Вы находитесь на странице: 1из 22

MANUAL

UPTD PUSKESMAS LONG LOREH


MUTU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Puskesmas
Puskesmas Long Loreh berlokasikan di Kecamatan Malinau Selatan , tepatnya di
jalan Dermawan RT VII Desa Long Loreh dengan jarak tempuh ± 68 km/jam dari
pusat kota Kab. Malinau. Sebelum pemekaran pada tahun 2012, Kecamatan Malinau
Selatan memiliki luas wilayah sekitar 3.733,81 Km2. Berdasarkan peraturan daerah
Kabupaten Malinau Nomor I Tahun 2012, Kecamatan Malinau Selatan dipecah
menjadi tida wilayah, yakni Kecamatan Malinau Selatan, Kecamatan Malinau
Selatan Hulu dan Kecamatan Malinau Selatan Hilir.
Adapun untuk wilayah kerja Puskesmas Long Loreh terdiri dari dua kecamatan
yaitu :
1. Kecamatan Malinau Selatan memiliki luas wilayah sekitar 1.153,35 Km2 .
Letak Geografis:
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Malinau Selatan Hilir
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Selatan Hulu
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Sungai Tubu
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Malinau Barat
Kecamatan Malinau Selatan terdiri dari 9 desa yaitu :
a. Desa Long Loreh
b. Desa Sengayan
c. Desa Pelencau
d. Desa Liumahan
e. Desa Langap
f. Desa Nunuk Tanah Kibang
g. Desa Laban Nyarit
h. Desa Paya Saturan
i. Desa Punan Rian
2. Kecamatan Malinau Selatan Hulu memiliki luas wilayah sekitar 2.173,14 Km2
Letak Geografis:
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Malinau Selatan
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Pujungan
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Bulungan
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Bahau Hulu & Kecamatan
Pujungan
Kecamatan Malinau Selatan Hulu terdiri dari 8 Desa yaitu :
a. Desa Tanjung Nanga
b. Desa Long Lake
c. Desa Long Rat
d. Desa Halanga
e. Desa Punan Mirau
f. Desa Metut
g. Desa Nahakramo Baru
h. Desa Long Jalan

b. Visi Puskesmas :
Tercapainya Kecamatan Sehat Melalui Gerakan Desa Membangun (GERDEMA)
1
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

c. Misi Puskesmas :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang mengutamakan mutu,
profesionalisme, merata sesuai standar serta terjangkau secara efektif dan
efisien
2. Membina dan mendorong kemandirinan pola hidup bersih dan sehat bagi
individu, keluarga dan masyarakat
3. Meningkatkan mutu sumber daya manusia secara profesional dan berkelanjutan
4. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman dan harmonis
5. Mengoptimalkan sistem manajemen administratif yang efisien, transparan ,
terkendali dan melakukan perbaikan berkesinambungan

d. Tujuan
“Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kecamatan Malinau Selatan dan kecamatan
Malinau Selatan Hulu Sehingga terwujud Kecamatan Sehat dengan dijiwai oleh
Gerakan Desa Membangun (Gerdema)”

e. Tugas Pokok Puskesmas :


a. Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat esensial
b. Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat pengembangan
c. Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama

f. Fungsi Puskesmas
Sebagai Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan
tingkat dasar.

g. Struktur Organisasi Puskesmas


Struktur organisasi UPTD Puskesmas Long Loreh disusun berdasarkan Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga berencana Tentang “
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KAWASAN TERPENCIL DAN
SANGAT TERPENCIL “

h. Motto
“Kesehatan anda tujuan kami”

i. Tata Nilai
“ KASIH “
 Kompeten
Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik
 Amanah
Memiliki sifat yang jujur atau dapat dipercaya dalam menjalankan tugas.
 Semangat
Memiliki semangat dalam melayani dan berkerja
 Ikhlas
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan sepenuh hati
 Harmonis

2
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

Terjalin hubungan yang baik antara lintas sektor, lintas program dan masyarakat
diwilayah kerja.

2. Kebijakan Mutu Puskesmas


a. Memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat dan pihak terkait lainnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan standar minimum yang berlaku.
b. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia agar mampu memberikan pelayanan
yang bermutu dan memuaskan pelanggan.
c. Melakukan perbaikan berkesinambungan dalam pelayanan, pemenuhan sumber daya
dan sistem manajemen mutu yang ditetapkan untuk mencapai kepuasan pelanggan
dan pihak lain yang terkait.

3. Proses Pelayanan

a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga,kelompok, dan masyarakat. Jenis pelayanan UKM dibedakan menjadi 2
(dua) kelompok yaitu :
 UKM Essensial
 UKM Pengembangan.

