Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
kontrol ketika klien dengan stroke diberikan intervensi terapi cermin dalam meningkatkan fungsi
tangan pada pasien stroke. Tiga puluh pasien pasca stroke satu tahun, secara acak dibagi menjadi Grup
A (intervensi) & Grup B (kontrol). Subyek menjalani 30 menit program terapi cermin sehari selain
program rehabilitasi stroke konvensional selama lima puluh menit, 5 hari seminggu selama 4 minggu.
Penilaian dilakukan pra dan pasca intervensi menggunakan Fugl Meyer Test dan Jebsen tes fungsi
tangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi cermin efektif untuk pemulihan motoric
ekstremitas atas pada pasien stroke dibandingkan dengan kelompok control.
Lee MM pada tahun 2012 melakukan penelitian untuk mengevaluasi keberhasilan program terapi
cermin pada pemulihan motorik ekstremitas atas dan fungsi motorik pada dua puluh enam pasien
stroke akut. Subyek di bagi menjadi kelompok eksperimen atau kontrol. Kedua anggota kelompok
berpartisipasi dalam program rehabilitasi ROM standar, tetapi hanya kelompok eksperimen yang
menerima program terapi cermin selama 25 menit dua kali sehari, 5 kali seminggu selama 4 minggu.
Penilaian Fugl Meyer, tahap pemulihan motorik Brunnstrom dan uji fungsi Mannual digunakan untuk
menilai perubahan dalam pemulihan motorik ekstremitas atas dan intervensi pasca fungsi motorik.
Disimpulkan bahwa program terapi cermin adalah intervensi yang efektif untuk pemulihan motorik
ekstremitas atas dan perbaikan fungsi motorik pada pasien stroke akut.
M. Invernizzi pada tahun 2013 melakukan penelitian pada 36 pasien stroke subakut untuk mengetahui
apakah menambahkan terapi cermin pada terapi konvensional dapat meningkatkan pemulihan
motorik ekstremitas atas. Pasien secara acak diberikan terapi cermin atau dibagi dalam kelompok
kontrol. Keduanya mengikuti pengobatan rehabilitasi komprehensif. Selain itu, kelompok terapi
cermin telah menerima 30 menit terapi Cermin sementara kontrol telah menjalani 30 menit terapi
palsu. Setelah satu bulan pengobatan, pasien dari kedua kelompok menunjukkan peningkatan yang
signifikan dalam tes lengan penelitian tindakan, indeks motorisitas dan pengukuran kemandirian
fungsional. Namun pasien kelompok terapi cermin berperforma lebih baik daripada yang kontrol
dalam semua variabel yang diukur. Disimpulkan bahwa terapi cermin adalah metode yang
menjanjikan dan mudah untuk meningkatkan pemulihan motorik ekstremitas atas pada pasien stroke
subakut.
Penelitian lain yang dilakukan secara acak, terkontrol, cross-over dari 15 pasien sub-akut dengan
hemiparesis setelah stroke menemukan terapi cermin lebih superior untuk mengontrol pengobatan,
ukuran hasil menjadi skala penilaian Fugel-Meyer pada lengan paretic. Hasil ini menunjukkan bahwa
banyak pasien menunjukkan pemulihan fungsi substansial menggunakan Mirror Visual Feedback.
Tetapi variabilitas menunjukkan bahwa prosedur dapat membantu beberapa pasien lebih dari
intervensi yang lain. Variabilitas ini dapat bergantung sebagian pada lokasi lesi yang tepat dan durasi
kelumpuhan setelah stroke.