Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Usulan Teknis
DATA TEKNIS 5
Uraian Pendekatan, Metodologi
dan Program Kerja
1. Pekerjaan persiapan
2. Pengumpulan data sekunder
3. Pekerjaan survey pendahuluan
4. Pekerjaan survey lapangan dan pengambilan data
5. Analisa data hasil pekerjaan di lapangan
6. Pekerjaan perencanaan perkuatan tebing
7. Pembuatan Laporan
Persiapan yang bersifat desk studi dari literatur-literatur tetap dapat dilakukan
oleh para ahli teknik sungai, hidrologi dan hidrolika. Terutama analisa
kemungkinan penyebab banjir, sifat-sifat banjir dan kerusakan sungai sungai
aluvial di dataran rendah, mempelajari kejadian-kejadian banjir dan kerusakan
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 1/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
Usulan Teknis
Pada tahap persiapan awal ini dibentuk tim pelaksanaan pekerjaan yang akan
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 2/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
UC"CIJO ::,a111a ua1a111 111c1a"u"a11 IJC"CIJOOII, Vl!:;10111::,a::,1 UIII lCIUIII UOII ::,OlU
Usulan Teknis
orang tim leader yang akan dibantu oleh beberapa tenaga ahli dan tenaga
penunjang. Kegiatan yang tercakup dalam pekerjaan ini adalah :
Sebelum tim survey lapangan diberangkatkan maka perlu ada pekerjaan persiapan
yang meliputi :
Usulan Teknis
• Data RUTR / RTRW dan tata guna lahan daerah yang bersangkutan
• Data social ekonomi
• Data Mekanika Tanah
• Data-data hidrogeologi (infiltrasi, muka air tanah, dll)
Usulan Teknis
Pada waktu survey diperoleh informasi adanya titik-titik kontrol/station yang pernah
dipakai dan ditetapkan sebagai kerangka acuan untuk pekerjaan survey berikutnya.
Juga untuk menentukan gambaran pasti tentang Lokasi pekerjaan, Titik referensi
untuk pengukuran, Kondisi Prasarana Pengaman Tebing Sungai dan pengumpulan
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 5/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
dari data-data survey dan verifikasi bangunan yang telah ada serta bangunan
pelengkap lainnya. Bentuk form pengambilan data survey dan verifikasi bangunan
yang telah ada dapat dilihat pada tabel pada lampiran laporan ini.
Usulan Teknis
Pada garis besarnya lingkup pekerjaan Survey Topografi adalah sebagai berikut :
• Pekerjaan Persiapan
Dalam tahap pekerjaan persiapan, dilakukan persiapan peralatan yang
digunakan, pembuatan patok-patok bantu dari kayu, persiapan lahan dan
pengumpulan data titik-titik kerangka dasar horisontal dan vertikal yang ada
dan peta dasar, seperti peta situasi lama. Dengan peta dasar dan titik-titik
kerangka dasar tersebut, direncanakanlah sistem pengukuran topografi.
Peralatan pengukuran yang digunakan adalah alat ukur theodolite dan alat
ukur waterpas, daftar peralatan yang digunakan selengkapnya.
• Pengumpulan Data
Secara garis besar tahap pekerjaan pengumpulan data topografi pada
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 6/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
Usulan Teknis
Nam a
No Tipe Alat Jumlah
Alat
1. Theodolite T.1 1 buah
1. Pengukuran Polygon
a. Pengukuran Utama
b. Polygon Sekunder
Usulan Teknis
mudah dicari.
Usulan Teknis
Usulan Teknis
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 10/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
10
Usulan Teknis
gambar daerah.
11
Usulan Teknis
START Penfnjauan
Lokasf Studf
PENGUKURAN LOKASI
TOPOGRAFI PEMETAAN
Data Pengukuran
ANALISA DATA
TlnAK
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 12/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
Visualisasi I PRINT OUT
EVALUASI
Diterima
SELESAI
12
Usulan Teknis
A. Persiapan
Persiapan yang bersifat desk studi dari literatur-literatur tetap dapat dilakukan
oleh para ahli teknik sungai, hidrologi dan hidrolika. Terutama analisa kemungkinan
penyebab banjir, sifat-sifat banjir dan kerusakan sungai sungai aluvial di dataran
rendah, mempelajari kejadian-kejadian banjir dan kerusakan sungai yang pernah
terjadi di sepanjang sungai pada umumnya, menetapkan lokasi-lokasi yang perlu
akan diamati dilapangan.
