Вы находитесь на странице: 1из 23

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT atas


berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun oleh penulis dengan harapan dapat membantu menambah pengetahuan
pembaca tentang energi listrik, khususnya tentang bagaimana listrik dapat
dihasilkan melalui pengelolalan sumber daya alam (BioFuel).
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca, dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta sekadar untuk memberikan beberapa
penjabaran analisis Penulis mengenai Pembangkit listtrik tenaga biomassa bio fuel
(PLTBm Biofuel).

Penulis yakin bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menjadi koreksi bagi makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Jakarta, 1 April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan ................................................................................................................2
1.4 Manfaat ..............................................................................................................2

BAB 2. ISI
2.1 Pengertian Biofuel ..............................................................................................3
2.2 Prospek Pemanfaatan Biofuel ............................................................................5
2.3 Generasi Biofuel.................................................................................................7
2.4 Program Riset Dan Pengembangan Oleh Pertamina…………………... ……13
2.5 Potensi Biofuel di Indonesia ………………………………………………...14

BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................16
3.2 Saran .................................................................................................................16

DAFTAR PUSATAKA .........................................................................................17

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Memasuki abad yang baru ini manusia dihadapkan pada masalah yang
sangat penting ditinjau dari makin pesatnya perkembangan teknologi di semua
bidang, termasuk di antaranya kebutuhan akan energi. Mengingat adanya
kebutuhan akan energi yang makin meningkat ini, mengakibatkan adanya aspek-
aspek yang harus diperhatikan, apabila aspek-aspek ini tidak diperhitungkan,
maka akan terjadi kerugian yang cukup besar, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
Indonesia adalah suatu negara yang memiliki beragam sumber daya energi.
Sumber daya energi tersebut dapat berupa minyak, gas, batubara, panas bumi,
air, dan sebagainya yang digunakan dalam berbagai aktivitas pembangunan, baik
secara langsung maupun diekspor untuk mendapatkan devisa
Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan,
cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat
dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah
industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan
biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga,
limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan)
tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen
metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester.
Pemanfaatan energi surya sebagai PLTBm Bio Fuel mulai diminati dan mulai
dikembangkan di wilayah yang terdapat tempat yang memiliki banyak bahan-
bahan yang diperlukan. Ada beberapa hal menjadi perhatian dalam pemanfaatan
sumber daya hayati dan hewani menjadi biofuel untuk bahan pembangkit listrik.
Terutama pada cakupan polusi udara yang akan terjadi serta pengolahan limbah
cair yang mungkin dapat menjadi pencemaran jika tidak dicermati lebih
mendalam.

1
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan

permasalahannya sebagai berikut:

1.2.2 Apa yang dimaksud dengan energi BioFuel?

1.2.2 Bagaimana proses biofuel mengubah limbah menjadi energi listrik

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Berdasarkan latar belakang yang diangkat maka makalah ini bertujuan :

1.3.1 Diharapkan para pelajar akan mengetahui bahwa listrik juga dapat

dihasilkan menggunakan limbah industry atau makhluk hidup.

1.3.2 Membuat sumber bacaan tentang energi alternatif tentang biofuel

1.3.3 Memahami biofuel untu pembangkit tenaga listrik,

1.3.4 Memahami pentingnya energi alternatif untuk kehidupan

. 1.4 Manfaat

Berdasarkan latar belakang yang diambil maka makalah ini memiliki

manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Pembaca akan lebih mengetahui bagaimana konsep pemanfaatan

energi biofuel menjadi sumber tenaga energi listrik

2
BAB II
ISI

2.1 Pengertian BioFuel

Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik
padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik.
Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak
langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada
tiga cara untuk pembuatan biofuel antara lain pembakaran limbah organik
kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian),
fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk
menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau
fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester, dan
energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh
sebagai bahan bakar).

Sekitar seperempat bahan bakar transportasi di Brasil tahun 2002


adalah etanol.Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi
tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfer karena berbagai tanaman
yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar
karbondioksida di atmosfer, tidak seperti bahan bakar fosil yang
mengembalikan karbon yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama
jutaan tahun ke udara. Dengan begitu biofuel lebih bersifat carbon neutral
dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer
(meski timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam
praktiknya). Penggunaan biofuel mengurangi pula ketergantungan pada
minyak bumi serta meningkatkan keamanan energi.

