UTS &UAS CRP-3 St.

2014
31 Desember 2015 Suatu penelitian yang dilakukan untuk
melihat hubungan pemakaian alat oral
Di suatu wilayah yang terdiri dari 1000 orang kontrasepsi dengan kejadian thromboflebitis
penduduk telah terjadi Kejadian Luar Biasa (varises), yang dilakukan secara kohort, dari
(KLB) penyakit influenza. Menurut riwayat 100 orang yang menggunakan oral
alamiah penyakit, penyakit infeksi ini kontrasepsi 40 diantaranya menderita varises,
berlangsung selama 1 minggu dan dapat sedangkan 100 orang yang tidak
menimbulkan kekebalan sementara yang menggunakan oral kontrasepsi 25 diantaranya
berlangsung selama 2 minggu setelah sembuh menderita varises.
dari sakit. Namun penyakit ini dapat juga
menimbulkan komplikasi yang berakibat pada Soal no. 4-7 berdasarkan scenario soal diatas.
kematian.
4. Resiko pemakai oral kontrasepsi
No Mingguke Jumlah Kematian untuk terkena varises, adalah:
kasus a. 0,4
1 I 200 10 b. 0,25
2 II 150 5 c. 0,15
3 III 150 10 d. 1,6
4 IV 100 5 e. 0,65

Soal no. 1-3 berdasarkanskenariosoaldiatas. 5. Resiko yang tidak menggunakan oral

