Вы находитесь на странице: 1из 30

2018

PANDUAN ALAT
PAMERAN
TEKNOLOGI
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Teknik
Elektro (HIMAPETRO)
Panduan ini berisi tentang Pengertian, kegunaan, proses pembuatan serta
penjelasan tentang komponen-komponen yang dipakai dalam pembuatan alat
pameran teknologi

Pendidikan Teknik Elektro


FKIP UNTIRTA
4/2/2018
Alat-alat yang dipamerkan :

1.Buzzer Buzz
2.Alarm Anti Maling Pada Museum
3.Hand Dryer
4.Kran Air/ Otowash
5.Tempat Sampah Otomatis
6.Tongkat Tuna Netra
7.Pendeteksi Air
8.Inkubator Telur
SISTEM MINIMUM

Sistem Minimum Mikrokontroler adalah sebuah rangkaian paling sederhana dari sebuah
mikrokontroler agar IC mikrokontroler tersebut bisa beroperasi dan diprogram. Dalam
aplikasinya sistem minimum sering dihubungkan dengan rangkaian lain untuk tujuan tertentu.

Gambar 1. Sistem Minimum

Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam membuat sistem minimum mikrokontroler,
yaitu:

1. Power Supply
Semua komponen elektronika membutuhkan power supply atau sering juga disebut
catu daya. Mikrokontroler beroprasi pada tegangan 5 volt. Biasanya pembuatan catu
daya mikrokontroler menggunakan IC regulator 7805 agar tegangannya bisa stabil.

Gambar 2. Regulator 7805


2. Osilator (Pembangkit Frekuensi)
Pada dasarnya mikrokontroler memiliki sifat seperti manusia. Kalau manusia
memiliki jantung untuk bisa hidup maka mikrokontroler memiliki osilator untuk bisa
beroprasi. Mikrokontroler sendiri sudah memiliki osilator internal yaitu sebesar 8Mhz
tetapi kadang kala agar kinerja mikronkontroler lebih cepat osilator internal tidak bisa
menangani kasus tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan osilator eksternal (kristal) yang
nilainya lebih dari 8Mhz. Perlu diperhatikan mikrokontroler hanya bisa beroprasi
sampai 16 Mhz. jadi kalau memilih krsital untuk AVR tidak boleh lebih dari 16Mhz.

Gambar 3. Kristal 16 MHz

3. ISP (In-System Programmable)


Sistem Minimum Mikrokontroler dibuat untuk di program. Prinsipnya mikrokontroler
bisa diprogram secara parallel atau secara seri. Pemrograman mikrokontroler secara
seri atau lebih dikenal dengan ISP tidak perlu memerlukan banyak jalur data. Tapi ISP
memiliki kelemahan, jika salah setting fuse bit yang memiliki fungsi fital misal pin
reset di disable maka alamat DEH sudah tidak bisa digunakan lagi. Untuk
mengembalikan settingan fuse bit tadi, harus menggunakan pemrograman tipe parallel
(high voltage programming).

Gambar 4. Settingan Port ISP


4. Rangkaian Reset
Rangkaian reset sama fungsinya dengan rangkaian reset pada komputer. Fungsi reset
di mikrokontroler yaitu untuk merestart program, sehingga kembali ke program awal.
Penggunaan reset pada mikrokontroler opsional, bisa di pake atau nggak tergantung si
pengguna.

Berikut Gambar Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroller

Gambar 5. Rangkaian Sistem Minimum

Rangkaian Sistem Minimum ATMEGA 8

Gambar 6. Sistem Minimum ATMEGA 8


IC ATMEGA 8
Atmega 8 merupakan chip program buatan atmel yang sering digunakan sebagai
mikrokontroler dan mempunyai kapasitas memori 8kb. Chip tersebut awalnya kosong dan
sobat dapat mengisinya dengan program-program tertentu dengan menggunakan codevision
avr menggunakan bahasa C. Chip ini mempunyai 28 pin yang dapat digunakan sebagai input
maupun Output.
Atmega 8 mempunyai 28 pin dan dapat digunakan sebagai input maupun output dengan
mengatur konfigurasi Portnya.
Dengan menggunakan atmega 8 sobat dapat membuat berbagai macam rangkaian digital
seperti rangkaian gerbang logika, decoder, multiplekser dan lain sebagainya.
Untuk mengisi chip atmega 8 sobat dapat menggunakan bantuan software codevision avr,
khazama serta menggunakankan hardware downloader
Sobat dapat pula menghapus program dengan bantuan software tersebut. namun sebelum
memprogram chip atmega 8 sobat harus terlebih dahulu membuat rangkaian sistem minimum
atmega 8. berikut bentuk fisik atmega 8