3
Berikut ini sumber daya alam yang berpotensi sebagai bahan dasar
pembuatan biofuel :

Isi
Nama Lokal Nama Latin Sumber Minyak % Berat Kering P / NP

Jarak Pagar Jatropha Curcas Inti biji 40-60 NP


Jarak Kaliki Riccinus Communis Biji 45-50 NP
Kacang Suuk Arachis Hypogea Biji 35-55 P
Kapok / Randu Ceiba Pantandra Biji 24-40 NP
Karet Hevea Brasiliensis Biji 40-50 P
Kecipir Psophocarpus Tetrag Biji 15-20 P
Kelapa Cocos Nucifera Inti biji 60-70 P
Kelor Moringa Oleifera Biji 30-49 P
Kemiri Aleurites Moluccana Inti biji 57-69 NP
Kusambi Sleichera Trijuga Sabut 55-70 NP
Nimba Azadiruchta Indica Inti biji 40-50 NP
Saga Utan Adenanthera Pavonina Inti biji 14-28 P
Sawit Elais Suincencis Sabut dan biji 45-70 + 46-54 P
Nyamplung Callophyllum Lanceatum Inti biji 40-73 P
Randu Alas Bombax Malabaricum Biji 18-26 NP
Sirsak Annona Muricata Inti biji 20-30 NP
Srikaya Annona Squosa Biji 15-20 NP

4
Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel yaitu alkohol dan ester.
Bahan-bahan ini secara teori dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar
fosil tetapi karena kadang-kadang diperlukan perubahan besar pada mesin,
biofuel biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil.

Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa


meningkatkan kadar karbon di atmosfer karena berbagai tanaman yang
digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar karbondioksida di
atmosfer, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang
tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan
begitu biofuel lebih bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi
gas-gas rumah kaca di atmosfer. Penggunaan biofuel mengurangi pula
ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keamanan energi.

Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama


adalah menanam tanaman yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum
manis) atau tanaman yang mengandung pati/polisakarida (jagung), lalu
menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol. Strategi kedua
adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur/nabatinya tinggi
seperti kelapa sawit, kedelai, atau alga. Saat dipanaskan, maka keviskositasan
minyak nabati akan berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel,
atau minyak nabati bisa diproses secara kimia untuk menghasilkan bahan bakar
seperti biodiesel.

2.2 Prospek Pemanfaatan Biofuel

Penggunaan biofuel dapat langsung berupa 100% biofuel murni maupun


dalam bentuk campuran dengan komposisi tertentu. Prospek pemanfaatan biofuel
yang akan dibahas dalam makalah ini tidak mempertimbangkan komposisi
campuran yang optimal. Biofuel dianggap dapat mensubstitusi sebagian atau
keseluruhan penggunaan BBM di sektor transportasi. Penggunaan biodiesel murni
(100% biodiesel murni) sering disingkat dengan nama B100.

5
Penggunaan dalam bentuk campuran, misalnya B5 merupakan campuran
5% biodiesel dengan 95% minyak solar. Setiap negara mempunyai kebijakan
tertentu dalam memberikan batas ijin pencampuran biodiesel dengan minyak solar.
Amerika Serikat mengijinkan pencampuran hingga 20%, sedangkan di Eropa saat
ini baru mengijinkan hingga 5%. Di Indonesia, Direktorat Jenderal Migas dengan
masukan dari Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM), Gabungan Pengusaha
Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan mempertimbangkan peraturan yang
berlaku di World Wide Fuel Charter (WWFC) mengusulkan pencampuran biodiesel
hingga 5%, sedangkan Forum Biodiesel Indonesia (FBI) mengusulkan komposisi
campuran yang lebih besar minimal hingga 10%. Sebagian besar kendaraan bensin
dapat dijalankan dengan menggunakan bahan bakar ethanol 10% yang dicampur
dengan bensin 90% (BE10) tanpa melakukan modifikasi mesin. Sekarang ini,
banyak pabrik mobil sudah mengembangkan mobil yang dapat beroperasi dengan
kandungan ethanol lebih tinggi, yaitu BE85 (ethanol 85% dan bensin 15%).