kontrasepsi untuk terkena varises:
1. Nilai Case Fatality Rate (CFR) kasus a. 0,4
influenza: b. 0,25
a. 2% c. 0,15
b. 3% d. 1,6
c. 5% e. 0,65
d. 7,5%
e. 8% 6. Besarnya Resiko Relatif kasus
tersebut:
2. Nilai Cause Specific Death Rate a. 0,4
(CSDR) kasus influenza: b. 0,25
a. 2% c. 0,15
b. 3% d. 1,6
c. 5% e. 0,65
d. 7,5%
e. 8% 7. Besarnya Resiko Atribut kasus
tersebut:
3. Besarnya Incidence Rate minggu II a. 0,4
adalah: b. 0,25
a. 15% c. 0,15
b. 19% d. 1,6
c. 20% e. 0,65
d. 23%
e. 35%
8. Ukuran kesehatan yang
menggambarkan kematian karena
keganasan suatu penyakit tertentu
adalah:
a. Cause Specific Death Rate
b. Case Fatality Rate
c. Age Specific Death Rate
d. Maternal Mortality Rate
e. Crude Birth Rate
9. Ukuran risiko pada penelitian Cross
Sectional diistilahkan dengan:
a. Odds Ratio
b. Prevalence Rate
c. Prevalence Ratio
d. Risk Ratio
e. Relative Odds Ratio
10. Pernyataan yang benar mengenai
Odds Ratio adalah:
a. Kemungkinan resiko bila dijumpai
risk factor dibanding yang tidak
memiliki risk factor
b. Kemungkinan derajat paparan
(exposure) pada kelompok yang
dijumpai penyakit dan tidak
dijumpai penyakit
c. Menggambarkan risiko
sebenarnya dari suatu penelitian
d. Dapatditafsirkanlangsungmenjadir
isikosebenarnya bila
frekuensipenyakitsering
e. Ukuran yang
didapatkandaripenelitian yang
Cross Sectional
11. Ukurankesehatan yang
menggambarkankematiankarenasuatu
penyakittertentuadalah:
a. Cause Specific Death Rate
b. Case Fatality Rate
c. Age Specific Death Rate
d. Maternal Mortality Rate
e. Crude Birth Rate
12. Jenis penelitian yang paling baik
untuk menilai prognosis pada suatu
penyakit adalah:
a. In Vitro Study
b. Expert Opinion
c. Cross-Sectional Study
d. Case Control Study
e. Cohort Study
13. Suatu penelitian tentang kaitan antara
merokok dan kejadian ALS
(Amiotropic Lateral Sclerosis)
didapatkan risiko relatif 2,5 dibanding
yang tidak merokok, hal ini berarti:
a. Orang yang tidak merokok
berisiko 2,5 kali untuk mendapat
ALS dibanding orang yang
merokok
b. Merokok menghindarkan risiko
terjadinya ALS sebesar 2,5 kali
dibanding orang yang tidak
merokok
c. Orang yang merokok berisiko
2,5 kali untuk mendapat ALS
dibanding orang yang tidak
merokok
d. Peningkatan risiko untuk
terjadinya ALS pada orang yang
merokok sebesar 150%
e. Tidak ada hubungan antara
kejadian ALS dan merokok
14. Dalam studi epidemiologi yang
merupakan studi prevalensi adalah:
a. Cross-Sectional Study
b. Cohort Study
c. Case Control Study
d. Nested Case Control
e. Retrospective Cohort Study
15. Studi epidemiologi yang hasilnya
merupakan insiden dapat dilakukan
dengan studi:
a. Cross-Sectional Study
b. Cohort Study
c. Case Control Study
 d. In Vitro Study
e. In Vivo Study
16. Dalam studi epidemiologi yang
mengkaji hubungan antara paparan
dan efek berupa penyakit, dimana
peneliti mencari orang yang memiliki
penyakit kemudian mencari
pembanding disebut dengan:
a. Cross-Sectional Study
b. Cohort Study
c. Case Control Study
d. In Vitro Study
e. In Vivo Study
17. Desain penelitian terbaik untuk
menentukan hubungan sebab-akibat
adalah:
a. Randomized Clinical Trial
b. Cohort Study
c. Case Control Study
d. Cross-Sectional Study
e. Case Cohort Study
18. Di bawah ini adalah hal-hal yang
berkaitan dengan epidemiologi,
adalah:
a. Ilmu yang mempelajari frekuensi,
distribusi penyakit menular di
masyarakat
b. Ilmu yang mempelajari penyakit-
penyakit yang menyerang manusia
c. Ilmu yang mempelajari frekuensi
dan distribusi penyakit pada
populasi manusia
d. Studi yang mempelajari faktor
penentu, distribusi dan
frekuensi penyakit pada
populasi manusia
e. Studi mengenai jumlah penduduk
dalam suatu wilayah dan
bagaimana distribusi serta
frekuensinya berdasarkan variabel
tempat dan waktu
19. Teori menurut konsep dasar timbulnya
penyakit didasarkan pada adanya
unsure manusia, vektor dan
lingkungan yang saling berinteraksi,
dikenal dengan:
a. Teori jaring-jaring sebab akibat
b. Teori segitiga epidemiologi
c. Teori perjalanan penyakit
d. Teori sebab akibat
e. Teori de contangione
20. Hal dibawah ini merupakan hal yang
dapat menyebabkan penyakit dari
unsur lingkungan:
a. Kerentanan
b. Genetika
c. Tingkat imunitas
d. Umur
e. Cuaca
21. Faktor yang paling kecil yang
mempengaruhi derajat kesehatan
manusia adalah:
a. Lingkungan
b. Perilaku
c. Pendidikan
d. Genetik
e. Fasilitas pelayanan kesehatan
22. Hal tersebut dibawah ini yang dapat
menyebabkan penyakit dari unsur
penjamu adalah:
a. Cuaca
b. Iklim
c. Kerentanan
d. Patogenitas
e. Dayainfeksi
23. Di dalam epidemiologi terdapat
pengukuran terhadap morbiditas dan
mortalitas, pengukuran yang
digunakan untuk mengukur angka
kematian, adalah:
a. Incidence Rate
b. Prevalence Rate
c. Case Fatality Rate
 d. Period Prevalence Rate
e. Attack Rate
24. Riwayat Alamiah Penyakit (RAP)
adalah proses perjalanan suatu
penyakit yang alami sejak dari
keadaan yang sehat hingga timbulnya
akibat penyakit. Berdasarkan
Rothman, Mausner, dan Kramer, RAP
terbagi dalam 4 fase, yang merupakan
ciri-ciri dari fase 2, adalah:
a. Tahap berlangsungnya proses
etiologik, dimana faktor penyebab
pertama untuk pertama kalinya
bertemu penjamu
b. Tahap dimana tanda dan gejala
penyakit mulai dapat dideteksi
c. Tahap dimana mulai terlihat akibat
dari penyakit
d. Tahap berlangsungnya proses
perubahan patologik yang
diakhiri dengan keadaan
irreversibel
e. Tahap dimana telah terjadi
manifestasi klinik penyakit
25. Suatu studi yang ditujukan untuk
menentukan jumlah atau frekuensi
serta distribusi penyakit disuatu
daerah berdasarkan variabel orang,
tempat, dan waktu, disebut dengan:
a. Epidemiologi analitik
b. Epidemiologi deskriptif
c. Epidemiologi eksploratif
d. Epidemiologi eksperimental
e. Epidemiologi penyakit menular
26. Penyakit Jantung Koroner pada
dasarnya disebabkan banyak faktor
dan saling berhubungan seperti umur,
genetik diet, lingkungan, dan lain-lain.
Kejadian ini dapat dijelaskan
berdasarkan konsep:
a. Teori segitiga epidemiologi
b. Teori jaring laba-laba
c. Teori roda
d. Teori de contangione
e. Teori sebab akibat
27. Agen adalah substansi yang
keberadaannya atau
ketidakberadaannya dapat
menimbulkan penyakit, yang
termasuk agen berdasarkan golongan
fisiknya:
a. Logam-logam berat
b. Bakteri patogen
c. Bahan insektisida
d. Radiasi
e. Semua benar
28. Incidence biasanya digunakan untuk
mengukur peristiwa-peristiwa yang
bersifat:
a. Kronis
b. Siklik
c. Akut
d. Komplikasi
e. Sementara
29. Epidemiologi deskriptif merupakan
studi terhadap jumlah dan distribusi
suatu penyakit pada manusia,
berdasarkan variabel berikut:
a. Jenis kelamin, umur, golongan
darah
b. Jenis kelamin, tempat, waktu
c. Orang, tempat, waktu
d. Waktu, musim, tempat
e. Musim, status perkawinan, suku
bangsa
30. Berikut ini yang bukan merupakan
indikator status kesehatan suatu
wilayah/negara adalah:
a. Infant Mortality Rate
b. Child Mortality Rate
c. Maternal Mortality Rate
d. Crude Death Rate
e. Incidence Rate