Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB IV

ANALISIS KASUS

Tn. CKBS, 40 tahun, penderita datang dengan keluhan utama kelemahan sisi
tubuh sebelah kiri. Sejak ± 1 hari SMRS saat sedang aktivitas tiba – tiba penderita
mengalami kelemahan pada sisi tubuh kiri, saat serangan sakit kepala (+), muntah
(+), kejang (-), penurunan kesadaran (-), mulut mengot (+) ke kanan, bicara pelo (+).
Riwayat hipertensi (+) sejak 2-3 tahun yang lalu , tidak kontrol teratur. Riwayat DM
(-), riwayat stroke (-). Penderita mengalami penyakit seperti ini untuk pertama
kalinya.
Pada pemeriksaan fisik umum didapatkan tampak sakit sedang dengan
kesadaran compos mentis (GCS 15), tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 88x/menit,
pernapasan 20x/menit, suhu 36,80C. Pada pemeriksaan neurologi, ditemukan plica
nasolabialis kiri datar dan sudut mulut kiri tertinggal pada pemeriksaan nervus
craniales VII (N. Facialis), serta didapatkan juga adanya disartria pada pemeriksaan
nervus craniales XII (N. Hypoglossus). Selain itu, pada pemeriksaan motorik, pada
ekstremitas sinistra terdapatnya gerakan kurang aktif, kekuatan 3, tonus meningkat,
dan refleks fisiologis pada lengan dan tungkai kiri juga meningkat. Sedangkan pada
ekstremitas bagian dekstra masih dalam batas normal. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan penurunan hemoglobin dan pada hasil CT Scan kepala
kesan terdapat perdarahan intraparenkim di basal ganglia dekstra.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan keluhan/gejala
berupa defisit neurologis tubuh bagian kiri, disatria, plica nasolabialis kiri datar, serta
sudut mulut kiri tertinggal disertai faktor risiko terjadinya stroke pada penderita yaitu
usia tua dan hipertensi tak terkontrol. Kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang
berupa CT scan untuk memperkuat diagnosa, didapatkan perdarahan intraparenkim
di bangsal ganglia kanan. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang,
pasien ini didiagnosa “hemiparese sinistra tipe spastik dengan parese N. VII dan XII
sinistra tipe sentral e.c stroke hemorragik”.
Berdasarkan tipe stroke, penderita dapat dikategorikan sebagai stroke
hemoragik dengan faktor risiko usia tua, hipertensi tidak terkontrol, penderita juga
ditemukan adanya manifestasi berupa kelumpuhan anggota gerak dan kelumpuhan
wajah sebelah kiri,disatria, disertai mual muntah dan nyeri kepala hebat.
Penderita hemiparese aktivitas sehari-harinya telah berkurang yang
disebabkan oleh kelumpuhan separuh badan, untuk ini penderita kesulitan melakukan
activity daily living (ADL). Keadaan ini akan mengubah pola keserasian hidup dari
penderita dan keluarga penderita, karena penderita akan banyak tergantung pada
orang lain.
Program rehabilitasi pada penderita hemiparese sangat penting. Beberapa
program rehabilitasi medik pada penderita hemiparese telah dikemukakan oleh
berbagai penemunya, masing-masing dengan dasar teori yang berbeda yaitu ada dua
bagian:
1. Rehabilitasi kompensatori
Suatu program latihan rehabilitasi dimana pengobatan/latihannya
lebih ditekankan kepada pengambilan alih fungsi anggota yang lumpuh oleh
anggota gerak yang sehat.Latihan ini berfungsi untuk penguatan otot-otot dan
mempertahankan luas gerak sendi pada sisi yang lumpuh. Kelemahan sistem
ini adalah mengabaikan potensi-potensi yang ada pada sisi yang lumpuh serta
spastisitas menjadi lebih kuat disebabkan “reaksi ikutan” yang ditimbulkan
oleh sisi unilateral yang sehat.

