Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Baitul Maal Wa Tamwil


BMT adalah salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah Non
Bank yang hadir di tengah-tengah masyarakat saat ini. Dalam operasional
usahanya hampir mirip dengan perbankan yaitu melakukan kegiatan
penghimpunan dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dalam
bentuk pembiayaan, serta memberikan jasa-jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat.Secara umum produk BMT dalam rangka melaksanakan
fungsinya tersebut dapat diklasifikasikan menajdi empat hal, yaitu :
1. Produk penghimpunan dana ( funding )
2. Produk penyaluran dana (lending )
3. Produk jasa
4. 4.Produk tabarru’: ZISWAH (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, dan
Hibah)
Kegiatan operasional BMT diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah
(DPS). Fungsi utama DPS yaitu sebagai penasehat, pemberi saran, pemberi
fatwa kepada pengurus dan pengelola mengenai hal-hal yang terkait dengan
syariah seperti penetapan produk. Dengan demikian produk yang
dikeluarkan oleh BMT harus mendapatkan persetujuan dari DPS terlebih
dahulu. Selain itu DPS berfungsi sebagai mediator antara BMT dengan
Dewan Syariah Nasional atau Dewan Pengawas Syariah Propinsi. Menurut
AD/ART BMT pasal 15, BMT tunduk pada keputusan-keputusan Dewan
Pengawas Syariah PINBUK pusat, Dewan Pengurus Syariah PINBUK
propinsi, dan Dewan Pengawas Syariah PINBUK kabupaten/kota serta
Dewan Pengawas Syariah BMT.
Dewan Pengawas Syariah merupakan bagian dari Dewan Syariah
Nasional (DSN). Karenanya fatwa DSN menjadi bagian dari pengawasan
syariah oleh DPS. Dengan demikian yang paling berwenang dalam
merumuskan fatwa mengenai sistem keuangan syariah adalah DSN.
Sedangkan DPS hanya berfungsi sebagai pelaksana atas fatwa tersebut.
Aktivitas utama lembaga keuangan adalah mengoptimalkan
penghimpunan dana dari masyarakat. Disamping sebagai polling likuiditas,
penghimpunan dana masyarakat ini juga mempunyai misi untuk mendidik
atau menumbuhkan budaya menabung pada masyarakat,teutama bagi
kalangan informal dan mikro. Dengan tersedianya dana Wadi’ah Dan
mudharabah yang cukup dan stabil akan memberikan kesempatan yang lebih
luas bagi BMT untuk melakukan penyaluran dana.

B. Produk Perhimpunan Dana (Funding)


Untuk mendirikan sebuah Lembaga Keuangan Mikro Syariah, kita
perlu memiliki modal awal. Modal Awal tersebut bersumber dari dana
usaha. Dana-dana ini dapat bersumber dari dan diusahakan oleh LKMS,
misalkan dari Modal Sendiri, Modal Penyertaan dan Dana Amanah. Modal
Sendiri didapat dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, Hibah, dan
Donasi, sedangkan Modal Penyerta didapat dari Anggota, bank, penerbitan
obligasi dan surat utang serta sumber lainnya yang sah. Adapun Dana
Amanah dapat berupa simpanan sukarela anggota, dana amanah perorangan
atau lembaga. Penghimpunan dana LKMS bersumber dari :
1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok merupakan modal awal anggota yang
disetorkan dimana besar simpanan pokok tersebut sama dan tidak boleh
dibedakan antara anggota. Akad Syariah simpanan pokok tersebut
masuk katagori akad Musyarakah. Konsep pendiriannya tepatnya
menggunakan konsep Syirkah Mufawadhoh yakni sebuah usaha yang
didirikan secara bersama-sama dua orang atau lebih, masing-masing
memberikan kontribusi dana dalam porsi yang sama dan berpartisipasi
dalam kerja dengan bobot yang sama pula. Masing-masing partner
saling menanggung satu sama lain dalam hak dan kewajiban. Dan tidak
diperkenankan salah seorang memasukan modal yang lebih besar dan
memperoleh keuntungan yang lebih besar pula dibanding dengan
partner lainnya.
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib masuk dalam katagori modal lkms sebagaimana simpanan
pokok dimana besar kewajibannya diputuskan berdasarkan hasil syuro
(musyawarah) anggota serta penyetorannya dilakukan secara kontinyu setiap
bulannya sampai seseorang dinyatakan keluar dari keanggotaan.
3. Simpanan Sukarela
Simpanan anggota merupakan bentuk investasi dari anggota atau calon
anggota yang memiliki kelebihan dana kemudian menyimpannya di LKMS.
Jumlah dana yang dapat dihimpun melalui BMT sesungguhnya tidak
terbatas. Namun demikian, BMT harus mampu mengidentifikasi berbagai
sumberdana dan mengemasnya ke dalam produk-produknya sehingga memiliki
nilai jual yang layak. Prinsip simpanan di BMT menganut akad wadi’ah dan
mudharabah.
1) Prinsip Titipan(Wadi’ah)
Wadi’ah dalam segi bahasa dapat diartikan sebagai meninggalkan atau
meletakkan sesuatu kepada orang lain untuk dipelihara dan dijaga. Dari aspek
teknis wadia’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak
lainnya, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja si penitip kehendaki.
- Landasan Hukum
Artinya: “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha mendengar lagi Maha melihat”.(QS. An nisaa(4):58).1[3]