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL DAN KEPERAWATAN


MASYARAKAT

NO. JENIS PELAYANAN JENIS KEGIATAN


1. Promosi Kesehatan a. UKS : Penjaringan Anak Sekolah
b. UGMD : Penyuluhan di Posyandu, Penyuluhan
masyarakat, Penyuluhan keperusahaan
c. PHBS
d. Posyandu
2. Kesehatan Lingkungan a. Pemantauan dan Pembinaan Tempat Pengolahan
Makanan
b. Pemantauan dan Pembinaan Depo Air Minum
c. Pemicuan STBM,
d. Pengelolaan Sampah Medis
e. Pengelolaan Sampah Non Medis

3. Gizi Masyarakat a. Kunjungan Gizi Buruk


b. Vitamin A
c. PMT Ibu Hami
d. PMT Balita Kurang Gizi
e. Tablet Fe Rematri
f. Posyandu
g. Operasi Timbang Balita Stunting.

4. KIA-KB Masyarakat a. Kesehatan Anak : SDIDTKA


b. Kesehatan Ibu :
 Kunjungan Ibu Nifas dan Neonatal,
3
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

 Kunjungan Ibu Hamil Resiko tinggi


 Kelas Ibu Hamil
 Kelas Ibu Balita
 Sweeping Ibu Hamil
 Otopsi kematian Ibu, Bayi & Balita
 Penempelan Stiker P4K
 Pemantauan Kantong Persalinan.
5. Pencegahan dan a. TB/ Kusta :
Pengendalian Penyakit  Pengobatan
 Survey Kontak Serumah
b. Survelens DBD :
 Penyelidikan Epidemologi
 Abatisasi
 Survey Angka Bebas Jentik
c. Kecacingan :
 Pemberantasan Penyakit Flariasis
d. ISPA : Pengobatan
e. Diare : Pengobatan
f. HIV/IMS :
 Screening Ibu Hamil
 Screening Berdasarkan Inisiatif Petugas
g. Imunisasi :
 BIAS
 Td & Dt
 Imunisasi MR

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

NO. JENIS PELAYANAN JENIS KEGIATAN


1. Kesehatan Jiwa Pemeriksaan, penyuluhan

2 Kesehatan Kerja Penyuluhan

3 Kesehatan Olahraga Senam Lansia

4 Kesehatan Indra Penyuluhan, Pemeriksaan

5 Kesehatan Lansia Posyandu Lansia

b. Penyelanggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)/Pelayanan Klinis


suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan. UKP dilaksanakan dalam
bentuk rawat jalan, rawat jalan.

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN, KEFARMASIAN DAN


LABORATORIUM

4
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

NO. JENIS PELAYANAN JENIS KEGIATAN

 Nomor Antrian Pelayanan


1. Loket Pendaftaran
 Rekam Medik

 Pengobatan
 KIR Kesehatan,
2. Poli Umum  Konsultasi
 Tindakan
 Rujukan

 Pengobatan Anak
 Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
 Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM)
3. Poli Anak
 Konsultasi
 Tindakan
 Rujukan

 Pemeriksaan ANC
 Pemeriksaan IVA
4. Poli KIA
 Konseling
 Rujukan

 Pemeriksaan Gigi
 Pengobatan
5. Poli Gigi  Konsultasi
 Pencabutan Gigi
 Rujukan

6. Poli Gizi Konseling Gizi

 Imunisasi Anak : HB0, BCG, DTP-HB-HIB,


Campak, Polio
7. Poli Imunisasi  Imunisasi Catin
 Imunisasi Bumil
 Imunisasi WUS

 Hematologi
 Kimia Darah (GDP, GDS, GD2JPP, asam urat,
kolesterol)
 Urine Lengkap (Urine Makros)
8. Laboratorium
 Gol.Darah
 PP Test
 Pemeriksaan Protein Urine
 Sputum BTA

9. Apotek Pengambilan Obat

 Pengobatan,
10. Ruang Tindakan  Tindakan
 Rujukan

5
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

c. Penyelenggaraan Administrasi Puskesmas (Admin)


uatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan menerapkan fungsi-fungsi
administrasi tarhadap sumber daya yang telah tersedia secara efektif dan efisien.

MANAJEMEN ADMINISTRASI

NO. JENIS PELAYANAN JENIS KEGIATAN


a. Melakukan Mini Lokarya
b. Melaksanakan Lintas Sektor Mini
c. Ketetapan Laporan Bulanan Maksimal Tanggal
3
1. Tata Usaha d. Membuat Data 10 Penyakit Terbanyak Setiap
Bulannya
e. Pencatatan Keuangan Keluar Masuk Setiap
Bulannya
f. Proses Surat Menyurat Administrasi
Puskesmas

A. Ruang Lingkup penerapan Sistim Manajemen Mutu di Puskesmas mencakup


Ruang lingkup Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja ini disusun berdasarkan
standarakreditasi pukesmas, yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen
mutu,tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri
daripenyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) baik UKM esensial
maupunUKM Pengembangan, Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)/Pelayanan Klinis dan
Upaya Administrasi.Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP memperhatikan keselamatan
sasaran/pasiendengan menerapkan manajemen risiko.

C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun system
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM, penyelenggaraanpelayanan klinis
(UKP)maupun untuk penyelenggaraan Administrasi.