B. Pengumpulan data
13
Usulan Teknis
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 14/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
14
Usulan Teknis
tergambaran morfologi sungai saat ini, yang digunakan sebagai dasar untuk
peridiksi kemungkinan perubahan morfologi, bila dibangun perkuatan tebing
skitar nPrkot~~n.
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 15/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
-· ... ·-· r'"'"·- .... _._ •••
15
Usulan Teknis
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 16/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
;:)UI UL yo11y uc;1 uc;uo ;:)<;;LIOtJ 1101 I, I 10;:)II J..J 11011 1-1c;11yo1110LOI I 1-10;:,011y-;:,u1 UL
Untuk pengukuran ini harus berpegangan pada titik referensi yang sama,
kesulitan pengamatan di muara biasanya tidak ada perkampungan sekitar
muara, maka dapat dipilih di kampung yang terdekat dengan mulut muara.
Untuk debit akan dihasilkan 2 grafik Routing Curve pada satu lokasi
pengukuran yaitu; pada saat air pasang dan pada saat air surut. Besar
kemungkinan bentuknya berbeda, karena saat pasang aliran menanjak dan
pada surut aliran menurun. Contoh ilustrasi ini menggambarkan debit surut
lebih besar dari debit pasang. Pada tampang basah dan tinggi air yang sama.
Perbedaan debit tersebut akan menghasilkan volume angkutan sedimen yang
berbeda pula.
16
Usulan Teknis
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 17/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
aliranQ
an h(m)
(m3/dt) 10
1 125 6 I a .....
2 80 3 -:
'iii
6
........
•
3 230 6.5 ·a, 4
Cl !,' ...."' i•
~ 2
0 1../ "'
0 50 100 150 200 250
Debit Q (m3/dt)
»:v,~
·a, 4
Cl
5 2
..... /
/
0
0 100 200 300
Debit Q (m3/dt)
Dan untuk angkutan sedimen akan dihasilkan grafik hubungan debit dan
sedimen, untuk kondisi pasang dan surut pada 2 lokasi. Dari pengukuran
angkutan sedimen tersebut akan dibuat analisa dan evaluasi tentang apa
yang akan terjadi pada ruas sungai yang akan diperkuat tebing-tebingnya.
17
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 18/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
Usulan Teknis
•i
i
0,2h ill IV
•
i
i
0,8 h
18
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 19/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
Usulan Teknis
b. ppm sedimen
c. penyaringan dengan kertas filter
d. penyaringan dengan oven
e. penimbangan
f. analisa distribusi partikel sedimen yang telah dikeringkan
g. pentabelan sesuai dengan permintaan spesifikasi
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 20/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
19
Usulan Teknis
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan dilakukan pembentukan tim pelaksana pekerjaan yang
akan bekerjasama dalam melakukan pekerjaan. Organisasi tim pelaksana
terdiri dari satu orang chief surveyor yang akan dibantu oleh beberapa
surveyor dan tenaga penunjang. Kegiatan yang tercakup dalam tahap ini
adalah:
• Konsolidasi tim pelaksana.
• Penetapan organisasi pelaksana.
• Melakukan kunjungan lokasi (site visit).
• Persiapan data dan informasi awal.
• Persiapan peralatan survey lapangan.
lainnya.
20
Usulan Teknis
21
Usulan Teknis
katrol dll.
