Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
dihubugkan dengan rokok ultramild, mild, dan light. Rokok semacam ini
terdapat kandungan nikotin dan tar yang rendah, biasanya di cantukan pada
terbakar. Merokok daun tembakau ada beberapa cara. Setelah dikeringkan dan
untuk dimasukkan ke dalam pipa rokok. Sigaret, bentuk rokok yang paling
popular terbuat dari ranjangan halus daun tembakau yang digulung di dalam
kertas rokok.
dalam abad ini. Sekitar 80% kematian terkait rokok terjadi di Negara-negara
1,3 - 8,2 kali diantara penderita penyakit kronik. Merokok juga dapat
Resiko yang akan ditanggung perokok pasif lebih berbahaya dari pada perokok
2
aktif karena daya tahan terhadap zat-zat yang berbahaya sangat rendah (WHO,
2008).
stroke, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kanker paru, kanker mulut,
Global Youth Survey (GYTS) Indonesia tahun 2006 melaporkan lebih dari
1/3 (37,3%) pelajar biasa merokok, anak laki-laki lebih tinggi dari perempuan,
yaitu pada anak laki-laki sebesar 61,3% responden sedangkan pada anak
kematian tiga juta penduduk dunia setiap tahunnya. Perkiraan jumlah korban
meninggal bisa mencapai lebih dari delapan juta pada tahun 2030 (WHO,
Jadid Paiton pada maret 2016 didapatkan bahwa jumlah siswa laki-laki kelas
VIII A, VIII B, VIII C sebanyak 115 siswa, Pada saat dilakukan wawancara
kelas saat jam istirahat sekolah. Pengetahuan para siswa tentang bahaya rokok
masih minim. Karena mereka tidak terpapar dengan sumber informasi dan
peserta didik.
atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu dengan lainnya. Isi
kegiatan adalah bahan (materi) belajar yang bersumber dan kurikulum suatu
yang dilalui pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. (Isjoni, 2014 : 11)
yaitu dengan saling membantu antara satu sama lain sebagai sebuah tim. Jadi,
membantu antara satu dengan yang lain, dan memastikan bahwa setiap orang
siswa dilatih untuk bekerja sama dengan temanya secara sinergis, integral, dan
kombiatif. Sealain itu, para siswa juga diajak menghindari sifat egois,
37)
dengan bentuk tongkat. Togkat dijadikan sebagai jatah atau giliran untuk
materi pembelajaran. Model ini sangat sederhana dan cukup mudah untuk
sebagai metode agar siswa mau berpendapat, tapi juga untuk melatih siswa
berani berbicara. Dengan model pembelajaran ini suasana kelas bisa terlihat
Paiton”.
berikut “Apakah ada pengaruh pembelajaran cooperative learning tipe talking stick
terhadap penigkatan pegetahuan bahaya rokok pada siswa SMP Nurul Jaidid Paiton
Probolinggo”.
Penelitian ini sangat berguna dalam penyusunan tugas akhir dan menambah
learning tipe talking stick terhadap peningkatan pengetahuan bahaya rokok dan
sebagai bagian dari pembelajaran keprawatan komunitas. Selain itu, juga sebagai ilmu
pembelajaran cooperative learing tipe talking stick, serta dapat digunakan sebagai
dasar atau bahan untuk penelitian keperawatan komunitas lebih lanjut pada siswa.
SMK Negri 7 Surabaya. Dalam penelitian ini menggunakan one group pretest-
postest design dimana akan diberikan tes awal sebelum diberikan treatment dan
nilai thitung sebesar 19,569 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,70 dan dilihat dari nilai
pretest diperoleh rata-rata sebesar 51,33 dan nilai posttest diperoleh rata-rata
Dan dapat ditarik kesimpulan karena thitung > ttabel maka hipotesis H0 ditolak
dan H1 diterima yang artinya hasil belajar siswa setelah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick lebih baik dari hasil belajar siswa
sebelum diberi model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada mata
belajar siswa dengan bantuan flip chart pada materi system ekskreasi manusia.
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negri 3
sedangkan harga ttabel = -2,00 atau 2,00. Karena harga thitung berada di daerah
penolakan Ho maka kesimpulan analisis dari penelitian ini adalah tolah Ho,
8
terhadap hasil belajar siswa dengan bantuan media flip chart pada materi
Kabupaten Tasikmalaya.
Peningkatan aktivitas dan hasil belajar melalui model cooperative learning tipe
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau
pembelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai
dengan nilai hasil yang telah diperoleh siswa, mulai dari siklus I hingga
sebesar 55,55.