D. Landasan Hukum dan Acuan


Landasan hukum yang digunakan adalah :
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentangPuskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentangPanduan
Praktis Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012
tentangPenyelenggaraan Laboratorium Puskesmas

6
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

4. Panduan Praktis Klinis bagi Dokter Gigi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Acuan yang digunakan adalah Standar Akreditasi Puskesmas dan
InstrumenAkreditasiPuskesmas.

E. Istilah dan Definisi


1. Pelanggan
Pelanggan adalah pihak ketiga diluar sistem organisasi yang karena sebabtertentu
membeli barang atau jasa organisasi (https://id.m.wikipedia.org)

2. Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah istilah yang menggambarkan tingkat kepuasanyang dialami
pelanggan ketika mengkonsumsi/menggunakan produk/jasa yangdikeluarkan oleh
produsen (http://efisitek.wordpress.com)
3. Pasien
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis(https://id.m.wikipedia.org)
4. Koreksi
Koreksi adalah memperbaiki kesalahan (kbbi.web.id)
5. Tindakan korektif
Tindakan korektif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terulangnya
ketidaksesuaian (konsultaniso.web.id)
6. Tindakan preventif
Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkanpenyebab
ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial yang tidakdikehendaki
(konsultaniso.web.id)
7. Pedoman mutu
Pedoman mutu adalah acuan seluruh pegawai dalam mengimplementasikansistem
manajemen mutu dengan penekanan adanya perbaikan berkelanjutanyang berorientasi
pada kepuasan pelanggan (www.bppt.go.id)
8. Dokumen
Dokumen adalah sebuah tulisan yang memuat informasi(https://id.m.wikipedia.org).
9. Rekaman
Rekaman adalah suatu dokumen yang menyatakan bahwa sesuatu hasil telahdicapai atau
suatu bukti kegiatan telah dilaksanakan(zulkiflinasution.blogSOPt.com).
10. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target(kuantitas, kualitas
dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentasetarget yang dicapai makin
tinggi efektivitasnya(https://dansite.wordpress.com).
11. Efisiensi
Efisiensi adalah suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaanmasukan
dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lainpenggunaan yang sebenarnya
(https://dansite.wordpress.com)
12. Proses
Proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yangmengubah
input menjadi output (https://id.m.wikipedia.org)
13. Sasaran mutu
Sasaran mutu adalah target dari masing-masing bagian/departemen yang ingindicapai
dalam jangka waktu tertentu (https://sertifikaso.wordpress.com)
14. Perencanaan mutu

7
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

Perencanaan mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses yangdibutuhkan


untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (fitrielek.blogSOPt.com).
15. Kebijakan mutu
Kebijakan mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemenperusahaan tentang
komitmen perusahaan dalam memperhatikan danmempertimbangkan aspek-aspek mutu
dalam aktifitas keseharian organisasi(konsultaniso.web.id)
16. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat mencapaimaksud dan
tujuan (kbbi.web.id)
17. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utamaterselenggaranya
suatu proses (kbbi.web.id)

8
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Persyaratan Umum
Upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan yang dilakukan melalui membangun
sistem manajemen mutu, penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat, system pelayanan
klinis dan system Administrasi UPTD Puskemas Long Loreh Kabupaten Malinau
menetapkan,mendokumentasikan, memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan
standarakreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan telah
diterapkannyapersyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepadamasyarakat baik penyelenggaraan upaya Puskesmas, pelayananan
klinismaupun pelayanan Administrasi, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggungjawab,
penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan
yang berdasarkan analisis hasil survey kebutuhan masyarakat/pelanggan baik internal
maupun eksternal, verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan
verifikasi terhadap proses pelayanandan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi
serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.

B. Pengendalian Dokumen
1.Pengendalian dokumen dilaksanakan oleh Ka.Subag. Tata Usaha UPTD Puskesmas Long
Loreh.
2.Pengendalian rekam implementasiRekam implementasi pelaksanaan kegiatan di simpan
oleh pelaksana kegiatan danpenanggungjawab program.

9
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawabupaya,
penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung jawab administrasi dan seluruh
karyawan puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada
pada manual mutu ini.

B. Fokus pada Sasaran/Pasien


Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan berfokus padapelanggan.
Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan,
perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas, pelayanan klinis, pelayanan
administrasi,pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut
pelayanan.

C. Kebijakan Mutu
1. Memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat dan pihak terkait lainnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan standar minimum yang berlaku.
2. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia agar mampu memberikan pelayanan
yang bermutu dan memuaskan pelanggan.
3. Melakukan perbaikan berkesinambungan dalam pelayanan, pemenuhan sumber daya
dan sistem manajemen mutu yang ditetapkan untuk mencapai kepuasan pelanggan dan
pihak lain yang terkait.

