Вы находитесь на странице: 1из 11

Inductively Coupled Plasma (ICP)

Oktober 13, 2011

Pendahuluan

Inductively Coupled Plasma (ICP) adalah sebuah teknik analisis yang digunakan untuk
deteksi dari trace metals dalam sampel lingkungan pada umumnya. Prinsip utama ICP dalam
penentuan elemen adalah pengatomisasian elemen sehingga memancarkan cahaya panjang
gelombang tertentu yang kemudian dapat diukur. Teknologi dengan metode ICP yang
digunakan pertama kali pada awal tahun 1960 dengan tujuan meningkatkan pekembangan
teknik analisis.

Sejak itu, ICP telah disempurnakan dan digunakan bersama-sama dengan prosedur preparasi
sampel untuk beragam matriks untuk analisis kuantitatif. Berikut adalah penjelasan
komponen, fungsi, cara kerja hingga menghasilkan data dari instrumentasi ICP dan
aplikasinya dalam analisis sampel lingkungan

ICP-Optical Emission Spectrophotometer

Prinsip Kerja dan Komponen ICP-OES

Perangkat keras ICP OES yang utama adalah plasma, dengan bantuan gas akan
mengatomisasi elemen dari energy ground state ke eksitasi state sambil memancarkan energy
cahaya hv.

Proses ini terjadi oleh Plasma yang dilengkapi dengan tabung konsentris yang disebut torch,
paling sering dibuat dari silika. Torch ini terletak di dalam water-cooled coil of a radio
frequency (r.f.) generator. Gas yang mengalir ke dalam Torch, r.f. diaktifkan dan gas di coil
region menghasilkan electrically conductive.

Pembentukan induksi plasma sangat bergantung pada kekuatan magnetic field dan pola yang
mengikuti aliran gas. Perawatan plasma biasanya dengan inductive heating dari gas mengalir.
Induksi dari magnetic field yang yang menghasilkan frekuensi tinggi annular arus listrik di
dalam konduktor. Yang mengakibatkan pemanasan dari konduktor akibat dari ohmic
resistance.
Untuk mencegah kemungkinan short-circuiting serta meltdown, plasma harus diisolasi dari
lingkungan instrumen. Isolasi dapat dilakukan dengan aliran gas-gas melalui sistem. Tiga
aliran gas melalui sistem – outer gas, intermediate gas, dan inner atau carrier gas. outer gas
biasanya gas Argon atau Nitrogen. Outer gas berfungsi untuk mempertahankan plasma,
menjaga posisi plasma, dan osilasi panas plasma dari luar torch. Argon umumnya digunakan
untuk intermediate gas dan inner atau carrier gas. Fungsi carrier gas adalah untuk membawa
sampel ke plasma.

ICP OES terdiri dari komponen berikut:

 sampel introduction system (nebulizer)


 ICP torch
 High frequency generator
 Transfer optics and spectrometer
 Computer interface

Sampel yang akan dianalisis harus dalam larutan. Untuk sampel padatan diperlukan preparasi
sampel dengan proses digestion pada umumnya dengan acid digestion. Nebulizer berfungsi
untuk mengubah larutan sampel menjadi erosol. Cahaya emisi oleh atom suatu unsur pada
ICP harus dikonversi ke suatu sinyal listrik yang dapat diukur banyaknya. Hal ini diperoleh
dengan mengubah cahaya tersebut ke dalam komponen radiasi (hampir selalu dengan cara
difraksi kisi) dan kemudian mengukur intensitas cahaya dengan photomultiplier tube pada
panjang gelombang spesifik untuk setiap elemen. Cahaya emitted oleh atom atau ions dalam
ICP dikonversikan ke sinyal listrik oleh photomultiplier dalam spectrometer. Intensitas dari
sinyal dibandingkan intensitas standard yang diketahui konsentrasinya yang telah diukur
sebelumnya. Beberapa elemen memiliki lebih dari satu wavelengths spesifik dalam spektrum
yang dapat digunakan untuk analisis. Dengan demikian, pilihan wavelength yang paling
sesuai sangat mempengaruhi akurasi.

