Вы находитесь на странице: 1из 16

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN TUGAS INDIVIDU

FAKULTAS KEDOKTERAN AGUSTUS 2017


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

KANDIDIASIS INTERTRIGINOSA

OLEH :

RUSLAN, S.Ked 10542012009

PEMBIMBING :

Dr. dr. Musyafirah, Sp.KK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN

Kandidiasis adalah infeksi jamur tersering pada manusia. Di Amerika Serikat, 80 juta
penduduk menderita gangguan kesehatan yang disebabkan Candida. Kandidiasis terjadi di
seluruh dunia dan menyerang segala usia, baik laki-laki maupun wanita, tetapi data menunjukkan
70% penderitanya adalah wanita. Di Indonesia, dialaporkan 84%penderita AIDS yang dirawat di
RSCM juga menderita kandidiasis oral yang disebabkan oleh jamur oportunistik candida
albicans.2

Candida merupakan jamur komensal yang antara lain hidup dalam rongga mulut, saluran
pencernaan, dan vagina. Akan tetapi, jika keseimbangan flora normal seseorang terganggu
atatupun pertahanan imunnya menurun, maka sifat komensal candida ini d ini dapat berubah
menjadi pathogen. Beberpaa spesies antara lain C. albicans, C. stellatoidea, dan C. tropicalis
yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Dari beberapa spesies tersebut, C. albicans
dianggap sebagai spesies paling pathogen dan menjadi penyebab utama terjadinya kandidiasis.2,5

Meningkatnya prevalensi kendidiasis juga disebabkan oleh berbagai faktor predisposisi,


seperti rendahnya daya tahan tubuh hospes; pasien menjalani pengobatan dengan antibiotik
spectrum luas dalam jangka lama; iritasi kronik akibat pemakaian protesa yang tidak sesuai.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Kandidiasis (kandidosis) adalah penyakit jamur, yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh spesies Candida albicans dan dapat
mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronkus dan paru, kadang-kadang dapat menyebabkan
septicemia, endokarditis, maupun meningitis.3

B. Etiologi

Penyebab yang tersering ialah Candida albicans yang dapat diisolasi dari kulit, mulut,
selaput mukosa vagina. Genus Candida merupakan sel ragi uniseluler yang termasuk ke
dalam Fungi imperfecti atau Deuteromycota, kelas Blastomycetes yang memperbanyak diri
dengan cara bertunas, famili Cryptococcaceae. Genus ini terdiri lebih dari 80 spesies, yang
paling patogen adalah C. albicans selain itu adalah C. Glabrata, C. tropicalis, C.
parapsilosis, C. guillermondii dan C. Krusei. C.albicans merupakan penyebab tersering (60-
75%) berbagai manifestasi klinis.12

Candida adalah penyebab tersering ruam bokong pada bayi, dimana daerah tersebut
sangat lembab. Infeksi kandida umumnya terjadi terutama pada penderita diabetes dan
obesitas. Antibiotik dan kontrasepsi oral meningkatkan risiko terjadinya kandidiasis
kutaneus.8

C. Epidemiologi

Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur, baik laki-laki
maupun perempuan. Hubungan ras dengan penyakit ini tidak jelas tetapi insidensi diduga
lebih tinggi di negara berkembang. Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daerah tropis
dengan kelembaban udara yang tinggi.3 Infeksi superfisialis pada umumnya disebabkan oleh
Candida albicans, sedangkan infeksi sistemik lebih bervariasi, kurang dari 50 % disebabkan
oleh Candida non Candida albicans.11
D. Faktor Risiko

Faktor risiko yang berperan dalam perubahan sifat Candida dari komensal menjadi
patogen meliputi faktor endogen dan faktor eksogen. Pada faktor endogen dipengaruhi oleh
keadaan fisiologik, faktor yang berpengaruh antara lain kehamilan, usia pasien yang sangat
muda atau sangat tua serta siklus menstruasi pada pasien wanita, selain itu beberapa faktor
yang turut mempengaruhi perubahan tersebut diantaranya adalah keadaan malnutrisi
(defisiensi riboflavin) penyakit endokrin seperti diabetes melitus serta penyakit keganasan.
Di samping itu pengobatan dengan antibiotik, kortikosteroid, sitostatik maupun
imunosupresan juga dapat meningkatkan prevalensi kandidiasis.

Sementara faktor eksogen yang berpengaruh terhadap terjadinya kandidiasis antara lain
adalah iklim panas dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat, kebersihan kulit,
kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan
memudahkan masuknya jamur, ontak dengan penderita (misal pada trush atau balanopositis)
.3 Faktor risiko berperan dalam meningkatkan pertumbuhan Candida albicans serta
memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia karena adanya perubahan
dalam sistem pertahanan tubuh.11

E. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis yang muncul dapat berupa gatal yang mungkin sangat hebat. Terdapat
lesi kulit yang kemerahan atau terjadi peradangan semakin meluas, makula atau papul,
mungkin terdapat lesi satelit (lesi yang lebih kecil yang kemudian menjadi lebih besar). Lesi
terlokalisasi di daerah lipatan kulit, genital, bokong, di bawah payudara atau di daerah kulit
yang lain. Infeksi folikel rambut (folikulitis) mungkin seperti “pimple like appearance”.8
Berdasarkan tempat yang terkena Conant dkk. (1971), membaginya menjadi kandidiasis
selaput lendir, kandidiasis kutis, kandidiasis sistemik, dan reaksi id. (kandidid).

