, dan lemari. Di dalam rumah terdapat dua kamar tidur dengan ukuran
masing-masing sekitar 2,5m x 2,5m yang dipisahkan hanya oleh dinding dari batu
bata dan satu kamar tidur berukuran sekitar 2m x 1,5m. Ventilasi hanya ada di salah
satu kamar tidur berupa jendela kaca, sedangkan kamar lainnya tidak memiliki
ventilasi. Setiap kamar terdapat penerangan yang berasal dari bohlam 10 watt. Dapur
Tn. Aqim berukuran sekitar 2m x 1,5 m. Dapur terlihat rapih dimana piring, mangkok
serta sendok dan garpu tertata rapih di rak piring. Terdapat ventilasi pada dapur
sehingga asap masakan langsung keluar melalui ventilasi.
Di rumah Tn. Madi terdapat satu kamar mandi yang berlantai keramik dengan
luas 1,5m x 1m. Terdapat fasilitas jamban kloset jongkok di kamar mandi tersebut
untuk buang air besar (BAB). Di sebelah kamar mandi terdapat fasilitas untuk
mencuci baju dan piring dengan ukuran 1m x 0,5m. Air untuk MCK didapat dari air
sumur, dan sifat airnya jernih, berwarna sedikit kekuningan, serta tidak berbau dan
rasanya tawar. Limbah rumah tangga langsung dibuang pada lubang pipa saluran air
kamar mandi.
Rumah tersebut masih mencerminkan rumah bersih dan sehat. Istri dan anak Tn.
Aqim membersihkan rumah setiap hari serta mengumpulan sampah di kantong plastik
lalu membuangnya di depan rumah pada lahan kosong yang kemudian dikumpulkan
dengan warga lainnya untuk dibakar setiap minggunya.

Gambar 7. Denah Rumah Keluarga Tn Aqim

1.4.3.3 Lingkungan Pemukiman


Rumah Tn. Aqim terletak di pemukiman padat penduduk. Di bagian
depan rumah terdapat jalan setapak, saluran air penuh sampah dan halaman
pembakaran sampah, sebelah kiri, kanan dan belakang langsung berhadapan
dengan rumah penduduk lainnya. Tn. Aqim membersihkan rumah setiap hari
serta mengumpulan sampah di kantong plastik lalu membuangnya di depan
rumah pada lahan kosong yang kemudian dikumpulkan dengan warga lainnya
untuk dibakar setiap minggunya.

1.4.3.4 Pola Makan


Keluarga Tn. Aqim memiliki kebiasaan makan kurang lebih 3 kali
sehari. Keluarga Tn. Aqim biasanya memilih menu makanan nasi dengan lauk
tempe, tahu, ikan atau ayam seta sayuran. Keluarga Tn. Aqim mengkonsumsi
air minum menggunakan air galon isi ulang.

1.4.3.5 Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Anak


Ny. Mamih saat ini sedang menggunakan KB yaitu KB hormonal
berupa suntik 3 bulan sekali. Saat hamil Ny. Mamih rutin memeriksakan
kandungannya ke bidan terdekat. Anak pertama berjenis kelamin laki-laki
berusia 22 tahun. Lahir normal dibantu oleh bidan dekat rumahnya dengan usia
kehamilan 9 bulan. Pertumbuhan normal sesuai usia.
Anak kedua berjenis kelamin laki-laki berusia 8 tahun. Lahir normal
dibantu oleh bidan dekat rumahnya dengan usia kehamilan 9 bulan.
Pertumbuhan normal sesuai usia. Anak pertama dan kedua diakui sudah
mendapatkan imunisasi lengkap dan mendapatkan ASI ekslusif selama 2
tahun.

1.4.3.6 Kebiasaan Berobat


Ketika ada anggota keluarga yang sakit biasanya keluarga Tn. Aqim
memilih berobat dengan menggunakan obat warung serta ke puskesmas
terdekat.

1.4.3.7 Riwayat Penyakit


Biasanya penyakit-penyakit yang diderita oleh keluarga Tn. Aqim
adalah demam, batuk, pilek dan diare.