Kelebihan dan Kekurangan ICP-OES

Keuntungan dari ICP dengan kemampuan mengidentifikasi dan mengukur semua elemen
yang diukur dengan bersamaan, ICP cocok untuk mengukur semua konsentrasi elemen dari
ultratrace sampai ke tingkat komponen utama, batas deteksi pada umumnya rendah untuk
sebagian besar elemen khas dengan rentang dari 1 – 100 mg / L. ICP menyelesaikan
pembacaan berbagai elemen yang dianalisis dapat dilakukan dalam jangka waktu yang
singkat yaitu 30 detik dan hanya menggunakan ±5 ml sampel. Walaupun secara teori, semua
unsur kecuali Argon dapat ditentukan menggunakan ICP,namun beberapa unsur tidak stabil
memerlukan fasilitas khusus untuk menanganinya. Selain itu, ICP memiliki kesulitan
menangani analisis senyawa halogens, optik khusus untuk transmisi wavelengths sangat
singkat sangat diperlukan.

Aplikasi OES

ICP dapat digunakan dalam analisis kuantitatif untuk jenis sampel bahan-bahan alam seperti
batu, mineral, tanah, endapan udara, air, dan jaringan tanaman dan hewan, mineralogi,
pertanian, kehutanan, peternakan, kimia ekologi, ilmu lingkungan dan industri makanan,
termasuk pemurnian dan distribusi anlisa elemen air yang tidak mudah dikenali oleh AAS
seperti Sulfur, boraks, fosfor, Titanium, dan Zirconium
ICP Mass Spectrometry

Prinsip Kerja dan Komponen ICP-MS

Efisiensi dari ICP dalam memproduksi singly-charged positive ions bagi sebagian besar
elemen menjadikannya sumber yang efektif untuk ionisasi spectrometry massa. ICP-
spectrometry massa memiliki kemampuan untuk membedakan antara massa dari berbagai
isotopes elemen yang mana lebih dari satu isotop stabil terjadi.

Proses yang terjadi pada alat spectrometer massa

Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom tersebut diubah
menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan listrik dibelokkan dalam
medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan (netral) tidak dibelokkan.

Urutannya adalah sebagai berikut:

Tahap pertama : Ionisasi

Atom di-ionisasi dengan mengambil satu atau lebih elektron dari atom tersebut supaya
terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang biasanya membentuk ion-ion
negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion (sebagai
contoh, argon). spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.

Tahap kedua : Percepatan

Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik yang sama.

Tahap ketiga : Pembelokan

Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan yang terjadi
tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin dibelokan.
Besarnya pembelokannya juga tergantung pada besar muatan positif ion tersebut. Dengan
kata lain, semakin banyak elektron yang ediambilf pada tahap 1, semakin besar muatan ion
tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin besar.

Tahap keempat : Pendeteksian

Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi dengan secara elekt

Penjelasan tentang apa yang terjadi


Keadaan hampa udara

Penting bagi ion-ion yang telah dibuat dalam ruang ionisasi untuk dapat bergerak lurus dalam
mesin tanpa bertabrakan dengan molekul2 udara.

Ionisasi

Sampel yang berbentuk gas (vaporised sampel) masuk ke dalam ruang ionisasi. Kumparan
metal yang dipanaskan dengan menggunakan listrik melepaskan elektron-elektron yang ada
pada sampel dan elektron-elektron lepas itu menempel pada perangkap elektron (electron
trap) yang mempunyai muatan positif.

Partikel-partikel dalam sampel tersebut (atom atau molekul) dihantam oleh banyak sekali
elektron-elektron, dan beberapa dari tumbukan tersebut mempunyai energi cukup untuk
melepaskan satu atau lebih elektron dari sampel tersebut sehingga sampel tersebut menjadi
ion positif.

Kebanyakan ion-ion positif yang terbentuk itu mempunyai muatan +1 karena akan jauh lebih
sulit untuk memindahkan elektron lagi dari sampel yang sudah menjadi ion positif.

Ion-ion positif yang terbentuk ini ediajak keluarf dan masuk ke bagian mesin yang
merupakan sebuah lempengan metal yang bermuatan positif (Ion repellel).

Tambahan: Seperti yang anda akan lihat sebentar lagi, seluruh ruang ionisasi ini dilakukan
dengan menggunakan tegangan listrik positif yang besar (10.000 V). Ketika kita berbicara
tentang kedua lempengan bermuatan positif, berarti lempengan tersebut mempunyai muatan
lebih dari 10.000 V.