Diagram Biofuel Berdasarkan bahan bakunya

6
2.3 Generasi Biofuel

A. Generasi pertama
Biofuel generasi pertama menunjuk kepada biofuel yang terbuat dari gula,
starch, minyak sayur, atau lemak hewan menggunakan teknologi
konvensional. Biofuel generasi pertama yang umum didaftar sebagai berikut:
1. Minyak sayur

Minyak sayur dapat digunakan sebagai makanan atau bahan


bakar; kualitas dari minyak dapat lebih rendah untuk kegunaan
bahan bakar. Minyak sayur bekas yang diproses menjadi biodiesel
mengalami peningkatan, dan dalam skala kecil, dibersihkan dari air
dan partikel dan digunakan sebagai bahan bakar.

2. Biodiesel
Biodiesel merupakan biofuel yang paling umum di Eropa.
Biodiesel diproduksi dari minyak atau lemak menggunakan
transesterifikasi dan merupakan cairan yang komposisinya mirip
dengan diesel mineral. Nama kimianya adalah methyl asam lemak
(atau ethyl) ester (FAME). Minyak dicampur dengan sodium
hidroksida dan methanol (atau ethanol_ dan reaksi kimia
menghasilkan biodiesel (FAME) dan glycerol. 1 bagian glycerol
dihasilkan untuk setiap 10 bagian biodiesel.
Biodiesel dapat digunakan di setiap mesin diesel kalau
dicampur dengan diesel mineral. Di beberapa negara produsen
memberikan garansi untuk penggunaan 100% biodiesel. Kebanyakan
produsen kendaraan membatasi rekomendasi mereka untuk
penggunaan biodiesel sebanyak 15% yang dicampur dengan diesel
mineral. Di kebanyakan negara Eropa, campuran biodiesel 5% banyak
digunakan luas dan tersedia di banyak stasiun bahan bakar.
Di AS, lebih dari 80% truk komersial dan bis kota beroperasi
menggunakan diesel. Oleh karena itu penggunaan biodiesel AS
bertumbuh cepat dari sekitar 25 juta galon per tahun pada 2004

7
menjadi 78 juta galon pada awal 2005. Pada akhir 2006, produksi
biodiesel diperkirakan meningkat empat kali lipat menjadi 1 miliar
galon.

3. Bioalkohol
Alkohol yang diproduksi secarai biologi, yang umum adalah
ethanol, dan yang kurang umum adalah propanol dan butanol,
diproduksi dengan aksi mikroorganisme dan enzym melalui
fermentasi gula atau starch, atau selulosa. Biobutanol seringkali
dianggap sebagai pengganti langsung bensin, karena dapat digunakan
langsung dalam mesin bensin.
Butanol terbentuk dari fermentasi ABE (aseton, butanol,
etanol) dan eksperimen modifikasi dari proses tersebut
memperlihatkan potensi yang menghasilkan energi yang tinggi
dengan butanol sebagai produk cair. Butanol dapat menghasilkan
energi yang lebih banyak dan dapat terbakar "langsung" dalam mesin
bensin yang sudah ada (tanpa modifikasi mesin).[10] Dan lebih tidak
menyebabkan korosi dan kurang dapat tercampur dengan air
dibanding ethanol, dan dapat didistribusi melalui infrastruktur yang
telah ada. Dupont dan BP bekerja sama untuk menghasilkan butanol.
Bahan bakar etanol merupakan biofuel paling umum di
dunia, terutama bahan bakar etanol di Brasil. Bahan bakar alkohol
diproduksi dengan cara fermentasi gula yang dihasilkan dari gandum,
jagung, bit gula, tebu, molasses dan gula atau amilum yang dapat
dibuat minuman beralkohol (seperti kentang dan sisa buah, dll).
Produksi etanol menggunakan digesti enzim untuk menghasilkan gula
dari amilum, fermentasi gula, distilasi dan pengeringan. Proses ini
membutuhkan banyak energi untuk pemanasan (seringkali
menggunakan gas alam).
Produksi etanol selulosa menggunakan tanaman non-pangan
atau produk sisa yang tak bisa dikonsumsi, yang tidak mengakibatkan
dampak pada siklus makanan.

