Вы находитесь на странице: 1из 9

semangatmu Kartini

Penulis: Salva

habis gelap terbitlah terang


hal itulah yang ada di benakmu
dimana tidak ada pembatas
antara kita dan mereka

ingin kau hapuskan pembatas itu


ingin kau tunjukan pada meraka
bahwa tiada yang beda antara
kau kami dan mereka

kau korbankan jiwa ragamu


hidup matimu hanya untuk itu
kau percaya semangat
bahwa kami bisa yang mereka lakukan

usaha semangatmu tak pernah padam


walau banyak caci maki menghadang
kau ingin hapuskan dinding perbedaan
untuk selama-lamanya

hingga pada akhirnya kami pun


memetik hasil jerih payahmu

kartini kau tunjukan kau bisa


Kartini kau inspirasi kami
kartini kau inspirasi wanita negri ini
kartini kau ibu bagi kami

terima kasih atas jasa-jasamu


jasa-jasa yang telah menuntun kami
menjadi orang yang pantang menyerah
menjadi orang yang tak putus asa

terima kasih kartini


doa kami selalu bersamamu

-Selamat Hari Kartini-


IBU KARTINI
karya : Salva

IBU KARTINI....
MESKI KAU TELAH TIADA..
NAMUN SEMANGATMU YANG MEMBARA..
MASIH MEMBAJAR HATI KAUM WANITA INDONESIA..

LIHATLAH KINI KARTINI-KARTINI MODERN..


YANG TERUS BERJUANG DALAM SEMANGATMU..

MAAFKAN AKU YANG TERLALU TENGGELAM DALAM


KESIBUKANKU..
HINGGA HAMPIR MELUPAKAN JASAMU YG TELAH
MENGANGKAT DERAJAT KAUMKU WANITA..

WAHAI IBU KARTINI..


HADIRMU CERAHKAN NURANI..
PERJUANGANMU MENJADI OBSESI..
DAN JASAMU TELAH TERPATRI DALAM INSAN PERTIWI..

INGIN KURASAKAN LAGI HADIRMU..


YANG SELALU MENYEMANGATI JIWA..
DAN MENGINGATKAN KEMBALI..
BAHWA HABISLAH GELAP TERBITLAH TERANG..

MAKA SEBAGAI WUJUD PENGHORMATAN KAMI...


HARI KELAHIRANMU KAMI PERINGATI..
SELAMAT HARI KARTINI.
PUTRI KSATRIA
OLEH: PAULINE ANGELINA

HUJAN TIADA BERHENTI


KABUT PERLAHAN MENYELIMUTI
ADAT DAN BUDAYA BERPILIH KASIH
HAK PEREMPUAN PUN DIBATASI

TANGIS MEMBANJIR DI PIPI


TAK ADA SATU PUN PEDULI
SEKALIPUN RINTIHAN BERTUBI-TUBI
PARA INSAN BERPURA-PURA TULI

PEREMPUAN DIKEKANG
PEREMPUAN DILARANG
PEREMPUAN TERBUANG
PEREMPUAN TERBELAKANG

LEMAH TAK BERDAYA


MELAWAN PUN TAK KUASA
HANYA DAPAT BERPASRAH
MENERIMA SIKSAAN JIWA

DAN SEMUA ITU KINI SIRNA


BERKAT SANG PUTRI KSATRIA
WAHAI KARTINI YANG MULIA
JASAMU SUNGGUH TIADA TARA

PEREMPUAN BEBAS
PEREMPUAN LEPAS
PEREMPUAN SETARA
PEREMPUAN MERDEKA

TAK ADA LAGI LUKA


TAK ADA LAGI DUKA
SEMUA TELAH SIRNA
BERKAT SANG PUTRI KSATRIA

INILAH HASIL PERJUANGAN


JERIH PAYAH DALAM PERGOLAKAN
WAHAI KARTINI YANG DIAGUNGKAN
KAU PUTRI KSATRIA PUJAAN PEREMPUAN
Surat Untukmu di Masa Lalu
Penulis: Lionel

Raden... Keluargamu terhormat...


Ajeng... Dirimu indah...
Kartini... Itulah kamu dikenal...
Namamu bagai lukisan yang penuh warna...

Bukumu mengubah sejarah...