22
Usulan Teknis
23
Usulan Teknis
1. Pycnometer
2. Vacuumpump
3. Mortar and pestle
4. Balance sensitive to 0.1 g
5. Temperature - stabilized water
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 25/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
2. Moisturecans
3. Plastic-limitplate
4. Soil Mixingequipment
5. Balancesensitiveto 0. 1 g
6. Sieve,pan and lid
24
Usulan Teknis
3. Loadingdevice
4. Stop Watch
5. Thermometer
6. Sample trimmingequipment
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 26/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
r-eraratan yang oiqunaxan :
I. Compressionmachine
2. Triaxialcell
3. Specimen mold
4. Vacuumpump and air pressure source with pressure
5. Caliper
6. Specimen trimmer
25
Usulan Teknis
2. Dial gauge
3. Device to measurelength and diameter
4. Sampel extruder
5. Trimmingtools
6. Harvardminiaturecompactionequipment
7. Watercontentcans
8. Balancesensitiveto 0.1 g and to 0.01 g
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 27/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
4. Smalllevel
Tahapan Pelaksanaan survei soil investigation pada Perencanaan I DED
PDAM Kec.Pengandonan dapat dilihat pada gambar S.S.
Start
Pekeriaan Persiaoan
Survey Lapangan
Sondir Ringan
Laboratorium Test
Kompilasi Data
Analisa Data!~ ..
+ 26
Evaluasi/Print Out
Usulan Teknis
27
Usulan Teknis
Cara kerja pengukuran debit dan pengambilan data sedimen dilakukan pada saat
air pasang dan surut, maka dihasilkan 2 macam data, dari data ini diolah menjadi
grafik;
28
Usulan Teknis
Saat Pasana:
1) hubungan tinggi air dan debit,
2) hubungan debit dan sedimen
Saat Surut:
1) hubungan tinggi air dan debit,
2) hubungan debit dan sedimen
Pekerjaan Laboratorium :
a. Analisa granulair material dasar dan tebing sungai
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 30/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
b. Analisa granulair angkutan sedimen
Pengukuran debit dan sedimen langsung dilakukan pada 2 lokasi (hulu dan hilir
batas pekerjaan), Pengukuran debit dan sedimen dilakukan bersamaan. Dari 2
lokasi tersebut dibandingkan hasilnya, antara saat air pasang berapa volume
sedimen (Qsp) dan saat surut berapa pula volume sedimenya (Qss), Akan dapat
dibuat kesimpulan antara lain :
1) Bila lebih besar sedimen saat pasang (Qsp) dari saat surut(Qss), maka lama
kelamaan akan terjadi pendangkalan sungai.
2) Dan bila sedimen saat pasang (Qsp) < dari saat surut (Qss), maka lama
kelamaan akan terjadi penggerusan.
Akibat dari angkutan sedimen ini akan besar pengaruhnya terhadap bangunan•
bangunan sungai seperti; perkuatan tebing, kolam pelabuhan, tebing-tebing
sungai dan lain-lain.
29
Usulan Teknis
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 31/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
Ada beberapa hasil penelitian untuk perencanaan tampang basah saluran stabil,
yang bertujuan agar tidak terjadi scouring dan pengendapan pada tampang
basah sungai diantaranya metode "tractive force teori" dan "regime theory".
1. Tractive force theory atau teori gaya geser
2. Regime theory teori berdasarkan pengalaman
Sedangkan tractive force teory atau teori gaya geser labih menekankan pada
teori-teori hidrolika dan sedimen secara ilmiah, teori ini banyak digunakan di
Amerika seperti; United State Berau Reclamation (USBR) diperbaharui oleh E.W
Lane.
Maka untuk saluran yang dibuat seperti saluran irigasi, saluran banjir yang
debitnya relatif konstan baik digunakan tractive force teori atau teori gaya geser.
Sedangkan untuk sungai yang terbuat secara alamiah mungkin lebih ditekankan
menggunakan Regime theory.
30
Usulan Teknis
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 32/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
This method determines the tractive force at which the bed material will be in
state of incipient motion, but not actually moving. So this method is less
loaded rivers.
