Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
N
DENGAN HIPERBILIRUBIN DERAJAT III
DI RSU ASSALAM GEMOLONG
Disusun Oleh :
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Penguji I Penguji II
iii
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir By.
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKES
3. Ibu Erlyn Hapsari, SST, selaku pembimbing yang telah membantu dan
kesempatan dan ijin kepada penulis untuk mengambil kasus di RSU Assalam
Gemolong.
5. Keluarga Ny. N yang telah bersedia menjadi pasien dalam pengambilan kasus
dan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
iv
6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Stikes Kebidanan Kusuma Husada
8. Bapak dan Ibu serta keluarga besarku yang telah banyak memberikan kasih
sayang dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan demikian saran yang membantu sangat penulis harapkan dan penulis
terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga Karya Tulis ini bermanfat
bagi para pembaca pada umumnya dan tenaga kesehatan lain pada khususnya.
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Ratri Yuli Anitasari
B09.101
INTISARI
Latar Belakang : Pada bayi dengan hiperbilirubin derajat III harus dapat
perhatian yang tepat, hiperbilirubin derajat III adalah warna kuning yang dapat
terlihat pada sklera, selaput lendir, kulit atau organ lain akibat penumpukan kadar
bilirubin bagian kepala, badan, paha sampai dengan lutut. Hiperbilirubin derajat
III apabila tidak ditangani dengan baik dapat menjadi hiperbilirubin derajat IV.
Data di RSU Assalam Gemolong didapatkan Angka kejadian hiperbilirubin
derajat III sebanyak 5 bayi (2,9%)
Tujuan : Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
hiperbilirubin derajat III secara komprehensif dengan menerapkan asuhan
kebidanan menurut 7 langkah Varney.
Metodologi : Jenis laporan studi kasus menggunakan metode deskriptif, lokasi
studi kasus di RSU Assalam Gemolong, subjek studi kasus adalah bayi baru lahir
By Ny. N dengan hiperbilirubin derajat III, waktu studi kasus dilakukan pada
tanggal 25 – 29 Juni 2012, teknik pengambilan data dengan data primer dan data
sekunder.
Hasil : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 5 hari didapatkan hasil
keadaan umum baik, pada kepala sampai leher masih berwarna kuning, reflek
hisap bayi kuat, bayi nampak bersih, ASI sudah diberikan 80 cc, Bayi sudah BAB
9 kali berwarna kuning kecoklatan (konsistensi lembek) dan BAK 16 kali
berwarna kuning jernih, Bayi nampak nyaman.
Kesimpulan : ada kesenjangan antara kasus dan teori yaitu pada pengkajian yaitu
pada pengkajian pada kasus didapatkan KU sedang dan diteori lemah, pada kasus
perut tidak ada pembesaran hati sedangkan diteori ada pembesaran hati, pada
kasus reflek morro dan gasping kuat sedangkan diteori lemah, pada kasus BAK
berwarna kuning jernih dan BAB kuning kecoklatan sedangkan diteori BAK
berwarna dempul dan BAK berwarna gelap.
Kata Kunci : Asuhan kebidanan, bayi baru lahir, hiperbilirubin derajat III.
Kepustakaan : 32 literatur (2002 – 2010)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Massa depan
PERSEMBAHAN
dewasa.love u sobat
husada.
4. Almamater tercinta
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Agama : Islam
Sragen.
