Вы находитесь на странице: 1из 27

DINAS PERHUBUNGAN

KABUPATEN KEPULAUAN ARU

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PELABUHAN RAKYAT


KECAMATAN ARU SIR-SIR KABUPATEN KEPULAUAN ARU
PROVINSI MALUKU

Jakarta, Januari 2018


Outline Pembahasan
LATAR BELAKANG

1 PENDAHULUAN

• Transportasi laut sebagai bagian dari sistem transportasi nasional perlu dikembangkan
dalam rangka mewujudkan wawasan nusantara yang mempersatukan semua wilayah
Indonesia, di mana transportasi merupakan masalah yang vital dalam mendukung
perekonomian suatu bangsa
• Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
mengindikasikan perlunya penyediaan infrastruktur pelabuhan sebagai tempat
perpindahan intra‐dan antarmoda transportasi
• Pembangunan pelabuhan dilaksanakan sebagai pengembangan dari fasilitas yang sudah
ada untuk mendukung perkembangan ekonomi setempat, maupun pada lokasi yang baru
untuk membuka jalan bagi kegiatan transportasi warga sehari‐hari yang bersifat
mendasar
• Dalam rangka mempersiapkan pembangunan pelabuhan yang baik dan memenuhi syarat
untuk operasional kapal‐kapal dengan selamat, aman dan lancar, maka Dinas
Perhubungan perlu mengadakan Studi Kelayakan Pembangunan Pelabuhan Rakyat.
MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD

Pekerjaan Studi Kelayakan Pembangunan Pelabuhan Rakyat bertujuan untuk mengetahui layak atau tidak
dibangunnya suatu Pelabuhan Rakyat di lokasi studi terpilih berdasarkan aspek tata ruang, sosial, ekonomi,
finansial, lingkungan, dan teknis pelabuhan. Kegiatan ini merupakan suatu penilaian (appraisal) guna
mengetahui kelayakan suatu lokasi untuk dilaksanakan pembangunan fasilitas pelabuhan di atasnya.

TUJUAN

Berdasarkan hasil Studi Kelayakan yang merupakan bagian dari tahap pra‐desain dalam studi perencanaan,
selanjutnya dapat disusun studi lanjutan berupa Rencana Induk Pelabuhan dan Rancangan Dasar maupun
Rancangan Rinci yang merupakan tahapan desain dalam pembangunan pelabuhan.
LOKASI PEKERJAAN
TINJAUAN KEBIJAKAN

Rencana Sistem Perkotaan


Desa Letting Kecamatan Sir-Sir menjadi Pusat Pelayan kawasannya
(PPK), Fungsi Utama Pengembangan : Sentra produksi perkebunan,
Pusat pelayanan jasa, Pusat transportasi regional, Sentra tanaman
pangan, Sentra hutan produksi, Sentra budidaya mutiara dan
perikanan, Sentra perdagangan dan Pariwisata.

RTRW Kabupaten
Sistem Jaringan Transportasi Wilayah
Kepulauan Aru • Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Kobamar di Kecamatan Sir-Sir
• Rencana jaringan jalan kolektor K4 Marlasi – Kolamar – Masidang –
Selmona – Mohongpulau – Mohongsel – Leiting – Gomsei – Wafan –
Waifual

Rencana Pola Ruang


Pelabuhan berada pada kawasan Budidaya pertanian lahan kering.

Rencana Kawasan Strategis


• Kawasan pengembangan minapolitan terdiri atas Kawasan
Benjina di Kecamatan Aru Tengah, Kawasan Leiting di Kecamatan
Aru Utara
Gambaran Umum Wilayah
Metoda Analisis dan Proyeksi Data Hasil Analisis Data Daerah Perencanaan

Analisis Kelayakan Untuk Mendukung Kajian Aspek Teknis Kepelabuhanan

Kedalaman air diukur terhadap muka air referensi nilai rata-rata dari muka air surut terendah
pada saat pasang kecil (neap tide) dalam periode panjang yang disebut LLWL (Lowest Low
Water Level).