Tractive force atau teori gaya geser kurang cocok digunakan canal yang
besar dengan material dasar pasiran. Beberapa teori yang dapat diklompokan
US Bereau of Reclamation
T/2
dx
7 ~
dm
..·
1'
<... ~dx2 +dy"
31
Usulan Teknis
Pembentukan rumus shear stress (tegangan geser) pada pada pias sepanjang
AB ditentukan oleh persamaan sebagai berikut yaitu tegangan geser adalah
merupakan hasil bagi dari berat air diatas permukaan suatu bidang dibagi
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 33/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
dengan luas bidang tersebut:
pada titik tengah akan didapat y = dmax dan x = 0. Dengan kondisi tersebut
hasil deferensial persamaan :
tg¢
y = d,mx cos(--x)
dmax
32
Usulan Teknis
Merupakan kurve persamaan cosinus bentuk tampang saluran yang ideal (lihat
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 34/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
gambar diatas).
d
rmx
'c
= 0.97"(S
T
-=---
1rdmax
Gambar 5.10 TAMPANG SALURAN
2 2 tgrp
dimana:
A = Luas tampang basah saluran (rrr')
U = kecepatan aliran (m/dt)
dmax = kedalaman maksimum ditengah saluran (rn)
T = Lebar permukaan air bagian atas tampang basah (m)
S = Slope/ kelandaian saluran memanjang
y = berat jenis air yang mangalir (kg/m3)
n = n Strikcler's / Manning's
33
Usulan Teknis
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 35/63
Studi White (1940), keseimbangan butir partikel pada aliran laminer
didapatkan besaran tegangan geser (shear stress) adalah:
•c = 0,18(ys - Yw)D/g<p
D, = diameter butir, Yw= berat volume air, Vs= berat volume partikel
Metode gaya geser diatas banyak digunakan untuk desain saluran banjir,
drainase dan saluran irigasi dimana debit yang meliwati dapat diatur
sedemikian rupa dapat konstan, lain halnya dengan sungai alam yang
perbedaan debit minimum dan maksimum sangat besar. Maka untuk
perencanaan sungai alam harus dapat ditentukan debit yang dominan untuk
digunakan sebagai dasar perencanaan bentuk dan dimensi tampang basah
sungai yang relatif stabil.
Beberapa ahli membuat kesimpulan debit dominan adalah debit yang telah
membuat tampang basah sungai sedemikian rupa seperti yang ada dilapangan
(bankfull discharge) .
34
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 36/63
Usulan Teknis
Berdasarkan rumusan diatas dapat dibuat tiga persamaan regime sungai atau
saluran yang dapat ditulis :
Lebar permukaan air: W=K,Q112
dimana:
Q = dominan discharge (cfs) dan d = kedalaman air (ft)
K1,K2,K3 = koefisien yang tergantung dari ukuran bed Material dan angkutan
sediment.
Blench dan Lacey menyempurnakan persamaan tersebut menjadi :
35
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 37/63
Usulan Teknis
a. Penelitian Blench
Membuat persamaan:
S = F.b •516F s
•K
_ _J_f I 89g(l+ac)J
K = -1 Q6]_ v114
12
dimana:
W'= lebar rata-rata potongan saluran
Fb* = V2/d (metric unit)= bed factor
F/ = V3/W' (metric unit) = side factor
v = viscositas air bercampur pasir halus.
d = kedalaman air (depth of trapezium)
a = 1/233 (for natural river bed sands)
c = bed load charge in part per 100.000 by weight
g = grafitasi bumi
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 38/63
36
Usulan Teknis
dimana:
f = silt factor, dihitung dengan rumus: v = 1,17ffe dalam satuan feet.
Usulan Teknis
d. Penelitian Lacey's
sangat lebar R = d.
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 40/63
Kennedy's V = 0,84d0'64 = 0,84(5)0'64 = 2,35 ft I sec.
38
Usulan Teknis
Dari hasil dua rumus diatas terdapat perbedaan, rumus-rumus ini adalah
hasil pengamatan dari beberapa penelitian sungai. Maka untuk
perencanaan sungai diperlukan pengalaman untuk menentukan mana
yang akan dipilih.
