Вы находитесь на странице: 1из 26

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu

tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami

mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah

Teknologi tepat guna . dalam penyusunan tugas materi ini , tidak sedikit

hambatan yang kami hadapi . namun penulis menyadari bahwa kelancaran

dalam penyusunan materi ini tidak lain tberkat bantuan , dorongan, dan

bimbingan dosen yang bersangkutan sehingga Kendala kendala yang penulis

hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang

teknologi tepat guna dalam persalinan.yang kami sajikan berdasarkan

pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi dan berita.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan

menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca , khusunya para mahasiswa

DIV Bidan pendidik Stikes Mega Rezky Makassar.

Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari sempurna. Untuk itu , kepada dosen pembimbing kami meminta

masukan demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan

datang dan mengharap kritik dan saran dari para pembaca.


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN PENULISAN

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan

masyarakat supaya lebih produktif dan efisien, diperlukan

teknologi. Pengenalan teknologi yang telah berkembang di dalam

masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan secara

tradisional, atau yang dikenal dengan "teknologi tepat guna" atau

teknologi sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan

oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat

tertentu.

Pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh

kondisi dan tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta tingkat

pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Untuk

memperkenalkan teknologi tepat guna perlu disesuaikan dengan

kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan

lingkungan geografis atau profesi kehidupan masyarakat yang

bersangkutan. Teknologi yang demikian itu merupakan barang baru

bagi masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh


masyarakat tentang nilai dan kegunaannya. Teknologi tersebut

merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan maksud agar

masyarakat yang bersangkutan dapat merubah kebiasaan tradisional

dalam proses pembangunan atau peningkatan kesejahteraan

masyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA INC

DAHULU SEKARANG

metoda konvensional beresiko 3 kali Water birth merupakan salah satu

mengalami persalinan lama dalam metode alternative persalinan

kala I fase aktif pada primigravida. pervaginam, dimana ibu hamil aterm

Persalinan yang tidak didampingi oleh tanpa komplikasi bersalin dengan

suami ataupun keluarga beresiko 2 jalan berendam di air hangat (yang

kali mengalami persalinan lama dilakukan pada bathtub atau kolam)

dalam kala I fase aktif pada dengan tujuan mengurangi rasa nyeri

primigravida dibandingkan dengan kontraksi dan memberi rasa

persalinan yang didampingi suami nyaman9. Penggunaaan metoda


ataupun keluarga (PR 95% CI 1,769- water birth dapat memperpendek

4,969). lamanya persalinan khususnya pada

pembukaan serviks, hal ini

dikarenakan air hangat me-

nyebabkan efek relaksasi pada otot

serviks sehingga mengurangi

kekakuan otot serviks pada ibu yang

masuk ke kolam pada fase aktif16.

Persalinan dan kelahiran di dalam air

juga dapat mempercepat proses

persalinan yang dihubungkan secara

signifikan dengan persalinan kala I,

dengan water birth ibu dapat lebih

mengontrol perasaannya, menu-

runkan tekanan darah, lebih rileks,

nyaman, menghemat tenaga ibu,

mengurangi keperluan obat-obatan

dan intervensi lainnya .Berdasarkan

hasil penelitian dan teori yang ada

maka dapat disimpulkan metoda

water birth mempengaruhi lama kala


I fase aktif pada primigravida. Water

birth dapat memperpendek durasi

persalinan khususnya pada

pembukaan serviks, hal ini

dikarenakan air hangat

menyebabkan efek relaksasi pada

otot serviks sehingga mengurangi

kekakuan pada otot serviks ibu

primigravida, selain itu ibu merasa

lebih relaks karena nyeri persalinan

tidak terlalu dirasakan, sehingga

proses persalinan dapat berjalan

lebih singkat selama fase aktif.