D. Perencanaan Sistem Manejemen Mutu dan Pencapaian SasaranKinerja/Mutu


Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan minimalyang
meliputi indikator-indikator pelayanan klinis, indikator penyelenggaraanupaya puskesmas.
Indikator administrasi. Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapanpelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai
sasarankinerja yang ditetapkan. Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan
pasienberisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi :

1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM, UKP maupun Administrasi


2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
3. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium

10
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

7. Peningkatan mutu pelayanan obat


8. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien

E. Tanggung jawab, Wewenang dan Komunikasi


1. Kepala Puskesmas :
a. Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung Jawab Manajemen Mutu
dengankejelasan tugas
b. Kepala Puskesmas bersama Penanggung jawab Mutu dan Penanggung JawabUpaya
Puskesmas menyusun Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja
c. Kepala Puskesmas wajib memonitor pelaksanaan dan pencapaian
pelaksanaanpelayanan dan upaya Puskesmas, dan mengambil langkah tindak lanjut
untukrevisi/perbaikan rencana bila diperlukan.

2. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Mutu :


a. Merumuskan petunjuk teknis pelaksanaan manajemen mutu di tingkatPuskesmas
b. Menyusun rencana manajemen mutu setiap tahunnya
c. Menyusun peraturan dan standar pelayanan yang digunakan di Puskesmas(standar
input, standar proses, standar output)
d. Memberikan pelatihan standar pelayanan ke setiap unit pelayanan
e. Menyusun ceklist yang akan digunakan dalam monitoring dan evaluasipelaksanaan
pelayanan pada masing-masing unit pelayanan.
f. Menetapkan petugas pelaksana atau yang bertanggungjawab dalam
monitoringpelaksanaan pelayanan pada masing-masing unit pelayanan secara
monitoringsilang.
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi silang antar unit pelayanan
denganmenggunakan ceklist yang telah ditetapkan
h. Melaksanakan evaluasi mutu pelayanan terhadap pelanggan eksternal,
melaluipengelolaan aduan/keluhan dan survey kepuasan pelanggan/masyarakat
i. Menganalisis data hasil monitoring dan evaluasi antar unit, maupun hasilevaluasi dari
pelanggan eksternal.
j. Melaksanakan pertemuan rutin pembahasan hasil monitoring mutu secaraberkala,
lengkap dihadiri pihak manajemen Puskesmas.
k. Menyusun rekomendasi peningkatan mutu pelayanan baik aspek input, prosesmaupun
output terhadap manajemen Puskesmas untuk mendapatkan kebijakansebagai rencana
tindak lanjut.
l. Menyusun rencana tindak lanjut bersama dengan Tim Perencana TingkatPuskesmas
(PTP)

3. Penanggung Jawab UKM/UKP :


a. Berperan aktif dalam penyusunan Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja
b. Melaksanaan monitoring dan evaluasi pencapaian indikator mutu/kinerja yangtelah
ditetapkan secara periodik (mulai pengumpulan data hingga analisis)
c. Melakukan analisis penyebab masalah, dan menggali umpan balik
darimasyarakat/pelanggan tentang mutu pelayanan.
d. Memberikan masukan kepada tim manajemen mutu masalah yang ditemukansebagai
masukan RTM.
e. Mengikuti RTM secara aktif dan melaksanakan tindak lanjut terhadaphasil/masalah
yang tidak sesuai.

F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu

11
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang bertanggungjawab untuk
mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas:
1. Memastikan system manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dandipelihara
2. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari system manajemen mutu dankinerja
pelayanan
3. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapansasaran/pasien

G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal antara Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Mutu,Penanggung Jawab
Upaya, dan Pelaksana dilakukan melalui :
1. Minilokakarya bulanan, yang dilaksanakan setiap bulan dengan mengikut sertakan
seluruh karyawan Puskesmas.
2. Pertemuan tinjauan manajemen (RTM) yang dilaksanakan minimal 6 bulan sekali,
dan/atau bila diperlukan.
3. Apel pagi yang dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas atau petugas lainsesuai
pendelegasian wewenang pimpinan.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

A. Umum
Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan bersama antaramanajemen dan
pelaksana tentang permasalahan-permasalahan yang terkaitdengan implementasi sistem
manajemen mutu, pencapaian sasaran/indikator mutudan kinerja serta umpan balik
masyarakat/pelanggan tentang mutu/kinerjaPuskesmas. Pembahasan masalah mutu dan
kinerja dapat dilakukan dalam unitkerja, antar unit kerja untuk masalah-masalah yang bersifat
teknis dan operasionalyang dilakukan baik terjadual (minimal dua kali dalam setahun)
maupuninsidental sesuai dengan kebutuhan. Permasalahan mutu, kinerja, danpermasalahan
yang terjadi dalam penerapan sistem manajemen mutu secaraperiodik juga perlu dibahas
bersama yang melibatkan seluruh jajaran yang adadalam organisasi. Pembahasan tersebut
dilakukan dalam pertemuan tinjauanmanajemen atau pertemuaan telaah manajemen mutu dan
kinerja. Pertemuantinjauan manajemen adalah proses evaluasi terhadap kesesuaian dan
efektifitas penerapan system manajemen mutu yang dilakukan secara berkala dan
melibatkanberbagai pihak yang terkait dengan operasional kegiatan organisasi.