2. Rehabilitasi developmental
Yaitu rehabilitasi pengembangan yang memusatkan perhatian kepada
perkembangan potensi fungsional di sisi yang lumpuh sejak dini dan masa
akut. Dengan cara Neuromuskular Facilitation Exercise, misalnya metode
Bobath, Rood dan Proprioseptive Neuromuscular Facilitation. Pada
penderita dengan hemiparese timbul refleks postural abnormal (reflek
primitif) yang menyebabkan timbulnya koordinasi dan tonus yang abnormal,
hilangnya keseimbangan pada sisi yang lumpuh, timbulnya gangguan motorik
yang menghambat gerakan, timbulnya spastisitas otot dan hilangnya gerakan
bebas.
Program rehabilitasi medik penderita hemiparese sebaiknya dimulai sedini
mungkin. Latihan ini adalah berupa latihan aktif pasif, latihan sendi dan positioning,
bridging dan rolling. Tujuan dari latihan ini adalah mencegah spastisitas terutama
posisi pasien yaitu posisi antispastik. Penanganan mutakhir spastisitas meliputi
perawatan yang baik dan modalitas fisik. Modalitas fisik terdiri dari latihan
terapeutik, terapi dingin, terapi panas, stimulasi listrik, bio feedback, vibrasi,
peregangan yang dipertahankan, traksi, tekanan, inverse, goyangan ringan,
penyangga berat badan, mobilitas sendi, massage, laser, akupuntur, splinting, dan
casting.
Program rehabilitasi medik pada penderita ini meliputi fisioterapi yakni sinar
infra red (IRR). Infra Red Radiation (IRR) dilakukan karena terapi panas memiliki
efek fisiologis berupa memperbaiki sirkulasi arteri dan vena, meningkatkan
metabolisme, memperbaiki nutrisi jaringan, mengurangi spasme otot, menghilangkan
rasa sakit, meningkatkan difusi jaringan, meningkatkan ekstensibilitas tendon,
mengurangi aktifitas aferen fusimotor serta meningkatkan elastisitas jaringan yang
mana semua efek tersebut baik untuk pemulihan pada pasien ini. IRR dilakukan agar
terjadi perbaikan aliran darah ke perifer (otot) serta dapat mencetuskan stimulasi
listrik. Kemudian dilakukan terapi latihan berupa ROM exercise aktif dan pasif
strengthening exercise otot yang lemah, tujuannya adalah agar gerakan pada
persendian baik secara aktif, mengurangi spastisitas sehingga memungkinkan
gerakan yang normal, dan memperkuat otot yang lemah serta latihan Bobath untuk
melatih postural yang normal dan keseimbangan. Penderita juga diberikan terapi
okupasi berupa ADL exercise yaitu latihan keseimbangan yang dimulai dengan
keseimbangan saat duduk, berdiri, dan saat berjalan. Saat pasien sudah dapat berjalan
dengan seimbang, penderita diperkenalkan dengan program ADL, seperti latihan
mobilisasi (latihan berpindah tempat dari tempat tidur menuju ke kursi), latihan
fungsi tangan untuk gerakan motorik halus dan koordinasi (latihan tata cara makan,
memakai baju, dll), terapi wicara diberikan untuk mengatasi distaria dengan melatih
artikulasi penderita dalam mengucapkan kata-kata. Pemberian edukasi pada
penderita juga diperlukan yaitu dengan memberikan edukasi dan bimbingan kepada
penderita untuk berobat dan berlatih secara teratur, memberikan edukasi dan evaluasi
terhadap lingkungan rumah agar sesuai dengan keamaan pasien saat ini untuk
membantu pasien menjalani aktivitas sehari-hari. Terapi medikamentosa yang
diberikan sesuai dengan perawatan di Bagian Neurologi yaitu Citicholin 2x500 mg
(PO), Omeprazole 1x200mg (PO), Amlodipin 1x10 mg (PO), Candesartan 1x8mg
(PO), Neurodex 1x1tab (PO).
Untuk evaluasi dari perkembangan klinis dan fungsional digunakan indeks
Barthel. Indeks ini akan dinilai tiap minggu ataupun tiap bulan sehingga diharapkan
perkembangan klinis dan fungsional dari pasien dapat dipantau secara kuantitatif.
Hasil indeks Barthel pada pasien ini adalah 55, yaitu ketergantungan sedang. Untuk
itu, diharapkan setelah terapi dilaksanakan, skor dari indeks Barthel penderita dapat
meningkat.