Gambar 7. bentuk fisik atmega 8

Atmega 8 menggunakan tegangan kerja 5VDC. Untuk bekerja atmega 8 membutuhkan


sedikit komponen lain dan membentuk sistem minimum atmega 8
Dengan menggunakan atmega 8 sobat hanya perlu membuat kode dan kemudian
memasukkannya ke dalam chip atmega 8 dan atmega 8 akan bekerja sesuai dengan kode yang
sobat masukkan
Keuntungan lainnya adalah sobat tidak perlu menggunakan banyak komponen serta membeli
ic dengan jumlah banyak

Fungsi Tiap Pin Atmega 8


atmega 8 mempunyai 28 pin berikut merupakan susunan pin atmega 8

Gambar 8. Port ATMEGA 8


Atmega 8 terdiri dari 3 port utama yaitu
 Port B yang terdiri dari 8 buah (PB0-PB7)
 portC yang terdiri dari 7 buah (PC0-PC6)
 Port D terdiri dari 8 buah (PD0-PD7)
Output pada atmega 8 mempunyai daya output yang kecil oleh karena itu hanya mampu
digunakan untuk menghidupkan beberapa buah LED saja
Jika sobat hendak menyambungkan pada banyak komponen semisal jajaran led atau relay
maka sobat perlu menambahkan transistor sebagai penguat tambahan
untuk menghindari kerusakan akibat panas saat pemasangan chip atmega 8 maka diharuskan
untuk menggunakan soket ic
Adapun fungsi soket IC selain untuk menghindari kerusakan juga berfungsi untuk
mempermudah saat melakukan penggantian ic
Gambar 9. soket ic 16 pin
ARDUINO
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source diturunkan dari
Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa
pemrograman sendiri.
Arduino juga merupakan platform hardware terbuka yang ditujukan kepada siapa saja yang
ingin membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif berdasarkan hardware dan software
yang fleksibel dan mudah digunakan. Mikrokontroler diprogram menggunakan bahasa
pemrograman arduino yang memiliki kemiripan syntax dengan bahasa pemrograman C.
Karena sifatnya yang terbuka maka siapa saja dapat mengunduh skema hardware arduino dan
membangunnya.

Gambar 10. Arduino Uno

Arduino menggunakan keluarga mikrokontroler ATMega yang dirilis oleh Atmel sebagai
basis, namun ada individu/perusahaan yang membuat clone arduino dengan menggunakan
mikrokontroler lain dan tetap kompatibel dengan arduino pada level hardware. Untuk
fleksibilitas, program dimasukkan melalui bootloader meskipun ada opsi untuk membypass
bootloader dan menggunakan downloader untuk memprogram mikrokontroler secara
langsung melalui port ISP.