B. Masukan Tinjauan Manajemen, meliputi :


1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja Proses
4. Pencapaian sasaran-sasaran mutu / indikator-indikator kinerja
5. Status tindakan koreksi dan tindakan pencegahan yang telah/sedang dilakukan
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu/sebelumnya
7. Kebijakan mutu dan kebijakan pelayanan/upaya puskesmas
8. Perubahan terhadap kebijakan mutu (jika ada)
9. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/system
pelayanan/penyelenggaraan upaya puskesmas.

C. Luaran Tinjauan Manajemen


Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah keputusan dan tindakan yangberhubungan
dengan :
1. peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan,

12
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

2. peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan,


3. identifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan baik pada system manajemen mutu
maupun sistem pelayanan,
4. penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar sistem manajemen mutudan sistem
pelayanan efektif.

D. Agenda Pertemuan Tinjauan Manajemen


1. Pembukaan oleh Wakil Manajemen Mutu
2. Arahan dari Kepala Puskesmas
3. Tinjauan terhadap pertemuan tinjauan manajemen yang lalu
4. Perubahan hasil audit internal
5. Umpan balik/keluhan pelanggan
6. Hasil penilaian kepuasan pelanggan
7. Hasil penilaian kinerja
8. Masalah-masalah operasional yang terkait dengan penerapan system manajemen mutu,
penyelenggaraan pelayanan (UKP, UKM, Administrasi)
9. Rencana perbaikan / perubahan yang perlu dilakukan baik pada system manajemen mutu
maupun sistem pelayanan (UKP, UKM, Administrasi)
10. Rekomendasi perbaikan
11. Penutup

E. Langkah-langkah Pertemuan Tinjauan Manajemen


1. Penanggung jawab manajemen mutu bersama kepala Puskesmas mempersiapkan
pertemuan tinjauan manajemen yang meliputi: rencana waktu,tempat, agenda, dan siapa
saja yang akan diundang.
2. Penanggung jawab manajemen mutu mengundang peserta pertemuan.
3. Penanggung jawab manajemen mutu memimpin pertemuan tinjauanmanajemen :
melaksanakan sesuai agenda, memimpin proses paparan/diskusiselama pertemuan
berlangsung.
4. Penanggung jawab manajemen mutu memberikan umpan balik/simpulankepada peserta
rapat.
5. Penanggung jawab manajemen mutu melakukan pemantauan perbaikansesudah pertemuan
tinjauan manajemen.

13
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan Sumber Daya


Kepala puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkanuntuk
penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. Penyediaan sumber dayameliputi: alat
kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang dibutuhkan untukpenyelenggaraan UKM,
UKP/pelayanan klinismaupun Administrasi.
1. Alat kesehatan
a. Analisa kebutuhan dengan membandingkan antara standar alat kesehatanyang harus
dimiliki oleh Puskesmas sesuai peraturan yang berlaku denganketersediaan yang ada
di Puskesmas.
b. Selisih adalah kekurangan alat kesehatan diusulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Malinauuntuk rencana pengadaan, atau pengadaan sendirioleh Puskesmas sesuai
peraturan yang berlaku.
c. Alat yang telah dibeli dan diterima oleh Puskesmas dikelola olehBendahara/Pengurus
Barang (Buku Inventaris, dan Kartu InventarisBarang)
d. Alat diserahkan ke petugas/unit yang membutuhkan, disertai pelatihan
carapenggunaan dan pemeliharaan alat (lengkap dengan SOP pemakaian, SOP
Pemeliharaan, jadual pemeliharaan).
2. Obat dan perbekalan kesehatan
Perencanaan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan berdasarkan jeniskegiatan dan
besarnya sasaran/target, yang dibutuhkan untuk penyelanggaraanUKM maupun
UKP/Pelayanan Klinis. Besarnya kebutuhan diusulkan keDinas Kesehatan Kabupaten
Malinau, atau melalui pembelian sendiridengan anggaran yang ada di Puskesmas sesuai
peraturan yang berlaku.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia


1. Perencanaan
Perencanaan kebutuhan dilakukan dengan melakukan analisis kebutuhanberdasarkan
analisis jabatan dan beban kerja, sehingga muncul polaketenagaan yang ada dan

14
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

kebutuhan tenaga baik secara kuantitatif maupunkualitatif (jenis pendidikan, dan


kompetensi).

2. Proses pemenuhan kebutuhan


Proses rekrutmen tidak bisa dilakukan sendiri oleh Puskesmas, sehinggakebutuhan tenaga
tersebut hanya diusulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau untuk pemenuhannya,
termasuk proses kredensialnya menjadikewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten
Malinau. Proses pemenuhan yangmenjadi kewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten
Malinau meliputirekrutmen, kredensial, dan pelatihan atau peningkatan kompetensi
yangseharusnya.
3. Pengorganisasian
Pengorganisasian dilakukan dengan menetapkan tugas pokok dan fungsimasing-masing
pegawai dengan SK Kepala Puskesmas baik tugas secarafungsional maupun tugas secara
struktural/pemegang program seperti yangtertuang dalam struktur organisasi Puskesmas
yang telah ditetapkan.
4. Pengarahan dan pengendalian petugas dilakukan melalui kegiatan monitoringdan evaluasi
secara berkala terhadap pelaksanaan tugas masing-masing pegawai dalam kegiatan
minilokakarya, dll. Hal ini dilakukan juga dalamrangka meningkatkan koordinasi dan
pengintegrasian kegiatan antar petugas maupun antar unit kerja/pelayanan.