Percepatan

Ion-ion positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang sangat positif itu akan melewati 3 celah,
dimana celah terakhir itu bermuatan 0 V. Celah yang berada di tengah mempunyai voltase
menengah. Semua ion-ion tersebut dipercepat sampai menjadi sinar yang sangat terfokus.

Pembelokkan

Ion yang berbeda-beda akan dibelokkan secara berbeda pula oleh medan magnet. Besarnya
pembelokan yang dialami oleh sebuah ion tergantung pada:

* Massa ion tersebut.


Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang bermassa berat.

* Muatan ion.
Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang
bermuatan +1.

Dua faktor diatas digabungkan ke dalam Perbandingan Massa/Muatan. Perbandingan ini


mempunyai simbol m/z (atau m/e)
Sebagai contoh: Apabila sebuah ion mempunyai massa 28 dan bermuatan +1, maka
perbandingan massa/muatan ion tersebut adalah 28. Ion yang mempunyai massa 56 dan
bermuatan +2 juga mempunyai perbandingan massa/muatan yang sama yaitu 28.

Pada gambar diatas, sinar A mengalami pembelokkan yang paling besar, yang berarti sinar
tersebut terdiri dari ion-ion yang mempunyai perbandingan massa/muatan yang terkecil.
Sedangkan sinar C mengalami pembelokkan yang paling kecil, berarti ia terdiri dari ion-ion
yang mempunyai perbandingan massa/muatan yang paling besar.

Akan jauh lebih mudah untuk membahas masalah ini jika kita menganggap bahwa muatan
semua ion adalah +1. Hampir semua ion-ion yang lewat dalam spektrometer massa ini
bermuatan +1, sehingga besarnya perbandingan massa/muatannya akan sama dengan massa
ion tersebut.

Tambahan: Anda juga harus mengerti bahwa kemungkinan adanya ion bermuatan +2(atau
lebih), tetapi kebanyakan soal-soal akan memberikan spektrum massa dimana ion-ion nya
hanya bermuatan +1. Kecuali bila ada petunjuk dalam soal tersebut, anda bisa menganggap
bahwa ion yang sedang dibicarakan dalam soal tersebut adalah bermuatan +1

Jadi dengam menganggap semua ion bermuatan +1, maka sinar A terdiri dari ion yang paling
ringan, selanjutnya sinar B dan yang terdiri dari ion yang paling berat adalah sinar C. Ion-ion
yang ringan akan lebih dibelokkan daripada ion yang berat.

Pendeteksian

Pada gambar diatas, hanya sinar B yang bisa terus melaju sampai ke pendetektor ion. Ion-ion
lainnya bertubrukan dengan dinding dimana ion-ion akan menerima elektron dan
dinetralisasi. Pada akhirnya, ion-ion yang telah menjadi netral tersebut akan dipisahkan dari
spektrometer massa oleh pompa vakum.

Ketika sebuah ion menubruk kotak logam, maka ion tersebut akan dinetralisasi oleh elektron
yang pindah dari logam ke ion (gambar kanan). Hal ini akan menimbulkan ruang antara
elektron-elektron yang ada dalam logam tersebut, dan elektron-elektron yang berada dalam
kabel akan mengisi ruang tersebut.

Aliran elektron di dalam kabel itu dideteksi sebagai arus listrik yang bisa diperkuat dan
dicatat. Semakin banyak ion yang datang, semakin besat arus listrik yang timbul.

Mendeteksi ion-ion lainnya.

Bagaimana ion-ion lainnya dapat dideteksi – padahal sinar A dan sinar B sudah tidak ada lagi
dalam mesin?

Ingat bahwa sinar A dibelokkan paling besar, berarti ia mempunyai nilai m/z yang paling
kecil(ion yang paling ringan bila bermuatan +1) Untuk membuat sinar ini sampai ke detektor
ion, anda perlu membelokkan sinar tersebut dengan menggunakan medan magnet yang lebih
kecil(gaya luar yang lebih kecil).
Untuk membuat ion-ion yang mempunyai nilai m/z yang besar(ion yang berat bila bermuatan
+1) sampai ke detektor ion, maka anda perlu membelokkannya dengan menggunakan medan
magnet yang lebih besar.