Kedalaman kolam pelabuhan ditentukan oleh faktor-faktor draft kapal dengan muatan penuh,
tinggi gelombang maksimum (<50 cm), tinggi ayunan kapal (squat) dan jarak aman antara
lunas dan dasar perairan.
Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial Hasil Analisis Data Daerah Perencanaan

Analisis biaya pengembangan hanya dilakukan pada fasilitas-fasilitas pokok dan penunjang penting Pelabuhan, yang akan mempengaruhi operasional pelabuhan.
Adapun hasil analisis kebutuhan biaya pengembangan pelabuhan Kajang tahapannya disajikan pada tabel berikut ini.

HARGA SATUAN
NO URAIAN PEKERJAAN VOL SAT JUMLAH HARGA ( Rp )
( Rp )
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Papan Nama Proyek 1,00 Bh 902.069,20 902.069,20
2 Penerangan dan Keselamatan Kerja 120,00 Hari 307.748,45 36.929.813,68
3 Pengukuran, Positioning 20,00 Hari 1.085.229,77 21.704.595,46
4 Direksi Keet 12,00 M2 1.258.055,67 15.096.667,99
2
5 Bangsal Kerja dan Gudang bahan 30,00 M 522.646,16 15.679.384,74
6 Mobilisasi dan Demobilisasi 1,00 Ls 200.000.000,00 200.000.000,00
7 Penyediaan Air Kerja 1,00 Ls 19.828.054,48 19.828.054,48
8 Pelaporan, Dokumentasi & As Build Drawing 4,00 Bln 5.000.000,00 20.000.000,00
9 Uji Beton 1,00 Ls 20.000.000,00 20.000.000,00
JUMLAH I 350.140.585,55
II PEKERJAAN TANGGA DARI DARAT KE CAUSEWAY (EL +11.00 m s/d EL +2.5 m)
1 Pekerjaan galian tanah untuk tangga 4,90 m3 64.375,00 315.161,21
2 Pekerjaan urugan kembali 4,90 m3 21.452,50 105.025,18
3
3 Pekerjaan bekisting untuk pelat lantai 4,84 m 531.784,15 2.574.169,28
3
4 Pekerjaan beton bertulang untuk pelat lantai 4,84 m 5.353.859,70 25.916.043,48
3
5 Pekerjaan membuat cor beton anak tangga 0,06 m 2.915.830,00 160.603,92
6 Railing/ Sandaran Kls I (5/10) 4,90 M3 6.318.241,60 30.932.266,32
JUMLAH II 60.003.269,38
Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial Lanjutan Hasil Analisis Data Daerah Perencanaan

III PEKERJAAN CAUSEWAY (2 x 3) M2


1 Urugan Sirtu t (m)= 1,1 6,61 m3 627.375,00 4.148.222,89
3
2 Urugan dan pemadatan tanah 3 16,77 m 592.875,00 9.943.416,80
3 Timbunan batu kosong untuk talud
Pasangan batu kosong 40-60 kg/unit 1 5,75 m3 934.155,00 5.368.813,56
Pasangan batu kosong 80-120 kg/unit 3 15,49 m3 934.155,00 14.470.638,35
5 Geotextile n= 3 15,98 m2 182.733,23 2.919.496,16
6 Perkerasan t = 40 cm
Batu 5/7, t = 30 cm t (cm)= 30 1,80 m3 714.551,81 1.286.193,25
3
Batu 3/5, t = 10 cm 10 0,60 m 714.551,81 428.731,08
7 Perkerasan beton K-225 -
Beton Lantai, t = 25 cm 1,80 m3 6.805.733,80 12.250.320,84
Beton cansteen 0,013612951 0,08 m3 11.799.874,69 963.786,67
3
Beton railing post 0,003771155 0,02 m 11.799.874,69 266.994,96
8 Pekerjaan Beton K-175 -
Lantai kerja di bawah lantai 0,049300957 0,30 m3 1.983.925,00 586.856,40
3
Beton tumbuk untuk trotoar 0,013245033 0,08 m 1.983.925,00 157.662,91
9 Lapisan Pasir -
3
Lapisan pasir t = 10 cm dibawah lt. kerja 0,60 m 628.750,00 377.250,00
Lapisan pasir di bawah trotoar 0,06 m3 628.750,00 37.725,00
9 Railing GSP 2.5", t= 3mm 6,00 m' 610.970,00 3.665.820,00
3
10 Lapisan permukaan dari aspalt pasir t = 7 cm 4,38 m 628.750,00 2.753.925,00
11 Besi Siku L 100.100.8 (Hot Dip Galvanized) untuk Dilatasi 3,00 m' 732.770,00 2.198.310,00