1. Kandidiasis selaput lendir


a. Kandidiasis oral (thrush),
b. Perleche
c. Vulvovaginitis
d. Balanitis atau balanopostitis
e. Kandidiasis mukokutan kronik
f. Kandidiasis bronkopulmonar dan paru.
2. Kandidiasis kutis meliputi
a. Lokalisata yaitu daerah intertriginosa dan daerah perianal
b. Generalisata
c. Paronikia dan onikomikosis
d. Kandidiasis kutis granulomatosa.
3. Kandidiasis sistemik meliputi
a. Endokarditis
b. Meningitis
c. Pielonefritis
d. Septikemia
4. Reaksi id. (kandidid)

Pada penelitian yang dilakukan National Skin Centre Singapura pada tahun 1999–
2003 didapatkan 12.903 kasus mikosis superfisialis. Kasus yang paling banyak adalah tinea
pedis (27,3%), kemudian pitiriasis versikolor (25,2%), dan tinea kruris (13,5%). Kandidiasis
juga sering didapatkan dengan kasus terbanyak adalah kandidiasis intertriginosa.14

F. Patogenesis

Kelainan yang disebabkan oleh spesies kandida ditentukan oleh interaksi yang komplek
antara patogenitas fungi dan mekanisme pertahanan pejamu. Terdapat beberapa faktor yang
dapat menyebabkan gejala klinis, yaitu:

1. Faktor penentu patogenitas kandida adalah:5,1


a) Spesies
Genus kandida mempunyai 200 spesies, 15 spesies dilaporkan dapat
menyebabkan proses pathogen pada manusia. C. albicans adalah kandida yang paling
tinggi patogenitasnya.
b) Daya lekat
Bentuk hifa dapat melekat lebih kuat daripada germtube,
sedang germtube melekat lebih kuat daripada sel ragi. Bagian terpenting untuk
melekat adalah suatu glikoprotein permukaan atau mannoprotein. Daya lekat juga
dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
c) Dimorfisme
C. albicans merupakan jamur dimorfik yang mampu tumbuh dalam kultur sebagai
blastospora dan sebagai pseudohifa. Dimorfisme terlibat dalam patogenitas kandida.
Bentuk blastospora diperlukan untuk memulai suatu lesi pada jaringan dengan
mengeluarkan enzim hidrolitik yang merusak jaringan. Setelah terjadi lesi baru
terbentuk hifa yang melakukan invasi.
d) Toksin
Toksin glikoprotein mengandung mannan sebagai komponen toksik. Glikoprotein
khususnya mannoprotein berperan sebagai adhesion dalam kolonisasi jamur.
Kanditoksin sebagai protein intraseluler diproduksi bila C. albicans dirusak secara
mekanik.
e) Enzim
Enzim diperlukan untuk melakukan invasi. Enzim yang dihasilkan oleh C.
albicans ada 2 jenis yaitu proteinase dan fosfolipid.
2. Mekanisme pertahanan pejamu:2
a. Sawar mekanik : Kulit normal sebagai sawar mekanik terhadap invasi kandida.
Kerusakan mekanik pertahanan kulit normal merupakan faktor predisposisi terjadinya
kandidiasis.
b. Substansi antimikrobial non spesifik : Hampir semua hasil sekresi dan cairan dalam
mamalia mengandung substansi yang bekerja secara non spesifik menghambat atau
membunuh mikroba.
c. Fagositosis dan intracellular killing
Peran sel PMN dan makrofag jaringan untuk memakan dan membunuh spesies
kandida merupakan mekanisme yang sangat penting untuk menghilangkan atau
memusnahkan sel jamur. Sel ragi merupakan bentuk kandida yang siap difagosit oleh
granulosit. Sedangkan pseudohifa karena ukurannya, susah difagosit. Granulosit dapat
juga membunuh elemen miselium kandida. Makrofag berperan dalam melawan kandida
melalui pembunuhan intraseluler melalui system mieloperoksidase (MPO).
d. Respon imun spesifik
Imunitas seluler memegang peranan dalam pertahanan melawan infeksi kandida.
Terbukti dengan ditemukannya defek spesifik imunitas seluler pada penderita kandidiasi
mukokutan kronik, pengobatan imunosupresif dan penderita dengan infeksi HIV.
Sistem imunitas humoral kurang berperan, bahkan terdapat fakta yang memperlihatkan
titer antibodi antikandida yang tinggi dapat menghambat fagositosis.