Induksi misoprostol induksi balon kateter.

per oral adalah induksi menggunakan


Induksi balon kateter adalah foleY
tablet kateter dengan balon kecil di

pil dengan dosis 25 μg diminum per ujungnya yang terbuat

oral dari karet (lateks) yang diinsersikan

oleh pasien, dievaluasi setiap 6 jam lewat

sampai kanalis servikalis melalui orifisium

pasien masuk dalam kala II uteri

persalinan Lama pemberian induksi internum dan ditambahkan dengan

sampai aqua

pembukaan lengkap dengan dess 50 cc. Kateter akan terlepas

misoprostol per sendiri jika

oral lebih cepat 92,44 menit sudah masuk fase aktif persalinan

dibandingkan penambahan balon kateter untuk

dengan balon kateter pada kehamilan induksi persalinan dengan

postmatur misoprostol menurunkan kejadian

persalinan abdominal dua kali

dibandingkan kelompok misoprostol

saja. lama mulai induksi sampai

dengan kala II, kejadian asfiksia dan

penggunaan oksitosin secara klinis

turun walaupun secara statistik tidak

bermakna.
Persalinan konvensional / Gentlebirth

persalinan sectio

adalah metode persalinan yang

tenang, lembut, santun, dan

memanfaatkan semua unsur alami

dalam tubuh seorang manusia.

Gentlebirth antaralain dilaksanakan

dengan menggunakan metode

Hypno-Breastfeeding dan Inisiasi

Menyusu Dini (IMD). Ibu yang

melaksanakan gentlebirth dengan

latihan relaksasi Hypno-

Breastfeeding secara rutin dan IMD

pada saat persalinan dapat

memproduksi ASI lebih lancar.


Posisi litotomi (berbaring) Posisi Jongkok

adalah posisi melahirkan yang paling


Keuntungan:
umum di Indonesia.
Posisi ini menguntungkan karena
Ibu hamil diminta telentang dengan
pengaruh gravitasi tubuh, ibu tak
menggantungkan kedua pahanya
harus bersusah payah
pada penopang khusus
mengejan. Bayi akan keluar lewat
untuk bersalin.
jalan lahir dengan sendirinya.
Keuntungan:
Kekurangan:
Secara psikologis, pilihan posisi
Bila tidak disiapkan dengan baik,
melahirkan yang lazim dilakukan di
posisi jongkok amat berpeluang
tanah air ini membuat
membuat kepala bayi
ibu merasa lebih mantap karena yang
cedera, sebab bayi bisa "meluncur"
ada dalam persepsinya posisi
dengan cepat. Supaya hal ini tidak
melahirkan memang
terjadi, biasanya sudah
seperti itu.
disiapkan bantalan yang empuk dan

steril untuk menahan kepala dan


tubuh bayi.

Dokter/bidan pun sedikit kesulitan

bila harus membantu persalinan

melalui episiotomi atau

memantau perkembangan

pembukaan.

Posisi Setengah Duduk

Posisi setengah duduk juga posisi

melahirkan yang umum diterapkan di

berbagai rumah

sakit/klinik bersalin di Indonesia.

Posisi ini mengharuskan ibu duduk

dengan punggung

bersandar bantal, kaki ditekuk dan

paha dibuka ke arah samping.

Keuntungan:

Posisi ini membuat ibu merasa

nyaman. Sumbu jalan lahir yang

perlu ditempuh untuk bisa

keluar lebih pendek. Suplai oksigen

dari ibu ke janin berlangsung optimal.


20

Fajar Sari Tanberika S.St M.Kes –

Stikes Al-Insyirah Pekanbaru

Kekurangan:

Posisi ini bisa menyebabkan keluhan

pegal di punggung dan kelelahan,

apalagi kalau proses

persalinannya lama.

Posisi Lateral (Miring)

Posisi ini mengharuskan ibu hamil

berbaring miring ke kiri atau ke

kanan. Salah satu kaki

diangkat sedangkan kaki lainnya

dalam keadaan lurus. Biasa

dilakukan bila posisi kepala

bayi belum tepat. Normalnya posisi

ubun-ubun bayi berada di depan

jalan lahir, menjadi

tidak normal bila posisi ubun-ubun

berada di belakang atau samping.