JUMLAH II 61.824.163,89
IV PEMBANGUNAN DERMAGA APUNG (15 x 4) M2
1 Pengadaan dan Angkutan Tiang Pipa Baja Dia. 45.72 cm t = 12 mm 16.848,00 Kg 40.000,00 673.920.000,00
2 Pembuatan dan Pemasangan Sepatu Tiang 6,00 Bh 2.373.100,67 14.238.604,04
3 Pengangkutan Tiang Pancang Ke Titik Pancang 144,00 M' 102.085,92 14.700.372,16
4 Penyambungan Tiang Pancang 12,00 Bh 720.363,53 8.644.362,40
5 Pemancangan Tiang Tegak 6,00 Titik 15.665.716,53 93.994.299,20
2
6 Perancah Kerja Pengecoran 60,00 M 1.184.357,65 71.061.459,30
7 Dermaga Apung Marine Alumunium Profile Lengkap 60,00 M2 25.000.000,00 1.500.000.000,00
8 Dermaga Penghubung (6 x 2) M2 12,00 M2 650.000,00 7.800.000,00
9 Aksesoris Dermaga Apung :
- Lampu LED Solar System Di Lantai 10,00 Bh 1.500.000,00 15.000.000,00
- Bollard Stainless Steel grade 304 6,00 Bh 2.000.000,00 12.000.000,00
- Rumah Kanopi Dermaga Apung 60,00 M2 650.000,00 39.000.000,00
JUMLAH V 2.450.359.097,10
V PENERANGAN PELABUHAN 3 TITIK
1 Beton Dudukan Tiang Listrik 40/60 1,01 M3 9.397.430,00 9.472.609,44
2 Pengadaan dan Pemasangan Lampu Solar Cell 3,00 Unit 48.522.579,00 145.567.737,00
JUMLAH VI 155.040.346,44
Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial Lanjutan Hasil Analisis Data Daerah Perencanaan

Pendapatan pelabuhan Tarif Satuan


Jasa Labuh 50 (per GT per kunjungan)
Jasa Tambat 38 (per GT per kunjungan)
Pas orang 2000 Per orang per sekali masuk

Total
Tahun Jasa Labuh Jasa Tambat Pas orang
Pendapatan
2017 624.000 474.240 23.040.000 24.138.240
2018 633.250 481.270 23.381.522 24.496.042
2019 642.636 488.404 23.728.107 24.859.147
2020 652.162 495.643 24.079.829 25.227.635
2021 661.829 502.990 24.436.765 25.601.584
2022 671.639 510.446 24.798.992 25.981.077
2023 681.595 518.012 25.166.588 26.366.195
2024 691.698 525.691 25.539.633 26.757.022
2025 701.951 533.483 25.918.207 27.153.642
2026 712.356 541.391 26.302.393 27.556.141
2027 722.916 549.416 26.692.274 27.964.606
2028 733.632 557.560 27.087.934 28.379.126
2029 744.506 565.825 27.489.459 28.799.790
2030 755.542 574.212 27.896.936 29.226.690
2031 766.741 582.723 28.310.453 29.659.918
2032 778.107 591.361 28.730.100 30.099.568
2033 789.641 600.127 29.155.966 30.545.734
2034 801.346 609.023 29.588.146 30.998.514
2035 813.224 618.050 30.026.732 31.458.006
2036 825.278 627.212 30.471.818 31.924.309
2037 837.512 636.509 30.923.503 32.397.523
Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial Lanjutan Hasil Analisis Data Daerah Perencanaan