1) Mekanisme imun seluler dan humoral


Tahap pertama timbulnya kandidiasis kulit adalah menempelnya kandida pada sel
epitel disebabkan adanya interaksi antara glikoprotein permukaan kandida dengan sel
epitel. Kemudian kandida mengeluarkan zat keratinolitik (fosfolipase), yang
menghidrolisis fosfolipid membran sel epitel. Bentuk pseudohifa kandida juga
mempermudah invasi jamur ke jaringan. Dalam jaringan kandida mengeluarkan
faktor kemotaktik neutrofil yang akan menimbulkan reaksi radang akut.2 Lapisan luar
kandida mengandung mannoprotein yang bersifat antigenik sehingga akan
mengaktifasi komplemen dan merangsang terbentuknya imunoglobulin.
Imunoglobulin ini akan membentuk kompleks antigen-antibodi di permukaan sel
kandida, yang dapat melindungi kandida dari fungsi imunitas tuan rumah. Selain itu
kandida juga akan mengeluarkan zat toksik terhadap netrofil dan fagosit lain.2
2) Mekanisme non imun
Interaksi antara kandida dengan flora normal kulit lainnya akan mengakibatkan
persaingan dalam mendapatkan nutrisi seperti glukosa. Menempelnya
mikroorganisme dalam jaringan sel pejamu menjadi syarat mutlak untuk
berkembangnya infeksi. Secara umum diketahui bahwa interaksi antara
mikroorganisme dan sel pejamu diperantarai oleh komponen spesifik dari dinding sel
mikroorganisme, adhesin dan reseptor. Manan dan manoprotein merupakan molekul-
molekul Candida albicans yang mempunyai aktifitas adhesif. Khitin, komponen kecil
yang terdapat pada dinding sel Candida albicans juga berperan dalam aktifitas
adhesif. Pada umumnya Candida albicans berada dalam tubuh manusia sebagai
saproba dan infeksi baru terjadi bila terdapat faktor predisposisi pada tubuh pejamu.2

3. Faktor predisposisi terjadinya infeksi ini meliputi faktor endogen maupun eksogen,
antara:2,5
a. Faktor endogen :
1) Perubahan fisiologik (Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina, kegemukan,
karena banyak keringat, debilitas, iatrogenik, endokrinopati, gangguan gula darah
kulit, penyakit kronik : tuberkulosis, lupus eritematosus dengan keadaan umum
yang buruk).
2) Umur : orang tua dan bayi lebih sering terkena infeksi karena status imunologiknya
tidak sempurna.
3) Imunologik : penyakit genetik.
b. Faktor eksogen :
1) Iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat
2) Kebersihan kulit
3) Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan
memudahkan masuknya jamur.
4) Kontak dengan penderita, misalnya pada thrush, balanopostitis.
Faktor predisposisi berperan dalam meningkatkan pertumbuhan Candida albicans serta
memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia karena adanya perubahan
dalam sistem pertahanan tubuh. Blastospora berkembang menjadi hifa semu dan tekanan
dari hifa semu tersebut merusak jaringan, sehingga invasi ke dalam jaringan dapat terjadi.
Virulensi ditentukan oleh kemampuan jamur tersebut merusak jaringan serta invasi ke dalam
jaringan. Enzim-enzim yang berperan sebagai faktor virulensi adalah enzim-enzim hidrolitik
seperti proteinase, lipase dan fosfolipase.5

Pada manusia, Candida albicans sering ditemukan di dalam mulut, feses, kulit dan di
bawah kuku orang sehat. Candida albicans dapat membentuk blastospora dan hifa, baik
dalam biakan maupun dalam tubuh. Bentuk jamur di dalam tubuh dianggap dapat
dihubungkan dengan sifat jamur, yaitu sebagai saproba tanpa menyebabkan kelainan atau
sebagai parasit patogen yang menyebabkan kelainan dalam jaringan. Penyelidikan lebih
lanjut membuktikan bahwa sifat patogenitas tidak berhubungan dengan ditemukannya
Candida albicans dalam bentuk blastospora atau hifa di dalam jaringan. Terjadinya kedua
bentuk tersebut dipengaruhi oleh tersedianya nutrisi, yang dapat ditunjukkan pada suatu
percobaan di luar tubuh. Pada keadaan yang menghambat pembentukan tunas dengan bebas,
tetapi yang masih memungkinkan jamur tumbuh, maka dibentuk hifa.5

Rippon (1974) mengemukakan bahwa bentuk blastospora diperlukan untuk memulai


suatu lesi pada jaringan. Sesudah terjadi lesi, dibentuk hifa yang melakukan invasi. Dengan
proses tersebut terjadilah reaksi radang. Pada kandidosis akut biasanya hanya terdapat
blastospora, sedang pada yang menahun didapatkan miselium. Kandidiasis di permukaan
alat dalam biasanya hanya mengandung blastospora yang berjumlah besar, pada stadium
lanjut tampak hifa. Hal ini dapat dipergunakan untuk menilai hasil pemeriksaan bahan
klinik, misalnya dahak, urin untuk menunjukkan stadium penyakit. Kelainan jaringan yang
disebabkan oleh Candida albicans dapat berupa peradangan, abses kecil atau granuloma.5

G. Penegakkan Diagnosis

Diagnosis kandidiasis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta


pemeriksaan penunjang. Melalui anamnesis dapat diketahui faktor predisposisi dan gejala
klinis pada pasien. Tergantung dari jenis kandidiasis yang dialami.

Dari hasil anamnesis biasanya didapatkan pasien mengeluh gatal-gatal diserati


kemerahan. Gatal-gatal yang dirasakan muncul tiba-tiba dan semakin lama semakin meluas.
Gatal diikuti dengan adanya rasa perih dan awalnya basah. Karakteristik dari kandidiasis
plak eritem batas tegas disertai lesi papul eritem disekelilingnya (lesi satelit),
pseudomembran (pada mukosa/intertriginosa/interdigitalis).

