Вы находитесь на странице: 1из 27

REFRESHING

OBAT-OBATAN EMERGENSI

Disusun Oleh :

Ahmad Rizky Ferdina Kevin

2013 730 003

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
2018
BAB 1
Pendahuluan

Latar Belakang

Kesehatan manusia merupakan masalah yang dihadapi masing- masing individu untuk
mempertahankan dirinya agar selalu dalam keadaan sehat fisik, mental dan social. Seseorang
individu menginginkan dirinya baik keluarga maupun orang-orang disekitarnya sehat dari
berbagai penyakit atau kecacatan. Jika sampai merekapun sakit baik akibat dari factor biologis
maupun fisik maka langkah mereka adalah membawanya ke tenaga kesehatan. Sekalipun mereka
dalam kondisi yang gawat darurat maupun kritis, mereka tetap mencari dan butuh pengobatan
karena menginginkan untuk kesembuhan dan setidaknya menyelamatkan dari kematian .
Begitupun seorang tenaga kesehatan, sudah selayaknya mereka melakukan usaha-usaha untuk
meminimalkan resiko kecacatan maupun kematian pada pasien yang gawat maupun darurat
sebagai pertolongan yang pertama dan menyelamatkan pasien dari kematian. Kondisi yang
seperti itu dinamakan sebagai emergency. Emergency merupakan suatu usaha dimana
penanganannya harus cepat dan tepat untuk menghindari kematian.
Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan atau emergency adalah hak asasi setiap orang dan
merupakan kewajiban yang harus dimiliki semua orang. Dimana pasien yang gawat darurat
mendapatkan hak untuk diberikan suatu pengobatan sebagai penunjang hidupnya. Apalagi jika
pasien hanya mampu hidup dengan bantuan alat kesehatan khusus yang berada pada ruang yang
khusus maupun tergantung pada obat-obatan, sudah seharusnya tenaga kesehatan memberikan
apa yang pasien butuhkan termasuk pemberian obat.
Obat yang diberikan pada pasien gawat darurat merupakan obat-obatan emergency . Obat
emergency adalah obat-obat yang digunakan untuk mengatasi situasi gawat darurat atau untuk
resusitasi/life support.
Pengetahuan mengenai obat-obatan ini penting sekali untuk mengatasi situasi gawat darurat
yang mengancam nyawa dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu penulis ingin memaparkan
tulisan yang membahas tentang obat-obatan apa saja yang termasuk dalam kategori obat
emergency.
BAB 2
OBAT-OBAT EMERGENSI

Emergensi adalah serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi
gawat darurat dalam rangka menyelamatkan pasien dari kematian.Pengelolaan pasien
yang terluka parah memerlukaan penilaian yang cepat dan pengelolaan yang tepat untuk
menghindari kematian
Anestesi adalah cabang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tindakan yang meliputi
pemberian anestesia ataupun analgesia penjagaan keselamatan penderita yang mengalami
pembedahan atau tindakan lainnya, bantuan resusitasi dan pengobatan intebsive pasien yang
gawat ; dan pemberian terapi inhalasi dan penanggulangan nyeri menahun. Obat-
obatan emergency atau gawat darurat adalah obat-obat yang digunakan untuk mengatasi situasi
gawat darurat atau untuk resusitasi/life support yang mungkin saja terjadi pada saat proses
pembedahan atau proses pembiusan.

Tahap penatalaksanaan anestesi yang terdiri dari premedikasi, masa anestesi dan
pemeliharaan. Serta tahap pemulihan dan perawatan pasca anestesi.

Kunjungan pra anestesi pada pasien yang akan menjalani operasi


dan pembedahan baik elektif dan darurat mutlak harus dilakukan untuk keberhasilan
tindakan tersebut. Adapun tujuan pra anestesi adalah:

 Mempersiapkan mental dan fisik secara optimal.


 M e r e n c a n a k a n d a n m e m i l i h t e k n i k s e r t a o b a t - o b a t a n e s t e s i y a n g sesuai
dengan fisik dan kehendak pasien.

Menentukan status fisik dengan klasifikasi ASA (American SocietyAnesthesiology) :


a. ASA I Pasien normal sehat, kelainan bedah terlokalisir, tanpa kelainan faali, biokimiawi, dan psikiatris. Angka
mortalitas 2 %.
b. ASA II Pasien dengan gangguan sistemik ringan sampai dengan sedang sebagai akibat kelainan bedah atau
proses patofisiologis. Angka mortalitas 16 %.
c. ASA III Pasien dengan gangguan sistemik berat sehingga aktivitas harian terbatas. Angka mortalitas 38 %.
d. ASA IV Pasien dengan gangguan sistemik berat yang mengancam jiwa, tidak selalu sembuh dengan
operasi. Misalnya : insufisiensi fungsi organ, angina menetap. Angka mortalitas 68%.
e. ASA V Pasien dengan kemungkinan hidup kecil. Tindakan operasi hamper tidak ada harapan, tidak
diharapkan hidup dalam 24 jam tanpa operasi / dengan operasi. Angka mortalitas 98%.
Untuk operasi cito, ASA ditambah huruf E (Emergency) tanda darurat.