RIWAYAT PENDIDIKAN
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii
INTISARI.......................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
ix
1. Bayi Baru Lahir ........................................................... 8
2. Hipebilirubin ................................................................ 16
B. Pembahasan .......................................................................... 75
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 80
B. Saran ..................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian neonatal adalah kematian bayi yang lahir hidup dalam
sebesar 114 per 100.000 kelahiran hidup, penyebab kematian bayi karena
BBLR 29%, asfiksia 27%, masalah pemberian minum 10%, tetanus 10%,
(Rachmawaty, 2006).
lahir. Penanggulangan bayi tergantung pada keadaannya apa dia normal atau
tidak. Diantara bayi yang normal ada yang membutuhkan pertolongan medik
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 gram sampai 4000
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis dan tidak ada kelainan kongenital
(cacat bawaan) yang berat (Kosim, 2007). Masalah utama bayi baru lahir
adalah masalah yang sangat spesifik yang terjadi pada masa bayi serta dapat
1
2
Pada bayi dengan hiperbilirubin derajat III harus dapat perhatian yang
tepat, yang disebut dengan hiperbilirubin derajat III adalah warna kuning yang
dapat terlihat pada sklera, selaput lendir, kulit atau organ lain akibat
penumpukan kadar bilirubin bagian kepala, badan, paha sampai dengan lutut
adalah apabila dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar bilirubin
derajat III apabila tidak ditangani dengan baik dapat menjadi hiperbilirubin
umum dan tanda-tanda vital, memenuhi kebutuhan dan cairan, menjemur bayi
pada sinar matahari pagi, jam 07.00 sampai 08.00 pagi selama 15 – 30 menit,
bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 terdapat 360 jumlah kelahiran
200 bayi (55,56%), BBLR sebanyak 75 bayi (20,83%), bayi lahir dengan
bayi (2,9%), derajat II sebanyak 5 bayi (2,9%), derajat III sebanyak 5 bayi
(2,9%). Berdasarkan angka kejadian masih ditemukan adanya bayi baru lahir
dengan judul ”Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir By. Ny. N Dengan
B. Perumusan Masalah
pada bayi baru lahir By. Ny. N dengan hiperbilirubin derajat III di RSU
Varney?”.
1. Bagi Penulis
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
b. Pendidikan
1. Tujuan umum
Penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
2. Tujuan khusus
a. Penulis mampu :
pada bayi baru lahir By. Ny. N dengan hiperbilirubin derajat III.
dan kasus nyata pada penatalaksanaan pada bayi baru lahir By. Ny. N
Pada Bayi Baru Lahir dengan Hiperbilirubin derajat III di RSUD Dr.
lingkungan sekitar bayi agar tetap hangat, mengobservasi BAB dan BAK,
Pada Bayi Baru Lahir dengan Hiperbilirubin derajat III di RSUD Dr.
sekitar bayi agar tetap hangat, mengobservasi BAB dan BAK, mengisolasi
bayi, kolaborasi dengan dokter spesialis anak dengan foto terapi dan
jam, dan dexa 3x ¼ ampul/12 jam), foto terapi 1 x 6 jam dan didapatkan
hasil warna kuning pada kepala, badan, paha sampai lutut sudah tidak
terlihat, keadaan umum bayi baik, berat badan naik 1 kg, kebutuhan cairan
Perbedaan studi kasus antara ketiga keaslian dan yang penulis lakukan terletak
pada subjek, lokasi, waktu, terapi yang diberikan dan hasil asuhan kebidanan
F. Sistematika Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibagi menjadi lima bab, yang
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri dari jenis studi kasus, lokasi studi kasus,
subyek studi kasus, waktu studi kasus, instrument studi kasus, teknik
kasus berisi tentang asuhan yang diberikan pada By. Ny. N sesuai
temukan dilapangan.
BAB V PENUTUP
dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus bayi baru
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI MEDIS
a. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 gram
sampai 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis dan tidak
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai
Bayi baru lahir adalah bayi baru lahir sampai 28 hari pertama
d) Lingkar Kepala 30 – 33
menurun ± 40 x/menit.
8
9
sempurna.
sudah turun.
kecoklatan.
gestasi, yaitu :
1) Pernafasan
2) Suhu
basah. Bila dibiarkan saja dalam suhu kamar 250C maka bayi akan
(Wiknjosastro, 2005).
