Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Anggota kelompok :
1. Alfiana = Pejabat Luar Negeri Thailand dan Ajudan Burhanudin Lopa
2. Anjarwati = Haji Agus Salim
3. Elise = Pejabat Luar Negeri Vietnam
4. Evi Fania Bella = Burhanudin Lopa
5. Kriska Afri Juliandari = Jaksa
6. Novia Febrianti = Narator
7. Satrina Maharani = Pejabat Luar Negeri Malaysia dan Anak Haji Agus Salim
8. Suci Ramadhania = Pejabat Luar Negeri Brunei Darussalam dan Istri Haji Agus Salim
9. Victoria = Pejabat luar negeri Singapore
10. Yolanda Verensia = Arifim Panigoro
Haji Agus Salim, yaitu orang tua yang sangat pandai ialah seorang yang genius. Ia
mampu berbicara dan menulis secara sempurna sedikitnya dalam sembilan bahasa. Suatu
ketika disebuah tempat didataran Eropa, berkumpullah para diplomat dari pelbagai negara.
Diantara mereka terselip pria berjanggut putih.
Anjarwati : Halo semuanya. Sudah lama tak berjumpa, bagaimana kondisi pemerintahan
di negara-negara kalian?
Alfiana : Kalau negara saya hanya mengenai penukaran uang yang mulai naik.
Elise : Iya saya juga seperti itu, dan juga mengenai ekspor makanan ke berbagai
negara.
Haji Agus Salim hanya memiliki rumah kontrakan, itu pun tidaklah luas dan nyaman,
tak jarang hanya memiliki satu kamar. Ia mengubah suasana enam bulan sekali.
Anjarwati : Bu, Nak, sudah enam bulan ya kita tidak mengubah letak meja dan kursi?
Satrina : Mari kita susun letak baru, Bu, Pak agar suasana nya berbeda dan lebih
nyaman.
Anjar : Ayoo...
Burhanudin Loppa biasa disebut Barlop itu adalah seorang penegak hukum. Semasa
aktif ia dikenal tegas dan berani melawan kejahatan kerah putih. Pada saat itu Toni Gozal dan
Arifin Panigoro sedang melakukan manipulasi dana reboisisai Rp. 2 Miliyar.
Evi : Saya ada bukti nya ya! ( sambil memberi data bukti )
Suatu ketika, sebagai kepala kejaksaan tinggi Sulawesi Selatan, Barlop mengadakan
kunjungan ke kabupaten di wilayah kerjanya.
Evi : Maaf Pak Jaksa. Apakah bapak ada mengisikan saya bensin?
Kriska : Iya ada, Pak. Tapi saya ikhlas mengisikannya sebagai tanda terima kasih saya.
Evi : Jangan Pak, saya ada uang jalan untuk membeli bensin.
Evi : Nah ini Pak bensinnya. Terimakasih banyak ya, Pak. Saya izin pamit dulu ya.