Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
1. MUKRIONO ( 2015030190 )
2. BUDI IMAM SUHADA ( 20150300278 )
3. FEBY FIRMANSYAH (
4. HENGKI FERDIAWAN
5. DERI ARDIYANSYAH
6. KHERUL MAJIZ
7. ARIF ISMAIL
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui prinsip
kerja biogas dalam menghasilkan listrik, mengetahui komponen-komponen
yang digunakan pada pembangkit ini, dan mengetahui beberapa kelemahan
dan kelebihan pembangkit energi alternatif ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bio-fertilizer
Pupuk mentah atau sampah organik lain tidak dapat dipakai
sebagai pupuk untuk 3-5 tahun. Bakteri anaerob berfungsi untuk
mengurai biomasa,setelah selesai dan siap untuk dipakai sebagai pupuk
alami (organik) yang bermanfaat besar. hal ini tidak hanya isu ekologis,
tetapi berhubungan dengan manfaat yang didapat. di dalam sampah
organik mentah (pupuk ) senyawa kimia membatasi senyawa organik
untuk pemakaian pada tanam-tanaman. sebagai contoh kandungan
mineral di pupuk mentah 40% jika dibandingkan dengan mengurai
biomasa,kandungan mineralnya menjadi 60%. Hasil penguraian biomasa
menghasilkan pupuk organik dalam bentuk padat dan cair yang bebas
dari nitrat, biji rumput-rumputan, pathogenic microflora , telur cacing
dan bau-bauan. Sebagai hasil, pupuk organik menghasilkan
keseimbangan. Hasil penerapan dapat meningkat antara 30-50%.
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas memproduksi Pupuk organik
kualitas tinggi. Kualitas dari pupuk organik lebih tinggi dari pupuk
mineral dan kerugian hampir setara dengan “0”.
C. Electricity (Listrik)
Pembakaran 1 m3 biogas memproduksi 2 kwh listrik. kamu
mendapatkan listrik gratis dibandingkan dengan jaringan listrik umum.
Dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biogas kamu akan
mempunyai listrik dengan harga murah, yaitu sekitar 0.01$/kwh.
D. Heat (Panas)
Panas yang dihasilkan generator dapat dimanfaatkan dalam
bidang teknologi, steam generation, pengeringan biji, mengeringkan
kayu bakar, menyediakan air panas dan pemanas dalm system rumah
kaca.
Rumah kaca di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dapat
memperoleh keuntungan. Panas dapat disalurkan secara langsung dari
pembakaran biogas atau dari alat pendingin generator. hanya saja alat
pendingin generator hanya dapat memanaskan 2 ha area rumah kaca.
Sekedar untuk diketahui 90% biaya yang dikeluarkan dalam rumah kaca
hanyalah untuk pemanasan tumbuhan (ketimun, tomat, bunga dan harga
pupuk). Jika rumah kaca digabungkan dengan Pembangkit Listrik
Tenaga Biogas, ini akan menghasilkan penghematan mencapai 300-
500%
Panas juga digunakan untuk menghidupkan alat penguap kulkas
dan alat pendinginan untuk pendinginan susu segar dalam pertanian,
perusahaan susu atau daging dan penyimpanan telur.
E. Bahan-Bakar Kendaraan
Setelah mengolah biogas maka diperoleh biomethane ( 90-95%
metana, sisanya CO2). Biomethane lebih baik daripada gas-alam,
perbedaannya adalah dari sumber gas. maka metana dapat digunakan dan
dapat langsung diisi ke dalam tangki kendaraan.
Dalam keadaan seperti ini harga bahan bakar disel tetap,
pemakaian metana menjadi banyak menarik orang. membangun
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas yang dilengkapi dengan sistem
pengolahan biogas dan stasiun pengisian metana untuk kendaraan
sangat menghemat biaya pengeluaran untuk kendaraan.
Keuntungan bersih dalam ongkos pengolahan biometana 20 euro
untuk 1000 m3, dan harga untuk bahan bakar disel 900 euro untuk 1000
L. 1 L bahan bakar disel sama 1 m3 dari biometana.
1. Tangki homogenization
2. Pemuat Biomasa padat
3. Bioreactor (digester)
4. Alat Pencampur (Pengaduk)
5. Gasholder (penyimpanan gas)
6. Pencampur (Pengaduk) air dan Sistem Panas
7. Sistem gas
8. Stasiun Pompa
9. Mesin Pemisah (Separator )
10. Kendali Ukuran
11. Perlengkapan kendali dengan visualization
12. Sistem Suar dan sistem keamanan
Tahapan Produksi:
a. asam (asam cuka, asam semut, asam butyric, asam propionic, asam
caproic, asam laktat),
b. alkohol dan ketone (metanol, ethanol, propanol, butanol, gliserin dan
aseton),
c. gas (carbon dioksida, carbon, hidrogen sulfida dan amoniak).
Tahap ini disebut oksidasi.
Ukuran Partikel
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
1. http:// biogaszorg-biogas.com
2. Arismunandar Wiranto, Penggerak Mula Turbin, Edisi Ketiga, Bandung, ITB,
2004
3. Betty Sri Laksmi Jenie dan Winiati Pudji Rahayu, Penanganan Limbah
Industri Pangan, Jakarta, 2008
4. Daryanto, DRS., Energi (Masalah dan Pemanfaatannya Bagi Manusia), 2009