1.4.2.8 Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari


Tn. Aqim bekerja sebagai buruh dan selalu berangkat bekerja pada
pukul 9 pagi sampai 7 malam. Keluarga Tn. Aqim tidak memiliki kebiasaan
berolahraga. Tiap anggota keluarga mandi 2 kali sehari dan memiliki
kebiassan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan. Air
y
Faktor Internal Permasalahan
a
Olahraga Semua anggota keluarga tidak memiliki
n
kebiasaan berolahraga
g
d
i
g
u
n
a
kan keluarga Tn. Aqim untuk MCK adalah air sumur, dan sifat airnya jernih,
berwarna sedikit kekuningan, serta tidak berbau dan rasanya tawar. Ny.
Mamih selaku istri dari Tn. Aqim memiliki kebiasaan membuang sampah di
depan rumahnya yang disatukan dengan sampah-sampah penduduk sekitar
rumah dan langsung dibakar jika dirasa sudah cukup penuh.

Tabel 17 Faktor Internal Keluarga Tn Aqim


Pola Makan Ny. Mamih memasak makanan sendiri
dengan mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, dan
terkadang ikan, ayam, dan mengonsumsi
sayur–sayuran.
Alat kontrasepsi Ny. Mamih menggunakan alat kontrasepsi
suntik 3 bulan
Aktivitas sehari- a. Tn. Aqim bekerja sebagai buruh,
hari bekerja mulai pukul 9 sampai 7 malam
b. Ny. Mamih bekerja sebagai ibu rumah
tangga
c. An. M Roqib Sebagai pegawai swasta
PT. Person
d. An. Adha Sebagai pelajar yang duduk
dibangku SD kelas 2
Pola pencarian Keluarga Tn. Aqib berobat dengan
pengobatan menggunakan obat warung serta melakukan
pengobatan di puskesmas terdekat
Tabel 18 Faktor Eksternal Keluarga Tn Aqim

No Kriteria Permasalahan
1 Luas Luas rumah 13m x 8m
Bangunan
2 Ruangan Didalam rumah terdapat dua kamar tidur dengan
dalam rumah ukuran masing-masing 2,5m x 2,5 m yang dipisahkan
hanya oleh dinding dari batu bata dan satu kamar tidur
berukuran sekitar 2m x 1,5m. Untuk ruang keluarga
berukuran 4m x 4,5m. Dapur Tn. Aqim berukuran
sekitar 2m x 1,5m.
3 Jamban Keluarga Tn. Aqim memiliki wc jongkok
4 Ventilasi Terdapat ventilasi udara pada ruang keluarga, kamar
dan dapur
5 Pencahayaan a. Terdapat 2 lampu pada ruang keluarga
b. Terdapat 1 lampu pada tiap kamar
c. Terdapat 1 lampu pada dapur
d. Terdapat 1 lampu pada kamar mandi
6 Sumber air Air terlihat jernih dan relatif keruh. Berwarna agak
kekuningan dan tidak berbau. Untuk air minum
menggunakan air dari galon isi ulang
7 Tempat Sampah rumah tangga dikumpulkan dan dibuang di
pembuangan lahan kosong depan rumah
sampah
8 Saluran Terdapat saluran pembuangan limbah, air limbah
pembuangan dialirkan ke selokan samping rumah
limbah
9 Lingkungan Di bagian depan rumah terdapat jalan setapak, saluran
sekitar air penuh sampah dan halaman pembakaran sampah,
rumah sebelah kiri, kanan dan belakang langsung berhadapan
dengan rumah penduduk lainnya

1.4.3.9 Masalah Medis Dan Non-Medis

 Masalah Medis
1. ISPA
2. Diare

 Masalah Non-Medis

1. Kurangnya kebiasaan berolahraga


2. Kebiasaan membakar sampah di lingkungan dekat rumah
3. Air berwarna kuning
1.4.4. Keluarga Binaan Ny. Manis
1.4.4.1 Data Keluarga

Keluarga binaan Ny.Manis terdiri dari tiga orang anggota keluarga


yang tinggal dalam satu rumah. Keempat anggota keluarga tersebut adalah:

Tabel 19 Profil Keluarga Ny Manis

No Nama Status Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan


. Keluarga Kelamin
1. Ny.Manis Kepala Perempuan 45 th Tidak Buruh Rp.
keluarga sekolah cuci 500.000/bln
2. Aprinansyah Anak Laki-laki 26 th SD Buruh Rp.
kandung 700.000/bln
pertama
3. Ahmad Anak Laki-laki 23 th SD Buruh Rp
Randi Kandung 700.000/bln
kedua

Keluarga Ny Manis bertempat tinggal di Desa Pangkalan Kp. Kebon


Jamblang RT 004 / RW 005, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten. Keluarga ini terdiri dari seorang ibu yaitu Ny. Manis sebagai
kepala keluarga yang berusia 45 tahun, yang memiliki dua orang anak, anak
pertama bernama Apriansyah yang berusia 26 tahun dan anak kedua bernama
Ahmad Randi yang berusia 23 tahun. Ny Manis bercerai dengan suaminya
sejak 2 tahun yang lalu. Keluarga ini memiliki penghasilan dari pekerjaan
Ny.Manis sebagai buruh cuci dengan pendapatan rata-rata total Rp 500.000
perbulan, Apriansyah sebagai buruh dengan pendapatan rata-rata total Rp
700.000 perbulan dan Ahmad Randi yang juga sebagai buruh dengan
pendapatan rata-rata total Rp 700.000 perbulan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli bahan makan,
membeli air isi ulang, membayar listrik, pengobatan, dan kebutuhan rumah
tangga lainnya. Sejak lahir Apriansyah dan Ahmad Randi tinggal dan diasuh
oleh orang tuanya, sempat menempuh pendidikan hingga SD dan akhirnya
melanjutkan pekerjaan sebagai buruh.
Kamar Mandi

Kamar Tidur Dapur

Ruang Tamu

Gambar 8. Denah Rumah Keluarga Ny Manis

1.4.4.2 Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Ny. Manis tinggal di desa dengan kepadatan penduduk yang
cukup tinggi. Rumah yang ditempati oleh keluarga Ny Manis merupakan
warisan dari orang tua Ny Manis dengan luas bangunan sekitar 6 x 4 meter. Di
depan rumah terdapat teras dengan luas sekitar 2 x 1 meter. Bangunan tempat
tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik di ruang keluarga dan tempat
tidur, kemudian pada ruang dapur dan kamar mandi berlantaikan semen,
dindingnya terbuat dari batu bata yang sudah di semen dan di sebagian sudah
di cat. Atap rumah terbuat dari genteng.
Rumah Ny Manis terdiri dari 4 ruangan yang terdiri dari ruang tamu
dengan luas sekitar 1 x 4 meter, satu buah kamar tidur dengan luas 3 x 2
meter, sebuah dapur dengan luas sekitar 1 x 3 meter, kamar mandi dengan luas
1 x 2 meter.
Sistem ventilasi rumah Ny.Manis sudah memenuhi standar kriteria
ventilasi yang baik karena luas ventilasi rumahnya mencapai 10% dari luas
lantai rumah. Ventilasi di rumah Ny.Manis berupa satu buah jendela di ruang
tamu dengan ventilasi di atasnya pada bagian depan rumah dengan ukuran 0,5
x 0,5 meter, Satu buah jendela berukuran 0,4 x 0,2 meter dengan ventilasi
tetap diatasnya di kamar tidur yang ditutupi oleh korden, satu buah jendela
berukuran 0,4 x 0,2 meter dengan ventilasi diatasnya di dapur, serta satu buah
ventilasi tetap di kamar mandi berukuran 0,3 x 0,1 meter. Di dalam rumah
Ny.Manis terdapat 4 buah lampu dengan 8 watt yang baru dinyalakan ketika
malam hari.
Keluarga Ny.Manis memiliki sumber air berupa air sumur yang relatif
jernih namun terkadang berwarna kekuningan. Air ini dipergunakan untuk
keperluan membersihkan rumah, keperluan kamar mandi, mencuci pakaian,
serta mencuci alat masak. Keluarga Ny.Manis juga membeli air galon isi ulang
yang digunakan untuk diminum namun sebelumnya Ny. Manis akan
memasaknya terleih dahulu hingga matang. Ember di kamar mandi serta di
dapur keluarga Ny.Manis memiliki penutup dan dikuras rutin tiap minggu,
Sampah rumah tangga dari keluarga Ny. Manis dibuang dan dikumpulkan di
tanah kosong depan rumah, biasanya setiap sore setelah ibadah solat Asar,
akan dibakar oleh Ny Manis jika sudah menumpuk tanpa menggunakan alat
pelindung diri (APD) atau tetangga yang terlebih dahulu membakarnya.