Pengetahuan mengenai obat-obatan ini penting sekali untuk mengatasi situasi gawat
darurat yang mengancam nyawa dengan cepat dan tepat. Tujuan dari pemberian obat emergensi
adalah untuk untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat lainnya
dengan menggunakan obat-obatan.
OBAT-OBAT EMERGENSI

Obat Indikasi Sediaan Dosis dan cara pemberian Perhatian


Aminofilin Menghilangkan & mencegah Ampul 10 ml a. Dosis awal : a. Perhatian
gejala-gejala asma & = 24mg/ml. 6,3 mg/kg Pasien dengan penyakit jantung berat,
bronkhospasme yang bersifat b. Anak 1-9 tahun hipoksemia (keadaan kadar oksigen
reversibel yang berhubungan 1 mg/kg/jam darah yang menurun) parah, gagal
dengan bronkhitis kronis & c. Anak 9-16 tahun dan perokok jantung kongestif, penyakit hati, usia
emfisema dewasa lanjut, hipertensi, atau hipertiroidisme.
0,8 mg/kg/jam b. Interaksi obat
d. Dewasa bukan perokok Klirens teofilin dikurangi oleh
0,5 mg/kg/jam eritromisin dan makrolida lainnya, dan
e. Lansia dan pasien dengan simetidin.
gangguan paru-paru c. Efek samping
0,3 mg/kg/jam Gangguan saluran pencernaan,
f. Pasien gagal jantung kongestif takhikardia, berdebar, & gemetar.
0,1-0,2 mg/kg/jam

Amiodarone a. Henti jantung tak respon Ampul 3 ml a. Henti jantung a. Waktu paruh sangat panjang (sampai
(refrakter) terhadap RJP, = 150 mg 300 mg (dalam 20 ml – 30 ml 40 hari)
shock, dan vasopresor D5%) IV/IO bolus, diikuti satu b. Interaksi obat yang kompleks dan
b. Aritmia ventrikel berulang kali 150 mg IV bolus dalam 3 multipel
mengancam nyawa (VF sampai 5 menit c. Efek CV : hipotensi
atau VT dengan b. Aritmia ventrikel d. Efek CNS : gaya berjalan yang
hemodinamik tak stabil) 150 mg IV dalam 10 menit (15 abnormal/ataksia, kepeningan,
mg/menit) kelelahan, pusing, tidak enak badan,
c. Maintenance : gangguan ingatan, gerakan yang tidak
- 1 mg/menit IV dalam 6 jam, disengaja, insomnia, lemah koordinasi,
kemudian peripheral neuropathy, gangguan tidur,
- 0,5 mg/menit IV dalam 18 gemetar
jam e. Efek Dermatologis : fotosensitivitas
- Dosis maksimal : 2,2 g/hari f. Efek GI N/V : anoreksia, konstipasi
g. Efek hati : LFT tidak normal
h. Efek Ophtha : mikrode
Atropin a. Bradikardia simtomatis Ampul 1 ml a. Asistol/PEA a. Memperburuk iskemia miokard
b. Blok av node selagi = 0,25 mg 1 mg IV/IO bolus, diulang tiap 3 b. Menyebabkan bradikardia paradoksal
menunggu pemasangan – 5 menit; maksimal 3 kali pada dosis < 0,5 mg
pacemaker pemberian (3 mg) c. Tidak berguna untuk blok AV node
c. Obat pilihan kedua untuk b. Bradikardia derajat 2 tipe II dan derajat 3
asistol atau PEA (setelah 0,5 mg IV/IO tiap 3 – 5 menit; d. Efek CV : arrhythmia, hipotensi,
epinefrin/vasopresor) maksimal 3 mg palpitasi, tachycardia
d. Intoksikasi organofosfat c. Endotrakeal e. Efek lainnya : anaphylaxis
2 – 3 mg dilarutkan dalam 10 ml
NS
d. Dibutuhkan dosis yang sangat
besar untuk intoksikasi
organofosfat
Cedocard a. Cedocard digunakan untuk Ampul 10 ml a. Cedocard 5 mg a. Obat ini mengandung Isosorbide
mencegah atau mengobati = 1 mg/ml - Serangan angia akut: 1 tablet Dinitrat yang merupakan vasodilator
nyeri dada (angina). - Profilaksis: 3-4 kali sehari 1- dan bekerja dengan merelaksasi
b. Cedocard 5 mg, Cedocard pembuluh darah ke jantung, sehingga
2 tablet.
10 mg, dan Cedocard suplai darah dan oksigen ke jantung
Retard 20 mg - Pencegahan serangan malam: meningkat.
- Angina pektoris 1-2 tablet sebelum tidur b. Obat ini merupakan tablet sublingual
- Profilaksis serangan b. Cedocard 10 mg (dihisap dibawah lidah).
angina pada penyakit 1-3 tablet 4 x/hari (dewasa) c. Kontraindikasi
jantung koroner kronis c. Cedocard Retard 20 mg - Anemia
- Angina setelah infark 1 tablet 2 x/hari - Hipotensi
miokardium (rusaknya d. Cedocard 20 mg - Syok kardiogenik
jaringan jantung akibat - Pencegahan serangan angina - Pada penggunaan sildenafil,
suplai darah yang tidak tadalafil, vardenafil
dimalam hari: 1 tablet
adekuat) d. Efek samping : Pusing, Sakit kepala
- Gagal jantung - Dosis umum: 30-160
c. Cedocard 20 mg mg/hari, dikonsumsi 3-4 kali
- Pengobatan & sehari
pencegahan angina - CHF tahap awal: ½ tablet
pektoris - Dosis efektif: 40-160 mg
- Angina pectoris yang sehari, pada kasus yang berat
parah
hingga 240 mg sehari.
- Refractory CHF
(Congenital Heart e. Cedocard IV infusion
Failure) 2-10 mg/jam
d. Cedocard IV infusion
- Unresponsive CHF,
terutama pasca infark
miokard
- mengontrol refractory
angina pectoris