No. Year Cost Revenue 10% 20% 30%


Cost Revenue Cost Revenue Cost Revenue
2017 3.385.104.000 3.385.104.000 3.385.104.000 3.385.104.000
1 2018 33.851.040 24.138.240 30.773.673 21.943.855 28.209.200 20.115.200 26.039.262 18.567.877
2 2019 35.205.082 24.496.042 29.095.109 20.244.663 24.447.973 17.011.140 20.831.409 14.494.699
3 2020 36.613.285 24.859.147 27.508.103 18.677.045 21.188.244 14.386.080 16.665.127 11.315.042
4 2021 38.077.816 25.227.635 26.007.661 17.230.814 18.363.144 12.166.105 13.332.102 8.832.896
5 2022 39.600.929 25.601.584 24.589.061 15.896.570 15.914.725 10.288.703 10.665.682 6.895.251
6 2023 41.184.966 25.981.077 23.247.840 14.665.641 13.792.762 8.701.010 8.532.545 5.382.661
7 2024 42.832.365 26.366.195 21.979.776 13.530.027 11.953.727 7.358.321 6.826.036 4.201.883
8 2025 44.545.659 26.757.022 20.780.879 12.482.348 10.359.897 6.222.828 5.460.829 3.280.129
9 2026 46.327.486 27.153.642 19.647.376 11.515.795 8.978.577 5.262.558 4.368.663 2.560.577
10 2027 48.180.585 27.556.141 18.575.701 10.624.085 7.781.433 4.450.471 3.494.931 1.998.871
11 2028 50.107.808 27.964.606 17.562.481 9.801.424 6.743.909 3.763.700 2.795.944 1.560.385
12 2029 52.112.121 28.379.126 16.604.528 9.042.464 5.844.721 3.182.908 2.236.756 1.218.088
13 2030 54.196.606 28.799.790 15.698.826 8.342.273 5.065.425 2.691.740 1.789.404 950.880
14 2031 56.364.470 29.226.690 14.842.527 7.696.301 4.390.035 2.276.367 1.431.524 742.288
15 2032 58.619.049 29.659.918 14.032.934 7.100.349 3.804.697 1.925.091 1.145.219 579.455
16 2033 60.963.811 30.099.568 13.267.501 6.550.543 3.297.404 1.628.022 916.175 452.342
17 2034 63.402.363 30.545.734 12.543.820 6.043.311 2.857.750 1.376.795 732.940 353.113
18 2035 65.938.458 30.998.514 11.859.611 5.575.355 2.476.717 1.164.336 586.352 275.652
19 2036 68.575.996 31.458.006 11.212.723 5.143.635 2.146.488 984.663 469.082 215.183
20 2037 71.319.036 31.924.309 10.601.120 4.745.345 1.860.290 832.715 375.265 167.979
3.765.535.250 226.851.842 3.584.581.118 125.788.753 3.513.799.246 84.045.253

Discount Rate
Measures of Finance Feasibility
10% 20% 30%
Net Present Value - NPV (Rp) (3.538.683.408) (3.458.792.365) (3.429.753.994)
Benefit Cost Ratio - BCR 0,060 0,035 0,024
FIRR Tidak Terdefinisi

Jika dilihat berdasarkan kriteria NPV (+), BCR >1 dan FIRR (+) maka tidak ada lokasi yang layak secara finansial hal ini
dikarenakan benefit secara finansial yang didapatkan dari pelabuhan tidak sebanding dengan biaya invesatsi. Tidak layak
secara finansial tentunya bukan menjadi salah satau tolok ukur keberhasilan mengingat pelabuhan rakyat adalah barang
publik yang dalam pembangunannya adalah diperuntukan bagi kesejahteraan masyarakat.
Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial Hasil Analisis Data Daerah Perencanaan

Manfaat yang akan diperoleh para pihak yang terkait dengan adanya pengembangan Pelabuhan Rakyat di Kecamatan Aru Sir-Sir ini berupa manfaat langsung, benefit tidak langsung,
dan manfaat sosial. Pelabuhan Rakyat ini sangatlah besar pengaruhnya terhadap pergerakan transportasi. Berikut adalah rekapitulasi manfaat secara ekonomi pelabuhan rakyat
kecamatan aru sir-sir.