No. Keterangan Nilai


1. Makan 5
2. Transfer bed/kursi 5
3. Grooming (personal toilet) 0
4. Toiletting 5
5. Mandi 0
6. Berjalan di tempat datar 10
7. Naik dan turun tangga 0
8. Berpakaian 10
9. Kontrol BAB 5
10. Kontrol BAK 5

Вам также может понравиться

  • COPC-40
    COPC-40
    Документ49 страниц
    COPC-40
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • COPC-40
    COPC-40
    Документ49 страниц
    COPC-40
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Referat
    Referat
    Документ18 страниц
    Referat
    Hilda Nadhila Hasbi
    Оценок пока нет
  • Tugas Psikoterapi
    Tugas Psikoterapi
    Документ1 страница
    Tugas Psikoterapi
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Beasiswa S2 Ajinomoto 2023
    Beasiswa S2 Ajinomoto 2023
    Документ5 страниц
    Beasiswa S2 Ajinomoto 2023
    dimasaps
    Оценок пока нет
  • Tugas Kak Arief GNAPS
    Tugas Kak Arief GNAPS
    Документ6 страниц
    Tugas Kak Arief GNAPS
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Dada
    Pemeriksaan Dada
    Документ14 страниц
    Pemeriksaan Dada
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Alim Meningitis
    Alim Meningitis
    Документ4 страницы
    Alim Meningitis
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Doni Hemato
    Doni Hemato
    Документ5 страниц
    Doni Hemato
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Mandala Hemato
    Mandala Hemato
    Документ7 страниц
    Mandala Hemato
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • 7 Bab
    7 Bab
    Документ23 страницы
    7 Bab
    Febelita Tuwanakotta
    Оценок пока нет
  • Bilqis Azahra Hemato
    Bilqis Azahra Hemato
    Документ6 страниц
    Bilqis Azahra Hemato
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Pemfis Dada
    Pemfis Dada
    Документ16 страниц
    Pemfis Dada
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Jadwal Dokter Internship Puskesmas Duri Kota Periode September 2020
    Jadwal Dokter Internship Puskesmas Duri Kota Periode September 2020
    Документ1 страница
    Jadwal Dokter Internship Puskesmas Duri Kota Periode September 2020
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Doni Hemato
    Doni Hemato
    Документ5 страниц
    Doni Hemato
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Daftar Iud Rska
    Daftar Iud Rska
    Документ1 страница
    Daftar Iud Rska
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Bilateral Thalamic Lesion
    Bilateral Thalamic Lesion
    Документ33 страницы
    Bilateral Thalamic Lesion
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • TINJAUAN COPC
    TINJAUAN COPC
    Документ18 страниц
    TINJAUAN COPC
    bimaindra97
    100% (1)
  • Bab II Meningitis
    Bab II Meningitis
    Документ16 страниц
    Bab II Meningitis
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Kasus Rehab
    Kasus Rehab
    Документ80 страниц
    Kasus Rehab
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Lapjag Efusi Pleura TKMJ
    Lapjag Efusi Pleura TKMJ
    Документ24 страницы
    Lapjag Efusi Pleura TKMJ
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ21 страница
    Bab I
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • MTPS
    MTPS
    Документ36 страниц
    MTPS
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Bedah Thoraks Kegawatdaruratan
    Bedah Thoraks Kegawatdaruratan
    Документ6 страниц
    Bedah Thoraks Kegawatdaruratan
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ12 страниц
    Bab Ii
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Referat Cedera Kepala MT Bedah Syaraf
    Referat Cedera Kepala MT Bedah Syaraf
    Документ34 страницы
    Referat Cedera Kepala MT Bedah Syaraf
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Status Case Tetanus
    Status Case Tetanus
    Документ12 страниц
    Status Case Tetanus
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Pitriversikolor
    Pitriversikolor
    Документ22 страницы
    Pitriversikolor
    bimaindra97
    Оценок пока нет
  • Tinea Corporis
    Tinea Corporis
    Документ22 страницы
    Tinea Corporis
    bimaindra97
    Оценок пока нет