Diazepam Digunakan untuk mengatasi Dosis dewasa 1 amp (10 mg) IV dapat Efek samping dapat menyebabkan
kejang-kejang, eklamsia, gaduh diulangi setiap 15 menit. depresi pernafasan
gelisah dan tetanus
Digoksin a. Gagal jantung kongestif Tablet 0,25 a. Digitalisasi cepat (24-36 jam) a. Kontra indikasi
b. Takhikardia mg 4-6 tablet, diberikan satu-persatu - Fibrilasi & takhikardia
supraventrikular sampai didapatkan hasil yang ventrikular
paroksismal diinginkan. - Blok atrio-ventrikular derajat II
b. Digitalisasi lambat (3-5 hari) dan komplit
2-6 tablet sehari dalam dosis terbagi, - Henti sinus
pemeliharaan : 1-3 tab sehari. - Bradikardi sinus yang
c. Digitalisasi cepat pada anak-anak berlebihan.
25 µg/kg berat badan diberikan b. Perhatian
sedikit-sedikit sampai didapat hasil - Blok jantung sebagian,
yang diinginkan. miokarditis akut, karditis
reumatis.
- Gangguan fungsi ginjal.
- Kehamilan.
c. Interaksi obat
- Amfoterisin dan obat-obat yang
mengurangi Kalium bisa
mempertinggi kemungkinan
toksisitas Digoksin.
- Penyerapan Digoksin bisa
dihalangi oleh antasida,
Kolestiramin, Kolestipol,
Neomisin, Sulfasalazin.
- Meningkatkan resiko aritmia
jantung dengan garam Kalsium
dan antiaritmia.
- Kadar serum bisa ditingkatkan
oleh Quinidin.
d. Efek samping
- Gangguan saluran pencernaan &
susunan saraf pusat.
- Jarang :
kekacauan/kebingungan,
disorientasi, afasia, gangguan
detak, konduksi & irama
jantung.
- Reaksi alergi kulit hebat,
ginekosmatia (pembesaran
payudara pria).
Diphenhy- Antihistamin, antiemetik, anti Ampul 10 ml Anak-anak a. Kontra indikasi
dramine HCl spasmodik; parkinsonisme, = 10 mg/ml 1. Oral, i.m, i.v: Serangan asmatis akut.
/ Delladryl reaksi ekstrapiramidal karena a. Reaksi alergi : Bayi prematur.
obat; anak dengan gangguan 5 mg/kg/hari atau 150 b. Perhatian
emosi mg/m2/hari dalam dosis terbagi - Glaukoma sudut sempit.
tiap 6-8 jam, tidak lebih dari 300 - Kehamilan.
mg/hari - Retensi urin, pembesaran
b. Alergi rhinitis ringan dan mabuk prostat.
perjalanan : - Pasien dengan lesi fokal pada
- 2 sampai < 6 tahun korteks serebri.
6,25 mg tiap 4-6 jam; - Hindari mengendarai kendaraan
maksimal 37,5 mg/hari atau mengoperasikan mesin.
- Usia 6 sampai <12 tahun - Sensitifitas silang terhadap obat-
12,5-25 mg tiap 4-6 jam; obat terkait.
maksimal 150 mg/hari c. Interaksi obat
- Usia ≥ 12 tahun Alkohol, depresan susunan saraf
25-50 mg tiap 4-6 jam, pusat, antikolinergik, MAOI
maksimal 300 mg/hari (penghambat mono amin oksidase).
c. Membantu tidur dimalam hari: d. Efek samping
- Diminum 30 menit sebelum - Sedasi.
tidur - Gangguan saluran pencernaan.
- Usia 2 sampai <12 tahun - Efek antimuskarinik.
1 mg/kg/dosis tiap 4 jam; - Hipotensi, lemah otot, telinga
maksimal 50 mg/hari berdenging tanpa rangsang dari
- Usia ≥ 12 tahun : 50mg luar, euforia (keadaan emosi
2. Oral sebagai antitusif yang gembira berlebihan), sakit
- 2 sampai < 6 tahun kepala.
6,25 mg tiap 4 jam; maksimal - Perangsangan sistem saraf pusat.
37,5 mg/hari - Reaksi alergi.
- 6 sampai <12 tahun - Kelainan darah.
12,5-25 mg tiap 4 jam;
maksimal 75 mg/hari
- ≥ 12 tahun
25 mg tiap 4 jam; maksimal 150
mg/hari
3. Pemberian secara i.m dan i.v
Perawatan reaksi dystonic 0,5-1
mg/kg/dosis