Efloresensi atau sifat-sifatnya yaitu kulit berupa daerah eritematosa, erosif, kadang-
kadang dengan papula dan bersisik. Pada keadaan kronik, daerah-daerah likenifikasi,
hiperpigmentasi, hiperkeratosis dan terkadang berfisura. Sedangkan pada kuku berupa kuku
tak bercahaya, berwarna hitam coklat, menebal, kadang-kadang bersisik. Sekitar kuku
eritematosa, erosif dengan vesikel.9
Dalam menegakkan diagnosis kandidiasis, maka dapat dibantu dengan adanya
pemeriksaan penunjang, antara lain:2

1. Pemeriksaan langsung

Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau
dengan pewarnaan Gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.

2. Pemeriksaan biakan

Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Sabouraud, dapat
pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37°C, koloni tumbuh setelah
24-48 jam, berupa yeast like colony. Identifikasi Candida albicans dilakukan dengan
membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.

3. Pemeriksaan pH vagina

Pada kandidiasis vulvovaginalis pH vagina normal berkisar antara 4,0-4,5 bila


ditemukan pH vagina lebih tinggi dari 4,5 menunjukkan adanya bakterial vaginosis,
trikhomoniasis atau adanya infeksi campuran.

H. Penatalaksanaan

Saat ini telah banyak tersedia obat-obat antimikosis untuk pemakaian secara topikal
maupun oral sistemik untuk terapi kandidiasis akut maupun kronik. Kecenderungan saat ini
adalah pemakaian regimen antimikosis oral maupun lokal jangka pendek dengan dosis
tinggi. Antimikosis untuk pemakaian lokal/topikal tersedia dalam berbagai bentuk, misalnya
krim, lotion, vaginal tablet dan suppositoria. Tidak ada indikasi khusus dalam pemilihan
bentuk obat topikal. Untuk itu perlu ditawarkan dan dibicarakan dengan penderita sebelum
memilih bentuk yang lebih nyaman untuk pasien. Untuk keradangan pada vulva yang
ekstensi mungkin lebih baik dipilih aplikasi lokal bentuk krim. Hendaklah mengingatkan
pasien untuk menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi.7
Penatalaksanaan untuk kandidiasis antara lain:2
Non Medikamentosa :
1. Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi :
a. Pemakaian antibiotik secara hati-hati
b. Menghindari obesitas
c. Menghindari bekerja pada tempat-tempat yang lembap/banyak air (Siregar, 2004).
2. Higiene sanitasi yang baik :
3. Menghentikan pemakaian obat-obatan yang tidak perlu
4. Mengobati penyakit sistemik yang mendasari
Medikamentosa
1. Topikal
Obat topikal untuk kandidiasis meliputi:
a. Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2
kali selama 3 hari,
b. Nistatin: berupa krim, salap, emulsi,
c. Amfoterisin B,
d. Grup azol antara lain:
1) Mikonazol 2% berupa krim atau bedak
2) Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim
3) Tiokonazol, bufonazol, isokonazol
4) Siklopiroksolamin 1% larutan, krim
5) Antimikotik yang lain yang berspektrum luas (Kuswadji, 2006).
2. Sistemik
a. Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak
diserap oleh usus.
b. Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidosis sistemik
c. Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per vaginam dosis
tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonazol 2 x 200 mg selama 5 hari atau dengan
itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal.
d. Itrakonazol bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2
x 100 mg sehari selama 3 hari.
3. Khusus:
a. Kandidiasis intertriginosa : pengobatan ditujukan untuk menjaga kulit tetap kering
dengan penambahan bedak nistatin topikal, klotrimazol atau mikonazol 2 kali sehari.
Pasien dengan infeksi yang luas ditambahkan dengan flukonazol oral 100 mg selama
1-2 minggu atau itrokonazol oral 100 mg 1-2 minggu.
b. Diaper disease : Mengurangi waktu area diaper terpapar kondisi panas dan lembab.
Pengeringan udara, sering mengganti diaper dan selalu menggunakan bedak bayi atau
pasta zinc oxide merupakan tindakan pencegahan yang adekuat. Terapi topikal yang
efektif yaitu dengan nistatin, amfoterisin B, mikonazol atau klotrimazol.
b. Paronikia : pengobatan dengan obat topikal biasanya tidak efektif tetapi dapat dicoba
untuk paronikia kandida yang kronis. Solusio kering atau solusio antifungi dapat
digunakan.Terapi oral yang dianjurkan dengan itrakonazol atau terbinafin.4

I. Pencegahan

Keadaan umum dan higienitas yang baik dapat membantu pencegahan infeksi kandida,
yaitu dengan menjaga kulit selalu bersih dan kering. Bedak yang kering mungkin membantu
pencegahan infeksi jamur pada orang yang mudah terkena. Penurunan berat badan dan
kontrol gula yang baik pada penderita diabetes mungkin membantu pencegahan infeksi
tersebut.8

J. Prognosis

Umumnya baik, bergantung pada berat ringannya faktor predisposisi.