8
Memproduksi etanol dari selulosa merupakan langkah-
tambahan yang sulit dan mahal dan masih menunggu penyelesaian
masalah teknis. Ternak yang memakan rumput dan menggunakan
proses digestif yang lamban untuk memecahnya menjadi glukosa
(gula). Dalam laboratorium ethanol selulosik, banyak proses
eksperimental sedang dilakukan untuk melakukan hal yang sama, dan
menggunakan cara tersebut untuk membuat bahan bakar ethanol.
Beberapa ilmuwan telah mengemukakan rasa prihatin terhadap
percobaan teknik genetika DNA rekombinan yang mencoba untuk
mengembangkan enzym yang dapat memecah kayu lebih cepat dari
alam, makhluk mikroskopik tersebut dapat tidak sengaja terlepas ke
alam, tumbuh secara eksponensial, disebarkan oleh angin, dan pada
akhirnya menyebabkan kerusakan struktur seluruh tanaman, yang
dapat mengakhiri produksi oksigen yang dilepaskan oleh proses
fotosintesis tumbuhan.
Ethanol dapat digunakan dalam mesin bensin sebagai
pengganti bensin; ethanol dapat dicampur dengan bensin dengan
persentase tertentu. Kebanyakan mesin bensin dapat beroperasi
menggunakan campuran ethanol sampai 15% dengan bensin. Bensin
dengan ethanol memiliki angka oktan yang lebih tinggi, yang berarti
mesin dapat terbakar lebih panas dan lebih efisien.
Bahan bakar etanol memiliki BTU yang lebih rendah, yang
berarti memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk melakukan
perjalan dengan jarak yang sama. Dalam mesin kompresi-tinggi,
dibutuhkan bahan bakar dengan sedikit ethanol dan pembakaran
lambat untuk mencegah pra-ignisi yang merusak (knocking). Ethanol
sangat korosif terhadap sistem pembakaran, selang dan gasket karet,
aluminium, dan ruang pembakaran. Oleh karena itu penggunaan
bahan bakar yang mengandung alkohol ilegal bila digunakan pesawat.
Untuk campuran ethanol konsentrasi tinggi atau 100%, mesin perlu
dimodifikasi.

9
Ethanol yang meyebabkan korosif tidak dapat disalurkan
melalui pipa bensin, oleh karena itu diperlukan truk tangki stainless-
steel yang lebih mahal, meningkatkan konsumsi biaya dan energi yang
dibutuhkan untuk mengantar ethanol ke konsumen.
Banyak produsen kendaraan sekarang ini memproduksi
kendaraan bahan bakar fleksibel, yang dapat beroperasi dengan
kombinasi bioethanol dan bensin, sampai dengan 100% bioethanol.
Alkohol dapat bercampur dengan bensin dan air, jadi bahan bakar
etanol dapat tercampur setelah proses pembersihan dengan menyerap
kelembaban dari atmosfer. Air dalam bahan bakar ethanol dapat
mengurangi efisiensi, menyebabkan mesin susah dihidupkan,
menyebabkan gangguan operasi, dan mengoksidasi aluminum (karat
pada karburator dan komponen dari besi).
4. BioGas
Biogas diproduksi dengan proses digesti anaerobik dari
bahan organik oleh anaerobe. Biogas dapat diproduksi melalui bahan
sisa yang dapat terurai atau menggunakan tanaman energi yang
dimasukan ke dalam pencerna anaerobik untuk menambah gas yang
dihasilkan. Hasil sampingan, digestate, dapat digunakan sebagai
bahan bakar bio atau pupuk.
Biogas mengandung methane dan dapat diperoleh dari digester
anaerobik industri dan sistem pengelolaan biologi mekanik. Gas
sampah adalah sejenis biogas yang tidak bersih yang diproduksi
dalam tumpukan sampah melalui digesti anaerobik yang terjadi secara
alami. Bila gas ini lepas ke atmosfer, gas ini merupakan gas rumah
kaca.
5. Biofuel padat
Contohnya termasuk kayu, arang, dan manur kering.

6. Syngas
Syngas dihasilkan oleh kombinasi proses pyrolysis,
kombusi, dan gasifikasi. Bahan bakar bio dikonversi menjadi karbon

10
monoksida dan energi melalui pyrolysis. Masukan oksigen terbatas
diberikan untuk mendukung kombusi. Gasifikasi mengubah materi
organik menjadi hidrogen dan karbon monoksida. Campuran gas yang
dihasilkan, syngas, adalah bahan bakar.