Dewasa
1. Oral :
a. 25-50 mg tiap 6-8 jam
b. Alergi rhinitis ringan dan mabuk
perjalanan :
25-50 mg tiap 4-6 jam;
maksimal 300 mg/hari
c. Membantu tidur dimalam hari :
50 mg sebelum tidur
2. Pemberian secara i.m dan i.v
a. 10-50 mg dosis tunggal tiap 2-4
jam, tidak lebih dari 400 mg/hari
b. Reaksi dystonic :
50 mg dosis tunggal, ulang
setelah 20-30 menit jika perlu
3. Topical
tidak boleh diberikan lebih dari 7
hari
Dobutamin Dipertimbangkan untuk kasus Ampul 10 ml a. Laju pemberian yang lazim 2 – 20 a. Cegah pemberian pada TDS < 100
HCl pump problems (gagal jantung = 250 mg µg/kg per menit, titrasi sehingga HR mmHg dan ada tanda-tanda syok
kongestif, sembab tidak sampai meningkat 10 % dari b. Menyebabkan takiaritmia
paru/congestive pulmonum) baseline c. Tidak boleh mencampur dengan
dengan TDS 70 – 100 mmHg b. Untuk penggunaan yang optimal, natrium bikarbonat
dan tidak ada tanda-tanda syok disarankan memonitor hemodinamik d. Kontra indikasi
c. Respon untuk pasien usia tua - Resisten mekanik dari pengisian
menurun signifikan dan atau pengosongan
d. Rumus dosis dobutamin dalam ventrikular seperti tamponade
syringe pump adalah : perikardial, perikarditis
- Sediaan dobutamine 1 ampul = konstriktif, penyumbatan
250 mg. kardiomiopati hipertrofik, &
- Karena 1 mg = 1.000 mikrogram stenosis aorta berat.
maka 1 ampul = 250.000 - Hipovolemik berstatus parah.
mikrogram. - Penggunaan bersama dengan
- Syringe pump menggunakan obat-obat penghambat mono
spuit 50 cc. Kecepatan amin oksidase.
pemberian dalam satuan cc/ jam. e. Efek samping
- Maka 1 cc cairan dalam syringe - Meningkatnya detak jantung,
pump : tekanan darah.
- Dapat memicu aritmia
250.000 μg
 5.000g ventrikular baru & peningkatan
50 cc
aritmia ventrikuler yang telah
Dosis  60xBB ada sebelumnya.
konsentras i - Kadang-kadang terjadi
Atau kemerahan pada kulit, demam,
Dosis  60xBB eosinofilia, bronkhospasme,
5.000
tidak bisa menahan berkemih.
- Perubahan kadar gula pada
Contoh: penderita diabetes
Pasien dengan BB 50 kg. Dosis
dobutamin dimulai dari 5
mg/kgBB/menit.
5  60x50 15.000
  3 cc/jam
5.000 5.000

e. Rumus hitung tetesan dobutamin per


drip :
- Faktor pengencer
250.000
 500
500
- Rumus menggunakan kolf
Dosis  60xBB
500
Hasil disesuaikan makro/ mikro

f. Rumus untuk low cardiac output.


- Dosis kecil : 1 –3 μg/kg/min
(Renal dose)
Menstimulir Dopaminergic
receptors, menyebabkan
vasodilatasi.
- Dosis sedang : 3 –10 μ g/kg
/min
Menstimulir beta 1 receptor,
menyebabkan
peningkatankontraktilitas
myocard, heart rate dan
konduksi.
- Dosis besar : 10 –15 μ g/kg/
min.
Menstimuliralpha receptors.
Alpha 1: vasokonstriksi arteriole
dan venulae  SVR (systemic
BP) meningkat, PVR
(pulmonary artery pressure)
meningkat.
Alpha 2: vasodilatasi arteriole
dan venulae sertadepresi
sympathic  PenurunanSVR,
PVR danheart rate.
g. Dosis untuk CO ↓ BP ↓ (SBP < 100
mmHg) SVR ↑
Dosis : 2 –15 μg/kg/min.
Dopamin a. Obat pilihan kedua untuk Ampul 5 ml a. 5 – 20 µg/kg/menit, titrasi sampai - Turunkan bertahap (tapering)
bradikardia simtomatis = 200 mg respon tercapai - Jangan mencampur/ melarutkan
(setelah atropin) b. Rumus dosis dopamin dalam dengan natrium bikarbonat, lakukan
b. Hipotensi (TDS 70 – 100 syringe pump adalah : pengenceran dengan D5%, D5 1/2
mmHg) - Sediaan dopamine 1 ampul = NS, D10 0,18 NS; RL
200 mg. - Diberikan dengan syringe pump
- Karena 1 mg = 1.000 mikrogram atau infusion pump, harus selalu
maka 1 ampul = 200.000 drip, bukan IV bolus
mikrogram. - Bisa menyebabkan takiaritmia,
- Syringe pump menggunakan vasokonstriksi yang eksesif
spuit 50 cc. Kecepatan
pemberian dalam satuan cc/ jam.
- Maka 1 cc cairan dalam syringe
pump :
200.000 μg
 4.000g
50 cc
Dosis  60xBB
konsentras i
atau
Dosis  60xBB
4.000

Contoh:
Pasien dengan tekanan darah 80/50
mmHg dan BB 50 kg. Dosis
dopamin dimulai dari 5
mikrogram/kgBB/menit.