Miring ke kiri atau ke


kanan tergantung posisi ubun-ubun

bayi. Jika di kanan, ibu diminta

miring ke kanan dengan

harapan bayinya akan memutar.

Posisi ini juga bisa digunakan bila

persalinan berlangsung

lama dan ibu sudah kelelahan

dengan posisi lainnya.

Keuntungan:

Peredarah darah balik ibu mengalir

lancar. Pengiriman oksigen dalam

darah ibu ke janin

melalui plasenta tidak terganggu.

Karena tidak terlalu menekan, proses

pembukaan

berlangsung perlahan-lahan

sehingga persalinan relatif lebih

nyaman.

Kekurangan:

Posisi ini membuat dokter/bidan

sedikit kesulitan membantu proses


persalinan. Kepala bayi

lebih sulit dipegang atau diarahkan.

stetoskop Pinard/ Laennec USG Doppler atau Fetal Doppler

atau
adalah alat untuk deteksi detak
monoaural
jantung janin di dalam kandungan
Stetoskop yang dirancang khusus
sang ibu. Gunanya untuk memeriksa
untuk dapat mendengarkan detak
apakah sang janin tumbuh dengan
jantung janin secara manual oleh
normal, dengan ditandai adanya
pemeriksa dapat digunakan pada usia
denyut jantungnya. Umumnya teknik
kehamilan 17-22 minggu[6]. Tata cara
yang digunakan untuk deteksi detak
pemeriksaan:
jantung janin adalah dengan
1. Tempat mendengarkan harus
ultrasound (frekuensi 2
tenang, agar tidak mendapat
MHz).Pemeriksaan menggunakan
gangguan dari suara lain.
USG Doppler ini dapat dilakukan
2. Pemeriksaan ini sebagai lanjutan
dari pemeriksaan palpasi. pada usia kehamilan 12 minggu.

3. Mencari daerah atau tempat

dimana kita akan mendengarkan

biasanya merupakan punggung bayi.

Setelah daerah ditemukan, stetoskop

pinard di pakai bagian yang berlubang

luas ditempatkan ke atas tempat atau

daerah dimana kita akan

mendengarkan. Sedangkan bagian

yang luasnya sempit ditempatkan

pada telinga kita, letakkan tegak lurus

4. Kepala pemeriksa dimiringkan,

perhatian dipusatkan pada denyut

jantung janin. Bila terdengar suatu

detak, maka untuk memastikan

apakah yang terdengar itu denyut

jantung janin, detak ini harus disesuai

dengan detak nadi ibu. Bila detakkan

itu sama dengan nadi ibu, yang

terdengar bukan jantung janin, tetapi

detak aorta abdominalis dari ibu.


5. Setelah nyata bahwa yang

terdengar itu betul-betul denyut

jantung janin maka dihitung untuk

mengetahui teraturnya dan

frekuensinyadenyut jantung janin itu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pemutusan tali pusat dengan benang pemutusan tali pusat dengan

tali pusat umbilical cord

rata-rata memiliki waktu pelepasan clem rata-rata memiliki waktu

talipusat 7.27 hari dengan frekuensi pelepasan talipusat 4.20 hari dengan

waktu tercepat frekuensi waktu

selama 5 hari dan terlama 10 hari. tercepat selama 3 hari dan terlama 6

Penjepit tali pusat digunakan untuk hari. Dari hasil penelitian

menghentikan menunjukkan bahwa Lama


perdarahan. Penjepit tali pusat ini pelepasan tali pusat degan umbilical

dibuang ketika tali pusat sudah cord clem kurang dari 7 hari dengan

kering, biasanya sebelum hal ini masih

ke luar dari rumah sakit atau dalam sesuai dengan teori yang

waktu dua puluh empat jam hingga menjelaskan bahwa tali pusat

empat puluh delapan umumnya berwarna kebiru-biruan

jam setelah lahir. Sisa tali pusat yang dan panjang sekitar 2,5-5 cm segera

masih menempel di perut bayi setelah dipotong. (Meiliya & Karyuni,

(umbilical stump), 2008, p.165).