Tetapi Lacey's masih mencari penyempurnaan rumusanya dengan
penelitian lebih lanjut, untuk saluran yang digali / dibuat, sehingga
mendefinisikan besarnya silt factor f ditetapkan:
In fact for largeplains of mild slope and fine granularsoil Lacey's method
is reasonblysuccessful. Lacey's selanjutnya mendefinisikan besarnya silt
No Natural Soil
1 Lower MississippiSilt 0,375
2 Standard Kennedy Silt 1,000
3 Medium Sand 1,310
4 Coarse Sand 1,44 - 1,56
5 Fine Gravel 2,000
6 Large Pabbles and Coarse Gravel 4,680
7 Small boulders, shinqle and fine qravel 6,120
8 Medium boulders, shingle and fine 9,750
gravel
Q I '!It",.,~ hl"\111,...~ .....,... rhit"\,...ln '!lt"\,.f .fit"I\"\ ,., .. '!l"~I ")(\ Q(\(\
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 41/63
J LOI l.jC: UUUIUC:I », ':>111111.jlC: 01 IU 111 IC: l.jl avc:1 £.U1-:JUU
10 Laree Stone 38,600
11 Massive boulders 39,600
Roudkivi. A,J (1967)
Lacey's menyarankan; hubungan f dan n Manning's
39
Usulan Teknis
n = 0,022/0•2
/2
D=so- 64
f = 8.[5;;,, D 50 (inchis)
Lacey's formula for Computation of Stable Channels (dalam satuan feet) Yang
berperan penting adalah besarnya partikel dan kecepatan aliran.
f = 1,59.JDso f = 1,59.JD50
ui Ql/3
2. R = 0,7305/ 7. R = 0,473 /113
us QS/6
3. A=3,8-2 8. A= 1,26 /113
f
4. P = 38 u3 9. p = ~Ql/3
' 0,7305/ 3
2 JS/3
5. s = 0,00044 f 10 S = 0,0005471/6
u Q
Formula ini saling berkaitan, apabila semua formula dipenuhi maka dapat
dikatakan morfologi sungai tersebut memenuhi teori rigime sungai.
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 42/63
Teori regime sungai dapat digunakan untuk memeriksa suatu tampang sungai
yang telah diketahui kedalaman, lebar, kelandaian beserta debitnya pada
kondisi tertentu. Rumus-rumus dari Lacey's dapat digunakan untuk
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 43/63
merencanakan tampang saluran atau sungai yang stabil. Apabila rumus
Regime Sungai tidak dipenuhi, maka akan terjadi ketidak stabilan pada sungai
terse but.
40
Usulan Teknis
Perkiraan gerusan pada ujung krib menjadi penting, karena kerusakan krib
dimulai dari ujung dan berlanjut kepangkal selanjutnya terjadi ambruk. Unsur•
unsur yang menimbulkan gerusan / skouring.
1) Perkiraan gerusan lokal pada ujung (Y51)
2) Gerusan maksimum pilar tunggal (Ys2)
3) Gerusan akibat penyempitan (Y53)
dimana:
Ys1 = kedalaman relatif gerusan lokal terhadap elevasi dasar normal (rn)
Y2 = kedalaman normal aliran seragam pada bagian konstraksi (rn)
K = faktor gerusan gabungan = Ko.K1.K2.K3 tersedia pada tabel 5.3, 5.4, 5.5
Ko = 2,0 pengaruh debit akibat penyempitan, maka K = 2.K1.K2.K3
q2 = Q/b2 debit persatuan le bar ( m3/dt)
b2 = lebar sungai pada konstraksi (penyempitan) (m)
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 44/63
Gerusan pada pilar tunggal:
J:2 = 2,3 b
Ys2 = kedalaman gerusan pilar / tiang tunggal (rn)
b = diameter atau lebar pilar (rn)
41
Usulan Teknis
d2 =(b')"'
a, b2
di, b1 = kedalaman dan lebar aliran pada tampang normal (m)
d2, b2 = kedalaman dan lebar aliran pada tampanq penvempitan (m)
8 = eksponen atau pangkat yang dipengaruhi oleh geseran butir grafik 3.12
Gambar3.12 VARIASIKEDALAMANEKSPONENRELATIF
ASCE, 1975
0.9
0.85 ~
CJ)
/
c: 0.8 ~"
QI .......
g
Q.
0.75 ~
1/1
-" n7
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 45/63
0 0.2 0.4 0.6 0.8
tC/t1
42
Usulan Teknis
T/2 T/2
~·:<IE------ x
0
/>:- --------;r-----...,..:;:::-----+--t-:---:=...,,.=-----:~
··········.... 1,445 D
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 46/63
Gambar 5. 13 POTONGAN SUNGAI I SALURAN PADA BELOKAN
17'52x)
y = 6,35D( 0,437 - Tx:-0,433)(1 +
r:
Dalam satuan (feet), dimana y adalah ordinat atau kedalaman, x adalah absis
atau jarak dari pusat lengkiung, D kedalaman hidroulis adalah perbandingan
antara luas tampang basah A dengan lebar permukaan air T. Dan T adalah lebar
atas muka air dan K adalah koefisien yang besarnya = 17,52.