5  60x50 15.000
  3,75 cc/jam
4.000 4.000
c. Rumus hitung tetesan dopamin per
drip :
Contoh:
- Pasien dengan berat 80 kg
- Diberikan dopamin 10
mcg/kgbb/menit dalam 250 ml
NS (mikrodrip).
- Dopamin 1 ampul : 200 mg / 10
ml
- Hitung dosis
: 10 mcg/kgbb/menit
: 10 mcg x 80 kg x 1 menit
: 800 mcg / menit
- Hitung tetesan
: 250 ml / 200 mg) x (800 mcg/1
menit) x (60 gtt / 1 ml)
: (250 ml / 200000 mcg) x 800
mcg/menit x 60 gtt/ml
: (25 / 20) x 8 x 6 gtt/menit
: 5/4 x 8 x 6 gtt / menit
: 60 gtt/menit
Epinefrin/ a. Henti jantung : fibrilasi Ampul 1 ml a. IV/IO a. Peningkatan tekanan darah dan
adrenalin ventrikel (VF), takikardi = 1 mg 1 mg diberikan/diulang setiap 3 – 5 frekuensi nadi dapat menyebabkan
ventrikel tanpa denyut nadi menit iskemia miokard, angina, dan
(pulseless VT), asistol, b. Endotrakeal peningkatan kebutuhan oksigen
PEA (Pulseless Electrical 2 – 2,5 mg (2 – 2,5 kali dosis miokard
Activity) IV/IO), dilarutkan dalam 10 ml b. Dosis besar tidak meningkatkan
b. Bradikardia simtomatis PZ/NS perbaikan kesudahan (outcome)
c. Hipotensi berat c. Infus kontinyu status neurologis, bahkan bisa
d. Anafilaksis, reaksi alergi 1 mg dilarutkan dalam 500 ml NS menyebabkan disfungsi miokard
berat : kombinasi bersama atau D5%, kecepatan inisial 1 post-resusitasi
sejumlah besar cairan, µg/menit dititrasi sampai mencapai
kortikosteroid, antihistamin efek
d. Reaksi atau syok anafilaktik
0,3-0,5 mg SC dapat diulang setiap
15-20 menit.
e. Bradikardi atau hipotensi
Diberikan perinfus dengan dosis
1mg (1 mg = 1 : 1000) dilarutkan
dalam 500 cc NaCl 0,9 %, dosis
dewasa 1 μg/mnt dititrasi sampai
menimbulkan reaksi hemodinamik,
dosis dapat mencapai 2-10 μg/mnt
Furosemide a. Terapi ajuvan untuk edema Ampul 2 ml 0,5 – 1 mg/kg diberikan 1 – 2 menit, a. Dehidrasi
paru akut (ALO : Acute = 20 mg jika tidak respon : 2 mg/kg diberikan b. Hipovolemia
Lung Oedem) pada pasien pelan 1 – 2 menit (pemberian lazim c. Hipotensi
dengan TDS > 90 mmHg dengan drip/memakai syringe pump) d. Hipokalemia atau gangguan
(tanpa gejala dan tanda keseimbangan elektrolit lainnya
syok)
b. Hipertensi emergensi
c. Peningkatan tekanan
intrakranial
Diltiazem Hipertensi esensial ringan a. Dosis a. Kontra indikasi
HCl sampai sedang, angina - Intravena = 0,25 mg/kgbb Gagal jantung kongestif berat, blok
pektoris, angina pektoris diberikan dalam 2 menit. atrio-ventrikular (AV) derajat kedua
varian. - Pertetrasi disesuaikan dengan atau ketiga atau sick sinus
kebutuhan (5-10 syndrome, kehamilan.
mcg/kgbb/menit). b. Efek samping
b. Cara pemberian herbesser. Bradikardia, pusing, sakit kepala
- 2 ampul herbesser @ 50 mg (= bila terkena cahaya, blok AV, kulit
100 mg ), diencerkan dengan PZ kemerahan, perasaan tidak enak
0,9% 50 cc. badan yang tidak jelas, sakit kepala,
- Rumus : peningkatan SGOT dan SGPT,
Permintaan (micro) x BB x 60 / ruam, gatal-gatal, gangguan
2000 = ml/jam. lambung-usus.
Kalsium Digunakan untuk perbaikan 1 vial = 25 a. Diberikan secara pelahan-lahan IV
gluconat/ kontraksi otot jantung, mEq selama 10-20 menit atau dengan
kalsium stabilisasi membran sel otot menggunakan drip
klorida jantung terhadap depolarisasi. b. Dosis 4-8 mg/Kg BB untuk kalsium
Juga digunakan untuk glukonat dan 2-4 mg/Kg BB untuk
mencegah transfusi masif atau kalsium klorida.
efek transfusi akibat darah c. Dalam tranfusi, setiap 4 kantong
donor yang disimpan lama darah yang masuk diberikan 1
ampul kalsium gluconat
d. Pengenceran tiap 12,5 mEq/48 cc
e. Faktor pengenceran :
Dosis yang diminta
12,5 mEq
f. Waktu ganti :
Waktu yang diminta
Faktor pengencera n
g. Dosis per syringe pump :
48 cc
Waktu ganti

Contoh:
Pasien membutuhkan KCl 100 mEq
dalam 24 jam.
- Hitung faktor pengenceran :
100 mEq
 8  pengencera n
12,5 mEq
- Hitung waktu ganti :
24 jam
 3 jam
8  pengencera n
- Hitung dosis per syringe pump :
48 cc
 16 cc/jam
3 jam