Jenis-Jenis Arduino
Dan seperti Microcontroller yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan berkembang, kemudian
muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya adalah:
a. Arduino Uno. Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk
pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali
referensi yang membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3
(Revisi 3), menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin
I/O digital dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi
USB type A to To type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.
b. Arduino Due. Berbeda dengan saudaranya, Arduino Due tidak menggunakan
ATMEGA, melainkan dengan chip yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54
I/O pin digital dan 12 pin input analog. Untuk pemogramannya menggunakan Micro
USB, terdapat pada beberapa handphone.
c. Arduino Mega. Mirip dengan Arduino Uno, sama-sama menggunakan USB type A to
B untuk pemogramannya. Tetapi Arduino Mega, menggunakan Chip yang lebih tinggi
ATMEGA2560. Dan tentu saja untuk Pin I/O Digital dan pin input Analognya lebih
banyak dari Uno.
d. Arduino Leonardo. Bisa dibilang Leonardo adalah saudara kembar dari Uno. Dari
mulai jumlah pin I/O digital dan pin input Analognya sama. Hanya pada Leonardo
menggunakan Micro USB untuk pemogramannya.
e. Arduino Fio. Bentuknya lebih unik, terutama untuk socketnya. Walau jumlah pin I/O
digital dan input analognya sama dengan uno dan leonardo, tapi Fio memiliki Socket
XBee. XBee membuat Fio dapat dipakai untuk keperluan projek yang berhubungan
dengan wireless.
f. Arduino Lilypad. Bentuknya yang melingkar membuat Lilypad dapat dipakai untuk
membuat projek unik. Seperti membuat amor iron man misalkan. Hanya versi
lamanya menggunakan ATMEGA168, tapi masih cukup untuk membuat satu projek
keren. Dengan 14 pin I/O digital, dan 6 pin input analognya.
g. Arduino Nano. Sepertinya namanya, Nano yang berukulan kecil dan sangat sederhana
ini, menyimpan banyak fasilitas. Sudah dilengkapi dengan FTDI untuk pemograman
lewat Micro USB. 14 Pin I/O Digital, dan 8 Pin input Analog (lebih banyak dari Uno).
Dan ada yang menggunakan ATMEGA168, atau ATMEGA328.
h. Arduino Mini. Fasilitasnya sama dengan yang dimiliki Nano. Hanya tidak dilengkapi
dengan Micro USB untuk pemograman. Dan ukurannya hanya 30 mm x 18 mm saja.
i. Arduino Micro. Ukurannya lebih panjang dari Nano dan Mini. Karena memang
fasilitasnya lebih banyak yaitu; memiliki 20 pin I/O digital dan 12 pin input analog.
j. Arduino Ethernet. Ini arduino yang sudah dilengkapi dengan fasilitas ethernet.
Membuat Arduino kamu dapat berhubungan melalui jaringan LAN pada komputer.
Untuk fasilitas pada Pin I/O Digital dan Input Analognya sama dengan Uno.
k. Arduino Esplora. Rekomendasi bagi kamu yang mau membuat gadget sepeti
Smartphone, karena sudah dilengkapi dengan Joystick, button, dan sebagainya. Kamu
hanya perlu tambahkan LCD, untuk lebih mempercantik Esplora.
l. Arduino Robot. Ini adalah paket komplit dari Arduino yang sudah berbentuk robot.
Sudah dilengkapi dengan LCD, Speaker, Roda, Sensor Infrared, dan semua yang
kamu butuhkan untuk robot sudah ada pada Arduino ini.
SOLDER

Solder atau patri merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian
elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB.
Solder mengubah energi listrik menjadi energi panas. Solder banyak jenis dan beragam
bentuknya, umumnya berbentuk seperti pistol, dan lurus dengan mata solder di ujung yang
berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang
dihasilkan untuk membuat kawat timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan
kaki-kaki komponen pada papan PCB. Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak
komponen atau menyebabkan komponen lain ikut terlepas.
Solder pula digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil
pada hubungan yang putus pada papan PCB agar yang retak atau terputus agar dapat
tersambung kembali.

Gambar 11. Solder


Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik
menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker,
jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik
ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma
secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer
biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan
pada sebuah alat (alarm).
Cara Kerja
Seperti namanya, Piezoelectric Buzzer adalah jenis Buzzer yang menggunakan efek
Piezoelectric untuk menghasilkan suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke
bahan Piezoelectric akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah
menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan
diafragma dan resonator.

Gambar 12. Buzzer


Sensor PIR

Sensor PIR ("Pasisive Infrared / Pyroelectric / IR motion) merupakan sensor yang digunakan
untuk mendeteksi adanya benda, gerakan dengan pendeteksian menggunakan sinar infra
merah. Sensor PIR ini relatif kecil, murah, berdaya rendah dan mudah digunakan.
Pengaplikasian Sensr PIR ini biasa digunakan pada sistem detektor pergerakan. Karena
semua benda yang memancarkan radiasi akan terdeteksi oleh sensor ini pada saat infra merah
pada sensor PIR mendeteksi dengan perbedaan suhu tertentu. Secara umum sensor PIR
dirancang untuk mendeteksi adanya gerakan manusia.