43
Usulan Teknis
5. Angkutan Sedimen
Persamaan kontinuitas debit (Q) dan angkutan sedimen (S). Pada tampang
sungai yang debitnya tidak ada penambahan untuk jarak yang pendek (setempat)
akan berlaku persamaan Qi = Qo dan angkutan sedimen 51 = So serta koefisien
rh"'"-7'' r>. - r>:
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 47/63
\...IIC:LY '--1 - '--0·
44
Usulan Teknis
maka:
h 112 I 112
=h 112 I 112
Q1 =Q 0 maka:
I I O O
o.
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 48/63
----=----
B h 312 1112 B h 312 1112
1 1 1 0 0 0
atau G:J=(::r
nilai b diambil sama dengan 6, maka persamaan diatas ditulis:
-5/6
45
Usulan Teknis
3/2
T = 8b.D m 312( g
. P., - P,., )112[ µ.hJ 0,047
P,., Ps -Pw .D ]
111
Pw
=(~)3/2
µ C'
12h
U = 5,75U. log--•
k +28/7
12h
C = 1810
g k + 28/7
12.h
C'= 18log
D90
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 49/63
0
= 11,6.v
u.
u. = ~ghl
Dimana:
T = Angkutan sedimen bed load (m3/dt)
b = lebar sungai (rn)
h = tinggi air sungai (rn)
Dm = diameter rata-rata partikel dasar (rn)
Dgo = diameter partikel dasar lolos 90% (rn)
k = diameter kekasaran dasar (bukan diameter butir) (rn)
p = rapat massa untuk air pakai indek w, untuk air indek a (kq/rrr')
g = gravitasi bumi = 9,81 m/dt2.
5 = tebal lapisan laminer (rn)
µ = perbandingan C rata-rata denga C90•
46
Usulan Teknis
1
Tahap Persiapan dan
Pengumpulan Data
I Survey Lapangan
I
Survey Mekanika Survey Hidrolik Sungai
I Topografi
I I Tan ah
I (Bathimetri,
rut,
Pasang Su
Hidrometri
danSedimentasi)
t i
'
Analisa Data dan Perhitungan
I I
Presentasi
I
Prelimanary Design
dan diskusi
I I
FINAL DESIGN
...
Gambar Perencanaan A3
Rencana Anggaran Biaya (RAB) r-
47
Usulan Teknis
Bentuk lay out sungai harus diperhatikan dalam rangka penempatan bangunan di
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 50/63
sunqai, na1 1n1 supaya ncax oanvax meruoan anran aan xonctst awai, rnaka
perletakan bangunan perkuatan tebing harus dibuat mengikuti bentuk morfologi
sungai yang sesuai dengan kehendak alam. Dari foto udara terbaru (Google earth),
Sungai Musi sekitar Kecamatan Buay Madang terdapat 2 tikungan yang berjari-jari
sekitar 1,0 - 1,5 km yaitu sebelum Jembatan Ampera dan sesudah Jembatan
Ampera. Kampung 11-14 Ulu terletak sebelum Jembatan Ampera yaitu ditikungan
dalam. Penempatan bangunan sungai yang kurang tepat akan berdampak pada
perilaku aliran sungai, maka untuk hal itu harus dibuat letak yang tidak banyak
mempengaruhi kondisi aliran. Untuk Pelaksanaan harus dibuat titik tetap yang dapat
dipedomani saat pelaksanaan. Syarat agar tidak terjadi aliran spiral ditikungan luar
adalah :
r
.s: = 3 dimana re = jari-jari tikungan, b = lebar sungai.
b
Apabila re I b < 3 , akan terjadi aliran spiral yang dapat mempercepat tikungan
semakin tajam, tebing luar longsor, karena lokal scouring ditikungan luar yang
semakin besar.