B. Biofuel generasi kedua


Para pendukung biofuel mengklaim telah memiliki solusi yang lebih
baik untuk meningkatkan dukungan politik serta industri untuk, dan
percepatan, implementasi biofuel generasi kedua dari sejumlah tanaman
yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan, di antaranya
cellulosic biofuel.[12] Proses produksi biofuel generasi kedua bisa
menggunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi
manusia dan hewan yang diantaranya adalah limbah biomassa,
batang/tangkai gandum, jagung, kayu, dan berbagai tanaman biomassa atau
energi yang spesial (contohnya Miscanthus). Biofuel generasi kedua (2G)
menggunakan teknologi biomassa ke cairan, diantaranya cellulosic biofuel
dari tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan.
Sebagian besar biofuel generasi kedua sedang
dikembangkan seperti biohidrogen, biometanol, DMF, Bio-DME,
Fischer-Tropsch diesel, biohydrogen diesel, alkohol campuran dan
diesel kayu. Produksi cellulosic ethanol mempergunakan berbagai
tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan
atau produk buangan yang tidak bisa dimakan. Memproduksi etanol
dari selulosa merupakan sebuah permasalahan teknis yang sulit untuk
dipecahkan. Berbagai hewan ternak pemamah biak (seperti sapi)
memakan rumput lalu menggunakan proses pencernaan yang
berkaitan dengan enzim yang lamban untuk menguraikannya menjadi

11
glukosa (gula). Di dalam labolatorium cellulosic ethanol, berbagai proses
eksperimen sedang dikembangkan untuk melakukan hal yang sama, lalu
gula yang dihasilkan bisa difermentasi untuk menjadi bahan bakar etanol.
Para ilmuwan juga sedang bereksperimen dengan sejumlah organisme hasil
rekayasa genetik penyatuan kembali DNA yang mampu meningkatkan
potensi biofuel seperti pemanfaatan tepung Rumput Gajah (Panicum
virgatum).
Jerami tanaman minyak biji Rapa sebagai salah satu sumber energi
alternatif penting dimasa depan. Jerami minyak biji Rapa kebanyakan tidak
lagi digunakan petani, hanya sebagai kompos dan tempat tidur hewan
ternak. Tetapi dengan memanfaatkan jerami minyak biji Rapa akan
menghasilkan energi alternatif Biofuel terbarukan. Ilmuwan dari Institute of
Food Research mencari cara, bagaimana mengubah jerami dari minyak biji
Rapa menjadi energi alternatif biofuel. Penemuan awal menunjukkan
bagaimana proses pembuatan biofuel bisa diproduksi lebih efisien, serta
bagaimana meningkatkan produksi jerami minyak biji Rapa dapat
ditingkatkan. Jerami dari tanaman seperti gandum, barley, dan minyak biji
Rapa dipandang sebagai sumber potensial energi biomassa untuk
meningkatkan produksi biofuel generasi kedua. Setidaknya produksi di
Inggris mencapai sekitar 12 juta ton jerami minyak biji Rapa. Dalam
kenyataannya, minyak biji Rapa banyak digunakan untuk tempat tidur
hewan ternak dan kompos dan pembangkit energi. Jerami berisi campuran
gula yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif biofuel, dimana
dalam penggunaannya tidak bersaing dengan produksi pangan melainkan
merupakan solusi berkelanjutan dalam hal pemanfaatan limbah. Gula yang
ada pada jerami tidak dapat diakses oleh enzim yang membebaskannya agar
dapat dikonversi menjadi energi alternatif biofuel, sehingga perawatan
sebelum pengelolaan jerami akan sangat diperlukan.

12
2.4 Program Riset Dan Pengembangan Oleh Pertamina
Berdasarkan UU NO 30/2007 tentang energy diservikasi enrgi
dan konservikasi energy, Keputusan Presiden No.10/2006 tentang
pembentukan tim nasional pengembangan BBN untuk pengurangn
kemiskinan dan pengangguran, Instruksi Presiden No. 1/2006 tentang
penyedian dan pemanfaatan BBN (biofuel) sebagai bahan bakar lain,
peratuaran Menteri No.32/2008 tentang penyediaan dan tata niaga
Bahan Bakar Nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain. Selain itu
berdasarkan Peraturan Presiden No. /2006, pihak pertamina
mengimplikasikan dengan target Mix 2025 penggunaan bahan bakar
sebagai berikut :
a) Gas 30%