C. Infrastruktur
Manajemen infrastruktur dilakukan dengan penjadwalan kegiatan pemeliharaan/perawatan
berkala oleh tenaga yang kompeten, misal untuk alat kesehatan maka tanggungjawab
petugas dengan pendidikan ATEM, mebeuler dan alat kantor lainnya oleh teknisi, dan
gedung perkantoran serta sejenisnya oleh tenaga kebersihan.
Jadwal dipasang di setiap ruang dan setiap petugas yang telah melakukan pemeliharaan
wajib mengisi jadual tersebut sebagai bukti bahwa pemeliharaan dan pemeriksaan
infrastruktur telah dilakukan.

D. Lingkungan Kerja
Upaya memelihara lingkungan kerja tetap aman, hijau, dan bersih, sertamengupayakan
penghematan dilakukan dengan mengadakan tenaga khusus kebersihan, yang telah diberikan
uraian tugas dan jadual kegiatan yang jelas.Pemantauan pelaksanaan kegiatan dilakukan
dengan monitoring melalui cek list kegiatan yang harus diisi oleh petugas setiap selesai
melaksanakan kegiatan.
Monitoring dapat dilakukan langsung oleh penanggung jawab dengan melakukan
pemeriksaan kondisi kebersihan, ketertiban, dan keamanan lingkunganPuskesmas.

15
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


1. Perencanaan UKM, akses dan pengukuran kinerja
Perencanaan kegiatan UKM :
a. berdasarkan pencapaian indikator kinerja UKM tahun sebelumnya, umpanbalik
masyarakat/sasaran, analisis kebutuhan masyarakat, peluangpengembangan/inovasi,
dan kebijakan kabupaten/propinsi
b. seluruh data/informasi tersebut dibahas bersama antara Penanggung JawabUKM
dan pelaksana upaya untuk menyusun usulan kegiatan UKM
c. Usulan kegiatan UKM disusun dalam format RUK UKM yang memuat5W1H
(what, who, why, when, where, how).
d. Usulan tersebut sebagai bahan pembahasan perencanaan tingkatpuskesmas oleh
Tim PTP.
e. Untuk perencanaan tahun berjalan setelah diketahui persetujuan anggaran,dilakukan
bersama antara PJ UKM dan pelaksana dengan skala prioritasyang digunakan untuk
penentuan/pemilihan kegiatan
f. Kegiatan terpilih disusun dalam bentuk RPK UKM yang disertai POAbulanan.

Akses UKM :
a. Rencana kegiatan yang telah tertuang dalam RPK dan
POAdisosialisasikan/komunikasikan ke masyarakat sasaran melalui
pertemuanminilokakarya bulanan/lintas program, minilokakarya lintas
sektor,pertemuan lintas sektor tingkat kecamatan, atau melalui
media(brosur/leaflet/papan pengumuman).

16
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

b. Kepastian pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan,


danmenginformasikan bila terjadi perubahan jadwal kegiatan.
c. Informasi umpan balik (mutu/kinerja, kepuasan sasaran) diperoleh melaluisms,
kotak saran, SMD/MMD, survey kepuasan, atau wawancara langsungsetelah
pelaksanaan kegiatan.

Pengukuran Kinerja UKM :


a. Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan indikator-indikator kinerja
yangditetapkan oleh Kepala Puskesmas untuk masing masing UKM diPuskesmas,
mengacu kepada SPM Kabupaten dan Kebijakan DinkesKabupaten.
b. Penanggungjawab UKM bersama dengan pelaksana menyusun rencanaperbaikan
kinerja berdasarkan hasil monitoring dan penilaian kinerja.Perbaikan kinerja UKM
dilaksanakan secara berkesinambungan.
c. Pelaksanaan monitoring pencapaian kinerja UKM dilakukan setiap bulanoleh PJ
UKM kepada pelaksana melalui pertemuan yang dilaksanakanmaksimal 1 minggu
sebelum pelaksanaan minilokakarya bulanan.

2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :


a. Penetapan persyaratan sasaran
Penetapan sasaran kegiatan UKM dilakukan berdasarkan pedomanprogram masing-
masing UKM dengan mempertimbangkan peta masalahberbasis wilayah (by name by
address).
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Pelaksana kegiatan melakukan tinjauan persyaratan sasaran kegiatansebelum dan
setelah kegiatan, untuk mengevaluasi ketepatan sasarankegiatan. Apabila terjadi
ketidaktepatan sasaran, maka pelaksana segeramelakukan tindakan preventif jika
kegiatan belum dilaksanakan denganmengubah sasaran, atau tindakan korektif pada
kegiatan berikutnya.
c. Komunikasi dengan sasaran
Komunikasi kepastian jadwal pelaksanaan kegiatan dilakukan olehpelaksana UKM
terhadap masyarakat/sasaran melalui surat resmi, ataukunjungan koordinasi. Apabila
terjadi perubahan jadwal dikomunikasikanmelalui sms, atau telepon.