Lidokain a. Alternatif amiodaron pada Ampul 2 ml a. Henti jantung karena VF/VT a. Hati-hati pada penderita :
henti jantung karena = 40 mg dosis inisial 1 – 1,5 mg/kg IV/IO - syok kardiogenik
VF/VT bolus - dekompensasi kordis
b. Obat pilihan utama untuk b. VF refrakter - usia > 70 tahun
PVC (Paroxismal Ventrikel 0,5 – 0,75 mg/kg IV bolus, diulang - penyakit liver
Contraction) tiap 5 – 10 menit; maksimal 3 kali b. Stop pemberian jika ada efek
berbahaya/mengancam pemberian (3 mg/kg) samping :
nyawa : c. Endotrakeal - somnolen
- Multipel 2 – 4 mg/kgBB - gatal-gatal
- Multifokal - konvulsi
- Bigemini - bicara kabur/tak jelas
- Salvo/run
- R on T
c. VT stabil dengan ventrikel
kiri yang baik
Magnesium a. Direkomendasikan untuk Dosis untuk Torsades de pointes 1-2 gr a. Efek Samping
sulfat pengobatan Torsades de dilarutkan dengan dektrose 5% - Serum Mg lebih besar dari 1.2
pointes pada ventrikel diberikan selama 5-60 menit. Drip 0,5-1 mmol/L (3 mg/dL): Penekanan
takikardi, keracunan gr/jam iv selama 24 jam CNS; Efek GI (diare);
digitalis. penekanan fungsi
b. Preeklamsia neuromuskular.
- Serum Mg lebih besar dari 2.1
mmol/L (5 mg/dL): Efek CNS
(somnolence/mengantuk); Efek
CV (kulit kemerah-merahan).
- Serum Mg lebih besar dari 5.1
mmol/L (12.5 mg/dL): Efek CV
(complete heart block); Efek
berturut-turut (depresi).
b. Instruksi Khusus
- Awasi BP
- Awasi tanda-tanda
hipermagnesemia untuk
menghindari kelebihan dosis.
(Awasi diare, arrhythmias,
hipotensi, depresi CNS ketika
melakukan pemberian obat
dengan cepat dengan bolus IV)
- Hindari penggunaan pada pasien
dengan sumbatan jantung atau
gagal ginjal akut dan jangan
melakukan pemberian obat
dalam waktu 2 jam setelah
pemberian pertama.
- Gunakan dengan hati-hati pada
pasien penderita kerusakan
ginjal akut dan pasien
myasthenia gravis
Morfin a. Chest pain dengan Acute Ampul 1 ml a. Dosis inisial : 2 – 4 mg IV dalam 1
a. Bisa menyebabkan depresi napas
Coronary Syndrome (ACS) = 10 mg – 5 menit, setiap 5 sampai 30 menit
b. Menyebabkan hipotensi (pada
yang tak respon dengan b. Dosis ulangan : 2 – 8 mg pada pasien dengan deplesi volume
nitrat interval 5 sampai 15 menit cairan)
b. Edema paru akut c. Masukkan pelan-pelan dan titrasi c. Gunakan dengan hati-hati/perhatian
kardiogenik (bila TD sampai tercapai efek penuh pada kasus infark ventrikel
adekuat) kanan
d. Antidotum : nalokson (0,4 – 2 mg
IV)
Nicardipine a. Hipertensi emergensi Ampul 10 ml a. Hipertensi emergensi a. Kontraindikasi
HCl b. Hipertensi krisis selama = 10 mg 0,5 – 6 mcg/kgBB/menit (syringe - Pasien yang kemungkinan
pembedahan pump/drip infus) memiliki hemostasis tidak
b. Hipertensi akut selama operasi lengkap dengan perdarahan
- 2 – 10 mcg/kgBB/menit (syringe intrakranial
pump/drip infus) - Pasien dengan peningkatan
- 10 – 30 mcg/kgBB (bolus IV) tekanan intrakranial saat fase
akut stroke serebral
- Pasien dengan riwayat
hipersensitif terhadap produk ini
b. Perhatian
- Pasien dengan gangguan fungsi
hati dan ginjal
- Pasien dengan stenosis aorta
c. Efek samping
Ileus paralitik, hipoksemia, edema
paru, dyspnea, trombositopenia,
gangguan fungsi hati, dan jaundis.
Takikardi, hipotensi, peningkatan
kreatinin dan BUN, sakit kepala,
nausea, muntah, mual dan
hipersensitif.
Natrium Diberikan untuk dugaan Dosis 1 meq/kg BB bolus dapat diulang Jangan diberikan rutin pada pasien henti
bikarbonat hiperkalemia (kelas I), setelah dosis setengahnya. jantung.
sirkulasi spontan yang timbul
pada henti jantung lama (kelas
II B), asidosis metabolik
karena hipoksia (kelas III) dan
overdosis antidepresi trisiklik.
Nitroglise-rin a. Bedah : mengontrol dengan Ampul 10 ml a. Pembedahan a. Kontra indikasi
cepat hipertensi selama = 10 mg Dosis awal 25 mcg/menit, bisa Anemia yang jelas, perdarahan otak
bedah jantung, menurunkan ditingkatkan dengan kenaikan 25 berat, hipovolemia tak terkoreksi
mcg/menit pada jarak waktu 5 menit atau hipotensi berat.
tekanan darah & menjaga
sampai tekanan darah stabil. Pasien dengan kecenderungan
hipotensi yang terkontrol b. Iskemia miokardial perioperatif glaukoma sudut tertutup.
selama prosedur bedah, Dosis awal 15-20 mcg/menit b. Perhatian
mengkontrol iskemia kenaikan berikutnya 10-15 - Hipotiroidisme, hipotermia,
miokardial selama dan mcg/menit sampai efek yang malnutrisi, penyakit ginjal atau
setelah bedah dibutuhkan tercapai. hati yang parah.
kardiovaskuler (jantung - Dibutuhkan pengawasan ketat
terhadap denyut nadi dan
dan pembuluh darah).
c. Gagal jantung kongestif tekanan darah.
b. Angina tak stabil yang unresponsif c. Efek samping
kebal terhadap pengobatan Dosis awal 20-25 mcg/menit, dapat - Sakit kepala, mual, hipotensi,
dengan β-bloker dan Nitrat diturunkan menjadi 10 mcg/menit takhikardia, muntah-muntah,
sublingual (di bawah atau ditingkatkan secara bertahap
pembentukan keringat yang
lidah). dengan peningkatan sebesar 20-25
mcg/menit tiap 15-30 menit sampai banyak, ketakutan pada sesuatu
c. Gagal jantung kongestif yang akan terjadi,
efek yang diinginkan tercapai.
sekunder yang tak keresahan/kegelisahan, otot
d. Angina tak stabil
responsif terhadap infark berkedut/ bergerenyet, rasa tidak
Dosis awal 10 mcg/menit dengan
miokardial akut. enak di belakang tulang dada,
peningkatan sebesar 10 mcg/menit
yang dilakukan dengan jarak waktu berdebar, pusing, nyeri perut.
sekitar 30 menit tergantung pada - Bradikardia paradoksikal.
kebutuhan pasien.
Norepine- Hipotensi akut, septikemia 1 vial = 4 mg a. Dosis : 0,01–0,10 μg/kg/min. a. Kontra indikasi
frin (keracunan darah oleh bakteri b. Start : 0,05 μg/kg/min. - Pasien yang hipotensi akibat
patogenik dan atau zat-zat yang c. Dosis pemberian kelipatan 25 kehilangan darah kecuali
dihasilkan oleh bakteri d. Rumus dosis dobutamin dalam sebagai tindakan darurat sampai
tersebut). syringe pump adalah : terapi volume darah selesai.
- Sediaan 1 vial = 4 mg. - Anestesi siklopropan dan
- Karena 1 mg = 1.000.000
halotan, trombosis pembuluh
nanogram maka 1 ampul =
4.000.000 mikrogram. darah tepi atau mesenterik.
- Syringe pump menggunakan b. Perhatian
spuit 50 cc. Kecepatan - Hipertensi, ekstravasasi
pemberian dalam satuan cc/ jam. (keluarnya darah dari pembuluh-
- Maka 1 cc cairan dalam syringe pembuluh darah di dalam
pump : badan).
4.000.000 g - Harus diberikan melalui vena
 80.000g
50 cc besar.
c. Efek samping
- Adakalanya terjadi bradikardia,
Dosis  60xBB kecemasan, sakit kepala yang
konsentras i bersifat sementara.
- Deplesi volume darah
Atau
(penggunaan jangka panjang).
Dosis  60xBB - Kesulitan bernafas, iskemia.
5.000