PDRB Jumlah Penduduk Rekap Pendapatan (Benefit)


Tahun Jumlah Demand Penumpang
(Rp) (Jiwa) (Rp)

2017 63.630.170.939 92.578 11.520 636.301.709


2018 67.651.597.742 95.198 11.691 676.515.977
2019 71.927.178.719 97.892 11.864 719.271.787
2020 76.472.976.414 100.662 12.040 764.729.764
2021 81.306.068.524 103.511 12.218 813.060.685
2022 86.444.612.054 106.441 12.399 864.446.121
2023 91.907.911.536 109.453 12.583 919.079.115
2024 97.716.491.545 112.550 12.770 977.164.915
2025 103.892.173.811 115.735 12.959 1.038.921.738
2026 110.458.159.196 119.011 13.151 1.104.581.592
2027 117.439.114.857 122.379 13.346 1.174.391.149
2028 124.861.266.916 125.842 13.544 1.248.612.669
2029 132.752.498.985 129.403 13.745 1.327.524.990
2030 141.142.456.921 133.066 13.948 1.411.424.569
2031 150.062.660.198 136.831 14.155 1.500.626.602
2032 159.546.620.323 140.704 14.365 1.595.466.203
2033 169.629.966.727 144.686 14.578 1.696.299.667
2034 180.350.580.624 148.780 14.794 1.803.505.806
2035 191.748.737.320 152.991 15.013 1.917.487.373
2036 203.867.257.518 157.320 15.236 2.038.672.575
2037 216.751.668.193 161.772 15.462 2.167.516.682
Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial Hasil Analisis Data Daerah Perencanaan

No. Year Cost Revenue 10% 20% 30%


Cost Revenue Cost Revenue Cost Revenue
2017 3.385.104.000 3.385.104.000 3.385.104.000 3.385.104.000
1 2018 67.702.080 676.515.977 61.547.345 615.014.525 56.418.400 563.763.315 52.078.523 520.396.906
2 2019 68.379.101 719.271.787 56.511.654 594.439.494 47.485.487 499.494.297 40.461.006 425.604.608
3 2020 69.062.892 764.729.764 51.887.973 574.552.790 39.966.951 442.551.947 31.435.090 348.079.092
4 2021 69.753.521 813.060.685 47.642.593 555.331.388 33.638.851 392.101.025 24.422.647 284.675.146
5 2022 70.451.056 864.446.121 43.744.563 536.753.029 28.312.699 347.401.508 18.974.518 232.820.473
6 2023 71.155.566 919.079.115 40.165.462 518.796.200 23.829.855 307.797.736 14.741.741 190.411.329
7 2024 71.867.122 977.164.915 36.879.197 501.440.109 20.056.795 272.708.794 11.453.199 155.727.173
8 2025 72.585.793 1.038.921.738 33.861.808 484.664.658 16.881.136 241.619.992 8.898.254 127.360.869
9 2026 73.311.651 1.104.581.592 31.091.297 468.450.422 14.208.289 214.075.313 6.913.259 104.161.597
10 2027 74.044.768 1.174.391.149 28.547.463 452.778.626 11.958.643 189.670.727 5.371.070 85.188.162
11 2028 74.785.216 1.248.612.669 26.211.762 437.631.123 10.065.192 168.048.264 4.172.909 69.670.810
12 2029 75.533.068 1.327.524.990 24.067.163 422.990.373 8.471.536 148.890.762 3.242.029 56.980.004
13 2030 76.288.398 1.411.424.569 22.098.032 408.839.422 7.130.210 131.917.215 2.518.807 46.600.877
14 2031 77.051.282 1.500.626.602 20.290.011 395.161.885 6.001.260 116.878.653 1.956.919 38.112.348
15 2032 77.821.795 1.595.466.203 18.629.919 381.941.924 5.051.060 103.554.486 1.520.376 31.170.037
16 2033 78.600.013 1.696.299.667 17.105.653 369.164.231 4.251.309 91.749.275 1.181.215 25.492.295
17 2034 79.386.013 1.803.505.806 15.706.100 356.814.009 3.578.185 81.289.857 917.713 20.848.776
18 2035 80.179.873 1.917.487.373 14.421.055 344.876.959 3.011.639 72.022.814 712.993 17.051.091
19 2036 80.981.672 2.038.672.575 13.241.150 333.339.257 2.534.796 63.812.213 553.940 13.945.169
20 2037 81.791.489 2.167.516.682 12.157.784 322.187.543 2.133.454 56.537.621 430.369 11.405.003
4.000.911.984 9.075.167.969 3.730.089.747 4.505.885.812 3.617.060.577 2.805.701.766