KANDIDIASIS INTERTRIGINOSA

Terjadi di lipatan ketiak, lipat paha, lipat payudara, antara jari tangan dan kaki dan
umbilikalis. Biasanya terjadi pada orang-orang gemuk. Gejalanya berupa bercak kemerahan
berbatas tegas, bersisik, basah, dan dikelilingi lesi-lesi satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul-
pustul kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosif dengan pinggir yang
kasar dan berkembang seperti lesi primer.3

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding pada kasus ini adalah eritrasma, tinea kruris, dan dermatitits
intertriginosa. Berikut akan dijelaskan masing-masing dari diagnosis tersebut:2

1. Eritrasma
Eritrasma adalah penyakit bakteri kronik pada stratum korneum yang disebabkan oleh
Corynebacterium minitussismum, yang ditandai dengan eritema miliar sampai plakat
dengan skuama halus kadang-kadang dapat terlihat merah kecoklatan. Perluasan lesi
terlihat pada pinggir eritematousa dan serpiginosa. Lesi tidak menimbul dan tidak terlihat
vesikulasi. Skuama kering yang halus menutupi lesi dan pada perabaan terasa berlemak.
Tempat predileksinya di daerah ketiak dan lipatan paha. Kadang-kadang berlokasi di
daerah intertriginosa lain terutama pada penderita gemuk. Pada pemeriksaan lampu wood,
lesi terlihat berfluoresensi merah membara (coral-red).
2. Tinea Kruris
Tinea kruris adalah penyakit kulit yang termasuk dermatofitosis pada lipatan paha, daerah
perineum, dan sekitar anus. Kelainan kulit yang tampak pada sela paha merupakan lesi
berbatas tegas, peradangan pada tepi lebih nyata dari pada bagian tengah dan adanya
peninggian lesi. Efloresensinya terdiri atas bermacam-macam bentuk yang primer dan
sekunder (polimorf). Lesi kulit dapat berbatas pada genito-krural saja, atau dapat meluas ke
daerah sekitar anus, daerah gluteus dan perut bagian bawah, atau bagian tubuh lain. Kelainan
ini dapt bersifat menahun, dan lesi dapat berupa bercak hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan
keluarnya cairan biasanya akibat garukan. Infeksi ini juga bisa bersamaan dengan tinea
korporis (Tinea cruris et corporis). Pada pemeriksaan KOH didapatkan hifa yang panjang dan
besekat dengan spora yang berderet-deret (artrospora).

3. Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik adalah kelainan kulit papuloskuamosa, dengan predileksi di daerah
kaya akan kelenjar sebasea scalp, wajah, badan. Lokasi yang sering terkena adalah di
daerah kulit kepala yang berambut, namun juga dapat mengenai liang luar telinga, daerah
lipatan nasolabial, lipatan mammae, lipatan paha, ling luar telinga, interskapula, umbilikus,
dan daerah angogenital. Kelainan kulit ditandai dengan eritema dan skuama yang
berminyak dan agak kekuningan, kadang kala disertai rasa gatal dan menyengat. Ketombe
merupakan tanda awal manifestasi dari dermatitis seboroik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Conny, Riana. 2006. Karakteristik Candida Albicans. Dalam: Cermin Dunia Kedokteran,
Volume 151. PP 33-5
2. Kuswadji. 2006. Kandidiasis. Dalam: Djuanda A., Hamzah M., Aishah A., Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin. Edisi IV, Balai Penerbit Fakulats Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta. PP: 103-6
3. Kuswadji. 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Balai Penerbit FK UI.
Jakarta
4. Lies Marlysa Ramali, Sri Wardani. Kandidiasis Kutan dan Mukokutan. Dalam:
Dermatomikosis superfisialis. Balai Penerbit FKUI. Jakarta, 2005 ; 55-66
5. Madgalena, Maria. 2009. Candida Albicans. Departemen Mikrobiologi: Fakultas
Kedokteran USU
6. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. 2002. Oral & Maxillofacial Pathology.
2nd ed. Pennsylvania: Saunders. 187-199
7. Sandy S Suharno. Tantien Nugrohowati, Evita H. F. Kusmarinah. 2000. Mekanisme
Pertahanan Pejamu pada Infeksi Kandida. Dalam : Media Dermato-venereologica
Indonesiana, Jakarta; 187-92
8. Scott L F. 2009. Cutaneous Candidiasis. Available from http:// www. emedicine. com/
(2009).
9. Siregar, R.S. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2. ECG. Jakarta
10. SMF Ilmu Kulit Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 2007. Atlas
Penyakit Kulit dan Kelamin. Airlangga University Press. Pp:86-92
11. Sutanto, I., Ismid I.S., Sjarifuddin P.K. dan Sungkar S. 2008. Buku Ajar Parasitologi
Kedokteran Edisi 4. Balai Penerbit FK UI, Jakarta
12. Syarifuddin. 2002. Epidemologi Kandidosis. J Mikol Ked Indon Vol 3, No.1 dan No.2,
Desember; 20-3
13. WolfK, Richard AJ, Dick S. 2007. Candidiasis. Dalam : Fitzpatrick. Color Atlas and
Synopsis of Clinical Dermatology. Ed 5th. New york. McGraw Hill Company
14. Nurul Hidayati, Afif. Mikosis Superfisialis di Divisi Mikologi Unit Rawat Jalan Penyakit
Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2003–2005. Jurnal Berkala Ilmu
Kesehatan Kulit & Kelamin, Vol. 21 No. 1 April 2009.