akan mengering dan biasanya akan Lebih cepatnya proses pelepasan tali

terlepas sendiri dalam satu minggu pusat dengan penggunaan umbilical

setelah lahir dan cord clem dari

luka akan sembuh dalam 15 hari toleransi waktu yang ditentukan yaitu

(Meiliya & Karyuni, 2008, p.165). maksimal 15 hari dikarenakan

system kerja alat

penjepit plastik umbilical ini yaitu

tetap memberikan tekanan pada tali

pusat, walaupun Jeli

Wharton (Wharton's jelly) mengkerut

sehingga tidak memungkinkan

kendor dan juga


perdarahan tidak mungkin terjadi

pada pemakaian alat penjepit plastik

dan pita nilon karena

terjadi penekanan yang terus-

menerus pada tali pusat.

Pelepasan tali pusat dengan benang

tali pusat membutuhkan waktu lebih

lama dibandingkan

dengan umbilical cord clem.

Dddddukun Bayi

:
Dukun Bayi

6.Dukun atau ma’blien

Dukun/ma’blien adalah seorang

wanita atau pria yang menolong

persalinan. ma’blien/dukun

merupakan pemberian jasa


pertolongan kepada ibu yang

melahirkan dengan tindakan yang

dilakukan dari awal masa kehamilan,

saat proses persalinan.

Kemampuan ini diperoleh secara

turun menurun dari

ibu kepada anak atau dari keluarga

dekat lainnya.

Cara

mendapatkan keterampilan ini

adalah melalui magang

dari pengalaman sendiri atau saat

membantu

melahirkan.

Cir-iciri dukun

yaitu:

1) pada umumnya terdiri dari orang

biasa

2) pendidikan tidak melebihi

pendidikan orang biasa,

umumnya buta huruf,


3) pekerjaan sebagai dukun

umumnya bukan untuk tujuan

mencari uang tetapi

karena ‘panggilan’ atau melalui

mimpi-mimpi, dengan

tujuan untuk menolong sesama,

4) di samping menjadi

dukun, mereka mempunyai

pekerjaan lainnya yang

tetap. Misalnya petani, atau buruh

kecil sehingga dapat

dikatakan bahwa pekerjaan dukun

hanyalah pekerjaan

sambilan,

5) ongkos yang harus dibayar tidak

ditentukan, tetapi menurut

kemampuan dari masingmasing

orang yang ditolong sehingga besar

kecil uang

yang diterima tidak sama setiap

waktunya,
6) umumnya

dihormati dalam masyarakat atau

umumnya merupakan

tokoh yang berpengaruh, misalnya

kedudukan dukun

bayi dalam masyarakat.

Selain ciri-ciri dukun, terdapat juga

bermacam-macam

dukun sesuai dengan keahliannya

masing-masing, yaitu:

1) dukun pijat yang bekerja untuk

menyembuhkan

penyakit yang disebabkan karena

kurang berfungsinya

urat-urat dan aliran darah (salah urat),

sehingga orang

yang merasa kurang sehat atau

sakipun perlu diurut

supaya sembuh,

2) dukun sangkal putung/dukun patah

tulang, misalnya akibat jatuh dari


pohon, tergelincir atau

kecelakaan,

3) dukun petungan, yaitu dukun yang

dimintai nasihat tentang waktu yang

sebaiknya dipilih

melakukan sesuatu usaha yang

penting seperti saat

mulai menanam padi, mulai panen,

atau mengawinkan

anak. Nasihat yang diberikan berupa

perhitungan hari

mana yang baik, dan mana yang tidak

baik menurut

numerologi Jawa,

4) dukun-dukun yang pandai

mengobati orang-orang yang digigit

ular berbisa,

5) dukun bayi, yaitu mereka yang

memberi pertolongan

pada waktu kelahiran atau dalam hal-

hal yang
berhubungan dengan pertolongan

persalinan,

6) dukun perewangan, yaitu dukun

yang dianggap mempunyai

kepandaian magis sehingga dapat

memberi pengobatan

ataupun nasehat dengan

menghubungi alam gaib

(mahluk-mahluk halus), atau mereka

yang melakukan

white magic dan black magic untuk

maksud baik dan maksud jahat.