Dengan merubah besarnya medan magnet yang digunakan, maka anda bisa membawa semua
sinar yang ada secara bergantian ke detektor ion, dimana disana ion-ion tersebut akan
menimbulkan arus listrik dimana besarnya berbanding lurus dengan jumlah ion yang datang.
Massa dari semua ion yang dideteksi itu tergantung pada besarnya medan magnet yang
digunakan untuk membawa sinar tersebut ke detektor ion. Mesin ini dapat disesuaikan untuk
mencatat arus listrik (yang merupakan jumlah ion-ion) dengan m/z secara langsung. Massa
tersebut diukur dengan menggunakan skala 12C.

Tambahan: Skala 12C adalah skala dimana isotop 12C mempunyai berat tepat 12 unit.

Bagaimana bentuk output dari spektrometer massa

Hasil dari pencatat diagram disederhanakan menjadi diagram garis. Ini menunjukkan arus
listrik yang timbul oleh beragam ion yang mempunyai perbandingan m/z masing2.

Diagram garis Molybdenum (Mo) adalah sebagai berikut:

Garis tegak lurus itu menunjukkan besarnya arus listrik yang diterima oleh alat pencatat arus
yang berarti banyaknya ion datang ke detektor. Seperti yang anda bisa lihat dari diagram
diatas, ion yang paling banyak adalah ion yang mempunyai perbandingan m/z 98. Ion-ion
lainnya mempunyai perbandingan m/z 92,94,95,96,97 dan 100.

Ini berarti molybdenum mempunyai 7 macam isotop. Dengan menganggap bahwa semua ion
tersebut bermuatan +1 maka berarti massa dari ketujuh isotop tersebut adalah 92,94,95,96,97
,98 dan 100.

Tambahan: Bila ada ion bermuatan +2 , maka anda akan tahu karena semua garis yang ada
pada diagram diatas akan mempunyai garis lain dengan besar 1/2 dari nilai m/z (karena,
sebagai contoh, 98/2=49). Garis-garis itu akan jauh lebih sedikit daripada garis ion +1 karena
kemungkinan terbentuknya ion +2 adalah jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan
kemungkinan terbentuknya ion +1

Kelebihan dan kekurangan ICP-MS

Yang paling penting dari keuntungan ICP-MS termasuk kemapuan pembacaan multi-element,
sensitivitas tinggi, dan kemungkinan untuk memperoleh informasi mengenai isotopic elemen
bisa ditentukan. Kekurangan pada ICP-MS site, isobaric adanya gangguan yang dihasilkan
oleh polyatomic yang timbul dari plasma gas dan udara yaitu isotopes dari Argon, oksigen,
nitrogen, dan hidrogen dapat menggabungkan diri atau bersama dengan unsur lainnya untuk
menghasilkan isobaric gangguan. ICP-MS tidak berguna dalam deteksi dari nonmetals.

Aplikasi ICP-MS dalam Kimia Lingkungan

Matriks sampel lingkungan, yang mungkin berisi konsentrasi rendah dan mengandung unsur
campur, sehingga pada sejarahnya ada kesulitan dalam menentukan analit dalam sampel yang
dianalisis. ICP-MS dikembangkan di tahun 1980-an dan telah digunakan dalam bidang
lingkungan karena sensitivitas yang tinggi dan kemampuan multi unsur. ICP-MS
menawarkan penetapan langsung dari beberapa elemen di tanah, seperti boraks, fosfor, dan
molybdenum, pada tingkat tidak dapat diakses oleh metode lain