4) Faeces
5) Perubahan lain
apa-apa lagi oleh karena bayi mulai bernafas spontan dan warna
vagina. Bila mulut bayi masih belum bersih dari cairan dan lendir,
lubang hidung, supaya jalan nafas bebas dan bayi dapat bernafas
Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur suhu
tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu tubuh
4) Memberi Vitamin K
normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K per oral 1 mg/hari
perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat
seksual).
(Saifuddin, 2002).
14
6) Identifikasi bayi
yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan
mudah lepas.
(5) Unit
Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak di
catatan yang tidak mudah hilang. Sidik telapak kaki bayi harus
1) Asfiksia
2) Sianosis
3) Kelainan Kongenital
pertumbuhan struktur bayi yang dijumpai sejak bayi lahir selain itu
pengertian lain tentang kelainan sejak lahir adalah defek lahir yang
yang sama, misalnya kira-kira satu dari empat belas bayi berbobot
5) Bayi Prematur
Adalah bayi baru lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke-
37 (Surasmi, 2003).
6) Ikterus
(Surasmi, 2003).
2. Hiperbilirubin
a. Pengertian Hiperbilirubin
b. Macam hiperbilirubin
1) Hiperbilirubin fisiologi
kurang bulan.
2) Hiperbilirubin patologis
atau 14 hari.
d. Metabolisme Bilirubin
1) Produksi
ini pada neonatus lebih tinggi dari pada bayi yang lebih tua.
2) Transportasi
3) Konjugasi
4) Ekskresi
e. Jenis-jenis hiperbilirubin
berikut :
1) Hiperbilirubin Hemolitik
seperti :
a) Inkompabilitas Rhesus
b) Inkompabilitas ABO
20
2) Hiperbilirubin Obstruktiva
baik dalam hati maupun diluar hati. Akibat sumbatan itu terjadi
b) Hipolbuminemia.
heparin.
f) Asidosis metabolik.
4) Kern-Hiperbilirubin
(Nelson, 2002).
21
seperti :
a) Letargi
c) Hipertonik
d) Opistotonus
e) Tangisan melengking
(Prawirohardjo, 2005).
f. Penilaian
matahari dan dengan menekan sedikit kulit yang akan diamati untuk
lahir dalam 5 bagian yang dimulai dari kepala dan leher, dada sampai
pusat, pusat bagian bawah sampai tumit, tumit pergelangan kaki dan
bahu pergelangan tangan dan kaki serta tangan termasuk telapak tangan
(Sarwono, 2006).
22
ikterus.
dengan lutut
dengan lutut
Tabel 2. 1.
Rumus Kremer
g. Penanganan Hiperbilirubin
antara lain :
a) Jika bayi terlihat mulai kuning, jemur pada matahari pagi (sekitar
aseptik).
1) Terapi sinar
diberi sinar matahari lebih dari penyinaran biasa, ikterus lebih cepat
antara 420 – 480 nano meter. Sinar ultraviolet harus dicegah dengan
disampingnya.
25
mencapai 7,5 mg %.
f) Mata bayi dan alat kelamin ditutupi dengan bahan yang dapat
memantulkan sinar.
g) Gunakan kain pada boks bayi atau incubator, dan letakkan tirai
(Prawirohardjo, 2005).
ASI.
lain.
water loss).
dihentikan.
dengan sendirinya.
2) Transfusi Tukar
neonatus dengan kadar bilirubin tali pusat kurang dari 14 mg% dan
d) Mengoreksi anemia
(Prawirohardjo, 2005).
Tabel 2.2.