Gambar 12. Sensor PIR

Bagian-bagian Sensor PIR :


 Lensa Fresnel
 Penyaring Infra red
 Sensor Pyroelektrik
 Penguat Amplifier
 Komparator
 Datasheet Sensor PIR

Cara Kerja Sensor PIR


Sinar Inframerah yang masuk melalui lensa fresnel dan terdeteksi oleh sensor (Sensor
Pyroelektrik), karena sinar infra merah mengandung panas maka sensor akan menimbulkan
arus listrik. Arus inilah yang akan menimbulkan tegangan analog yang akan dibaca oleh
sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator
dengan tegangan referensi tertentu (Keluaran sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR mengeluarkan
logika ) dan 1. Jika logika 0, maka sensor tidak mendeteksi adanya sinar infra merah,
sedangkan logika 1 kondisi saat sensor mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah.

Tutorial Akses Sensor PIR


Part :
1. Arduino Uno
2. Sensor PIR
3. Kabel Jumper
4. Komputer + Software Arduino IDE
Gambar 13. Skema Rangkaian Arduino Akses Sensor PIR
Konfigurasi PIN
 pin 5V Arduino ke pin tegangan + Sensor PIR
 pin Gnd Arduino ke pin tegangan - Sensor PIR
 pin 2 Arduino ke pin O (Out) Sensor PIR
Contoh Sketch program pembacaan sensor PIR. Pada saat sensor tidak mendeteksi adanya
benda yang bergerak secara default LED pada Pin 13 akan mati, dan akan menyala ketika
mendeteksi adanya pergerakan dari benda dalam waktu delay yang telah diatur pada
potensiometer Sensor PIR.
Sensor Ultrasonik

Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim,
penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur
jarak benda dari 2cm - 4m dengan akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd,
Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk
trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

Gambar 14. Sensor Ultrasonik


Cara menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif pada pin Trigger
selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi
40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda yang
memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal
digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut. Rumus untuk menghitungnya sudah saya
sampaikan di atas.
Code Vision AVR

Code Vision AVR pada dasarnya merupakan perangkat lunak pemrograman microcontroller
keluarga AVR berbasis bahasa C. Ada tiga komponen penting yang telah diintegrasikan
dalam perangkat lunak ini: Compiler C, IDE dan Program generator.
Berdasarkan spesifikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan pengembangnya, Compiler C yang
digunakan hampir mengimplementasikan semua komponen standar yang ada pada bahasa C
standar ANSI (seperti struktur program, jenis tipe data, jenis operator, dan library fungsi
standar-berikut penamaannya). Tetapi walaupun demikian, dibandingkan bahasa C untuk
aplikasi komputer, compiler C untuk microcontroller ini memiliki sedikit perbedaan yang
disesuaikan dengan arsitektur AVR tempat program C tersebut ditanamkan (embedded).
Khusus untuk library fungsi, disamping library standar (seperti fungsi-fungsi matematik,
manipulasi String, pengaksesan memori dan sebagainya), Code Vision AVR juga
menyediakan fungsi-fungsi tambahan yang sangat bermanfaat dalam pemrograman
antarmuka AVR dengan perangkat luar yang umum digunakan dalam aplikasi kontrol.
Beberapa fungsi library yang penting diantaranya adalah fungsi-fungsi untuk pengaksesan
LCD, komunikasi I2C, IC RTC (Real time Clock), sensor suhu LM75, SPI (Serial Peripheral
Interface) dan lain sebagainya.
Untuk memudahkan pengembangan program aplikasi, CodeVisionAVR juga dilengkapi IDE
yang sangat user friendly (lihat gambar 1.1). Selain menu-menu pilihan yang umum dijumpai
pada setiap perangkat lunak berbasis Windows, CodeVisionAVR ini telah mengintegrasikan
perangkat lunak downloader (in system programmer) yang dapat digunakan untuk
mentransfer kode mesin hasil kompilasi kedalam sistem memori microcontroller AVR yang
sedang deprogram.
CodeVisionAVR 1.2.4.9 adalah suatu kompiler berbasis bahasa C, yang terintegrasi untuk
memprogram dan sekaligus compiler aplikasi AVR (Alf and Vegard’s Risc processor)
terhadap mikrokontroler dengan sistem berbasis window.CodeVisionAVR ini dapat
mengimplematasikan hampir semua interuksi bahasa C yang sesuai dengan arsitektur AVR,
bahkan terdapat beberapa keunggulan tambahan untuk memenuhi keunggulan spesifikasi dari
CodeVisionAVR yaitu hasil kompilasi studio debugger dari ATMEL.
LED