1.4.4.3 Lingkungan pemukiman

Rumah keluarga Ny. Manis terletak di lingkungan yang padat penduduk,


tidak ada jarak antara rumah Ny. Manis dan tetangganya. Keluarga Ny.Manis
memiliki kebiasaan membakar sampah di tanah kosong depan rumah.
Untuk pembuangan limbah, keluarga Ny.Manis membuang limbah rumah
tangga ke penampungan di samping rumah melalui pipa paralon. Sebelum
bagian teras ditinggikan, apabila musim hujan tiba, pekarangan di depan
rumah Ny.Manis sering becek dan tergenang air hujan. Keluarga Ny. Manis
tidak memiliki hewan ternak di rumahnya, namun disekitar rumahnya ada
beberapa tetangga Ny.Manis yang memiliki ternak kambing.

1.4.4.4 Pola Makan

Keluarga Ny.Manis memiliki kebiasaan makan setidaknya tiga kali


sehari. Sehari - hari Ny. Manis selalu memasak makanan sendiri, namun
terkadang sekitar 1-2 kali dalam seminggu Ny Manis membeli makanan
jadi untuk makan siang. Ny Manis selalu memasak makanan dengan menu
setidaknya satu jenis masakan sayuran dan satu jenis masakan lauk pauk,
namun jarang mengkonsumsi buah-buahan. Terkadang, Apriansyah dan
Ahmad juga senang membeli jajanan disekitar rumah dan tempat kerja. Air
minum dan air untuk memasak didapatkan dari air galon isi ulang.
1.4.4.5 Riwayat Obstetri Dan Pola Asuh Anak
Ny Manis bercerita ketika mengandung Apriansyah, ia rutin
memeriksakan kandungannya di bidan dekat rumahnya, dan Apriansyah
lahir dengan spontan di bidan Desa setempat 26 tahun yang lalu. Saat itu
kehamilan Ny Manis dalam keadaan baik, serta tekanan darah dalam batas
normal. Ny Manis tidak memiliki riwayat kejang maupun perdarahan ketika
mengandung serta melahirkan Apriansyah. Apriansyah diberikan ASI
eksklusif oleh Ny Manis tanpa dicampur susu formula. Apriansyah
diberikan MPASI oleh Ny Manis ketika usianya memasuki 6 bulan.
Imunisasi serta perkembangan tinggi dan berat badan Apriansyah lengkap
dilakukan di posyandu dan puskesmas.
Hal yang sama juga dialami Ny. Manis ketika mengandung anaknya
yang kedua bernama Ahmad Randi. Ny. Manis juga rutin memeriksakan
kandungannya di bidan dekat rumahnya, dan Ahmad Randi lahir dengan
spontan di bidan Desa setempat 23 tahun yang lalu. Saat itu kehamilan Ny
Manis juga dalam keadaan baik, serta tekanan darah dalam batas normal.
Ny Manis tidak memiliki riwayat kejang maupun perdarahan ketika
mengandung serta melahirkan Ahmad Randi. Ahmad diberikan ASI
eksklusif oleh Ny Manis tanpa dicampur susu formula dan diberikan
MPASI oleh Ny Manis ketika usianya memasuki 6 bulan. Imunisasi serta
perkembangan tinggi dan berat badan apriansyah lengkap dilakukan di
posyandu dan puskesmas.

1.4.4.6 Kebiasaan Berobat


Ny. Manis, Apriansyah serta Ahmad Randi memiliki BPJS dan mau
untuk berobat ke puskesmas bila merasa tidak sehat. Namun keluarga
Ny.Manis tidak rutin untuk cek kesehatan bila dirasa tidak perlu.