Вам также может понравиться

  • Status Responsi Trikus
    Status Responsi Trikus
    Документ19 страниц
    Status Responsi Trikus
    Tri Kusumo
    Оценок пока нет
  • Bahan Candidiasis
    Bahan Candidiasis
    Документ27 страниц
    Bahan Candidiasis
    rivanny
    Оценок пока нет
  • Kandidosis
    Kandidosis
    Документ16 страниц
    Kandidosis
    Krisnha Dian Ayuningtyas
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Candida
    Laporan Kasus Candida
    Документ29 страниц
    Laporan Kasus Candida
    pandu
    Оценок пока нет
  • Lapsus Candidiasis Intertriginosa
    Lapsus Candidiasis Intertriginosa
    Документ29 страниц
    Lapsus Candidiasis Intertriginosa
    Mega Dwi Yuanita
    Оценок пока нет
  • Responsi Candida Michael SP
    Responsi Candida Michael SP
    Документ25 страниц
    Responsi Candida Michael SP
    michaelsophian
    Оценок пока нет
  • KANDIDIASIS
    KANDIDIASIS
    Документ8 страниц
    KANDIDIASIS
    Anggana Faza Nazhara
    Оценок пока нет
  • Referat Kandidiasis
    Referat Kandidiasis
    Документ24 страницы
    Referat Kandidiasis
    Jason Yoseph
    Оценок пока нет
  • Kandidiasis Mukokutan
    Kandidiasis Mukokutan
    Документ18 страниц
    Kandidiasis Mukokutan
    Dhe Irmha CliQuers
    Оценок пока нет
  • DD Candidiasis
    DD Candidiasis
    Документ5 страниц
    DD Candidiasis
    Andi Widya
    Оценок пока нет
  • Kandidosis Kutis
    Kandidosis Kutis
    Документ28 страниц
    Kandidosis Kutis
    Kesuma Larasati
    100% (2)
  • Kandidosis Intertriginosa
    Kandidosis Intertriginosa
    Документ16 страниц
    Kandidosis Intertriginosa
    Nabila Arifah
    Оценок пока нет
  • Kandidiasis Kutis
    Kandidiasis Kutis
    Документ16 страниц
    Kandidiasis Kutis
    Seisa Gumelar
    Оценок пока нет
  • KLS Ii B Candida Albicans KLP 4
    KLS Ii B Candida Albicans KLP 4
    Документ33 страницы
    KLS Ii B Candida Albicans KLP 4
    Nanawarsy
    Оценок пока нет
  • Case Report Kandidiasis
    Case Report Kandidiasis
    Документ15 страниц
    Case Report Kandidiasis
    beside 01
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Anak Dengan Kandidiasis
    Asuhan Keperawatan Anak Dengan Kandidiasis
    Документ19 страниц
    Asuhan Keperawatan Anak Dengan Kandidiasis
    Nur Amalina Rahman
    Оценок пока нет
  • Download
    Download
    Документ4 страницы
    Download
    ArRcheery Leiya
    Оценок пока нет
  • Kandidosis Kutis
    Kandidosis Kutis
    Документ16 страниц
    Kandidosis Kutis
    sushisashi
    Оценок пока нет
  • Makalah Infeksi Jamur Dan Bakteri Rongga Mulut
    Makalah Infeksi Jamur Dan Bakteri Rongga Mulut
    Документ20 страниц
    Makalah Infeksi Jamur Dan Bakteri Rongga Mulut
    priskayovi
    Оценок пока нет
  • Kandidiasis Kutis
    Kandidiasis Kutis
    Документ18 страниц
    Kandidiasis Kutis
    Chairunnisa Lisa
    Оценок пока нет
  • Referat Candidiasis Kutis
    Referat Candidiasis Kutis
    Документ15 страниц
    Referat Candidiasis Kutis
    Zachary J Tanner
    Оценок пока нет
  • Obat Candida
    Obat Candida
    Документ5 страниц
    Obat Candida
    Prayogo
    Оценок пока нет
  • Kandididosis
    Kandididosis
    Документ18 страниц
    Kandididosis
    Ojer Quay
    Оценок пока нет
  • Jamur
    Jamur
    Документ19 страниц
    Jamur
    gandes winarni
    Оценок пока нет
  • Referat Kulit
    Referat Kulit
    Документ24 страницы
    Referat Kulit
    Andreas Nugroho
    Оценок пока нет
  • Jamur
    Jamur
    Документ7 страниц
    Jamur
    ELsa Mega Suryani
    Оценок пока нет
  • Fullpapers Bik36f05e3f16efull PDF
    Fullpapers Bik36f05e3f16efull PDF
    Документ7 страниц
    Fullpapers Bik36f05e3f16efull PDF
    Faza Kahfi
    Оценок пока нет
  • Kandidiasis Mukokutaneus
    Kandidiasis Mukokutaneus
    Документ15 страниц
    Kandidiasis Mukokutaneus
    Dhilah Harfadhilah Fakhirah
    Оценок пока нет
  • Isi Makakah Miko Kel 4
    Isi Makakah Miko Kel 4
    Документ19 страниц
    Isi Makakah Miko Kel 4
    Rahmi Ami
    Оценок пока нет
  • Referat Bawang Putih
    Referat Bawang Putih
    Документ19 страниц
    Referat Bawang Putih
    Kadek Soga Prayaditya Putra
    Оценок пока нет
  • Mikologi Kandidiasis Kel 1
    Mikologi Kandidiasis Kel 1
    Документ17 страниц
    Mikologi Kandidiasis Kel 1
    Rani Dian
    Оценок пока нет