Light Emitting Diode (LED) adalah komponen elektronika yang bisa memancarkan cahaya
monokromatik ketika diberikan suatu tegangan maju.LED masih termasuk dalam keluarga
Dioda. LED terdiri dari sebuah chip dari bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop,
dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur. Warna Cahaya yang dipancarkan
LED tergantung dari jenis bahan semikonduktor yang digunakannya.

LED juga mampu memancarkan sebuah sinar inframerah yang tidak dapat dilihat oleh mata.
Remote Control TV, Remote Control CD/DVD dan lain-lainnya adalah salah satu elektronik
yang menggunakan LED dengan sinar inframerah. Bentuk LED hampir sama dengan sebuah
lampu bohlam yang kecil dan dapat dengan mudah dipasang ke dalam sebuah perangkat
elektronika. LED dengan dengan Lampu Pijar Sangat berbeda, LED tidak memerlukan
pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas saat memancarkan cahaya. Oleh
sebab itu, LED (Light Emitting Diode) yang berbentuk kecil ini telah digunakan sebagai
lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

Berikut ini adalah gambar dan simbol Led.

Gambar 15. LED


Penjelasan Tentang Alat Pameran Teknologi

1. Buzzer Buzz
A. Daftar Komponen :
 Saklar
 Baterai
 Buzzer
B. Deskripsi Alat :
Alat ini digunakan untuk permainan ketelitian, komponennya pun santa sederhana
karena teridiri dari saklar untuk mematikan atau menghidupan alat, baterai sebagai
sumber arus listrik, Buzzer sebagai indicator atau alarm dari sebuah alat ini, dan
sebuah kawat pengahantar sebagai perantara alat ini berfungsi berupa pena yang
disambung dengan ring besi dan juga kawat tembaga sebagai lintasannya . Prinsip
kerja dari alat ini adalah ketika pulpen ring ini menyentuh kawat lintasan maka
buzzer akan berbunyi indicator bahwa pemain gagal dalam permainan.

2. Alarm Anti Maling Pada Museum


A. Daftar Komponen :
 Sistem Minimum Atmega 8
 Sensor Ultrasonic 4 pin
 Buzzer
 Saklar & Push Button
B. Deskripsi Alat :
Alarm Anti maling pada museum yang akan berfungsi untuk Sistem pengamanan
pada museum agar benda berharga yang ada dimuseum dapat lebih terjaga dari
para pencuri. Untuk itu kita membuat Alarm Anti maling pada museum, dengan
menggunakan sensor ultrasonik yang mampu mengukur jarak pada saat seseorang
ingin mendekati benda berharga yang ada pada museum. Ultrasonik mengirim
gelombang sinyal kepada benda yang mendekati, kemudian di receiver kepada
buzzer dan LED.
Buzzer akan berbunyi apabila Sensor Ultrasonik menangkap gelombang dari
orang ataupun sesuatu yang mendekat ke Sensor. Kemudian Buzzer juga akan
mengirim sinyal kepada LED dan LED akan menyala berbarengan dengan
Buzzer, ketika orang atau yang lainnya terkena sensor ultrasonik. Dalam alat yang
kita buat, Sensor Ultrasonik di program dengan jarak 20cm ketiga Lampu LED
akan menyala dan buzzer akan berbunyi secara bersamaan sebagai tanda Siaga.
Sistem Alat sensor Anti Maling pada Museum berbasis Mikrokontroler
ATMEGA8 ini membutuhkan sebuah perangkat lunak (software). Perangkat lunak
tersebut yaitu Bascom AVR, yang mana menggunakan bahasa pemrograman C.
Program utama dalam perancangan sistem ini hanya mengenai pembacaan input
dan output sensor. Keluaran dari alat ini hanya mengendalikan LED dan Buzzer
indikator, pada saat sensor mendeteksi benda yang dekatdengan sensor ultrasonik.
Maka akan menghasilkan keluaran berupa tulisan peringatan pada LED dan suara
yang nyaring dari Buzzer sebagai indikator alarm.