Dari kajian hidroulik akan dapat terlihat kondisi yang akan terjadi dari bentuk
tikungan yang berdekatan. Kelihatanya pada sekitar Jembatan sungai lurus.
Pembangunan perkuatan tebing sekitar Kecamatan Buay Madang yang ada saat ini
masih setempat-setempat, hal ini akan membentuk morfologi sungai menuju
keseimbangan baru.
48
Usulan Teknis
Perhitungan stabilitas turap kantilever (cantilever sheet pile wall) dilakukan dengan
menggunakan metode perhitungan free earth method dan fixed earth method
dennan memnerhitunokan berhaoai variasi PIPvr1si rnuka air nada sisi aktif dan sisi
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 51/63
--··':}-"" ···-···,--· ···--··:,·,-·· --·--:,-· ·-··--· -·-·--· ···-·- -·· .... --- -·-· -·,-· --·· -·-·
pasif turap. Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan momen lentur maksimum
(Mmaks) yang timbul pada turap dan besarnya gaya angkur (Fa).
Anggapan dalam analisis slabilitas turap diangker dengan metode ujung bebas:
1. Turap merupakan bahan yang sangat kaku dibandingkan dengan tanah
disekitarnya.
2. Kondisi tekanan tanah yang bekerja dianggap memenuhi syarat teori Rankine
atau Coulomb.
3. Turap dianggap berotasi dengan bebas pada ujung bawah dan tidak
dizinkan bergerak secara lateral di tempat angker.
49
Usulan Teknis
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 52/63
___..__....,.
___ c-.._...,o •»
----..-!(.~..-
Gambar 5.20. Diagram Tekanan Tanah yang bekerja pada dinding turap
yang didesain Metode Free Earth Method
Dalam metode ini diasumsikan bahwa kedalaman turap sudah mencapai tanah
keras sehingga ujung bawah turap dianggap kaku. Kedalaman penembusan
turap di bawah dasar galian dianggap sudah cukup dalam, sehingga tanah di
bawah dasar galian mampu memberikan tahanan pasif yang cukup untuk
mencegah ujung bawah turap berotasi.
Anggapan dalam analisis slabilitas turap diangker dengan metode ujung tetap :
Pada metode ujung tetap hanya cocok untuk turap yang secara keseluruhan
terletak dalam tanah granuler.
50
Usulan Teknis
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 53/63
,.&, C\.---~~
o-'T-- ---·
\
\ _ _,.,..._..~
\ .:..:;--:~:":.:7-.
. .
.I ,
.=· ,.____--.....
.c: e
_ .. .....,._
,
;! .......... __
.
Gambar 5.21. Diagram Tekanan Tanah yang bekerja pada dinding turap yang
didesain Metode Fixed Earth Method
2 2
I l
PP = }1'I tan2 ( 45° +-¢) + 2c tan(45° + -¢)
2 2
51
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 54/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
Usulan Teknis
Dalam perencanaan pembangunan turap ini direncanakan beban yang bekerja pada
struktur turap adalah :
1. Behan Tetap
Beban tetap Jembatan adalah beban sendiri dari masing-masing bagian
struktural dan bagian non struktural Jembatan. Masing-masing berat
elemen ini harus dianggap sebagai aksi yang tak boleh dipisahkan. Beban•
beban tersebut dapat berupa :
a. Berat sheet pile turap, platform slab, balok-balok dan pilecap.
b. Beban mati tambahan
2. Behan Lateral
Beban yang diakibatkan oleh tanah timbunan, baik tanah aktif maupun
tanah pasif dan tekanan akibat muka air tanah dan air sungai.
3. Behan Hidup
Beban hidup yang diperhitungkan terdiri dari beban tersebar merata (UDL)
dan beban garis (KEL).
Beban UDL diambil :
- untuk L s 30 m maka q=B kN/m2
- untuk L > 30 m maka q=B (0.5 + 15/L) kN/m2
Beban garis KELP= 25 kN/m.
Beban gempa ini juga dikombinasikan untuk arah x (transversal) dan arah y
(longitudinal), selain ditinjau untuk masing-masing arah x dan y. Untuk beban gempa
kombinasi yaitu 100 % arah x + 30 % arah y dan 100 % arah y + 30 % arah x.