Pedoman pengelolaan ikterus menurut waktu timbulnya dan kadar bilirubin
Bilirubin
(mg%) < 24 jam 24 – 48 jam 49 – 72 > 72
Pemberian makanan
<5 yang dini
Terapi sinar bila
5–9 Kalori cukup
haemolisis
Transfusi tukar bila
10 – 14 haemolisis Terapi sinar
Transfusi tukar Transfusi tukar bila
15 – 19 hemolisis Terapi sinar
<9 Transfusi tukar
Sumber : (Prawirohardjo, 2002)
Keterangan :
a. Pengertian
pada sklera, selaput lendir, kulit atau organ lain akibat penumpukan
(Surasmi, 2003).
b. Patofisiologis
beban bilirubin pada sel hepar yang berlebihan. Hal ini dapat ditemukan
peningkatan kadar bilirubin tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila kadar
tertentu bilirubin ini akan bersifat toksik dan merusak jaringan tubuh.
larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. Saat ini memungkinkan
terjadinya efek patologis pada sel otak apabila bilirubin tadi dapat
tersebut mungkin akan timbul apabila kadar bilirubin indirek lebih dari
mudah melewati darah otak apabila bayi terdapat keadaan berat badan
yaitu :
2) Letargik (lemas).
3) Kejang.
6) Bila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat disertai spasme otot,
7) Perut buncit.
31
10) Tampak ikterus, sklera, kuku, kulit dan membran mukosa. Kuning
d. Penatalaksanaan
antara lain :
aseptik).
(Varney, 2007). Dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan hiperbilirubin derajat III penulis beracuan pada pola pikir, sehingga
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
a) Nama
yang dimaksud.
b) Umur
c) Jenis kelamin
d) Alamat
g) Agama
h) Pendidikan
pengetahuannya.
i) Pekerjaan
a) Keluhan Utama
(Surasmi, 2003).
(Praworohardjo, 2007).
(Prawirohardjo, 2005).
36
(Nursalam, 2007).
b. Data Obyektif
Adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh tenaga kesehatan
(Nursalam, 2007).
1) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
(Matondang, 2003).
c) Suhu
d) Nadi
e) Respirasi
f) Apgar score
160 x/menit
x/menit
(Farrer, 2007).
(5) Warna kulit, dengan nilai batas normal merah muda dan
tidak kebiru-biruan
g) Pemeriksaan Sistematis
(Saifuddin, 2002).
38
(Saifuddin, 2002).
(Saifudin,2002)
(11) Genetalia
(Hidayat, 2009).
(Saifuddin, 2002).
(Saifuddin, 2002).
2) Pemeriksaan Reflek
a) Reflek Moro
Lengak ekstensi dengan ibu jari dan jari telunjuk bentuk huruf
(Farrer, 2007)
a. Eliminasi
Pada pemeriksan ini yang dikaji antara lain eliminasi urine dan
c. Data Penunjang
(Saifuddin, 2002).
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa : Bayi baru lahir By. Ny. X lahir normal cukup bulan umur
Dasar :
Data Subyektif :
(Surasmi, 2003).
Data Obyektif :
plantar lemah.
(Surasmi, 2003).
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. Diagnosa Potensial
kritis pola atau kelompok tanda dan gejala yang memerlukan tindakan
4. Antisipasi
Antisipasi untuk tanda hiperbilirubin derajat IV pada kasus ini antara lain :
sampai 30 menit.
terapi selanjutnya.
dan biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan klien (Varney, 2007).
7. Evaluasi
(Varney, 2007).
c. Warna kuning pada kepala, badan, paha sampai lutut sudah tidak
(Varney, 2007).
a. S : Subyektif
melalui anamnesa.
b. O : Obyektif
klien, hasil lain dan tes diagnostik dalam data fokus untuk
mendukung assesment.
c. A : Assesment / Analisa
d. P : Planning
C. Landasan Hukum
untuk memberikan asuhan kebidanan pada bayi dengan ikterik neonatus grade
1. Kompetensi 6 :
2. Kompetensi 7
Pasal 16
perawatan tali pusat, perawatan bayi, resusitasi bayi baru lahir, pemantauan
METODOLOGI
utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara
objektif. Studi kasus yaitu laporan yang digunakan dengan cara meneliti suatu
(Notoadmodjo, 2005).
Assalam Gemolong.
