Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. Pengertian
Migrain adalah nyeri kepalah sedang hingga parah yang terasa berdenyut yang umumnya
hanya mengenai sebelah sisi kepalah saja.
Penyakit ini lebih sering di idap para wanita dari pada pria. Menurut hasil penelitian WHO,
dari total populasi manusia berusia 18 - 65 tahun yang melaporkan pernah mengalami sakit
kepalah, sekitar 30% merupakan sakit kepalah migrain.
Pada sebagian orang serangan migrain dapat muncul hanya beberapa kali dalam seminggu.
Pada kasus tertentu nyeri dapat muncul di kedua sisi kepalah dan bahkan menyerang leher
penderita.
Meski penyebab migrain belum diketahui dengan pasti, ada beberapa faktor resiko yang
dapat memicu terjadinya serangan migrain. Kemunculan migrain diduga karena adanya
aktivitas yang tidak normal di dalam otak yang berdampak pada pembuluh darah, sinyal
saraf, dan zat kimia dalam otak. Serotonin merupakan zat kimia dalam otak yang
mengelolah rasa sakit dalam sistem saraf. Ketidak seimbangan serotonin juga diduga
memicu terjadinya migrain. Faktor genetis dan lingkungan juga bisa membuat anda lebih
beresiko mengalami migrain.
Pengidap migrain merasakan sakit di kepala yang berdenyut – denyut dan memburuk tiap
kali mereka bergerak. Sakit kepala umumnya terasa pada salah satu sisi kepala. Pada kasus
tertentu. Rasa sakit juga dapat terjadi pada kedua sisi kepala, wajah, dan leher. Denyutan
yang di dapatkan bisa begitu hebat sehingga membuat anda tidak mampu beraktifitas secara
normal.
3. Sakit kepala :
Sakit kepala hebat pada satu atau kedua bagian kepala, biasanya diiringi sensitivitas
terhadap cahaya dan suara, mual dan muntah. Tahap ini dapat berlangsung selama
kurang lebih 4 – 72 jam.
Gejala – gejala migrain memakan waktu dari 4 jam hingga 3 hari untuk benar – benar
menghilang. Ini bisa menyebabkan penderita merasa lelah selama sepekan setelah terserang
migrain. Selain sakit kepala, berikut ini adalah gejala – gejalah lain yang sering muncul
bersamaan atau mendahui sakit kepala migrain.
Merasa mual di ikuti dengan muntah.
Kurang konsentrasi.
Merasa sangat kedinginan atau sangat kepanasan hingga berkeringat.
Sakit perut, kadang – kadang menyebabkan diare.
Sensitif terhadap cahaya dan suara yang menyebabkan pengidap megrain merasa lebih
nyaman berada di tempat yang gelap dan tenang.
Rasa kebas atau mungkin kesemutan seperti di tusuk jarum biasa bermula pada satu
tangan dan naik ke lengan sebelum merasa pada wajah, bibir, dan lidah.
Gangguan penglihatan, seperti melihat kilatan cahaya, pola berliku atau titik – titik
gelap.
Kehilangan keseimbangan dan koordinasi anggota tubuh. Penderita akan merasa
kehilangan arah atau limbung.
Kesulitan bicara.
Pada kasus yang jarang terjadi, bisa mengalami pingsan.
Wanita pengidap migrain dengan aura sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengkonsumsi pil KB. Resiko stroke iskemik meningkat pada wanita pengguna kombinasi
pil KB yang juga pengidap migrain dengan aura. Pada umumnya dokter menyarankan
kelompok wanita ini tidak mengkonsumsi pil terseb ut dan sebaliknya menggunakan
kontrasepsi alternatif.
Sebaliknya wanita pengidap migrain tanpa aura yang mengkonsumsi pil KB tidak
mengalami kenaikan resiko apapun. Resiko baru muncul jika penderita wanita tersebut
mengidap tekanan darah tinggi atau memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung.
Migrain dapat di diagnosis dengan mengidentifikasi pola sakit kepala yang sesuai dengan
gejala pada migrain. Diagnosis akurat penyakit ini sendiri membutuhkan waktu
dikarenakan migrain. Tidak ada tes khusus untuk mendeteksi diagnosis migrain. Diagnosis
akurat penyakit ini sendiri membutuhkan waktu dikarenakan migrain dapat terjadi tanpa di
iringi gejala – gejala yang mudah dikenali, serta tidak dapat ditebak. Untuk memudahkan
diagnosis, dapat mencatat serangan migrain yang dialami. Dalam catatan tersebut, dapat
menuliskan :
Tanggal dan waktu terjadinya migrain.
Apa yang sedang dikerjakan ketika serangan migrain terjadi.
Berapa lama serangan migrain terjadi.
Gejala – gejala apa saja yang dirasakan.
Jika ada, obat apa yang dikonsumsi.
Makanan apa saja yang dikonsumsi ketika atau sebelum terjadinya serangan.
Apakah migrain terjadi pada saat atau dekat dengan waktu menstruasi (bagi pengidap
wanita).
Saat pertama kali menemui dokter untuk mengidentifikasi kemungkinan migrain, dokter
akan melakukan pemeriksaan untuk mengeliminasi penyakit lain. Identifikasi dilakukan
dengan cara memeriksa koordinasi antara anggota tubuh, rileks, kondisi penglihatan, dan
indera paraba. Dokter akan menginformasihkan apakah sakit kepala yang anda rasakan.