  • Kandidiasis Kutaneus
    Kandidiasis Kutaneus
    Документ8 страниц
    Kandidiasis Kutaneus
    Ikaa Paramitha
    Оценок пока нет
  • LP Candidiasis - Linda
    LP Candidiasis - Linda
    Документ14 страниц
    LP Candidiasis - Linda
    Fitrah Ardillah
    Оценок пока нет
  • Ayu Wulan Sari - Kandidiasis Oral
    Ayu Wulan Sari - Kandidiasis Oral
    Документ19 страниц
    Ayu Wulan Sari - Kandidiasis Oral
    Dita Ayu Permata Dewi
    Оценок пока нет
  • Tipus DT MG 1
    Tipus DT MG 1
    Документ4 страницы
    Tipus DT MG 1
    Himabis1 Fkunand
    Оценок пока нет
  • Kandidiasis
    Kandidiasis
    Документ21 страница
    Kandidiasis
    kashwiniy
    Оценок пока нет
  • Kandidiasis Oral
    Kandidiasis Oral
    Документ23 страницы
    Kandidiasis Oral
    Jihan Sasa bella
    Оценок пока нет
  • Kandidiasis
    Kandidiasis
    Документ6 страниц
    Kandidiasis
    gqpvsh7qn9
    Оценок пока нет
  • Infeksi Jamur Pada Saluran Pencernaan
    Infeksi Jamur Pada Saluran Pencernaan
    Документ13 страниц
    Infeksi Jamur Pada Saluran Pencernaan
    paulus
    100% (2)
  • Candidiasis Kutis
    Candidiasis Kutis
    Документ16 страниц
    Candidiasis Kutis
    elsa_imam
    Оценок пока нет
  • LP - Candidiasis Oral - Hasni
    LP - Candidiasis Oral - Hasni
    Документ24 страницы
    LP - Candidiasis Oral - Hasni
    Hasni
    Оценок пока нет
  • LP & ASKEP Teori Kandidiasis
    LP & ASKEP Teori Kandidiasis
    Документ16 страниц
    LP & ASKEP Teori Kandidiasis
    saucaprami
    100% (1)
  • Minggu 3 Blok 2.4
    Minggu 3 Blok 2.4
    Документ134 страницы
    Minggu 3 Blok 2.4
    MGagazAzandri
    Оценок пока нет
  • LP Candidiasis Oral
    LP Candidiasis Oral
    Документ21 страница
    LP Candidiasis Oral
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    100% (4)
  • Kandidosis Kutis
    Kandidosis Kutis
    Документ17 страниц
    Kandidosis Kutis
    Rommi Rusfiandhi
    Оценок пока нет
  • Kandidiasis Oral
    Kandidiasis Oral
    Документ27 страниц
    Kandidiasis Oral
    aminullah
    Оценок пока нет
  • Candidiasis
    Candidiasis
    Документ18 страниц
    Candidiasis
    Alfajri Heidy
    Оценок пока нет
  • KANDIDIASIS
    KANDIDIASIS
    Документ5 страниц
    KANDIDIASIS
    Adhalma
    Оценок пока нет
  • Infeksi Jamur
    Infeksi Jamur
    Документ10 страниц
    Infeksi Jamur
    erin desweni
    Оценок пока нет
  • Mikrobiologi Perubatan I: Patogen dan Mikrobiologi Manusia
    Mikrobiologi Perubatan I: Patogen dan Mikrobiologi Manusia
    От Everand
    Mikrobiologi Perubatan I: Patogen dan Mikrobiologi Manusia
    Рейтинг: 2.5 из 5 звезд
    2.5/5 (2)
  • Mikrobiologi Medis I: Patogen dan Mikrobioma Manusia
    Mikrobiologi Medis I: Patogen dan Mikrobioma Manusia
    От Everand
    Mikrobiologi Medis I: Patogen dan Mikrobioma Manusia
    Рейтинг: 4 из 5 звезд
    4/5 (11)
  • Coronavirus Covid-19. Membela diri. Cara menghindari penularan. Bagaimana melindungi keluarga dan pekerjaan Anda. Diperbarui edisi keempat.
    Coronavirus Covid-19. Membela diri. Cara menghindari penularan. Bagaimana melindungi keluarga dan pekerjaan Anda. Diperbarui edisi keempat.
    От Everand
    Coronavirus Covid-19. Membela diri. Cara menghindari penularan. Bagaimana melindungi keluarga dan pekerjaan Anda. Diperbarui edisi keempat.
    Рейтинг: 5 из 5 звезд
    5/5 (2)
  • Referat Eritema Annulare Centrifugum
    Referat Eritema Annulare Centrifugum
    Документ11 страниц
    Referat Eritema Annulare Centrifugum
    Hielmy Auliya Hasyim
    Оценок пока нет
  • Minipro Fix
    Minipro Fix
    Документ55 страниц
    Minipro Fix
    David Christian
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Документ25 страниц
    Laporan Kasus
    ZaharatulNurdin
    Оценок пока нет
  • Litmin Dermatitis Perioral
    Litmin Dermatitis Perioral
    Документ17 страниц
    Litmin Dermatitis Perioral
    Dear Olyvia P
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus LSK
    Laporan Kasus LSK
    Документ16 страниц
    Laporan Kasus LSK
    Amin Muhammad
    Оценок пока нет
  • Lapkas Karbunkel
    Lapkas Karbunkel
    Документ39 страниц
    Lapkas Karbunkel
    Junarto Butar Butar
    Оценок пока нет
  • Refka - Morbus Hansen - Nilovar Amir
    Refka - Morbus Hansen - Nilovar Amir
    Документ46 страниц
    Refka - Morbus Hansen - Nilovar Amir
    Ricky Aden