References
1. Vela, N.P., Olson, L.K., and Caruso, J.A. Elemental speciation with plasma mass
spectrometry. Analytical Chemistry 65 (13) 585A-597A (1993).
2. Alcock, N.W. Flame, flameless, and plasma spectroscopy. Analytical Chemistry 67
(12) 503R-506R (1995).
3. Liu, H. and Montaser, A. Evaluation of a low sampel consumption, high efficiency
nebulizer for elemental analysis of biological sampels using ICP-MS. Journal of
Analytical Spectrometry 11 (4) 307-311 (1996).
4. Boonen, S., Vanhaecke, F., Moens, L., and Dams, R. Direct determination of Se and
As in solid certified reference materials using electrothermal vaporization ICP-MS.
Spectrochimica Acta 51(2) 271-278 (1996).
5. Boumans, P.W.J.M. Inductively coupled plasma-emission spectroscopy-Part 1. John
Wiley & Sons. New York. 584 pp.
6. Hoffman, E., Ludke, C., and Stephanowitz, H. Application of laser ICP-MS in
environmental analysis. Fresenius Journal of Analytical Chemistry355: 900-903
(1996).
7. http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/spektrometer_massa1/bagaimana_spektromet
er_massa_bekerja/. Diakses tanggal 16 Agustus 2009
2.5.2 Bagian-bagian Alat dari ICP

Gambar 2.3 Bagian-bagian alat ICP Montaser, 1992

1. Pengkabut Nebulizer

Pengkabut adalah bagian yang mengubah cairan menjadi bentuk aerosol yang dapat pindah
kedalam plasma. Proses nebulasi adalah salah satu langkah
yang paling penting dalam ICP. Cara memperkenalkan sampel yang ideal akan menjadi salah
satu penghantar dari semua sampel keplasma pada satu bentuk
dimana plasma mungkin akan kembali menghasilkan larutan, uap atomisasi, dan ionisasi.
Karena hanya bercak-bercak kecil yang dapat digunakan dalam ICP.
Kemampuan untuk menghasilkan bercak kecil pada berbagai jenis sampel yang banyak
tergantung pada keperluan dari sebuah nebulizer dari ICP.
Universitas Sumatera Utara

2. Pompa Peristaltik Pump

Pompa peristaltik adalah jenis pompa perpindahan yang digunakan untuk memompa berbagai
cairan. Pompa ini menggunakan sebuah penggulungan yang
mendorong larutan sampel dimana tabung menggunakan proses peristaltik. Tabung pompa
peristaltik adalah satu bagian dari sistem ICP yang biasanya
memerlukan penggantian yang sering. Analisa harus memeriksa tabung pompa untuk
pemakaian sehari-hari, yang umumnya ditandai dengan tekanan permanen
di pipa yang dapat dirasakan dengan menjalankan jari seeorang melalui pipa. Kegagalan
untuk menggantikan tabung pompa yang aus dpat mengakibatkan
kinerja instrumen menurun karena ini dapat mencegah aliran sampel yang akan disampaikan
ke pengkabut nebulizer. Memakai tabung dapat dikurangi dengan
melepaskan ketegangan pada pipa ketika pompa tidak digunankan.

3. Bagian Penyemprot Spray Chamber

Setelah sampel aerosol dibuat oleh pengkabut, harus diangkut ke obor sehingga disuntikkan
ke dalam plasma. Karena tetesan sangat kecil hanya dalam
aerosol yang cocok untuk diinjeksikan ke dalam plasma, bagian penyemprot adalah untuk
menghapus tetesan besar dari aerosol. Tujuan kedua dari bagoian
penyemprot adalah untuk menurunkan tekanan yang terjadi selama nebulisasi, karena
pemompaan dari larutan. Secara umum, bagian penyemprot untuk ICP
dirancang untuk memungkinkan tetesan dengan diameter sekitar 10 mm atau lebih kecil
untuk lolos ke plasma. Dengan pengkabut khas, kisaran tetesan
merupakan sekitar 1-5 dari sampel dikeringkan ke dalam wadah buangan. Bagian penyemprot
terbuat dari bahan tahan korosi yang memungkinkan analis
Universitas Sumatera Utara
untuk mengguakan sampel yang mengandung asal fluoride yang dapat merusak kaca ruang
semprot.
4. Saluran Air Drain