1.4.4.7 Riwayat Penyakit


Ny.Manis serta kedua anaknya, Apriansah dan Ahmad Randi tidak
memiliki riwayat penyakit asma, hipertensi, diabetes, asam urat ataupun
penyakit lain yang mengharuskannya untuk meminum obat secara rutin.
Ny. Manis serta kedua anaknya pernah berobat ke puskesmas beberapa kali
karena keluhan yang sama, yakni batuk dan riwayat alergi terutama saat
cuaca dingin. Mereka mendapatkan obat, kunjung membaik, namun
keluhan yang sama terjadi lagi untuk beberapa kali.

1.4.4.8 Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari


Ny.Manis dan kedua anaknya, Apriansyah dan Ahmad selalu
memulai aktivitas sejak pukul 6 pagi. Ny Manis menyiapkan sarapan untuk
anak-anaknya, sedangkan kedua anaknya, Apriansyah dan Ahmad bersiap-
siap untuk berkerja. Setelah selesai melakukan pekerjaan rumah dan kedua
anak Ny. Manis telah berangkat kerja, Ny. Manis melakukan pekerjaannya
sehari-hari sebagai buruh cuci di rumah tetangganya yang membutuhkan
jasanya. Saat siang hari setelah Ny Manis pulang dari bekerja, Ny.Manis
memasak makan siang untuk keluarganya. Keluarga Ny.Manis selalu
menggunakan jamban dirumahnya. Air yang digunakan berasal dari Air
sumur. Air tersebut selalu digunakan untuk keperluan mandi dan mencuci
baju, Untuk minum sehari-hari beliau membeli air galon isi ulang. Setiap
ingin makan semua keluarga selalu mencuci tangan dengan atau tanpa
sabun. Keluara Ny.Manis belum mengerti tata cara cuci tangan sesuai
WHO.
Ny.Manis dan kedua anaknya jarang melakukan olahraga dengan
alasan pekerjaannya sehari-hari sudah dianggapnya sebagai olahraga.

Tabel 20 Faktor Internal Keluarga Ny. Manis

No Faktor Internal Permasalahan

1 Olahraga Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan


berolahraga.

2 Pola Makan Keluarga Ny. Manis makan 3 kali sehari yang langsung
dimasak oleh Ny. Manis, namun jarang mengkonsumsi
buah

3 Pola Pencarian Keluarga Ny. Manis berobat ke puskesmas hanya bila


Pengobatan dirasa tidak enak badan

4 Aktivitas sehari- a. Ny. Ayu bekerja sebagai buruh cuci dan mengurus

hari rumah tangga


b. Apriansyah dan Ahmad Randi bekerja sebagai buruh,
bekerja jam 7 pagi sampai jam 5 sore
5 Alat kontrasepsi Ny. Ayu rutin menkonsumsi pil KB

Tabel 21 Faktor Eksternal Keluarga Ny Manis


No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 6 m x 54 m.
2. Ruangan dalam Di dalam rumah terdapat 4 ruangan yang terdiri dari ruang
rumah tamu dengan luas sekitar 1 x 4 meter, satu buah kamar tidur
dengan luas 3 x 2 meter, sebuah dapur dengan luas sekitar 1
x 3 meter, kamar mandi dengan luas 1 x 2 meter.

3. MCK Terdapat kamar mandi di rumah keluarga Ny. Manis

4. Ventilasi Terdapat ventilasi udara pada kamar tidur, dapur, kamar


mandi serta dan ruang tamu
5. Pencahayaan Terdapat satu bola lampu tiap ruangan dengan bohlam 8 W

6. Sumber Air Untuk kegiatan mandi, cuci pakaian dan cuci piring
keluarga Ny.Manis menggunakan air sumur. Untuk air
minum dan memasak keluarga Ny.Manis menggunakan air
galon isi ulang yang di masak kembali
7. Saluran Terdapat saluran pembuangan limbah, air limbah dialirkan
pembuangan ke selokan samping rumah.
limbah
8. Tempat Sampah rumah tangga dikumpulkan dan di buang ke tanah
pembuangan kosong depan rumahnya lalu di bakar.
sampah

9. Lingkungan sekitar Daerah lingkungan Ny. Manis padat penduduk


rumah

1.4.4.9 Masalah Medis Dan Non-Medis


 Masalah medis :

