Вы находитесь на странице: 1из 7

Pengertian Asas Kewarganegaraan

Asas kewarganegaraan merupakan landasan dasar berpikir dalam menentukan masuk

tidaknya seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara tertentu yang ia pilih. Asas
kewarganegaraan selalu digunakan di setiap negara di dunia untuk menentukan
kewarganegaraan semua warganya. Meski setiap negara memiliki aturan aturan tertentu, asas
kewarganegaraan yang dianut oleh suatu negara bersifat umum.

Nah dari penjelasan di atas, kita telah mengetahui mengenai pengertian asas kewarganegaraan.
Nah, selanjutnya kita akan membahas mengenai macam-macam asas kewarganegaraaan. Pada
umumnya asas dalam menentukan kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu asas ius
sanguinis dan asas ius soli. Berikut ini adalah penjelasan mengenai macam-macam asas
kewarganegaraan.

Macam-macam Asas Kewarganegaraan

Berikut ini adalah macam-macam asas kewarganegaraan beserta penjelasannya;

Asas Ius Sanguinis (Asas Keturunan)

Asas ius sanguinis adalah kewarganegaraan seseorang yang ditentukan berdasarkan pada
keturunan orang yang bersangkutan. Misalnya, Seseorang dilahirkan di negara Indonesia,
sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara Malaysia, maka ia adalah warga negara
Malaysia. Jadi berdasarkan asas ini, kewarganegaraan anak selalu mengikuti kewarganegaraan
orang tuanya tanpa memperhatikan di mana seseorang itu lahir.

Asas Ius Soli (Asas Kedaerahan)

Asas Ius Soli adalah kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahhirannya.
Misalnya, seseorang dilahirkan di negara Indonesia, sedangkan orang tuanya
berkewarganegaraan negara Malaysia, maka ia adalah warganegara Indonesia. Jadi menurut
asas ini kewarganegaraan seseorang tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tuanya,
karena yang menjadi patokan adalah tempat kelahirannya. Pada asas ini tidak berlaku asas ius
sanguinis, yang menjadi tolak ukur penentuan kewarganegaraan adalah tempat kelahiran orang
tersebut, sedangkan faktor keturunan tidak dapat menentukan kewarganegaraan.

Status kewarganegaraan Seorang Penduduk

Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaran di beberapa negara,

baik yang menerapkan asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan

dua kemungkinan status kewarganegaraan seorang penduduk yaitu:

Apatride

Apartide adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai

kewarganegaraan. Misalnya, seorang keturunan bangsa bernegaraan Amerika Serikat yang


menganut asas ius soli lahir di negara Korea Selatan yang menganut asas ius sanguinis. Maka
orang tersebut tidaklah menjadi warga negara Amerika Serikat dan juga tidak dapat menjadi
warga negara Korea Selatan. Dengan demikian orang tersebut tidak mempunyai
kewarganegaraan yang diakui negara asal keturunan maupun negara kelahirannya.

Bipatride

Bipatride adalah adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan
sekaligus (kewarganegaraan ganda). Misalnya, seseorang keturunan bangsa Korea Selatan yang
menganut asas ius sanguinis lahir di negra Amerika Serikat yang menganut asas ius soli. Oleh
karena ia keturunan bangsa Korea Selatan, maka ia dianggap sebagai warga negara Korea
Selatan. Akan tetapi, negara Amerika Serikat juga mengganggap dia warga negaranya karena
berdasarkan tempat lahirnya.

Dalam menetukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah suatu negara

lazim menggunakan dua stelsel, yaitu:

Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara

aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa)

Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga


negara tanpa melakukan sutu tindakan hukum tertentu (naturalisasi Istimewa)

Berkaitan dengan kedua stelsel tadi, seorang warga negara dalam suatu

negara pada dasarnya mempunyai:

Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel

aktif)

Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel pasif)

Macam-macam Asas Kewarganegaraan di Indonesia

Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia dalam

penentuan kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai berikut:

Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang

berdasarkan keturunan,bukan bersasarkan negara tempat dilahirkan.

Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan

seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas

bagi anak-anak seseuai dengan ketentuan yang diatur undang-undang.

Asas kewarganegraan tunggal, yaitu asas yang menentukan c. Asas kewarganegraan tunggal,
yaitu asas yang menentukan satu

kewarganegaraan bagi setiap orang.

Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan

kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur

dalam undang-undang.
PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

1. Persiapan Kemerdekaan oleh BPUPKI

Pada tanggal 1 Maret 1945, pemerintah militer Jepang di Jawa, Kumakichi Harada
mengumumkan pembentukkan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) yang dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Coosakai.

BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan Negara
Indonesia merdeka.

BPUPKI secara resmi dibentuk pada tanggal 28 April 1945 diketuai oleh Dr. K. R. T Radjiman
Wedyodiningrat.

Selama berdiri BPUPKI mengadakan 2 kali masa sidang resmi, yaitu :

1. Sidang resmi pertama tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945

Dalam sidang pertama yang dibahas adalah Dasar Negara (Pancasila)

2. Sidang resmi kedua tanggal 10 – 16 Juli 1945

Dalam sidang kedua membahas bentuk Negara, wilayah Negara, kewarganegaraan,


rancangan

undang-undang dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan Negara, pendidikan dan


pengajaran

BPUPKI membentuk panitia, yaitu :


a. Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Tugas panitia Sembilan adalah
merumuskan rancangan pembukaan UUD

b. Panitia perancang UUD yang diketuai oleh Ir. Soekarno

c. Panitia ekonomi dan keuangan yang dipimpin oleh Drs.Moh. Hatta

d. Panitia pembela tanah air yang diketuai oleh Abikusno Cokrosuyoso

3 Tokoh yang menyampaikan gagasannya dalam sidang pertama BPUPKI

1. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

Gagasan yang disampaikan oleh Muhammad Yamin :

- Perikebangsaan

- Perikemanusiaan

- Perketuhanan

- Perikerakyatan

- Kesejahteraan Rakyat

2. Soepomo (31 Mei 1945)

Gagasan yang disampaikan oleh Soepomo :


- Persatuan

- Kekeluargaan

- Keseimbangan lahir dan bathin

- Musyawarah

- Keadilan social

3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Gagasan yang disampaikan oleh Ir. Soekarno :

- Kebangsaan Indonesia

- Internasionalisme atau Perikemanusiaan

- Mufakat atau Demokrasi

- Kesejahteraan Sosial

- Ketuhanan yang Maha Esa

Usulan Ir. Soekarno disebut Pancasila yang artinya Lima Dasar. Kata Pancasila diambil dari kitab
kuno (Sutasoma) pada zaman kerajaan Majapahit karangan Mpu Tantular. Pada tanggal 1 Juni
1945 diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

2. Persiapan Kemerdekaan Indonesia oleh PPKI


Pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang
dalam bahasa Jepang yaitu Dokuritsu Junbi Iinkai. Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno dan wakilnya
Drs. Moh. Hatta.

Sidang – sidang PPKI :

1. Tanggal 18 Agustus 1945, dengan menghasilkan keputusan sebagai berikut :

- Menetapkan UUD 1945 sebagai UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia

- Mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden pertama RI dan Drs. Moh Hatta sebagai wakil
presiden

- Komite Nasional Indonesia sebagai pembantu presiden sebelum MPR dan DPR terbentuk

2. Tanggal 19 Agustus 1945 PPKI melanjutkan sidangnya dan berhasil

memutuskan Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.

a. Jawa Barat, gubernurnya Sutarjo Kartohadikusumo

b. Jawa Tengah, gubernurnya R. Panji Suroso

c. Jawa Timur, gubernurnya R.A. Suryo

d. Borneo (Kalimantan), gubernurnya Ir. Pangeran Muhammad Noor

e. Sulawesi, gubernurnya Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi

f. Maluku, gubernurnya Mr. J. Latuharhary

g. Sunda Kecil (Nusa Tenggara), gubernurnya Mr. I. Gusti Ktut Pudja

h. Sumatra, gubernurnya Mr. Teuku Mohammad Hassan

Вам также может понравиться