Contoh:
Pasien dengan BB 50 kg. Dosis
norepinefrin dimulai dari 25
mg/kgBB/menit.
25  60x50 75.000
  0,9 cc/jam
80.000 80.000
Noradrena- Syok kardiogenik berat dan Ampul 4 ml a. Diberikan hanya melalui jalur IV a. Meningkatkan oxygen demand
lin secara hemodinamik : = 4 mg b. Campurkan 4 mg atau 8 mg miocard, TD dan HR
hipotensi signifikan (TDS < 70 noradrenalin ke dalam 250 ml D5%, b. Bisa menginduksi aritimia. Hati-hati
mmHg) dengan resistensi D5NS (bukan NS), jangan penggunaan pada pasien iskemia
perifer keseluruhan rendah memasukan pada jalur yang sama akut; monitor cardiac output
dengan larutan alkalis c. Ekstravasasi obat menimbulkan
c. Dibutuhkan dosis yang lebih besar nekrosis jaringan, jika terjadi :
untuk meningkatkan perfusi yang campur phentolamin 5 – 10 mg ke
adekuat pada kasus drug-induced dalam 10 – 15 ml NS, infiltrasikan
hypotension ke area ekstravasasi
Pethidin Nyeri sedang sampai berat, Ampul 2 ml a. Dewasa : a. Kontraindikasi
sebagai suplemen sedasi = 50 mg - 50–150 mg setiap 3-4 jam - Pasien yang menggunakan
sebelum pembedahan, nyeri - Injeksi intravena lambat 15–35 trisiklik antidepresan dan
pada infark miokardium mg/jam (IM/SC) MAOi. 14 hari sebelumnya
walaupun tidak seefektif (menyebabkan koma, depresi
morfin sulfat, untuk - Sebelum pembedahan pernapasan yg parah, sianosis,
menghilangkan ansietas pada 50 – 100 mg (IM/SC) hipotensi, hipereksitabilitas,
pasien dgn dispnea karena b. Anak-anak hipertensi, sakit kepala, kejang)
acute pulmonary edema & 1.1–1.8 mg/kgBB setiap 3–4 jam - Hipersensitivitas
acute left ventricular failure jika perlu - Pasien dengan gagal ginjal
lanjut
b. Efek Samping
- Depresi pernapasan,
- Sistem saraf : sakit kepala,
gangguan penglihatan, vertigo,
depresi, rasa mengantuk, koma,
eforia, disforia, lemah, agitasi,
ketegangan, kejang,
- Pencernaan : mual, muntah,
konstipasi,
- Kardiovaskular : aritmia,
hipotensi postural,
- Reproduksi, ekskresi &
endokrin : retensi urin, oliguria.
- Efek kolinergik : bradikardia,
mulut kering, palpitasi,
takikardia, tremor otot,
pergerakan yg tidak
terkoordinasi, delirium atau
disorintasi, halusinasi.
- Lain-lain : berkeringat, muka
merah, pruritus, urtikaria, ruam
kulit