1. ISPA
2. Alergi

 Masalah non-medis
1. Kurangnya kesadaran untuk berolahraga.
2. Kebiasaan membakar sampah dengan jarak dekat dari rumah
tanpa menggunakan APD
3. Rendahnya tingkat pendidikan dalam keluarga binaan

1.5 Gambaran Keluarga Binaan


1.5.1 Penjabaran Area Masalah Pada Keluarga Binaan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada presurvey,
didapatkan beberapa area masalah sebagai berikut :

42
Masalah Non Medis:
1. Pengetahuan yang kurang mengenai pengelolaan sampah
rumah tangga
2. Perilaku pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga yang
kurang sehat.
3. Perilaku hidup sehat dengan cara berolahraga rutin yang
jarang dilakukan.
4. Perilaku merokok dalam keluarga
5. Perilaku mencuci tangan yang kurang tepat pada keluarga
binaan

Masalah Medis:
1. Tiap keluarga binaan memiliki riwayat ISPA berulang pada
beberapa anggota keluarga
2. Salah satu angggota keluarga pada satu keluarga binaan
mengalami dispepsia
3. Anggota keluarga pada 1 keluarga binaan memiliki riwayat
alergi
4. Pada salah dua keluarga binaan ada anggota yang memiliki
riwayat diare berulang

1.5.2 Penentuan Area Masalah

Terdapat 2 metode yang bisa digunakan untuk menentukan area


masalah yaitu metode Delbeq dan metode Delphi. Pada penelitian ini
digunakan metode Delphi.

Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang


dibuat oleh suatu kelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama.
Proses penetapan Metode Delphi dimulai dengan identifikasi masalah
yang akan dicari penyelesaiannya. Dalam pengambilan sebuah masalah,
kami menggunakan Metode Delphi.

Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, peneliti


memutuskan untuk mengangkat permasalahan mengenai pengetahuan
tentang pengelolaan sampah rumah tangga pada keluarga binaan di
Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.

Tabel 22. Hasil pre-survey tentang pengetahuan terhadap pengelolaan sampah rumah
tangga pada keluarga binaan di RT 004/RW 005, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

ASPEK KURANG (%) CUKUP (%) BAIK (%)

PENGETAHUAN 100 0 0

SIKAP 0 66,67 33,34

PERILAKU 100 0 0

Berdasarkan hasil pre-survey, didapatkan pengetahuan mengenai


pengelolaan sampah rumah tangga yang buruk pada seluruh keluarga
binaan. Dengan demikian melalui proses musyawarah antara kelompok
dengan para tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal Angus kami
memutuskan untuk mengangkat permasalahan “Pengetahuan Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga pada Keluarga Binaan di RT
004/RW 005, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten”.
1.3.1 Alasan Pemilihan Area Masalah

Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai


pertimbangan, yaitu:
1. Data Primer: Dari hasil wawancara pada keluarga binaan
didapatkan pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah
tangga yang buruk. Pada pre-survey didapatkan bahwa hasil
pengetahuan responden adalah 100% kurang.
2. Data Sekunder: Pada data sekunder ditemukan bahwa penderita
ISPA pada Mei 2018 di Puskesmas Tegal Angus sebesar 1285.
3. Data Tersier: Menurut Data Riskesdas 2013 persentase pemberian
ASI saja dalam 24 jam terakhir semakin menurun seiring
meningkatnya umur bayi dengan persentase terendah pada anak
umur 6 bulan (30,2%). Cakupan ASI eksklusif yang sangat rendah
serta kebiasaan masyarakat dalam memberikan MP-ASI secara
dini dapat menjadi faktor resiko terjadinya wabah diare dan ISPA.
4. Data Agama : Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa fitrah setiap
makhluk untuk membangun tempat tinggal serta lingkungan yang
dijadikan sebagai tempat beristirahat dan melindungi diri,
walaupun dalam bentuk dan ukuran yan berbeda-beda sesuai
kemampuan dan kebutuhan setiap makhluk itu sendiri.

Dalam agama Islam, dianjurkan untuk mengetahui penyebab penyakit


kepada ahlinya sebagaimana sabda Nabi SAW:

Artinya: “Perbuatan yang baik ialah bertanya kepada orang yang


ahli dan sesudah itu mengerjakan nasihatnya.” (H.R. Abu Dawud).

Вам также может понравиться