Subyek studi kasus adalah suatu hal atau seseorang yang akan dikenai
kegiatan laporan kasus (Notoadmodjo, 2005). Subyek dari laporan kasus ini
47
48
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti kata lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah di
olah (Arikunto, 2006). Pada studi kasus ini penulis menggunakan instrumen
format asuhan kebidanan 7 langkah Varney pada bayi baru lahir untuk
1. Data Primer
a. Pemeriksaan Fisik
(Saifuddin, 2002).
dilakukan untuk memeriksa turgor kulit bayi, perut, leher dan dada
(Saifuddin, 2002).
b. Wawancara
(Notoadmodjo, 2005).
50
c. Observasi
2. Data Sekunder
a. Studi dokumentasi
b. Studi kepustakaan
antara lain :
1. Untuk pemeriksaan
b. Termometer
c. Stetoskop
d. Jam tangan
c. Mata bayi dan alat kelamin ditutupi dengan bahan yang dapat
memantulkan sinar.
3. Untuk dokumen
a. Buku referensi
c. Komputer
d. Alat tulis
52
BAB IV
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Indentitas Bayi
Panjang badan : 47 cm
Nomer RM : 056614
Penanggung jawab
Ibu Ayah
52
53
1) Keluhan utama
2) Riwayat Penyakit
(1) Jantung
(2) Ginjal
(3) Asma
(4) TBC
(5) Hepatitis
(6) DM
(7) Hipertensi
(8) Epilepsi
e) Riyawat Operasi
d) Plasenta
(2) Panjang : 50 cm
55
c) Keluhan-keluhan
bulan.
(6) Imunisasi TT
Tabel 4.1
Sistem Apgar Score Bayi Ny. N
2) Pemeriksaan Umum
c) Suhu : 36,80 C
d) Pernafasan : 42 x/menit
terlihat kuning.
57
muda
gangguan pendengaran
berwarna kuning
terlihat kuning.
tetesan 10 tpm
terlihat kuning.
58
4) Pemeriksaan Reflek
bentuk huruf C.
sentuhan.
dengan lemah.
berputar.
5) Antropometri
a) Lingkar kepala : 33 cm
b) Lingkar dada : 33 cm
c) LLA : 12 cm
e) Panjang badan : 47 cm
6) Eliminasi
konsistensi lembek
d. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 4.2
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 18,4 gr%
Hematokrit 38,9 %
Leukosit 21,2 ribu
Bilirubin direk 0.90 mg%
Bilirubin indirek 10,55 mg%
Bilirubin total 11,45 mg%
Golongan darah O
Sumber : Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 25 Juni 2012
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Data Subyektif
1) Ibu mengatakan bayinya lahir pada tanggal 24 Juni 2012 pukul 19.55
WIB.
Data Obyektif
3) Pernafasan : 42 x/menit
5) Suhu : 36,80 C
6) BB : 3800 gram
7) PB : 47 cm
8) LK : 33 cm
9) LD : 33 cm
10) Kulit kelihatan kuning pada kepala, badan, paha sampai lutut.
11) Hidung sebelah kiri terpasang sonde, kaki sebelah kiri terpasang
13) Reflek morro kuat, reflek rooting lemah, reflek suching lemah,
lemah.
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. Diagnosa Potensial
4. Antisipasi
5. Rencana Tindakan
b. Observasi keadaan umum bayi dan tanda-tanda vital tiap per 8 jam.
1) Beri foto terapi sinar sesuai program selama 6 jam dan istirahat 2
jam.
c) Mata bayi dan alat kelamin ditutupi dengan bahan yang dapat
memantulkan sinar.
2) Beri injeksi
a) Logafox 2 x 150 mg
b) Otogenta 2 x 10 mg
6. Pelaksanaan
a. Pukul 15.45 WIB memberi informasi kepada ibu dan keluarga bahwa
bayinya telah berwarna kuning dan telah diberi terapi terapi sinar sesuai
program.
b. Pukul 16.50 WIB mengkaji reflek menghisap dan menelan dengan cara
2) Pukul 17.00 WIB Melakukan foto terapi sinar sesuai program selama
c) Mata bayi dan alat kelamin ditutupi dengan bahan yang dapat
memantulkan sinar.
