Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
AKUNTANSI EKUITAS
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
KELAS F
ALFIYYAH FEBRIYANTI
ANIS MUTIA
DEWI OKTRIANI
DEWIYANTARI
HASYMI REZHA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2018
Akuntansi Ekuitas
Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan
kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan
tersebut. Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian
rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai
dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.
Untuk perusahaan perseorangan, ekuitas sering disebut modal, untuk organisasi nonprofit
ekuitas disebut dengan aset bersih (net assets) untuk menghindari kesan adanya pemilikan.
Karena konsep kesatuan usaha yang memisahkan antara manajemen dan pemilikan, informasi
tentang akuitas pemegang saham menjadi sangat penting karena hal tersebut menunjukan
hubungan antara perusahaan (perseroan) dengan pemegang saham. dari sudut pemegang
saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang tertanam
dalam perseroan. Kalau dipandang dari sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham
merupakan "utang" perseroan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas
pemegang saham dapat juga dipandang sebagai gambaran hubungan yuridis antara perseroan
dan pemegang saham. Dengan kedudukannya yang demikian persoalannya adalah bagaimana
melaporkan atau menyajikan informasi elemen ini agar hubungan dan tanggung jawab yuridis
dapat dipertahankan.
Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah menyediakan
informasi kepada yang berkepentingan tentang efesiensi dan kepengurusan manajemen.
Tujuan yang lain adalah menyediakan informasi tentang riwayat serta prospek investasi
pemilik dan pemegang ekuitas lainnya, serta merupakan tanggung jawab yuridis pemilik.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, informasi yang harus disampaikan berkaitan tentang
ekuitas pemegang saham tersebut minimal adalah sumber ekuitas, pembatasan pembagian
dividen dan likuidasi, batas perlindungan dan urutan penyerapan rugi.
I. Pengertian Ekuitas
PSAK No. 21 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002) menyatakan bahwa ekuitas sebagai
bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga
memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan
peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.
Akuntansi untuk ekuitas dibedakan menjadi dua yaitu akuntansi untuk ekuitas badan usaha
bukan PT dan Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT. Akuntansi untuk ekuitas
badan usaha bukan PT harus dilaporkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
untuk badan usaha tersebut dan standar akuntansi keuangan yang berlaku khusus untuk
industri yang bersangkutan, misalnya koperasi.
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT meliputi modal saham yang meliputi
saham preferen, saham biasa, dan akun tambahan modal disetor. Pos modal lainnya seperti
modal yang berasal dari sumbangan dapat disajikan sebagai bagian dari tambahan modal
disetor. Akun tambahan modal disetor terdiri dari berbagai macam unsur penambahan modal,
seprti; agio saham, tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang lebih
rendah dari pada jumlah yang diterima pada saat pengeluaran, tambahan modal dari
penjualan saham yang diperoleh kembali dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada
saat perolehaannya, tambahan modal dari perbedaan kurs modal disetor dan lain sebagainya.
Akun tambahan modal disetor tidak boleh didebit atau dikredit dengan pos laba/rugi usaha
maupun laba/rugi luar biasa.
1. Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha Bukan PT
Akuntansi untuk ekuitas badan usaha bukan PT harus dilaporkan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku untuk badan usaha tersebut dan standar akuntansi keuangan yang
berlaku khusus untuk industri yang bersangkutan.
Ekuitas perusahaan perseorangan adalah kepemilikan usaha pemilik yang pada umumnya
disajikan dalam satu jumlah tertentu, dimana tidak diperlukan penyajian subklasifikasi
ekuitas karena pemilik tidak membatasi mengenai berapa banyak yang harus diinvestasikan
atau ditarik dari bisnis. Dalam hal likuidasi atau insolvensi, kreditor dapat mengambil aktiva
pribadi si pemilik, dan laba yang timbul dihitung secara berkala dan ditambahkan pada akun
modal pada setiap akhir periode. Transaksi modal (penarikan dan investasi tambahan) dicatat
langsung dalam akun modal, dan semua perubahan diikhtisarkan dalam laporan perusahaan
yang terpisah.
2. Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha Berbentuk PT
Modal saham berbentuk PT meliputi saham preferen, saham biasa dan akun tambahan
modal disetor. Pos modal lainnya seperti modal yang berasal dari sumbangan dapat disajikan
sebagai bagian dari tambahan modal disetor.
Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah menyediakan
informasi kepada yang berkepentingan tentang efesiensi dan kepengurusan manajemen.
Tujuan yang lain adalah menyediakan informasi tentang riwayat serta prospek investasi
pemilik dan pemegang ekuitas lainnya, serta merupakan tanggung jawab yuridis pemilik.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, informasi yang harus disampaikan berkaitan tentang
ekuitas pemegang saham tersebut minimal adalah sumber ekuitas, pembatasan pembagian
dividen dan likuidasi, batas perlindungan dan urutan penyerapan rugi.
6. Saham treasuri
Saham treasuri adalah penarikan kembali saham yang beredar untuk sementara dan
kemudian diterbitkan kembali. Beberapa alasan perusahaan melakukan penarikan kembali
antara lain saham tersebut akan diterbitkan kembali kepada karyawan dalam program opsi
saham, serta saham tersebut akan digunakan untuk membeli perusahaan lain dalam transaski
penggabungan usaha.
Masalah teoritis yang melekat pada transaksi saham treasuri adalah (1) penentuan jumlah
rupiah yang harus dianggap sebagai pengurangan modal setoran dan laba ditahan, (2)
pengungkapan pengaruhnya terhadap modal yuridis bila saham treasuri dijual kembali.
Mengenai hal tersebut, terdapat dua pendekatan atau konsep yang dapat diterapkan yaitu
konsep satu-transaksi dan konsep dua-transaksi.