b) Minyak 20%

c) Batubara 33%

d) EBT 17% ( biofuel sebesar 5%, panas bumi, nuklir,


biomassa, hydro solar energy dan tenaga angin sebesar
5%, coal liquefaction 2%)
Pertamina telah menegmbangkan beberapa brand produk, yakni:
biofuel untuk mesin diesel dari campuran solar dengan Fatty Acid
Methyil Esther (FAME), dan biofuel untuk mesin bensin dari campuran
bensin dengan Ethanol Unhydrous (purity ethanol > 99,5%).

2.5 Potensi adanya Biogas di Indonesi

13
14
15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biofuel adalah setiap bahan bakar bai padatan, cairan, ataupun gas yang
dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biodiesel merupakan salah satu jenis biofuel
yang berupa senyawa alkil ester yang diproduksi melalui proses alkoholisis
(transesterifikasi) antara trigleserida dengan metanol / etanol. Biodiesel
mengandung oksigen, maka flash pointnya lebih tinggi sehingga tidak mudah
terbakar

Pemanfaatan biofuel perlu dikembangkan dan digunakan dengan


semaksimal mungkin. Jumlah biofuel yang terdapat di Indonesia sangatlah
berlimpah, apabila setiap daerah yang memiliki biomassa dapat memanfaatkan
biomassa tersebut, maka Indonesia akan menjadi negara yang hemat energi dan
potensi untuk menimbulkan polusi dari pemanfaatan batu bara sebagai bahan bakar
pembangkit listrik dapat dikurangi.

3.2 Saran

Pemanfaatan biofuel masih banyak memerlukan penelitian dan pengembangan


diharapkan pemerintah ikut berperan aktif akar perkembangan energi alternatif dan
terbarukan dapat ditingkatkan setiap tahunnya. Pengunaan energi biofuel
merupakan langkah yang mungkin untuk melakukan dan menindak lanjuti
konservasi energi di indonesia kedepannya

16
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Biofuel#Biofuel_generasi_pertama
https://www.academia.edu/7612195/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Biomassa_
PLTBM_MAKALAH_Untuk_memnuhi_tugas_Pembangkit_Tenaga_
Listrik_yang_dibina_oleh_bapak?auto=download
http://performanceofengine.blogspot.co.id/2010/02/motor-bakar-adalah-
mesin-atau-pesawat.html
Agus Sugiyono. PTPSE – BPPT. Pemanfaatan Biofuel Dalam Penyediaan
Energi Nasional Jangka Panjang.
Marketing and trading direktorate.2011. Presentasi Biofuel.
(online/www.kadin-indonesia.or.id/diakses tanggal 31 Maret 2018)

Tim Sekretariat MAPI. 2006. Minyak Kelapa Sebagai Bahan Bakar

Alternatif.(online/
www.dekindo.com/content/artikel/bahan_bakar.pdf/diakses tanggal 31
Maret 2018)

Ardhyaska Amy Dr. Agus Sachari, M.Sn. Perancangan Produk Reaktor


Mikroalga Penghasil Biofuel Untuk Kawasan Pesisir.