Discount Rate
Measures of Finance Feasibility
10% 20% 30%
Net Present Value - NPV (Rp) 5.074.255.986 775.796.065 (811.358.810)
Benefit Cost Ratio - BCR 5,40 2,80 1,80
EIRR 0,36

Tingkat kelayakan pengembangan pelabuhan dikatakan layak untuk dikembangkan apabila mempunya EIRR > 10% dan kurang dari 30%.
Berdasarkan dari perhitungan kelayakan ekonomi untuk pengembangan Pelabuhan sebatik nilai kelayakan ekonomi (EIRR) yaitu 27,60 %
sehingga dari segi kelayakan ekonomi Pelabuhan Sebatik ini layak untuk dikembangkan. Secara ekonomi pembangunan pelabuhan
rakyat sir-sir layak untuk dibangun.
Analisis Pertumbahan Ekonomi dan Perkembangan Sosial Daerah Hasil Analisis Data Daerah Perencanaan

No Kecamatan (y) (r) Klasifikasi


Acuan 127,369,185,823 16.41
1 Aru Sir-sir 63,630,170,939 16.40 Daerah Tertekan (Kuadran III)

Setelah dilakukan analisis menggunakan tipologi klasen, kecamatan aru sir-sir


termasuk kedalam daerah tertekan (kuadran) atau merupakan daerah yang
memiliki pertumbuhan ekonominya lebih rendah tetapi pendapatan perkapita
lebih tinggi dibanding rata-rata

Analisis Terhdap adanya Aksesibilitas Wilayah Hinterland

Asal Tujuan penumpang di pelabuhan letting disesuaikan dengan rute kapal penumpang yang
telah ada yaitu Kapal Kobror, Tarangan dan Penambulai. Adapun rute pelayaran yang
melayani wilayah utara adalah Dobo - 15 - Ujir – 17 - Wahayum - 12 - Marlasi -42 - Kobamar -
12 - Leting – PP dengan intensitas pelayaran dua kali dalam seminggu dan kapasitas
penumpang berjumlah 70 orang

Analisis Terhdap adanya Aksesibilitas Wilayah Hinterland

kondisi akses jalan menuju ketiga alternatif lokasi rencana 160


Pelabuhan Rakyat Desa Letting masih berupa jalan setapak
sampai dengan saat ini belum ada jalan aspal di lokasi rencana 140
pelabuhan mengingat kecamatan Aru Sir-Sir merupakan daerah 120 129
kepulauan sehingga untuk mendukung pergerakan
masyarakatnya di dominasi oleh transportasi Laut. 100
80
60
40 11
Keamanan dan Keselamatan Pelayaran Di Pengaruhi 3
1. Kondisi alam seperti lokasi, angin, ombak, arus, pasang surut 20
dan sedimentasi;
2. Kondisi kelengkapan dan fungsi fasilitas pelabuhan termasuk 0

