Вы находитесь на странице: 1из 2

Pasca Sidak KPK Pemerintah Dapat 8 Triliun Dari Minerba

12 April 2014 | 10.10


Vicharius DJ
vichariusdianjiwa@gmail.com

Jakarta-TAMBANG. Pasca inspeksi atau pemeriksaan mendadak (sidak) yang


dilakukan KPK dan Ditjen Minerba, pemerintah mendapat hasil positif dengan
meningkatnya pendapatan negara sebesar Rp 8 triliun. Angka itu meningkat pesat
hanya dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Paul Lubis, Direktur Perencanaan
Program Ditjen Minerba bilang dana itu didapat setelah banyak pelaku usaha di
daerah melunasi kewajiban utangnya.

"Hasil dari KPK, semua utang mereka diinventaris. Kalau mereka gak bayar selama
enam bulan akan diserahkan ke penegak hukum," kata Paul ketika ditemui di
Kantornya, Jumat sore kemarin.

Kewajiban utang itu, kata Paul, terdiri dari pajak yang belum dibayarkan serta
kewajiban lain terkait kepemilikan tambang seperti biaya reklamasi, royalti, dan dana
pasca tambang. Paul yakin dalam enam bulan ke depan seluruh hak pemerintah akan
dapat kembali dengan utuh. Ia berujar, saat ini baru lima provinsi saja yang sudah
diselesaikan proses CNC nya sementara tujuh provinsi lain akan menyusul.

Pemerintah berencana akan memanggil semua Kepala Dinas Pertambangan di


Indonesia untuk menyosialisasikan penyelesaian kewajiban status CNC. "Besok senin
akan kita kumpulkan di Bali. Mereka akan di-breafing dengan mekanisme SOP yang
sudah disusun pemerintah. Selanjutnya mereka yang akan selesaikan sendiri,"
katanya.

Sebagai informasi, sejak Februari lalu pemerintah bersama KPK gencar melakukan
pemeriksaan pada puluhan ribu IUP setelah KPK menduga adanya kerugian negara.
Dari 10.922 IUP, sebanyak 6042 IUP sudah mendapat status CNC. Sementara sisanya
masih dalam proses. Tiga provinsi yang paling banyak pelanggaran status CNC nya
adalah Bangka Belitung, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Translation:
After Spot Check from KPK The Govement Earn 8 Trillion
from Minerba
April 12th 2014 | 10.10
Vicharius DJ
vichariusdianjiwa@gmail.com

Jakarta-TAMBANG. After Inspektion or spot checked performed by KPK and Ditjen


Minerba, the Goverment have a positive result with the national income is increase
equal to 8 trillion Rupiah. That number increase so fast last two months. Paul Lubis,
Director of Program Planing Ditjen Minerba said that fund got after the efforter paid
their debt obligation.

“The resukt from KPK, their debt inventoried. If they not paid in this six month would
delivered to law enforcer”. Said Paul at his office, last Friday.

That obligation debt, said Paul, consisted of tax that not yet paid and another
obligation related mine ownership, like reclamation cost, royalti, and after mine fund.
Paul sure in six monthd forward all goverment rights can comeback intact. He said, in
this time just 5 province that have finished CNC process meanwhile 7 province
catching up.

Goverment planned called all mine headmaster duty in Indonesia for socialized the
finishing of CNC obligation. “Tommorow Monday, we collected in Bali. They will
breafed with SOP mechanism that have compiled with goverment. After that they will
finished by theirself”. He said.

For information, since last February goverment with KPK intensively do the
inspection by a tens of thousand IUP after KPK expected existence of loss nation.
From 10.922 IUP, counted 6.042 IUP have got CNC stats. Meanwhile the rest still in
process. Three province that have much customer of CNC stats is Bangka Belitung,
East Borneo, and South Borneo.

Вам также может понравиться