Вы находитесь на странице: 1из 4

MOMEN INERSIA PADA RODA GILA

Oleh Rahmat Eko.W,Hasan.B,Nur Lailiyah*

Laboratorium Fisia Dasar


Jurusan Fisika,FMIPA,Institut Teknologi Seppuluh Nopember
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Abstrak
Momen inersia merupakan kemampuan suatu benda untuk mempertahankan
kedudukannya. Momen inersia adalah suatu ukuran resistansi/ kelembaman sebuah benda
terhadap perubahan dalam gerak rotasi. Sehingga pada motor bakar yang mampu
manghasilkan tenaga untuk menggerakkan roda dapat menghasilkan perputaran roda yang
rata dikarenakan dalam mesin tersebut terdapat roda gila yang mampu menyimpan energi
dari mesin dan akan dikeluarkan ketika tenaga mesin tersebut menurun.
Kata kunci: momen inersia, roda gila.

I. Pendahuluan putar sudut akan semakin besar apabila


Suatu benda yang diam akan torsi yang bekerja pada batang semakin
cenderung mempertahankan besar. Selain torsi yang berpengaruh pada
kedudukannya yang diam, begitu juga kecepatan putar sudut pada batang,
ketika benda bergerak maka akan tetap kelembaman (momen inersia) batang itu
mempertahankan untuk berotasi atau sendiri juga berpengaruh.
melawan rotasi tersebut jika dari kondisi Sangat beragam aplikasi dari
diam. Sifat ini dikarenakan benda memiliki momen inersia ini, salah satunya yaitu
sifat inersia [1]. Momen inersia adalah roda gila yang dipasang pada motor bakar
sifat yang dimiliki oleh sebuah benda yang berfungsi untuk meratakan putaran
untuk mempertahankan posisinya dari pada mesin.
gerak berotasi. Semakin besar nilai momen
inersia suatu benda maka semakin sukar II. Dasar Teori
diputar[2]. Momen inersia adalah sifat yang
Sebuah batang yang mempunyai dimiliki oleh sebuah benda untuk
panjang l dengan salaah satu ujungnya mempertahankan posisisnya dari gerak
dijadikan poros berputar dan ujung yang berotasi [2].
lain menjadi tempat gaya diberikan pada Momen inersia adalah ukuran
benda tersebut. Karena ada gaya yang resistansi/ kelembaman sebuah benda
bekerja pada salah satu ujungnya dan terhadap perubahan dalam gerak rotasi[3].
mempunyai jarak antara poros putar Dalam gerak lurus dan gerak
dengan sumber gaya, maka timbulah torsi parabola, misalnya, dengan menganggap
pada batang yang mengakibatkan batang benda sebagai partikel, karena ketika
tersebut bergerak. Sehingga kecepatan bergerak, setiap bagian benda itu memiliki
kecepatan (maksudnya kecepatan linear)
Email: yudi_ok@physics.its.ac.id yang sama. Ketika sebuah mobil bergerak,
hasbi@physics.its.ac.id misalnya, bagian depan dan bagian
ariyah_ceo_04@yahoo.com belakang mobil mempunyai kecepatan
yang sama. Jadi kita bisa mengganggap Kita bisa menyatakan hubungan
mobil seperti partikel alias titik. antara gaya (F), massa (m) dan percepatan
Ketika sebuah benda melakukan tangensial (at), dengan persamaan Hukum
gerak rotasi, kecepatan linear setiap bagian II Newton :
benda berbeda-beda. Bagian benda yang
ada di dekat sumbu rotasi bergerak lebih
pelan (kecepatan linearnya kecil), tan ................... (1)
sedangkan bagian benda yang ada di tepi
bergerak lebih cepat (kecepatan linear
lebih besar). Jadi , tidak bisa menganggap Karena partikel itu melakukan gerak rotasi,
maka ia pasti mempunyai percepatan
benda sebagai partikel karena kecepatan
sudut. Hubungan antara percepatan
linear setiap bagian benda berbeda-beda tangensial dengan percepatan sudut
ketika ia berotasi. Dan kecepatan sudut dinyatakan dengan persamaan :
semua bagian benda itu sama.
Untuk memudahkan dalam
memahami momen inersia, tinjau sebuah
partikel yang melakukan gerak rotasi,
Dengan memasukkan persamaan
seperti dalam gambar 1. kecepatan tangensial ke persamaan (1),
didapatkan:

Apabila mengalikan kedua ruas dengan r,


maka:

Gambar 1. Sebuah partikel berotasi


mengelilingi sumbu yang berpusat
dititik O
Karena ruas kiri merupakan persamaan
Misalnya sebuah partikel bermassa torsi, maka:
m diberikan gaya F sehingga ia melakukan
gerak rotasi terhadap sumbu O. Partikel itu
berjarak r dari sumbu rotasi. mula-mula
partikel itu diam (kecepatan = 0). Setelah mr2 adalah momen inersia partikel
diberikan gaya F, partikel itu bergerak bermassa m, yang berotasi sejauh r dari
dengan kecepatan linear tertentu. Mula- sumbu rotasi. persamaan ini juga
mula partikel diam, lalu bergerak menyatakan hubungan antara torsi, momen
(mengalami perubahan kecepatan linear) inersia dan percepatan sudut partikel yang
melakukan gerak rotasi. Istilah kerennya,
setelah diberikan gaya. Dalam hal ini
ini adalah persamaan Hukum II Newton
benda mengalami percepatan tangensial. untuk partikel yang berotasi.
Percepatan tagensial merupakan
percepatan linear partikel ketika berotasi. Jadi Momen Inersia partikel
merupakan hasil kali antara massa partikel
itu (m) dengan kuadrat jarak tegak lurus Pada gambar 2. Dibawah ini, grafik
dari sumbu rotasi ke partikel (r2). Untuk dari torsi keluaran yang dihasilkan oleh
mudahnya, bandingkan dengan gambar di engkol sebagai fungsi sudut engkol.
atas.
Secara matematis, momen inersia
partikel dirumuskan sebagai berikut :

Gambar 2. grafik dari torsi keluaran yang


III. METODOLOGI dihasilkan oleh engkol sebagai
fungsi sudut engkol.
Pada motor bakar, roda gila yang
dipasang didalam mesin tersebut agar
Luasan arsiaran yang berada diatas
mesin menghasilkan putaran yang rata.
Putaran roda gila yang merupakan output garis nol, menunjukan terjadinya
dari tenaga yang berupa dua putaran penambahan tenaga, berarti terjadi
engkol. Roda gila tersebut akan penambahan kecepatan. Sedangkan luasan
menyimpan energi kinetik yang berasal arsiran yang berada dibawah garis nol
dari pertambahan tenaga dari mesin dan menunjukan terjadinya pengurangan
akan menambah energi ketika tenaga tenaga, berarti terjadi pengurangan
mesin turun, maka putaran roda dalam
kecepatan. Jumlah luasan yang diarsir
mesin akan menjadi rata.
menunjukan keja mesin tiap langkah
IV. Hasil dan Pembahasan tenaganya (dua putaran).
Luas arsiran yang bekerja diatas
Roda gila merupakan massa yang garis nol yang paling tinggi adalah paling
berputar dan berfungsi sebagai penyimpan kiri dan yang paling rendah berada
tenaga. Seperti pada motor bakar mendapat dibagian kanan. Penambahan kerja yang
keuntungan dari roda gila ini yaitu putaran paling besar berada pada langkah tenaga
roda menjadi rata karena pada saat pada A sampai ke B. Jadi, langkah tenaga
kelebihan tenaga, roda gila akan yang paling besar adalah dititik B
menyimpan tenaga tersebut berupa tenaga sedangkan yang paling kecil dititik G.
(energi kinetik) sedangkan pada saat Kemudian berat dari roda gila (W)
kekurangan tenaga, roda gila memberikan yang diperlukan dengan menggunakan
tenaga (energi kinetik) yang disimpan tadi. persaman:
Berat roda gila dapat ditentukan
dari energi yang harus disimpan pada roda
tersebut dalam satu langkah tenaga (dua
putaran engkol).
Dimana:
E = Tenaga (energi kinetik)
g = percepatan gravitasi
δ = Koefisien fluktasi
v = kecepatan linear roda (m/s)

V. Kesimpulan
Momen inersia merupakan sifat
yang dimiliki oleh sebuah benda untuk
mempertahankan posisinya dari gerak
berotasi. Sehingga pada roda gila mempu
menyimpan tenaga (energi) yang akan
digunakan pada saat roda kekurangan
tenaga. Energi yang disimpan pada roda
gila ini merupakan tenaga yang dihasilkan
bertambah. Sehingga berat yang yang
dimiliki oleh roda gila berubah ketika
energi yagn disimpan oleh roda gila
berubah.

Referensi
Dosen-dosen Fisika. 2006. “ Fisika I
Kinematika-Dinamika-Getaran-
Panas”. Surabaya: Yanasika.
Sutrisno. 1984. “ Fisika Dasar 2
Mekanika”. Bandung : ITB
Bandung.
Tipler, Paul A. 1998. “ Fisika untuk Sains
dan Teknik”, jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Giancoli. 2001. “Fisika”, edisi ke lima,
jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Вам также может понравиться