2026

2029

2032
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025

2027
2028

2030
2031

2033
2034
2035
2036
2037
tempat sandar kapal, kolam pelabuhan, areal labuh, perairan
untuk alur penghubung dalam pelabuhan, alur pelayaran,
area darurat dan perairan khusus; Perminggu Perbulan Pertahun
3. Kondisi fasilitas keselamatan pelayaran berupa rambu-rambu
navigasi dan telekomunikasi.
Pemilihan Lokasi Alternatif Studi

Hindcasting ini menggunakan data angin laut dalam berdasarkan data NCEP NOAA (Tahun
2007 – 2016) dengan koordinat ekstraksi yaitu 5.544709° LS dan 134.823832° BT.
Pemilihan Lokasi Alternatif Studi

Estimasi Kecepatan Angin Permukaan Bulan Januari – Juni Tahun Estimasi Kecepatan Angin Permukaan Bulan Juli-Desember Tahun
2007-2016 di Lokasi Rencana 2007-2016 di Lokasi Rencana

Januari Februari Juli Agustus

Maret April September Oktober

Mei Juni November Desember


Pemilihan Lokasi Alternatif Studi
Penentuan Area Pembangkitan Gelombang (Fetch)

Peramalan Gelombang (Hindcasting)

Wave Height Max (m)


Tahun N NE E SE S SW W NW
2007 1.86 1.48 1.63 1.91 2.30 0.70 0.86 2.06
2008 1.69 1.46 2.10 2.23 2.40 0.67 0.76 1.95
2009 1.55 2.33 1.78 2.72 1.91 0.80 0.74 1.67
2010 1.94 1.54 1.81 1.75 1.51 0.75 0.86 2.07
2011 1.91 2.00 2.00 2.13 2.07 0.54 0.81 2.09
2012 1.76 1.91 1.92 2.03 2.91 0.78 0.84 2.73
2013 1.65 2.26 2.02 2.73 2.85 0.70 0.81 1.93
2014 1.95 1.51 1.78 2.29 2.55 1.21 1.21 2.27
2015 2.18 1.70 2.06 1.96 1.79 0.47 0.90 2.77
2016 1.99 1.87 1.68 2.58 2.33 0.84 0.64 2.52
2017 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Peramalan Gelombang (Hindcasting) Lanjutan
Pemilihan Lokasi Alternatif Studi

Peramalan Gelombang Bulan Januari – Juni Tahun 2007-2016 di Lokasi Peramalan Gelombang Bulan Juli-Desember Tahun 2007-2016 di
Rencana Lokasi Rencana
Pemodelan Gelombang
Pemilihan Lokasi Alternatif Studi

Tinggi Gelombang
Arah
Hasil Perambatan (m)
Barat 0.52
Barat Laut 1.56
Utara 0.64
Timur Laut 0.28
Timur 0.20
Tenggara 1.38

Tinggi Gelombang Hasil Perambatan

1.60
1.40

Wave Heitgh (m)


1.20 Barat
1.00 Barat Laut
0.80
Utara
0.60
0.40 Timur Laut
0.20 Timur
0.00
Tenggara

Dapat dilihat dari hasil pemodelan diatas, bahwa gelombang terbesar berasal dari arah Timur Laut
dengan tinggi gelombang Hi = 1.56 meter. Dan gelombang dari seluruh arah terbilang sama rata
karena nilai fetch yang hampir seragam dan batimetri dangkal yang terletak dekat dengan garis pantai
yang membuat energi dari gelombang banyak teredam sebelum sampai titik rencana dermaga.
Pemodelan Arus
Pemilihan Lokasi Alternatif Studi

Grid yang Digunakan pada Lokasi Studi Input Data Batimetri Model

Velocity Magnitude saat Menuju Pasang Velocity Magnitude saat Menuju Surut
Pemodelan Arus
Pemilihan Lokasi Alternatif Studi