1[3] Sudarsono,Heri.Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi,


Yogyakarta: Ekonisia.2003. hal 57.
Simpanan/tabungan yang berakad wadiah ada dua, antara lain:

a) Wadiah al-Amanah
yaitu akad yang menyatakan bahwa penerima titipan tidak boleh
memanfaatkan barang yang dititipkan. Tetapi harus tetap menjaganya sesuai
kelaziman. Pihak penerima titipan dapat membebankan biaya kepada penitip
sebagai penitipan. Wadi’ah Amanah yang dimaksud disini biasanya berupa dana
ZIS (Zakat,infak dan shadaqoh) yang dimiliki oleh 8 asnaf mustahik dan
disalurkan baik dalam bentuk mustahik produktif maupun konsumtif.
b) Wadi’ah Yad Dhamanah
Wadi’ah Yad Dhamanah dapat diartikan sebagai titipan murni dimana dana
yang dititipkan boleh digunakan (diambil manfaatnya) oleh penitip. Penyimpan
mempunyai kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap kehilangan dana
tersebut. Semua keuntungan yang diperoleh dari titipan tersebut menjadi hak
penerima titipan. Sebagai imbalan kepada pemilik dana dapatdiberikan semacam
insentif berupa bonus yang tidak disyaratkan sebelumnya.2[4]
“ Diriwayatkan dari Abu Rafie bahwa Rasulullah pernah meminta seseorang
untuk meminjamkannya seekor unta, maka diberikannya unta qurban. Setelah
selang beberapa waktu Abu Rafie diperintahkan Rasulullah untuk mengembalikan
unta tersebut kepada pemiliknya, tetapi Abu Rafie kembali berbalik menghadap
Rasulullah seraya berkata “ Ya Rasulullah untuk yang sepadan tidak kami
temukan, hanya untuk yang lebih besar dan berumur empat tahun” Rasulullah
SAW membalas sambil berkata “ Berikan itu karena
sesungguhnya sebaik-baik kamu adalah yang terbaik ketika membayar”
Pada sistem operasional LKMS, pemilik dana menanamkan uangnya di
LKMS tidak dengan motif mendapatkan bunga, tetapi dalam rangka mendapatkan
keuntungan bagi hasil.