7. Evaluasi
a. Pukul 15.50 WIB Ibu dan Keluarga sudah tahu tentang keadaan
bayinya.
cara disonde.
g. Pukul 23.00 WIB Sudah diberikan semua injeksi Logafox 2 x 150 mg,
DATA PERKEMBANGAN I
S : Subyektif
O : Obyektif
3. Suhu : 370 C
5. Pernafasan : 44 x/menit
6. BB : 3800 gram
A : Assesment
Bayi Ny. N lahir normal, cukup bulan umur 2 hari dengan Hiperbilirubin
derajat III.
65
P : Planning
2. Pukul 10.30 WIB Mengkaji reflek menghisap dan menelan tiap 3 jam.
disonde.
bilirubin
Evaluasi
1. Pukul 14.00 WIB Keadaan umum bayi sedang, kesadaran bayi sadar
penuh
3. Pukul 14.00 WIB Bayi sudah BAB 2 kali dengan konsistensi lembek
a. Pukul 14.00 Foto terapi telah dilakukan selama selama 6 jam dan
istirahat 2 jam
3) Mata bayi dan alat kelamin ditutupi dengan bahan yang dapat
memantulkan sinar.
b. Pukul 14.00 WIB telah diberikan semua Injeksi Logafox 2 x 150 mg,
DATA PERKEMBANGAN II
S : Subyektif
O : Obyektif
3. Suhu : 360 C
5. Pernafasan : 42 x/menit
A : Assesment
Bayi Ny. N lahir normal, cukup bulan umur 3 hari dengan Hiperbilirubin
derajat III.
68
P : Planning
2. Pukul 10.00 WIB Mengkaji reflek menghisap dan menelan tiap 3 jam
3. Pukul 08.35 WIB Mengobsebasi BAK dan BAB tiap per 8 jam.
Evaluasi
3. Pukul 14.00 WIB Bayi sudah BAB 3 kali konsisten lembek warna
a. Pukul 12.00 WIB Telah dilakukan foto terapi selama 6 jam dan
istirahat 2 jam.
memantulkan sinar.
S : Subyektif
O : Obyektif
3. Suhu : 37,4 0 C
5. Pernafasan : 44 x/ menit.
A : Assement
Bayi Ny. N lahir normal cukup bulan, umur 4 hari dengan Hiperbilirubin
derajat II.
P : Planning
4. Pukul 07.00 WIB Mengobservasi BAK dan BAB tiap per 8 jam.
sonde
Evaluasi
a. Pukul 14.00 WIB Telah dilakukan foto terapi selama 6 jam dan
istirahat 2 jam.
memantulkan sinar.
DATA PERKEMBANGAN IV
S : Subyektif
2. Ibu mengatakan bayi sudah dijemur tadi pagi pukul 07.00 – 07.30 WIB
oleh bidan
O : Obyektif
3. Suhu : 37 0 C.
5. Pernafasan : 52 x/ menit.
8. Hasil laboratorium.
A : Assement
Bayi Ny. N lahir normal cukup bulan, umur 5 hari dengan riwayat
P : Planning
2. Pukul 07.30 WIB Memandikan bayi dengan air hangat dan merawat tali
pusat
demand.
Eksklusif.
9. Pukul 08.45 WIB Menganjurkan ibu untuk datang ke rumah sakit agar
Evaluasi
2. Pukul 07.35 WIB Bayi nampak bersih dan nyaman serta tali pusat
demand.
6. Pukul 08.25 WIB Ibu sudah mengerti cara menyusui yang baik dan
benar.
7. Pukul 08.30 WIB Ibu bersedia untuk menjemur bayinya waktu pagi
hari ketika dirumah setiap pagi pukul 07.00 – 07.30 wib selama 15 –
30 menit.