Dirasakan pada satu sisi kepala.
Membuat anda tidak dapat melakukan aktivitas karena terasa sangat parah.
Nyeri kepala berdenyut.
Terasa makin buruk ketika bergerak.
Diiringi dengan kepekaan terhadap cahaya dan bunyi.
Bersamaan dengan rasa mual dan muntah.
Memiliki catatan mengenai penggunaan obat – obatan pereda rasa sakit juga perlu
dilakukan. Jenis dan frekuensi obat – obatan pereda rasa sakit yang terlalu banyak dan
sering dikonsumsi berpengaruh terhadap kesembuhan migrain. Kondisi ini dapat
mempersulit terapi migrain akibat penggunaan analgesik sakit kepala secara berlebihan.
Obat pereda rasan sakit sebaiknya di minum tidak lebih dari 10 hari selama satu bulan
untuk jamgka waktu yang panjang.
Migrain tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi dapat dikurangi frekuensi terkena
serangan migrain semaksimal mungkin. Caranya adalah dengan mengenali kondisi –
kondisi yang dapat memicu terjadinya migrain. Selain itu terdapat langkah – langkah
pengobatan sebagai tindakan lebih lanjut dalam mengantisipasi kegagalan pada cara
pertama.
Identifikasi lebih mudah dilakukan jika anda mencatat tiap detail serangan migrain yang
anda alami, seperti jam dan tanggalnya, jika terdapat gejala aura sebelum sakit kepala,
dan berapa lama migrain terjadi.
5. Akupuntur
Sesi akupuntur yang rutin sebanyak 10 kali untuk 1-2 bulan dapat mendatangkan
manfaat dalam mengurangi gejala migrain.
Pengobatan non-hormon
Obat-obatan ini dikonsumsi 2-4 kali sehari dalam bentuk tablet, sejak 1-2 hari sebelum
hari pertama menstruasi hingga hari terakhir menstruasi. Setidaknya terdapat dua obat
non-hormon yang direkomendasikan.
1. Triptan : yaitu obat yang meredam pelebaran pembulu darah yang dianggap
berkontribusi menyebabkan migrain.
2. Obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs) :
Sebagai obat pereda rasa sakit yang lasin digunakan.
Migrain sebenarnya tidak dapat disembuhkan, namun meski penyakit ini tidak dapat
disembuhkan, frekuensi dan rasa sakit yang dirasakan dapat diringankan. Terdapat cara-
cara yang berbeda bagi tiap orang dalam menangani migrain. Beberapa masa lebih baik
dengan mengkonsumsi obat tertentu, sementara yang lain memilih berbaring didalam
kamar gelap.
Rasa sakit pada migrain stadium menengah dapat diringankan dengan obat yang dijual
bebas seperti aspirin, paracetamol, atau obat-obatan anti inflamasi (NSAIDs), seperti
ibuprofen. Acetaminofen juga dapat meringankan gejala pada beberapa orang. Selain itu
ada juga obat yang merupakan kombinasi dari acetaminofen, aspirin, dan kafein yang
efektif dalam mengobati migrain.
Obat-obatan tersebut, sebaiknya dikonsumsi saat gejala migrain pertama kaliterasa agar
memberi waktu yang cukup untuk obat terserap ke dalam pembuluh darah sehingga
meredahkan sakit. Jenis yang paling mudah diserap tubuh adalah yang berjenis tablet yang
dilarutkan dalam air. Tablet larut tersebut juga tepat dikonsumsi pengidap yang merasa
mual dan tidak bisa menelan pil. Pada kasus ini, penderita juga dapat menggunakan kapsul
suppositoria yang dimasukan ke anus.
Obat-obat yang dapat diberikan untuk mengatasi migrain dalam penanganan lanjutan :
1. Tripan,
Tripan adalah kelompok obat-obatan yang dapat meredam perubahan zat kimia dalam
otak yang menjadi penyebab migrain. Tripan berfungsi memicu penyempitan pembulu
darah dan menghalangi penyaluran rasa sakit pada saraf otak. Fungsi tripan berbeda
dengan pereda rasa sakit. Obat ini biasa direkomendasikan jika obat-obatan pereda rasa
sakit tidak efektif.
Tripan tidak direkomendasikan buat orang-orang beresiko mengidap stroke dan
serangan jantung. Obat jenis ini juga dapat mengakibatkan beberapa efek samping
sebagai berikut :
Rasa panas, ketegangan, kesemutan, wajah memerah, anggota tubuh terutama
wajah dan dada terasa berat.
Mual, mulut kering dan rasa ngantuk.
Pusing, lemah otot.
Efek samping penggunaan alat ini dalam jangka panjang terbilang kecil, diantaranya :
rasa ngantuk dan kelelahan, kepala sedikit pening, otot bergetas sehingga sulit untuk
berdiri, dan mudah marah.
Konsultasi kepada dokter jika anda membutuhkan obat-obatan peredah sakit. Biasanya
dokter akan memberikan dalam dosis rendah. Obat anti inflamasi atau tripan adalah
obat yang paling umum diresepkan.
Tugas kelompok
MATA KULIAH MEDIKAL BEDAH III
DI SUSUN OLEH
<=>
<=>
FLORIDA YOMILENA
AGUSTINA SAMON