2[4] Wiroso,Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah(Jakarta: PT. Gramedia
WidiasaranaIndonesia, 2005), hlm.22-23
Dalam hal ini Produk penghimpunan dana lembaga keuangan syariah
(Himpunan Fatwa DSN-MUI, 2003) yang menjadi bagian dari simpanan wadi’ah
yaitu ;
- Giro Wadiah
Giro Wadiah adalah produk simpanan yang bisa ditarik kapan saja. Dana
nasabah dititipkan di LKMS dan boleh dikelola. Setiap saat nasabah berhak
mengambilnya dan berhak mendapatkan bonus dari keuntungan pemanfaatan dana
giro oleh LKMS. Besarnya bonus tidak ditetapkan di muka tetapi benar-benar
merupakan kebijaksanaan LKMS. Sungguhpun demikian nominalnya diupayakan
sedemikian rupa untuk senantiasa kompetitif (Fatwa DSN-MUI No. 01/DSN-
MUI/IV/2000).3[5]
2 . Prinsip Mudharabah
Mudharabah adalah salah satu akad kerjasama kemitraan berdasarkan
prinsip berbagi untung dan rugi, dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua pihak,
dimana pihak pertama memiliki dan menyediakan modal, disebut shahibul mal ,
sedang yang kedua memiliki keahlian (skill) dan bertanggung jawab atas
pengelolaan dana/manajemen usaha (proyek) tertentu, disebut mudharib .
Dalam kerangka penghimpunan dana mudharabah, nasabah bertindak
sebagai shahibulmal dan BMT sebagai mudharib. BMT dapat menawarkan
produk penghimpunan dana mudharabah ini kepada masyarakat dengan
menunjukkan cara-cara penentuan dan perhitunganporsi bagi hasilnya, dan perlu
dicatat, BMT tidak diperkenankan menjanjikan pemberian keuntungan tetap
perbulan dalam jumlah tertentu dengan sistem persentase sebagaimana lazim
berlaku dalam tatanan perbankan konvensional, atau dalam jumlah tertentu atas
dasar kalkulasi angka-angka rupiah.Dalam Penghimpunan Dana beprinsip
Mudharabah ini akad yang digunakan, yaitu:
a. Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat)
Tujuan utama shahibul mal menempatkan dana di Lembaga Keuangan
adalah untuk mendapatkan hasil/keuntungan (Profit Oriented), artinya nasabah
menempatkan dana di BMTdengan konsep investasi. Konsekuensinya, nasabah
harus bisa mengikuti aturan atau ketentuanatau batasan yang sudah ditetapkan
oleh BMT sebagai pengelola dana (Mudharib) agar dana mereka bisa
menghasilkan atau produktif.
Sesuai dengan ketetentuan Himpunan Fatwa DSN-MUI, 2003 mengenai
produk perhimpunan dana Lembaga Keuangan Syari’ah , dimana mudharabah
Mutlaqah menggunakan dua aplikasi LKMS yaitu:
1. Tabungan Mudharabah
Dana yang disimpan nasabah akan dikelola LKMS, untuk memperoleh
keuntungan. Keuntungan akan diberikan kepada nasabah berdasarkan kesepakatan
nasabah. Nasabah bertindak sebagai shahibul mal dan lembaga keuangan syariah
bertindak sebagai mudharib (Fatwa DSN-MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000).
2. Deposito Mudharabah
LKMS bebas melakukan berbagai usaha yang tidak bertentangan dengan
syariah dan mengembangkannya. LKMS bebas mengeola dana (Mudharabah
Mutaqah). LKMS berfungsi sebagai mudharib sedangkan nasabah juga shahibul
maal. Ada juga dana nasabah yang dititipkan untuk usaha tertentu. Nasabah
memberi batasan penggunn dana untuk jenis dan tempat tertentu. Jenis ini disebut
Mudharabah Muqayyadah.
b. Mudharabah Muqayyadah(Investasi terikat)
dimana nasabah mempercayai BMT sebagai Lembaga Keuangan yang
kompeten, bisa dipercaya serta bisa memproduktifkan dana mereka, tanpa harus
mengetahui secara detail pengelolaan/penggunaan dananya atau dengan kata lain
memberikan keleluasaan dan kebebasan kepada mudharib dalampengelolaan
investasinya. Dana Investasi Tidak Terikat ini diaplikasikan dalam bentuk
produk Simpanan/Tabungan dan Deposito (Simpanan Berjangka).
C. Penyaluran Dana(Lending)
Produk penyaluran dana yang disediakan oleh BMT bisa mendasarkan pada
akad-akad tradisional Islam, yakni akad jual beli, akad sewa menyewa, akad bagi
hasil dan akad pinjam meminjam.Dalam kegiatan penyaluran dananya, secara
garis besar pembiayaan BMT dapat dibedakan menurut tujuan penggunaannya,
yaitu:
1. Jual beli
Jual beli adalah akad antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi
jual beli dimana objeknya adalah barang dan harga. Penerapan akad jual beli ini
dalam transaksi BMT tampak dalam produk pembiayaan murabahah, salam, dan
istishna. Adapun pengertian dari jenis –jenis pembiayaan tersebut adalah sebagai
berikut:

b. Murabahah, yaitu jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah margin
keuntungan yang telah disepakati.
c. Salam, yaitu jual beli barang dengan pemesanan dengan syaratsyarat tertentu
dan pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh.
d. Istishna, yaitu jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang telah disepakati dengan pembayaran
sesuai dengan kesepakatan.
2.Bagi hasil
Implementasi dari akad bagi hasil dalam transaksi Lembaga Keuangan
Syariah (LKS) inilah yang lebih dikenal di masyarakat karena memang fungsinya
sebagai pengganti bunga. Dalam prakteknya BMT dapat menggunakan akad ini
dalam dua sisi sekaligus, yaitu sisi penghimpunan dana (funding) dan sisi
penyaluran dana (lending).
Adapun pengertian dari jenis-jenis pembiayaan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih,pihak
pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan suatu modal kepada pengelola
(mudharib) dengan suatu akad atau perjanjian keuntungan. Bentuk kerjasama ini
berupa modal 100% dari shahibul maal dengan keahlian dari mudharib.
b. Pembiayaan Musyarakah
Produk Pembiayaan Musyarakah Pada prinsipnya produk ini tidak banyak
berbeda dengan mudharabah, karena keduanya merupakan bagian dari kemitraan
antara dua pihak atau lebih untuk mengelola suatu usaha halal tertentu dengan
pembagian keuntungan sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama di awal
perjanjian. Yang membedakan antara mudharabah dan musyarakah salah satunya
terdapat dalam sistem penyertaan modal.
3. Sewa-Menyewa
Sewa menyewa yaitu perjanjian yang objeknya merupakan manfaat
atassuatu barang atau pelayanan, sehingga bagi pihak yang menerima manfaat
berkewajiban membayar uang sewa/upah (ujrah). BMT menggunakan akad ini
dalam produk penyaluran dana berupa pembiayaan ijarah dan pembiayaan ijarah
muntahia bit tamlik. Adapun pengertian dari jenis-jenis pembiayaan tersebut
adalah sebagai berikut:

a. Ijarah
Transaksi ijarah yaitu adanya perpindahan manfaat. Pada intinya prinsip ini
sama saja dengan prinsip jual beli, tetapi perbedaannya terletak pada objek
transaksinya. Pada prinsip jual beli objek transaksinya adalah barang sedangkan
ijarah objek transaksinya adalah jasa (Karim, 2004).
b. Ijarah Muntahia Bit Tamlik (IMBT)
Transaksi IMBT hampir sama dengan transaksi ijarah, hanya saja transaksi
ini memberikan opsi bagi penyewa untuk membeli barang yang disewa.
4. Prinsip Jasa
Pembiayaan ini disebut jasa karena pada prinsipnya dasar akadnya adalah
ta’awun atau tabarru’i. Yakni akad yang tujuannya tolong menolong dalam hal
kebajikan. Adapun pengertian dari jenis-jenis pembiayaan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Al Wakalah/Wakil
Wakalah berarti penyerahan, pendelegasian, maupun pemberian mandat
atau amanah. Dalam kontrak BMT, berarti BMT menerima amanah dari investor
yang akan menanamkan modalnya kepada nasabah.
Jasa ini timbul dari hasil pengurusan sesuatu hal yang dibutuhkan
anggotanya dimana anggota mewakilkan urusan tersebut kepada seseorang seperti
contohnya : pengurusan SIM, STNK pembelian barang tertentu disuatu tempat.
Dan lain-lain. Wakalah berarti juga penyerahan, pendelegasian atau pemberian
mandat.
“Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku adalah
orang yang pandai menjaga lagi berpengalaman”. (Q.S Yusuf ayat (12) : 55)
“Bahwasanya Rasulullah mewakilkan kepada Abu Rafie dan seorang Anshor
untuk mewakilinya mengawini Maimunah binti Al harits”. (Al Hadits)
b. Kafalah/Garansi
Kafalah berarti jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak lain
untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak yang ditanggung. Dalam praktiknya
BMT dapat berperan sebagai penjamin atas transaksi bisnis yang dijalankan oleh
anggotanya.
c. Al Hawalah/Pengalihan Piutang
Al Hawalah berarti pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada si
penanggung.
d. Ar Rahn (Gadai)
Ar Rahn adalah menahan salah satu harta milik peminjam sebagai jaminan atas
pembiyaan yang diterimanya.

5. Pinjam-meminjam yang Bersifat Sosial


Dalam operasional BMT transaksi pinjam-meminjam ini dikenal dengan
nama pembiayaan qardh, yaitu pinjam-meminjam dana tanpa imbalan dengan
kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman sekaligus ataupun
dicicil dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Produk jasa
merupakan produk yang saat ini banyak dikembangkan oleh Lembaga Keuangan
Syariah (LKS) termasuk BMT. Adapun mengenai produk jasa misalkan
didasarkan pada akad wakalah. BMT dalam menggunakan akad ini misalnya
dalam perpanjangan SIM, KTP, STNK dan sebagainya. Dengan demikian BMT
akan mendapatkan fee dari transaksi ini.