BAB III

PENUTUP

Demikianlah makalah ini kami susun berdasarkan kerja sama yang baik,

yang teorinya juga bersumber dari beberapa buku panduan. Akhirnya dalam

waktu yang sesingkat singkatnya kami dapat merangkum dalam sebuah

makalah yang sederhana ini.

A. KESIMPULAN

Pertolongan persalinan jaman dulu dan sekarang sudah mengalami

perkembangan, baik dari segi penolong maupun teknologi yang

digunakan, dengan kemajuan teknologi yang tepat guna sangat

membantu dan memudahkan proses persalinan.

B. SARAN

Diharapkan bagi mahasiswa bidan dapat menambah wawasan tentang

perkembangan persalinan dari jaman dulu sampai sekarang seiring

perkembangan teknologi yang digunakan.


DAFTAR PUSTAKA

WATER BIRTH DAN PENDAMPING PERSALINAN DENGAN

LAMA KALA I FASE AKTIF PADA PRIMIGRAVIDA, Ika Putri Damayanti1,

Leni Syafitri1

1STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Jl Mustafa Sari Tangkerang Selatan

Pekanbaru

PERBANDINGAN LAMA PEMBERIAN INDUKSI ANTARA INDUKSI

MISOPROSTOL PER ORAL DAN BALON KATETER. Komalasari1

jasmine.komala@gmail.com

1 Akademi Kebidanan Alifa Pringsewu, Jalan Jend. A. Yani Gang Gunungsari

No 5. Sidoharjo,

Pringsewu, Lampung 35373, Indonesia Telp (0729) 22479, Jurnal Siklus

Volume 6 Nomor 2 Juni 2017

Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 4 No. 1 Edisi Desember 2013, hlm. 150-156,
EFEKTIVITAS GENTLE BIRTH TERHADAP
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF,
Maria Ulfah Kurnia Dewi
Akademi Kebidanan Paguwarmas Maos Cilacap
Jl. Raya Maos No.505 B Maos Cilacap
Email: miu_kd@yahoo.com
Fajar Sari Tanberika S.St M.Kes – Stikes Al-Insyirah Pekanbaru
BAB IV
TEKNOLOGI TERAPAN DAN TEPAT GUNA
DALAM PELAYANAN PERSALINAN,
http://studylibid.com/doc/903136/bab-i-konsep-dasar-tekhnologi---
stikes-al

TEKNOLOGI PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN


DI INDONESIA
Irmalia Suryani Faradisa 1), Tri Arief Sardjono 2), Mauridhi Hery Purnomo 3)
1),2),3 ) Department of Electrical Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1)Department of Electrical Engineering, Institut Teknologi Nasional Malang
Email : irmaliafaradisa@mhs.ee.its.ac.id

Seminar NasionalInovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017


Malang, 4 Pebruari 2017
Jurnal SMART Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya
Husada Semarang
www.stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

ANTHROPOS:
Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya
Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/anthropos
Pertolongan Persalinan Ma’blien pada Masyarakat Desa
Sawang
Kecamatan Samudera Aceh Utara
Puspitawati dan Rinanda Rahayu Batubara *
Program Studi Pendidikan Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan

DUKUN BAYI DALAM PERSALINAN OLEH MASYARAKAT


INDONESIA
Rina Anggorodi
Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
E-mail: rinaanggorodi@hotmail.com

Вам также может понравиться