Вы находитесь на странице: 1из 2

KEBENARAN DALAM FILSAFAT ISLAM

Oleh : Faris Imananda

Sering kita ketahui banyak orang yang bilang kebenaran bawasannya kebenaran
itu hanya melakukan hal baik dan mengikuti peraturan yang sudah disepakati bersama.
Kebenaran bukan hanya hanya seperti itu arti luasnya. Untuk mengetahui sebenarnya
kebenaran itu apa, ada tahap – tahap untuk mengetahui kebenaran tersebut.

Sebelum kita menyinggung tahap – tahap untuk mengetahui kebenaran, kita harus
tahu definisi Kebenaran. Definisi kebenaran meliputi beberapa teori, diantaranya.

1. Hubungan Korespondesi (hubungan subjek dan objek dianggap benar), kebenaran


dianggap benar jika ada kesesuian antara arti atau definis yang dimaksud suatu
pernyataan.
2. Teori Koherensi.
3. Pramagtisme (Benar itu manfaat), kebenaran yang dianggap jika arti atau
pernyataan tersebut bersifat fungsional.
4. Wahyu (Benar itu berada di nash).

Tahap untuk mengetahui kebanaran. Urutan yang pertama adalah “tau”, yang
dimaksud tau adalah sesuatu yang kita lihat dengan panca indra kita. Yang kedua adalah
“pengetahuan”, yang dimaksud pengetahuan yaitu sesuatu yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan akal. Penggunaan akal budinya untuk mengenali benda atau
kejadiantertentu yng belum pernah dilihat. Urutan yang ketiga adalah “Ilmu”, yang
dimkasud dengan ilmu yaitu segala sesuatu yang kita lihat atau tau dengan melalui
pengamatan dengan akal dan setiap permasalahan diselesaikan dengan metode – metode.
Yang terakhir adalah “Filsafat”, Filsafat yaitu sesuatu pemikiran orang yang mendalam
atau meluas untuk mengetahui yang sebenarnya. Adapun kelompok –kelompok pencari
kebenaran yaitu Filosof, Teolog, Irfan Dan Illuminati (mirip dengan irfan).

Kebenaran dalam filsafat islam bersifat rasional. Kebenaran dalam filsafat islam
menggunakan definsi teori korespondesi yang dimana hubungan subjek dan objek
dianggap benar. Cara mencari kebenaran dalam filsafat islam ada 3 cara yaitu.
1. Deduksi (Dari hal – hal yang umum ke khusus)
2. Induksi (Dari hal – hal yang khusu ke umum)
3. Intunisi (Ilham atau pencerahan)

Jadi kebenaran dalam filsafat islam harus objektif dan sesuatu yang dianggap
benar harus arti sebuah pernyataan dianggap benar oleh kesepakatan.

Вам также может понравиться