17
Lampiran
 Pembuatan Biofuel dari Minyak Kelapa Sawit melalui Proses
Hydrocracking

Pemilihan minyak kelapa sawit sebagai sumber energi alternatif


sangat tepat dilakukan di Indonesia karena Indonesia merupakan negara
penghasil minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah negeri Jiran
Malaysia. Tahun 2010 diproyeksikan produksi minyak sawit Indonesia
mencapai 12 juta ton/tahun, selain itu pembuatan bahan bakar dari minyak
sawit lebih ramah lingkungan karena bebas dari nitrogen dan sulfur. Minyak
sawit memiliki rantai hidrokarbon panjang yang memungkinkan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabati (biofuel). Komposisi asam lemak
dalam minyak sawit yang paling tinggi adalah asam oleat 55%. Kandungan
asam oleat yang tinggi ini juga menjadi dasar pertimbangan untuk
digunakan sebagai bahan baku dalam penelitian produksi biofuel dari
minyak kelapa sawit.
Proses yang telah dilakukan untuk menghasilkan biofuel antara lain
thermal cracking yang berlangsung pada suhu dan tekanan yang tinggi
sehingga menyebabkan kebutuhan energi yang besar, sehingga saat ini
dikembangkan proses perengkahan yang berkatalis. Proses tersebut dapat
mengkonversi minyak nabati menjadi bahan bakar alternatif (biofuel).
Hydrocracking adalah proses perengkahan berkatalis dengan mereaksikan
minyak nabati dengan sejumlah gas hidrogen pada keadaan suhu dan
tekanan tertentu. Produk dari metode hydrocracking akan dihasilkan biofuel
berupa alkana cair rantai lurus dari C-15 sampai C-18. Proses hydrocracking
ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dari segi kelebihan, proses ini
dapat memberikan konversi yang tinggi, yield ke arah middle distilat juga
tinggi, kualitas alkana yang dihasilkan mepunyai bilangan setana yang
tinggi. Dari segi kelemahan, proses ini memerlukan energi yang cukup besar
karena hydrocracking beroperasi pada suhu dan tekanan yang tinggi,
sehingga memerlukan peralatan khusus, penentuan kondisi reaksi yang
tepat (jenis katalis, preparasi katalis, suhu, tekanan dan waktu reaksi).

18
 Metode Penelitian

Keterangan gambar:
1. Tabung gas N2 9. Reaktor
2. Tabung gas H2 10. Thermocouple
3. Valve tube gas N2 11. Katalis
4. Valve tube gas H2 12. Indikator tekanan reaktor
5. Heater 13. Gas outlet valve
6. Tube reaktor gas N2/H2 14. Panel kontrol heater-reaktor
7. Minyak kelapa sawit 15. Motor pengaduk
8. Pengaduk

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu minyak kelapa


sawit RBD, garam NiCl2.6H2O, garam MgCO3, gas nitrogen dan hidrogen
diperoleh dari PT Samator. Sedangkan peralatan reaktor yang digunakan
terbuat dari stainless steel bertekanan tinggi. Skema peralatan
hydrocrackingSelama reaksi berlangsung, tekanan dibuat tetap sebesar 10
atm dengan suhu reaksi divariabelkan 300oC, 330oC, dan 360oC. Jumlah
katalis yang dimasukkan ke dalam reaksi dibuat tetap 5% dari massa
minyak.
Katalis dianalisa dengan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS)
dan titrimetri untuk menentukan kadar logam Ni dan Mg, Brunauer Emmet
Teller (BET) untuk menentukan luas permukaan katalis, dan X-Ray
Diffraction (XRD) untuk mengetahui jenis dan struktur katalis. Sedangkan
produk dianalisa dengan Gas Chromatography (GC) dan Gas
Chromatography Mass Spectrometry (GC-MS).

 Proses Hydrocracking

19
Proses hydrocracking dilakukan dalam sebuah reaktor bertekanan
yang diisi minyak kelapa sawit dan katalis Ni- Mg/γ-Al2O3 15% wt
Ni dengan mengalirkan gas N2. Reaktor dipanaskan hingga
mencapai variabel suhu yang diinginkan kemudian mengalirkan gas
H2 ke dalam reactor hingga tekanan 5 bar. Reaksi hydrocracking
dilakukan selama variabel waktu yang diinginkan dan dilakukan
sampling. Proses hydrocracking berlangsung pada range suhu 270-
450oC dan tekanan mulai 25-80 bar

Kesimpulan

Berdasarkan penilitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan


bahwa katalis Ni-Mg/γ-Al2O3 dapat digunakan sebagai katalis dalam
proses pembuatan biofuel dari minyak kelapa sawit melalui proses
hydrocracking. Pemilihan katalis yang digunakan untuk proses
hydrocracking variable suhu dan waktu berubah berdasarkan produk biofuel
yang memiliki nilai jual paling tinggi yaitu gasoline. Pengaruh komposisi
katalis terhadap yield biofuel menunjukkan bahwa komposisi 15 %wt Ni
memberikan yield gasoline tertinggi yaitu sebesar 44,819%. Yield terbaik
gasoline sebesar 46,333% pada proses hydrocracking dihasilkan pada suhu
360 ᴼC dan waktu 120 menit. Yield terbaik kerosene sebesar 39,177% pada
proses hydrocracking dihasilkan pada suhu 300 ᴼC dan waktu 120 menit.
Yield terbaik solar sebesar 63,213% pada proses hydrocracking dihasilkan
pada suhu 300 ᴼC dan waktu 30 menit.