3. Pembelian (jika ada)

4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
 Pengendalian proses pelaksanaan UKM dilakukan dengan
menetapkanpedoman/panduan program, kerangka acuan program/kegiatan
danSOP pelaksanaan kegiatan.
 Penanggung Jawab dan pelaksana UKM melaksanakan kegiatan sesuaidengan
pedoman/panduan/kerangka acuan/SOP/rencana kegiatan yangtelah disusun, dan
berdasarkan kebutuhan dan harapanmasyarakat/sasaran.
 Penanggung Jawab UKM memastikan jadwal kegiatan dan petugaspelaksana yang
kompeten.

b. Validasi proses penyelenggaraan upaya


 Pelaksana mmenyusun laporan pelaksanaan kegiatan UKM kepadaPenanggung
jawab UKM maksimal satu minggu setelah kegiatan.

17
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

 Penanggung jawab UKM memeriksa laporan apakah selaras dengankebijakan,


pedoman/panduan, kerangka acuan dan SOP kegiatan.
 Secara sampling dan berkala Penanggung jawab melakukan observasipelaksanaan
kegiatan dengan menggunakan checklist/daftar tilik

c. Identifikasi dan mampu telusur


Penanggung jawab dan pelaksana upaya bertanggung jawab atas prosesperencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan tindaklanjut seluruh kegiatantermasuk pendokumentasian
rekaman. Sehingga penanggung jawab danpelaksana setiap upaya mampu
mengidentifikasi dan mampu telusur atasseluruh kegiatan masing – masing upaya,
baik telusur sistem maupuntelusur dokumen.

d. Hak dan kewajiban sasaran


Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya akan menetapkan hak dankewajiban
sasaran setiap upaya yang diselenggarakan. Penetapan hak dankewajiban sasaran
disusun bersama dan ditetapkan dengan SK KepalaPuskesmas.

e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)

f. Manajemen risiko dan keselamatan


Manajemen risiko adalah proses mengenal, mengevaluasi,
mengendalikan,meminimalkan risiko dalam suuatu organisasi secara
menyeluruh.Manejemen risiko dilakukan untuk meminimalisasi
kemungkinanterjadinya risiko yang bisa terjadi dalam setiap kegiatan.
Proses manajemen risiko dalam pelayanan UKM meliputi menetapkanlingkup
manajemen dengan kriteria 3H 1P (high risk, high volume, highcost, potensial
problem), kajian risiko/risk assessment (identifikasi risiko,analisis risiko, evaluasi
risiko). Hasil evaluasi risiko untuk menentukanperlu atau tidak tindakan
perbaikan/tindak lanjut. Tindakan perbaikan bias berupa perbaikan input, proses atau
perbaikan output.
Analisis risiko dilakukan terhadap prosedur pelayanan di area prioritas,dengan
menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)atau Analisis
Modus Kegagalan dan Dampaknya (AMKD). Risiko yangtelah teridentifikasi
kemudian ditetapkan tindakan preventif ataupencegahan agar kegagalan yang
dimungkinkan tidak terjadi.

5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM


a. Umum
Dalam rangka monitoring dan evaluasi mutu dan kinerja UKM, makaperlu
ditetapkan sebuah indikator yang bisa diukur dan menggambarkansuatu kondisi
sebenarnya dari hasil proses kegiatan.

b. Pemantauan dan pengukuran


1) Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan dinilai menggunakan kuesioner terhadap sasaransetiap UKM
secara berkala minimal satu tahun sekali. Kepuasanpelanggan dilakukan untuk
mengetahui mutu layanan UKM dari aspekkepuasan pelanggan. Kuesioner
dibagikan kepada pelanggan UKMmelalui pertemuan atau langsung setelah
kegiatan usai. Data diolah,dan dianalisis menjadi informasi tingkat kepuasan
pelanggan UKM.Hasil analisis tersebut diinformasikan kepada pelanggan UKM
18
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

melaluidesinformasi pada saat pertemuan/kegiatan UKM atau melaluipemasangan


di papan informasi.

2) Audit internal
Audit internal akan dilakukan secara berkala sepanjang tahun terhadap prosedur,
sarana prasarana, SDM dan hasil pada unit-unit pelayananyang diprioritaskan dan
ditetapkan setiap tahunnya. Audit internaldilakukan minimal satu bulan setelah
implementasi dari SOP yangditetapkan, dan diulang kembali untuk jangka waktu
minimal 2 tahun.Tahapan pelaksanaan audit internal adalah, penjadwalan,
penyusunaninstrument, penetapan petugas, sosialisasi jadwal, pelaksanaan
audit,analisis data, dan pembahasan penyusunan tindak lanjut. Hasil/tindaklanjut
audit internal menjadi bahan masukan Rapat TinjauanManajemen.