    Оценок пока нет
  • Clara Kumororini - Laporan Kasus - DM Hiperglikemia Ulkus Pedis PDF
    Clara Kumororini - Laporan Kasus - DM Hiperglikemia Ulkus Pedis PDF
    Документ42 страницы
    Clara Kumororini - Laporan Kasus - DM Hiperglikemia Ulkus Pedis PDF
    Gina Johanna
    Оценок пока нет
  • Vertigo Perifer Lapsus
    Vertigo Perifer Lapsus
    Документ28 страниц
    Vertigo Perifer Lapsus
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Surat Lamaran Kerja PT Pertamina
    Surat Lamaran Kerja PT Pertamina
    Документ1 страница
    Surat Lamaran Kerja PT Pertamina
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Soal Ujian Semester II-PKN
    Soal Ujian Semester II-PKN
    Документ10 страниц
    Soal Ujian Semester II-PKN
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Kontrak Kerja PDF
    Kontrak Kerja PDF
    Документ5 страниц
    Kontrak Kerja PDF
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Lapsus Mata 1
    Lapsus Mata 1
    Документ44 страницы
    Lapsus Mata 1
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • LP - Gangguan Proses PIKir (WAHAM)
    LP - Gangguan Proses PIKir (WAHAM)
    Документ13 страниц
    LP - Gangguan Proses PIKir (WAHAM)
    Ipul Bebek Adus Kali
    0% (1)
  • 15404
    15404
    Документ7 страниц
    15404
    Moeldie Anto
    Оценок пока нет
  • Anticholenergik Drugs
    Anticholenergik Drugs
    Документ2 страницы
    Anticholenergik Drugs
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Makalah 1
    Makalah 1
    Документ43 страницы
    Makalah 1
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Teori Vertigo
    Teori Vertigo
    Документ22 страницы
    Teori Vertigo
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • LP Gangguan Proses PIKir WAHAM
    LP Gangguan Proses PIKir WAHAM
    Документ2 страницы
    LP Gangguan Proses PIKir WAHAM
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Jurnal 16115 PDF
    Jurnal 16115 PDF
    Документ5 страниц
    Jurnal 16115 PDF
    Latif Kahar
    Оценок пока нет
  • MAS Islam
    MAS Islam
    Документ3 страницы
    MAS Islam
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Anticholenergik Drugs
    Anticholenergik Drugs
    Документ3 страницы
    Anticholenergik Drugs
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Model Waterfall
    Model Waterfall
    Документ6 страниц
    Model Waterfall
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Referat Farmakologi Kolinergik Dan Antikolinergik
    Referat Farmakologi Kolinergik Dan Antikolinergik
    Документ21 страница
    Referat Farmakologi Kolinergik Dan Antikolinergik
    hafodhotusadiah
    Оценок пока нет
  • Ch5 OsS1
    Ch5 OsS1
    Документ11 страниц
    Ch5 OsS1
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Sistem Pakar Certainty Factor Sasa
    Sistem Pakar Certainty Factor Sasa
    Документ5 страниц
    Sistem Pakar Certainty Factor Sasa
    Muchsin U-Chen
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ8 страниц
    Bab I
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Versi Bahasa Indonesia
    Versi Bahasa Indonesia
    Документ1 страница
    Versi Bahasa Indonesia
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Tugas Akhir 2
    Tugas Akhir 2
    Документ20 страниц
    Tugas Akhir 2
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Model Waterfall
    Model Waterfall
    Документ6 страниц
    Model Waterfall
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Wawasan Nusantara
    Wawasan Nusantara
    Документ17 страниц
    Wawasan Nusantara
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Pertemuan 1 Pengenalan Free Pascal
    Pertemuan 1 Pengenalan Free Pascal
    Документ26 страниц
    Pertemuan 1 Pengenalan Free Pascal
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Bahan Tugas
    Bahan Tugas
    Документ80 страниц
    Bahan Tugas
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Komponen-Komponen Komputer
    Komponen-Komponen Komputer
    Документ3 страницы
    Komponen-Komponen Komputer
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Bidang Kedokteran
    Bidang Kedokteran
    Документ2 страницы
    Bidang Kedokteran
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет
  • Wawasan Nusantara
    Wawasan Nusantara
    Документ17 страниц
    Wawasan Nusantara
    Refi Darmawan
    Оценок пока нет