20

Вам также может понравиться

  • Buku One Up On Wall Street Dari Peter Lynch PDF
    Buku One Up On Wall Street Dari Peter Lynch PDF
    Документ117 страниц
    Buku One Up On Wall Street Dari Peter Lynch PDF
    Harun Priatna
    100% (1)
  • CARA SUKSES DI YOUTUBE
    CARA SUKSES DI YOUTUBE
    Документ26 страниц
    CARA SUKSES DI YOUTUBE
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Dilema Mahasiswa di Masa Pandemi
    Dilema Mahasiswa di Masa Pandemi
    Документ1 страница
    Dilema Mahasiswa di Masa Pandemi
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • SWOT
    SWOT
    Документ1 страница
    SWOT
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Edukasi Google Analytics
    Edukasi Google Analytics
    Документ1 страница
    Edukasi Google Analytics
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Coret2 Untuk Web
    Coret2 Untuk Web
    Документ3 страницы
    Coret2 Untuk Web
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Tot Sistem E Musrenbang PDF
    Tot Sistem E Musrenbang PDF
    Документ50 страниц
    Tot Sistem E Musrenbang PDF
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Permainan Bandar
    Permainan Bandar
    Документ2 страницы
    Permainan Bandar
    Koko Ming
    Оценок пока нет
  • Instrumen Wawancara
    Instrumen Wawancara
    Документ1 страница
    Instrumen Wawancara
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Panduan Pelaksanaan Rembuk RW
    Panduan Pelaksanaan Rembuk RW
    Документ66 страниц
    Panduan Pelaksanaan Rembuk RW
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • OPTIMALKAN_PARTISIPASI
    OPTIMALKAN_PARTISIPASI
    Документ8 страниц
    OPTIMALKAN_PARTISIPASI
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • New Penelitian Korelasi
    New Penelitian Korelasi
    Документ37 страниц
    New Penelitian Korelasi
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Soal Pilihan Ganda
    Soal Pilihan Ganda
    Документ1 страница
    Soal Pilihan Ganda
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Elements of Education
    Elements of Education
    Документ1 страница
    Elements of Education
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Elements of Education
    Elements of Education
    Документ2 страницы
    Elements of Education
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Cubicle Lengkap
    Cubicle Lengkap
    Документ49 страниц
    Cubicle Lengkap
    hputra26
    75% (12)
  • Harseno 5115150340 Pik 13.00 (Tugas Utbk Pik Sem 110)
    Harseno 5115150340 Pik 13.00 (Tugas Utbk Pik Sem 110)
    Документ8 страниц
    Harseno 5115150340 Pik 13.00 (Tugas Utbk Pik Sem 110)
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Juklak Capres
    Juklak Capres
    Документ1 страница
    Juklak Capres
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • New Penelitian Korelasi
    New Penelitian Korelasi
    Документ37 страниц
    New Penelitian Korelasi
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Exploration and Discovery in Coaching PPT - Team 8
    Exploration and Discovery in Coaching PPT - Team 8
    Документ22 страницы
    Exploration and Discovery in Coaching PPT - Team 8
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • SEJARAH RADIO ELSHINTA
    SEJARAH RADIO ELSHINTA
    Документ7 страниц
    SEJARAH RADIO ELSHINTA
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Panel Listrik
    Panel Listrik
    Документ2 страницы
    Panel Listrik
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Modul
    Modul
    Документ44 страницы
    Modul
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • QCARD MC Nobar
    QCARD MC Nobar
    Документ1 страница
    QCARD MC Nobar
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Panel Listrik
    Panel Listrik
    Документ6 страниц
    Panel Listrik
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Juklak Capres
    Juklak Capres
    Документ4 страницы
    Juklak Capres
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Application SAFR - RCRP
    Application SAFR - RCRP
    Документ2 страницы
    Application SAFR - RCRP
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет
  • Iluminasi-Rev
    Iluminasi-Rev
    Документ6 страниц
    Iluminasi-Rev
    anggakcl
    Оценок пока нет
  • Iluminasi Rev
    Iluminasi Rev
    Документ1 страница
    Iluminasi Rev
    Muhammad Maliki
    Оценок пока нет