3) Pemantauan dan pengukuran proses


Pemantauan dan pengukuran proses dilakukan sepanjangkegiatan/proses untuk
mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan sesuaidengan kebijakan,
pedoman/panduan, kerangka acuan dan SOP upayayang telah ditetapkan,
termasuk ketaatan terhadap jadwal. Jika saatmonitoring proses diidentifikasi
penyimpangan atau kecenderungantidak tercapainya tujuan, maka bisa segera
dilakukan perbaikan.Perbaikan yang bisa dilakukan meliputi perbaikan jadwal,
perbaikanmetode, sasaran, SOP, dll. Perbaikan ditujukan untuk
melakukantindakan korektif sehingga tujuan atau kinerja yang ditargetkan
akantetap tercapai.
Pemantauan dilakukan secara berkala dan terintegrasi lintas program,melalui
pertemuan mini lokakarya internal/bulanan, dan minilokakarya lintas sektor ( 3
bulan sekali) dengan menggunakanindikator kinerja proses yang telah ditetapkan
oleh Kepala Puskesmaspada awal tahun.

4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan


Pemantauan dan pengukuran hasil layanan dengan menggunakanindikator
kinerja/SPM dilakukan di akhir tahun untuk mengetahuiapakah target tercapai,
dan bandingkan kecenderungan denganpencapaian tahun sebelumnya (menurun,
meningkat, tetap).

c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai


Apabila terdapat indikator / hasil UKM yang tidak sesuai, maka perludilakukan
penetapan ulang target untuk tahun sebelumnya denganmemperhatikan rencana lima
tahunan.

d. Analisis data
Hasil yang tidak sesuai atau tidak tercapai dilakukan analisis penyebabmasalah,
dengan tahapan identifikasi masalah, tetapkan masalah prioritas,tentukan penyebab
masalah, tentukan alternatif pemecahan masalah, buatkeputusan pemecahan masalah
yang akan direncanakan untuk tahundepan, melalui mekanisme penyusunan
perencanaan tingkat puskesmas.

e. Peningkatan berkelanjutan
Mekanisme yang harus dilakukan untuk mengendalikan peningkatanberkelanjutan
dengan manajemen mutu dengan tahapan/siklus :perencanaan, pelaksanaan, analisis,
dan tindak lanjut untuk semuapenyelenggaraan secara terus menerus.

19
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

f. Tindakan korektif
Hasil audit internal, hasil monitoring indikator kinerja, dan indikator mutudapat
dilakukan tindakan korektif untuk perbaikan pelaksanaan kegiatanselanjutnya.

g. Tindakan preventif
Dari hasil analisis masalah tersebut diidentifikasi penyebab kegagalan tahun
sebelumnya, sehingga saat perencanaan perlu ditentukan kegiatan antisipatif agar
kegagalan tidak terulang kembali.

B. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)/Pelayanan Klinis


1. Perencanaan pelayanan klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian / pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis :
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis :
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien :
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko

6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan


a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran :
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif

C. Pelayanan Administrasi
1. Melakukan Minilokakarya
2. Melakukan Lintas Sektor
3. Ketetapan laporan bulanan
4. Membuta data 10 penyakit terbanyak setiap bulannya

20
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

5. Pencatatan keuangan keluar masuk setiap bulannya


6. Proses surat menyurat administrasi Puskesmas

BAB VII
PENUTUP
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi : pelayanan kesehatan
masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan promotif dan preventif, dengan kelompok
masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan bersama masyarakat yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas dan pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan
pelayanan,kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya
melalui upaya rawat jalan dan rujukan.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193; Pelayanan
kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi
pada aspek keamanan pasien, efektivitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta
efisiensi biaya. Pemberian pelayanan publik yang berkualitas dan mampu memberikan kepuasan
bagi masyarakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah. Untuk

21
MANUAL
UPTD PUSKESMAS LONG LOREH
MUTU

mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas, Puskesmas harus melaksanakan sistem


manajemen mutu yang berkesinambungan demi terciptanya pelayanan yang lebih baik.
Pelaksanaan penyelenggaraan upaya, baik upaya kesehatan perorangan maupun upaya
kesehatan masyarakat mengacu pada sistem manajemen mutu yang secara garis besar tertuang
dalam manual mutu ini. Penerapan sistem manajemen mutu dimaksudkan untuk menjadikan
gambaran secara umum sistem manajemen mutu dalam mencapai komitmen mutu, indikator /
sasaran mutu, serta kepuasan pelanggan sehingga tujuan secara keseluruhan dalam aspek mutu
tercapai.
Demikian pedoman manajemen mutu (manual mutu) ini dibuat untuk kemudian menjadi
acuan dalam penyelenggaraan upaya dan implementasi sistem manajemen mutu di UPTD
Puskesmas Long Loreh Kecamatan Malinau Selatan.

22

Вам также может понравиться