Вам также может понравиться

  • 217 Amar Ma'ruf
    217 Amar Ma'ruf
    Документ13 страниц
    217 Amar Ma'ruf
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Teknik Analisis Laporan Keuangan
     Teknik Analisis Laporan Keuangan
    Документ17 страниц
    Teknik Analisis Laporan Keuangan
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • 46 Perikatan Dan Perjanjian
    46 Perikatan Dan Perjanjian
    Документ14 страниц
    46 Perikatan Dan Perjanjian
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Manajemen Perubahan
    Manajemen Perubahan
    Документ30 страниц
    Manajemen Perubahan
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • 217 Amar Ma'ruf
    217 Amar Ma'ruf
    Документ13 страниц
    217 Amar Ma'ruf
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • HADITS Diona
    HADITS Diona
    Документ17 страниц
    HADITS Diona
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • 46 Perikatan Dan Perjanjian
    46 Perikatan Dan Perjanjian
    Документ14 страниц
    46 Perikatan Dan Perjanjian
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Teknik Analisis Laporan Keuangan
     Teknik Analisis Laporan Keuangan
    Документ17 страниц
    Teknik Analisis Laporan Keuangan
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • 46 Perikatan Dan Perjanjian
    46 Perikatan Dan Perjanjian
    Документ14 страниц
    46 Perikatan Dan Perjanjian
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • ANALISIS Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
    ANALISIS Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
    Документ8 страниц
    ANALISIS Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
    Eristiana Sri Agustin
    100% (1)
  • Biografi Albert Einstein
    Biografi Albert Einstein
    Документ3 страницы
    Biografi Albert Einstein
    Erin Dwike Putri
    Оценок пока нет
  • Ayat-Ayat Tentang Ilmu Pengetahuan
     Ayat-Ayat Tentang Ilmu Pengetahuan
    Документ19 страниц
    Ayat-Ayat Tentang Ilmu Pengetahuan
    Eristiana Sri Agustin
    50% (2)
  • Pemikiran Tokoh Filsafat Islam
    Pemikiran Tokoh Filsafat Islam
    Документ13 страниц
    Pemikiran Tokoh Filsafat Islam
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Ushul Fiqih
    Ushul Fiqih
    Документ16 страниц
    Ushul Fiqih
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Makala H
    Makala H
    Документ2 страницы
    Makala H
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Ushul Fiqh
    Ushul Fiqh
    Документ21 страница
    Ushul Fiqh
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Zakat Produktif
    Zakat Produktif
    Документ18 страниц
    Zakat Produktif
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Manajemen Kesiswaaan PAUD
    Manajemen Kesiswaaan PAUD
    Документ9 страниц
    Manajemen Kesiswaaan PAUD
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Tafsir Muamalah
    Tafsir Muamalah
    Документ20 страниц
    Tafsir Muamalah
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Asmaul Quran
    Asmaul Quran
    Документ15 страниц
    Asmaul Quran
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • 201 Alat Pelindung Diri
    201 Alat Pelindung Diri
    Документ18 страниц
    201 Alat Pelindung Diri
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Memahami Sumber Hukum Islam
    Memahami Sumber Hukum Islam
    Документ32 страницы
    Memahami Sumber Hukum Islam
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Pendidikan Kewarganegaraan
    Pendidikan Kewarganegaraan
    Документ17 страниц
    Pendidikan Kewarganegaraan
    core team
    Оценок пока нет
  • Kaidah Kulliyah Kubro Al - Adah Muhakkamah
    Kaidah Kulliyah Kubro Al - Adah Muhakkamah
    Документ17 страниц
    Kaidah Kulliyah Kubro Al - Adah Muhakkamah
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Ragam Suku
    Ragam Suku
    Документ8 страниц
    Ragam Suku
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Sejarah Qawaid Fiqhiyah
    Sejarah Qawaid Fiqhiyah
    Документ13 страниц
    Sejarah Qawaid Fiqhiyah
    Eristiana Sri Agustin
    100% (4)
  • Sejarah Masege
    Sejarah Masege
    Документ22 страницы
    Sejarah Masege
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Organisasi
    Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Organisasi
    Документ20 страниц
    Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Organisasi
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет
  • Pengertian Media Pembelajaran
    Pengertian Media Pembelajaran
    Документ3 страницы
    Pengertian Media Pembelajaran
    Eristiana Sri Agustin
    Оценок пока нет