8. Pukul 08.35 WIB Ibu bersedia untuk memberi obat oral yaitu cefila 2
B. Pembahasan
manajemen kebidanan. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan ada atau
sebagai berikut :
1. Pengkajian
sampai lutut, reflek morro dan grasping kuat, BAK berwarna kuning
jernih dan BAB kuning kecoklatan. hasil bilirubin total 11,45 mg%,
bayi hiperbilirubin dengan derajat III BAK berwarna dempul dan BAK
< 5 mg%).
kasus di lahan praktek yaitu dikasus keadaan umum sedang dan diteori
pembesaran hati, dikasus reflek morro dan gasping kuat sedangkan diteori
lemah, dikasus BAK berwarna kuning jernih dan BAB kuning kecoklatan
2. Interpretasi Data
reflek hisap dan menelan minuman, kesadaran menurun atau sering tidur,
Pada langkah ini penulis tidak ada kesenjangan antara teori dan
3. Diagnosa Potensial
4. Antisipasi
0,5 gram.
78
hiperbilirubin derajat IV pada kasus ini antara lain : perhatikan hasil darah
Sehingga pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan
kasus di lapangan.
5. Rencana Tindakan
Hiperbilirubin derajat III antara lain beri informasi kepada ibu dan
keluarga tentang keadaan bayi, observasi keadaan umum bayi dan tanda-
laboratorium, jaga kehangatan suhu inkubator 280, beri selimut bayi, beri
observasi tetesan infuse, beri foto terapi sinar sesuai program, yaitu selama
cairan, dijemur bayi pada sinar matahari pagi, jam 7 – 8 pagi selama 15
selanjutnya.
dan kasus.
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
sampai lutut sudah tidak terlihat atau sudah berkurang, berat badan bayi
keadaan umum baik, pada kepala sampai leher masih berwarna kuning,
reflek hisap bayi kuat, bayi nampak bersih, ASI sudah diberikan 80 cc,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil dari asuhan kebidanan pada kasus bayi baru lahir dengan
1. Pengkajian pada kasus bayi Ny. N, ibu mengatakan bayinya malas minum.
kuning jernih, dan hasil bilirubin total 11,45 mg%, bilirubin direk 0,90%,
2. Interpretasi Data pada bayi baru lahir By Ny. N ibu mengatakan merasa
N lahir cukup bulan, umur 1 hari dengan hiperbilirubin derajat III dengan
hiperbilirubin.
baik.
4. Antisipasi Pada bayi baru lahir By.Ny N dalam langkah ini adalah
80
81
1 x 0,5 gram.
5. Rencana Tindakan pada Bayi Ny. N meliputi beri informasi kepada ibu
dan keluarga tentang keadaan bayi, observasi keadaan umum bayi dan
laboratorium, jaga kehangatan suhu inkubator 280, beri selimut bayi, beri
ASI sesuai kebutuhan, observasi BAB dan BAK, kolaborasi dengan dokter
tetesan infuse, beri foto terapi sinar sesuai program, yaitu setiap 6 jam dan
rencana tindakan.
keadaan umum baik, reflek hisap bayi kuat, bayi nampak bersih, bayi
sudah diberi ASI, Bayi sudah BAB 9 kali berwarna kuning kecoklatan
umum sedang dan diteori lemah, dikasus perut tidak ada pembesaran hati
sedangkan diteori ada pembesaran hati, dikasus reflek morro dan gasping
82
kuat sedangkan diteori lemah, dikasus BAK berwarna kuning jernih dan
BAK berwarna gelap karena pada saat pengkajian hasil yang diperoleh
9. Alternatif pemecahan masalah pada bayi baru lahir Ny. N pada pengkajian
diperoleh hasil bayi Ny. N dalam keadaan baik, sehingga tidak semua bayi
2. Saran
asuhan pada bayi baru lahir agar dapat mempercepat proses penyembuhan
khususnya pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin derajat III dan
2. Bagi pasien
bayinya dirumah dengan baik dan memberikan ASI saja selama 6 bulan,