Titik Validasi Pasang Surut dan Arus pada Model

Terlihat perbedaan tunggang pasut dengan error


rataan sebesar 22,5%. Namun memiliki kesamaan
pada fasa pasang surut, dan juga arusnya. Hal ini
disebabkan syarat batas yang dimasukkan adalah
elevasi pasang surut global dari NAOTide yang pada
perbandingan bab sebelumnya tidak begitu sama
dalam tunggang pasang. Validasi model ini
bertujuan untuk mendekatkan parameter model
menjadi sedekat mungkin dengan kondisi di
lapangan sehingga perhitungan model numerik
yang dilakukan semakin akurat dan presisi. Pola dan
besaran pasang surut pada model arus akan
digunakan sebagai input model sedimentasi.
Pemodelan Sedimentasi
Pemilihan Lokasi Alternatif Studi

Perubahan Dasar Laut Hasil Pemodelan selama Satu Tahun

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa tingkat sedimentasi di lokasi rencana yaitu
sebesar 0.143 m / tahun.
Tingkat sedimentasi yang tinggi ini karena lokasi yang berada menghadap pantai dan
tidak ada sumber sedimen yang signifikan
Dokumentasi
Pemilihan Lokasi Alternatif Studi
Pemilihan Lokasi Alternatif Studi

Setelah dilakukan analisis penilaian di tiap masing-masing lokasi alternatif


pelabuhan diatas, kemudian dilakukan rekapitulasi total penilaian dari ketiga lokasi
alternatif tersebut untuk membandingkan antar lokasi mana yang memiliki bobot
penilaian tertinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table berikut ini :

No Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


1 Tata Ruang 20,00% 20,00% 20,00%
2 Teknis 14,03% 11,87% 14,25%
3 Ekonomi 13,00% 13,00% 13,00%
Finansial dan Biaya
4 2,00% 2,00% 2,00%
Pembangunan
5 Lingkungan 14,50% 16,50% 9,50%
6 Keselamatan Pelayaran 16,67% 9,17% 9,17%
PASSING GRADE TOTAL (60%) 80,20% 72,53% 67,92%
Layout Pelabuhan Terpilih
Pemilihan Lokasi Alternatif Studi
Kesimpulan dan Rekomendasi

7.1 Kesimpulan
 Rencana Pembagunan Pelabuhan Letting Sudah Termasuk didalam Reancana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Aru
 Lokasi Rencana Pembangunan sudah sesuai dengan Rencana Struktur Ruang
dan Rencana Pola Ruang
 Wilayah Hinterland Pelabuhan Letting Meliputi Seluruh Kecamatan Aru Sir-Sir
 Dari Sudut Pandang Teknis, secara umum lokasi alterntif 1 telah memenuhi
syarat-syarat teknis pemabngunan pelabuhan yang didasarkan pada petunjuk
teknis dan literatur
 Dari ketiga alternatif lokasi rencana Pelabuhan Bungin tersebut, berdasarkan
hasil analisis yang telah disesuaikan dengan petunjuk teknis diperoleh bahwa
Altenatif 1 merupakan lokasi terpilih dengan niali hasil pembobotan Passing
Grade mencapai 80.20 % yang berarti Alternatif lokasi tersebut layak dibangun
dan dapat dilanjutkan dalam tahapan berikutnya.
Berdasarkan kriteria teknis pembanguan pelabuhan dan analsisi demand
/ permintaan akan pelabuhan, diperoleh hasil bahwa Pelabuhan Rakyat Letting
ditetapkan sebagai hirarki Pelabuhan Rakyat

7.1 Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, dapat kita peroleh
kesimpulan bahwa Altenatif 1 merupakan lokasi terpilih dengan niali hasil
pembobotan Passing Grade mencapai 80.20 % yang berarti Alternatif lokasi
tersebut layak dibangun dan dapat dilanjutkan dalam tahapan berikutnya. Untuk
itu pihak konsultan merekomendasikan untuk melakukan studi lanjutan yaitu
penyusunan Masterplan / Rencana Induk Pelabuhan.

Вам также может понравиться