Merupakan bagian yang tampaknya sederhana dari sistem pengenalan sampel, drain yang
membawa sampel yang lebih dari ruang semprot untuk wadah
buangan dapat berdampak pada kinerja instrumen ICP. Selain membawa pergi sampel
berlebihan, sistem pembuangan menyediakan tekanan baik yang
diperlukan untuk memaksa sampel aerosol membawa aliran gas melalui tabung nebulizer
injector obor dan masuk ke bit plasma. Jika sistem pembuangan tidak
mengalir secara merata atau jika memungkinkan gelembung untuk melewatinya, injeksi
sampel ke dalam plasma mungkin terganggu dan dapat menyebabkan
kebisingan sinyal emisi. Saluran air untuk pengenalan sampel ICP dapat dalam berbagai
bentuk seperti loop, blok, tabung U, atau bahkan pipa dihubungkan ke
pompa peristaltik. Untuk kinerja yang tepat, penting untuk menjaga tingkat cairan dengan
sistem pembuangan pada posisi yang dianjurkan. juga ketika
memperkenalkan sampel dasar organik ke dalam ICP, mungkin perlu untuk menggunakan
pipa saluran pembuangan yagn ditunjukan untuk digunakan dengan
pelarut organik.

5. Obor Thorch

Obor yang digunakan saat ini dalam ICP-OES sangat mirip dalam desain dan fungsi dengan
yang dilaporkan oleh Fassel diawal-awal ICP. Obor terdiri dari
tiga tabung konsentris untuk aliran argon dan injeksi aerosol. Jarak antara dua tabung luar
dijaga bersempitan sehingga gas yang dialirkan diamtara mereka
muncul dengan kecepaan yang tinggi. Chamber terluar ini juga dirancang untuk
Universitas Sumatera Utara
membuat gas spiral disekitar chamber seperti melanjutkan ke atas. Salah satu fungsi dari gas
ini adalah untuk menjaga dinding kuarsa aliran obor dingin dan
dengan demikian aliran gas ini awalnya disebut aliran pendingin atau plasma tetapi sekarang
disebut “pengeluaran” aliran gas. Untuk argon ICP, aliran gas luar
biasanya sekitar 7-15 liter per menit.

6. Generator Frekuensi Radio

Generator Frekuensi Radio RF adalah perangakat yang menyediakan daya untuk lanjutan dan
memelihara dari debit plasma. Tenaga ini, biasanya mulai
dari sekitar 700-1500 watt, yang sudah ditransfer ke gas plasma melalui kumparan beban
sekitar bagian atas obor. Kumparan beban, yang bertindak sebagai antenna
untuk mentransfer daya RF untuk plasma, biasanya terbuat dari pipa tembaga dan
didinginkan oleh air atau gas selama operasi.

7. Transfer Optik

Sampel yang sudah berbentuk aerosol yang sudah diubah oleh obor akan dipancarkan
ketransfer optik, kemudian cahaya polikromatis yang dipancarkan
akan diubah menjadi cahaya monokromatis.
8. Mikroprosesor Detektor

Detector yang berfungsi sebagai pendeteksi kadar logam. Setelah garis emisi yang yang tepat
telah diisolasi dengan spektrofotometer, detector dan
elektronik yang terkait digunakan untuk mengukur intensitas garis emisi. Sejauh ini detektor
paling banyak digunakan untuk ICP adalah tabung photomultiplier
PMT.
Universitas Sumatera Utara

9. Komputer dan Prosesor

Bagian penting dari instrumen ICP adalah kontrol komputer dimasukkan ke dalam
instrument. Mayoritas fungsi otomatis instrumen ICP secara langsung
dikontrol oleh on-board komputer melalui tombol atau keypad yang terletak pada instrumen.
Namun, gunakan komputer eksternal, yang dihubungkan ke on-board
komputer instrumen, untuk bertindak sebagai penghubung antara analis dan instrumen.
Fungsi penting komputer ini adalah menunjukan hasil kadar logam
yang terkandung atau terdeteksi didalam sampel Montaser, 1992.
Universitas Sumatera Utara
Berikut saya juga akan jelaskan mengenai prosedur kerja dari alat ICP yang salah satu jenis dari
Spectro Genesis :
1. Pastikan alat telah tersambung power listrik, gas argon mulai dialiri dan hidupkan, setelah itu
dilakukan flushing (F)
2. Kemudian tekan tombol plasma yang berfungsi sebagai pembakaran
3. Cuci aliran air dengan nitrat agar aliran selang terbebas dari sisa-sisa logam yang menempel
4. Lakukan E-Cal pada metode dan pilih referensi yang sesuai dengan analisa jenis logam yang
ingin dianalisa
5. Alat siap dioperasikan untuk menganalisa sampel

Вам также может понравиться