Mengubah takdir perempuan...
Mengubah kekejaman masa lampau...
Biarkan kami berkarya bebas...

Masa lalu kini beralih dan telah kutulis...


Menulis untukmu kisahku kini...
Dunia yang kau nanti sudah terbukti...
Wanita sungguh maju dan tetap berbakti...

Mata yang cerah kadang penuh emosi...


Menahan air mata dan senyum rapuh tersunting di wajahnya...
Dipaksakan mencinta walau hati tak ingin...
Terus berontak menghapus kegelapan...

Namamu terus dikumandangkan...


Revolusi wanita tak ingin disia-siakan...
Kini kami disejajarkan...
Terus buktikan kamilah penerusmu ya Raden...

Alunan lagu bawakan haru biru...


Tentang semua tentang dirimu...
Sepucuk surat untukmu masa lalu...
Kuharap kau bisa baca semua itu...

Dirimu terlelap di usia muda...


Tapi karyamu terus berkelana...
Tak kenal batas bagai burung terbang bebas...
Sampai kini masih kami kenang ya Raden...

Terang kini telah terbit...


Senyum telah kembali bangkit...
Yang berlalu takkan pernah diungkit...
Kami inilah para penerusmu Kartini...
Puisi Hari Kartini
Karya : Minderway

Saat negeri kincir berkipas ria


Hidup seorang pemudi
Bertanah air Indonesia
Ialah Kartini

Lahir di Jepara
Dengan senyuman yang ria
Dan kecantikannya...
Menabur pesona Indonesia

Ia lahir untuk satu tujuan


Menunjukan kepada seluruh umat
Bahwa... Wanita tak sekedar bujangan
Melainkan sebagai jemaat

Ia berkorban demi...
Mengangkat derajat wanita
Mengharumkan melati
Menjadikannya sempurna

Berusaha tetap maju


Bersikeras mulia
Membangun kerajaan baharu!
Pria dan wanita

Tatkala ia bergobar hati


Ia terus bangkit dan berjuang
Menghadapi kepahitan negeri
Bahwa wanita adalah pejuang!

Sungguh ialah seorang pahlawan


Sebab ia telah menang!
Menyadarkan lawan
Untuk berpikir panjang

Hai kawan-kawanku
Janganlah merendahkan wanita
Sama halnya dengan ibu
Ialah yang membawa kita semua

Hendaknya kita menyadari


Betapa pilu perjuangan ia
Menyinari bahari
Mari rayakan harinya bersama!
Puisi Untuk Ibu Kartini
Penulis: Red face

Ibu Kartini
Kau adalah teladan bagi kami
Kau sejajarkan kami di mata dunia
Kau adalah cerminan bagi kami

Ibu Kartini
Meski kau telah tiada
Namun semangat dan perjuanganmu
Masih menyemangati kaum hawa di seluruh nusantara
untuk ikut berperan serta dalam pembangunan bangsa Indonesia

Lihatlah kini kartini-kartini sekarang


Yang terus berjuang dalam semangatmu
Mulai dari guru sampai capres
Mulai dari dapur sampai Istana
Semua kini bisa berkarya
Walaupun terkadang masih direndahkan
Walau terkadang masih dilecehkan

Tapi

Mereka kini bisa berkarya


Tidak hanya sekedar meminta
Dan sekedar menerima

Lihatlah ibu

Betapa agung perjuanganmu


Kini aku bisa ikut berbangga
Melihat hasil perjuanganmu
Sekarang para kartini muda

Selamat hari Kartini.. Terima kasih Ibu Kartini

Bagimu Srikandi

Tanah jawa sang tanah para pujangga


Tak lekang mengais kata
Untuk sang Srikandi Pejuang Wanita
Untuk Sang Kartini Pahlawan Bangsa

Tabir kecantikan menghiasi wajah


Menghela cinta di balik pasrah
Perempuan kau jadikan anugerah
Bukan sebagai alat segala nafsu

Wahai Srikandi,
Kau berjuang dari balik keayuan
Menuang keanggunan diantara impian
Untuk kebebasan, untuk keseteraan

Puisi RA Kartini

Namamu abadi di tangan masa


Atas jasa dan impian serta asa
Membawa kaum hawa pada kemerdekaan
Itulah engkau wahai sang putri bangsa

