Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB 3

METODOLIGI PENULISAN

3.1 Rancangan Studi Kasus

Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam

prosedur penelitian (Hidayat, 2008). Di dalam penelitian ini peniliti

menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan asuhan

keperawatan yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data yang dimulai

dari pengkajian, menentukan diagnosis, melakukan perencanaan,

melaksanakan tindakan dan melakukan evaluasi asuhan keperawatan

Penerapan prosedur mengontrol halusinaasi dengan cara verbal oleh keluarga

pada klien dengan Halusinasi di wilayah kerja Puskesmas Tulehu

3.2 Subjek Studi Kasus

Subjek penelitian dalam studi kasus ini adalah dua Responden

dengan kriteria:

3.2.1 Inklusi:

3.2.1.1 Pasien dengan Strok

3.2.1.2 Pasien strok yang kooperatif

3.2.1.3 Pasien strok rawat jalan di Puskesmas

3.2.1.4 Pasien strok yang bisa membaca dan menulis

3.2.2 Eksklusi:

3.2.2.1 Pasien strok yang tidak bersedia menjadi subjek penelitian

51
52

3.3 Fokus Studi

Dalam karya tulis ini yang menjadi fokus studi adalah Penerapan prosedur

berpikir positif untuk mengatasi stres pada klien dengan strok di wilayah

kerja puskesmas Tulehu

3.4 Definisi Operasional Fokus Studi

3.4.1 Asuhan keperawatan adalah suatu proses keperawatan yang

dilakukan untuk mengatasi masalah pasien secara menyeluruh dan

berkesinambungan.

3.4.2 stroke merupakan penyakit yang ditandai oleh penurunan fungsi otak,

yang semata-mata diakibatkan oleh terhentinya aliran darah ke otak

yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, atau berakhir dengan

kematian.

3.4.3 berpikir positif adalah aktifitas yang kita lakukan dengan tujuan

untuk membangun dan membangkitkan aspek positif pada diri kita,

baik itu yang berupa potensi, semangat, tekad maupun keyakinan diri

kita

3.5 Instrumen Studi Kasus

Instrumen yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data berupa format

pengkajian asuhan keperawatan pada pasien Strok

3.6 Metode Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara:

3.6.1 Wawancara
53

Metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara

kepada klien secara langsung.

3.6.2 Observasi

Metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

langsung kepada klien, untuk mengetahui apakah ada perubahan

pada pasien. Pengumpulan dengan cara ini dilakukan dan untuk

melihat perilaku manusia, proses kerja

3.6.3 Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan setiap hari setelah melakukan asuhan

keperawatan pada pasien dan dilakukan dengan menggunakan

format pengkajian.

3.7 Lokasi dan Waktu Studi Kasus

3.7.1 Lokasi: penelitian ini berlokasi di Puskesmas Tulehu

3.7.2 Waktu: penelitian studi kasus ini dilaksanakan mulai dari bulan ……

(Jadwal terlampir).

3.8 Analisis Data dan Penyajian Data

3.8.1 Analisis Data

Analisa data dilakukan sejak peneliti melakukan penelitian.

Dilakukan mulai awal pengkajian dan dilakukan pendokumentasian

pada setiap hari untuk mengetahui perkembangan dari pasien.

Teknik analisis data yang dipakai oleh peneliti adalah dengan cara

pengumpulan data dengan wawancara dan observasi pada klien.

Urutan dari analisis data adalah:


54

3.8.2.1 Pengumpulan data

Pengumpulan data diperoleh dengan cara melakukan

pengkajian setelah itu menetapkan diagnosis keperawatan

yang muncul, melakukan perencanaan untuk mengatasi

masalah yang muncul, melakukan tindakan serta melakukan

evaluasi disetiap tindakan.

3.8.2.2 Mengolah Data

Data-data yang sudah terkumpul kemudian diklasifikasikan

menjadi data subjektif dan data objektif berdasarkan data

yang diperoleh dilapangan.

3.8.2.3 Kesimpulan

Dari data yang telah disampaikan, kemudian di bandingkan

data yang satu dengan data yang lainnya.

3.8.2 Penyajian Data

Data yang sudah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekwensi serta penjelasan (interpretasi).

3.8 Etika Studi Kasus

Menurut Hidayat (2008), masalah etika penelitian keperwatan merupakan

masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian

keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi

penelitian harus diperhatikan sebagai berikut:

3.8.1 Justice (keadilan)


55

Justice atau keadilan adalah prinsip yang terkandung dalam

bioetik. Justice adalah suatu prinsip dimana seorang tenaga

kesehatan wajib memberikan perlakuan yang adil untuk semua

pasiennya.

3.8.2 Beneficience (Bermanfaat untuk orang lain)

Beneficence adalah prinsip bioetik dimana tenaga

kesehatan melakukan suatu tindakan untuk kepentingan pasiennya

dalam usaha untuk membantu mencegah atau menghilangkan

bahaya atau hanya sekedar mengobati masalah-masalah sederhana

yang dialami pasien.

3.8.3 Autonomy

Dalam prinsip ini, tenaga kesehatan wajib menghormati martabat

dan hak manusia, terutama hak untuk menentukan nasibnya sendiri.

Pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan

sesuai dengan keinginannya sendiri. Autonomy pasien harus

dihormati secara etik, dan di sebagain besar negara dihormati

secara legal. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa dibutuhkan

pasien yang dapat berkomunikasi dan pasien yang sudah dewasa

untuk dapat menyetujui atau menolak tindakan medis.

3.8.4 Informed consent

Pasien menyetujui suatu tindakan medis secara tertulis. Informed

consent menyaratkan bahwa pasien harus terlebih dahulu

menerima dan memahami informasi yang akurat tentang kondisi


56

mereka, jenis tindakan medik yang diusulkan, resiko, dan juga

manfaat dari tindakan medis tersebut.

Вам также может понравиться