Propofol Menginduksi & Ampul 5 ml a. Induksi anestesi umum : Efek samping :


mempertahankan anestesi = 20 mg/ml - Dewasa < 55 tahun - Nyeri pada tempat penyuntikan
umum, sedasi selama Diawali dengan 40 mg secara - Hipotensi
perawatan intensif. bolus intravena lambat dalam - Berhentinya pernafasan untuk
jarak waktu 10 detik sampai sementara waktu
mulai terjadi reaksi anestesi. - Gerakan epilepsi, kejang
- Dosis lazim - Reaksi distonik
2-2,5 mg/kg berat badan. - Edema paru
- Anak > 8 tahun - Sakit kepala
2,5 mg/kg berat badan secara - Mual muntah
intravena lambat sampai mulai - Henti jantung
terjadi reaksi anestesi. - Urin berwarna hijau atau merah
b. Mempertahankan anestesi umum kecoklatan
: - Perubahan prilaku seksual.
- Dewasa
4-12 mg/kg berat badan/jam
secara infus yang terus-menerus
(drip infusion).
- Penyuntikan ulang secara bolus
sebesar 25-50 mg tergantung
pada respon.
- Anak > 3 tahun
9-15 mg/kgBB/jam.
c. Sedasi selama perawatan intensif
1-2 mg/kg berat badan secara injeksi
bolus, dilanjutkan dengan infus
yang terus-menerus (drip infusion)
yang disesuaikan tergantung pada
tingkat kebutuhan sedasi.
Sulfas a. Merupakan antikolinergik, a. Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang Kontra indikasi : Bradikardi dengan
atropin bekerja menurunkan tonus dalam 3-5 menit sampai dosis total irama EKG AV blok derajat II tipe 2
vagal dan memperbaiki 0,03-0,04 mg/kg BB, untuk atau derajat III.
sistim konduksi bradikardi 0,5 mg IV bolus setiap 3-
AtrioVentrikuler 5 menit maksimal 3 mg.
b. Asistole atau PEA lambat b. Dapat diberikan intratrakeal atau
(kelas II B), bradikardi transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali
(kelas II A) selain AV blok dosis intra vena diencerkan menjadi
derajat II tipe 2 atau derajat 10 cc
III (hati-hati pemberian
atropine pada bradikardi
dengan iskemi atau infark
miokard), keracunan
organopospat (atropinisasi)
Tranexamic a. Fibrinolisis pada a. Dosis oral : a. Kontraindikasi :
acid menoragia, epistaksis, 1-1,5 gram (atau 15-25 mg/kg) 2 - 4 - Penderita yang hipersensitif
traumatic hyphaemia, x/hari. terhadap asam traneksamat.
neoplasma tertentu, b. Dosis injeksi IV perlahan : - Penderita perdarahan
komplikasi 0,5 -1 g (atau 10 mg/kg) 3 x/hari subarakhnoid.
b. pada persalinan (obstetric c. Dosis infus kontinyu : - Penderita dengan riwayat
complications) dan 25-50 mg/kg setiap hari. tromboembolik.
berbagai prosedur operasi d. Dosis anak : - Tidak diberikan pada pasien
termasuk operasi kandung 25 kg/mg melalui oral atau 10 dengan pembekuan
kemih, prostatektomi atau mg/kg melalui intra vena setiap 2-3 intravaskular aktif.
konisasi serviks. x/hari - Penderita buta warna.
c. Hemofilia pada pencabutan e. Perdarahan setelah operasi gigi b. Efek samping :
gigi dan profilaksis pada pada penderita hemofilia - Gangguan pada saluran
angioedema herediter. - Sebelum operasi pencernaan (mual, muntah,
10 mg/kgBB (IV). diare) gejala ini akan hilang bila
- Setelah operasi dosis dikurangi.
25 mg/kgBB (oral) 3-4 x/hari - Hipotensi jarang terjadi.
selama 2-8 hari.

Xylomidon Analgetik, antipiretik dan anti


radang
DOSIS PADA ANAK-ANAK
Obat Dosis
Epinephrin 0,01/Kg BB dapat diulang 3-5 menit dengan dosis 0,01 mg/KgBB iv (1:1000)
Atropin 0,02 mg/KgBB iv (minimal 0,1 mg) dapat diulangi dengan dosis 2 kali maksimal 1mg
Lidokain 1 mg/KgBB iv
Natrium Bikarbonat 1 meq/KgBB iv
Kalsium Klorida 20-25 mg/KgBB iv pelan-pelan
Kalsium Glukonat 60–100 mg/KgBB iv pelan-pelan
Diazepam 0,3-0,5 mg/Kg BB iv bolus
Furosemide 0,5-1 mg/KgBB iv bolus

Вам также может понравиться