Tak peduli jiwa yang rapuh


Tetap mengayuh tanpa mengaduh
Hingga kehendak menjadi cita
Agar Perempuang tetap menjadi manusia

Qodrat tetaplah kodrat


Namun jiwa tak bisa dikekang
Begitulah cinta di balik karya tuhan
Takan berhenti maju meski terus berperang

Kau adalah pahlawan bangsa


Yang percaya pada kekuatan Tuhan
Habis Gelap Terbitlah Terang
Takan tenggelam sebuah harapan

Jasamu indah tertulis dengan tinta emas sang sejarah


Namamu dikenang setiap manusia nusantara

PUISI HARI KARTINI

21 April 1964,
Engkau lahir menatap dunia
Menjadi perempuan nan ayu
Keindahan diantara parasmu
Tetap menjadikanmu luas berpengetahuan

Akal budimu menjelajah dunia


Membawa dunia di tangan hawa
Agar sejajar diantara kaum adam
Hari kartini,
Hari lahirmu,
Hari dimana Tuhan mengutusmu
Untuk perempuang yang terkungkung
Terkekang oleh jiwa jiwa yang terpenjara

Wahai Kartini
Selamat ulang tahun
Disana saksikanlah kami para perempuan
Tak tinggal berpangku tangan
Kamipun bisa,
Menjadi tunas bangsa kebanggaan agama
PENILAIAN MEMBACA PUISI
KRITERIA Kurang Cukup Baik Baik Sekali
Nampak canggung Mampu Menunjukkan
Sudah dapat totalitas dalam
dalam menggunakan
menunjukkan penggunaan
Pengekspresian wajah menggunakan ekspresi wajah
ekspresi wajah ekspresi wajah
dan bahasa tubuh sesuai ekspresi wajah dan dan bahasa
dan bahasa tubuh dan bahasa
isi puisi bahasa tubuh yang tubuh yang
yang sesuai saat tubuh yang
sesuai saat sesuai saat
membaca puisi sesuai saat
membaca puisi membaca puisi
membaca puisi

Sebagian besar kata Ada cukup banyak Menunjukkan


Secara umum
– kata tidak kata yang kurang pelafalan kata –
Kejelasan ucapan kata-kata dalam
dilafalkan dengan jelas dilafalkan kata yang sangat
( artikulasi ) puisi dilafalkan
jelas saat saat pembacaan jelas dalam
dengan jelas
pembacaan puisi puisi pembacaan puisi

Intonasi suara
yang digunakan Intonasi suara
Intonasi suara
Intonasi suara yang saat membaca yang digunakan
yang digunakan
Intonasi suara sesuai isi digunakan saat puisi cukup saat membaca
saat pembacaan
puisi pembacaan puisi banyak yang puisi sesuai
puisi hanya sedikit
tidak tepat sesuai dengan dengan makna
yang sesuai
makna kata / kata / frase
frase
Ada sedikit
Tidak Kurang
ketidaktepatan Menggunakan
memperhatikan memperhatikan
dalam jeda yang tepat
Penggunaan jeda penggunaan jeda penggunaan jeda
penggunaan saat membaca
yang tepat saat yang tepat saat
jeda saat puisi
membaca puisi membaca puisi
membaca puisi

Terlihat kurang Terlihat sangat


Terlihat tidak Terlihat percaya
percaya diri saat percaya diri saat
percaya diri saat diri saat tampil
Percaya diri tampil tampil
tampil membacakan membacakan
membacakan puisi membacakan
puisi di depan puisi di depan
di depan puisi di depan

Kriteria penilaian (skor):


4 = Sangat Bagus
3 = Bagus
2 = Kurang Bagus
1 = Tidak Bagus

Cara mencari nila (N) = jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal (8 x 4
= 32) dikali skor ideal (100).
Contoh:
Nilai = (24/32)x 100 = 75 ---------> Baik

Lalu konsultasikan ke tolok ukur untuk mengetahui tingkat kemampuan.

*Tolok Ukur
85%-100% ----> Baik Sekali -------> BS
75%-84% ----> Baik -------> B
60%-74% ----> Cukup -------> C
40%-59% ----> Kurang -------> K
0%-39% ----> Gagal -------> G

Вам также может понравиться