52
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 55/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
Usulan Teknis
Analisis terhadap struktur turap dan pondasi pile didasarkan pada penggunaan
sistem struktur precast, dimana pengecekan terhadap struktur sebagai berikut :
Penulangan lentur balok dihitung secara verifikasi dan manual berdasarkan hasil/
output program SAP2000. Perhitungan tulangan pada turap didasarkan pada tingkat
daktilitas 1 (daktilitas terbatas). Analisis balok dibagi menjadi dua perhitungan dua
balok dan kemudian dihitungan dengan cara superposisi. Distribusi regangan,
tegangan dan gaya dalam pada balok ini ditunjukkan pada gambar b sampai d.
Untuk analisis Balok 1, terdiri dari tulangan tekan pada bagian atas dan sebagian
tulangan tarik pada bagian bawah dengan kesetimbangan gaya adalah Tl =Cs, dan
Balok 2 terdiri dari bagian tekan beton dan sisa tulangan tarik, seperti pada
gambar e dan f. Dengan asumsi tulangan tekan leleh .
.......-----,ld, ,:. _
• A; • T r=::':
' C,
_(
d ,' f
J
r r
I
,•
.. .i
.
-- . A, ,· r:=1,
--------
T
• • • /=========::,------+ ._ ...
---
I· e. •I ~
(•) Potl00£""
---------,
l f:= == ==-
• • 1 C, = A! f.' ;
A' I ;
=-----t-• t
:I
I
j' r'
I
I (d- d') i
/
t {d-3)
I I
I
/
. . /
I
A., I
i ,!
,. A,, I
: ,;_ ::-::-.}
::--
: -L......+
..J
I T,= A.I,
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 56/63
• • /==
==
(f) Bahk2
=-T-,-=-
L+A, I,
53
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 57/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
Usulan Teknis
Gambar 5.23. Regangan, Tegangan dan gaya-gaya pada balok dengan tulangan
leleh
C_, =T..
A'_.= A s .J,
AS2 =A S
-A St
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 58/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
54
Usulan Teknis
JTc
Ve =-6-.b.d
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 59/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
55
Usulan Teknis
RENCANA KERJA
Selama kegiatan ini berlangsung, konsultan akan mengatur detail rencana kerja.
Untuk pelaksanaan survey ini, konsultan membentuk team untuk mencatat data-data
yang diperlukan, seperti :
• Data mengenai kondisi prasarana pengaman tebing yang ada dan bagian•
bagian yang rusak.
• Data lokasi rencana trase bangunan pengaman tebing sungai, dan daerah
sekitarnya.
• Data lain yang diperlukan untuk bangunan air, gorong-gorong dan bangunan
pelengkap lainnya.
• Data nbanjir dan erosi yang terjadi beserta periode banjir tahunan dan muka
air banjir tertinggi.
• Bahan yang tersedia yang dapat menentukan macam konstruksi yang paling
menguntungkan.
• Data yang berupa informasi mengenai harga satuan dan biaya hidup sehari•
hari.
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 60/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
56
Usulan Teknis
Pemeriksaan juga untuk informasi sumber material dalam formulir adalah sebagai
berikut :
• Jenis konstruksi yang digunakan untuk pengaman tebing sungai yang telah
ada beserta keterangan kondisinya.
• Jenis bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya pasir, kerikil, tanah
timbunan, batu.
• Lokasi quarry setiap jenis bahan perkerasan berikut perkiraan jumlah yang
ada. Perkiraan harga satuan tiap jenis bahan perkerasan.
• Perkiraan jarak pengangkutan bahan dari quarry ke base camp proyek.
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 61/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
Semua hasil survey inventory akan dilaporkan dalam bentuk laporan survey lengkap
dengan photo berwarna ukuran post card.
57
Usulan Teknis
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 62/63
10/28/2018 BAB E - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja Pages 1 - 50 - Text Version | FlipHTML5
secepatnya.
Semua hasil survey ini akan dilaporkan dalam bentuk laporan survey lengkap dengan
foto berwarna ukuran post card.
58
Usulan Teknis
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 63/63
59
http://fliphtml5.com/izhr/znrf/basic 64/63