3. Hand Dryer
A. Daftar Komponen :
 Sistem Minimum Atmega 8
 Sensor Ultrasonic 4 pin
 Relay Module 5v 1 Channel 250 vac
 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2
 Kipas & Elemen Pemanas
 Saklar & Push Button
B. Deskripsi Alat :
Handdryer adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengeringkan tangan dengan
kipas yang diberi pemanas. Alat ini menggunakan sensor ultrasonic atau sensor
dengan gelombang tinggi. Sensor ini ditembakan dengan jarak tertentu yang dapat
diatur dan di program oleh program yang bernama basic compilier. Otak utama
yang berfungsi sebagai pemroses seluruh perintah yang ada di alat ini adalah
ATMEGA dengan jenis ATMEL 8. Cara kerja alat ini adalah ketika gelombang
ultrasonic yang dipancarkan oleh sensor tertahan oleh benda entah itu tangan atau
apapun maka gelombang itu akan memantul kembali dan diterima oleh sensor.
Setelah itu maka sensor akan memberi sinyal pada prosesor dan prosesor akan
memerintahkan relay untuk mengalirkan listrik dan relay akan memutar kipas
maka angina akan keluar dari alat. Panas yang keluar dari alat berasal dari
inductor yang terbuat dari lilitan kawat yang dialiri listrik. Lilitan kawat yang
dialiri listrik ini dapat menghasilkan panas dan panas tersebut di tiup oleh kipas
angina yang ada didalam alat. Di alat ini juga ada layar tampilan yang
menampilkan informasi tentang alat seperti ketika alat mati atau alat sedang dalam
keadaan stand by. Layar tampilan ini juga dapat diatur dan diprogram dengan ic
atau prosesor. Diharapkan alat ini dapat berguna dalam kehidupan sehari hari dan
ilmunya dapat digunakan untuk pembelajaran elektronika kedepannya. Alat ini
juga dapat dicontoh oleh beberapa rumah makan untuk membuat alat pengering
tangan sederhana ini di rumah makannya sehingga alat ini dapat berguna dan
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari masyarakat sekitar.

4. Kran Air/Otowash
A. Daftar Komponen :
 Sistem Minimum Atmega 8
 Sensor Ultrasonic 4 pin
 Relay Module 5v 1 Channel 250 vac
 Pompa Aquarium
 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2
 Selenoid Valve 250 vac
 Saklar & Push Button
B. Deskripsi alat :
Alat ini menggunakan sensor ultrasonic berbasis mikrokontroller ATMega8535.
Pada pembuatan alat ini mikrokontroller ATMega8535 digunakan sebagai system
minimum perangkat yang nantinya menjadi otak utama dari system yang
dijalankan. Selain itu alat inni juga menggunakan relay sebagai pengunci dari
saklar yang digunakan untuk mematikan atau menghidupkan kran air otomatis ini.
Pompa air digunakan untuk mensupply dari sumber ke kran air. LCD digununakan
untuk memonitoring apakah system berjalan atau tidak. Solenoid fungsinya seperti
katup air atau keran pada umumnya namun solenoid bekera berdasarkan prinsip
elektronik yaitu apabila mendapatkan arus listrik solenoid ini akan membuka
katup air. Prinsip kerja dari kran air otomatis ini adalah ketika pengguna air
menodongkan tangannya ke kran maka air akan secara otomatis mengalir karena
ada sensor di kran air tersebut. Penggunaan kran air otomatis ini diharapkan dapat
meminimalisir pemborosan pada penggunaanya sendiri. Karena pada umumnya
masyarakat sering lupa untuk menutup kembali kran air tersebut. Selain
pemborosan hal itu dapat menyebabkan kran sepat rusak dan tergenangnya air
dialiran tempat air. Dengan adanya sensor elektronik yang memiliki prinsip kerja
mengirim lebar pulsa yang mempresentasikan jarak maka diharapkan kran
otomatis ini dapat mudah digunakan tanpa adanya kendala yang sering dialami
pada kran air yang menggunakan sensor ultrasonic atau lainnya.

5. Tempat Sampah Otomatis


A. Daftar Komponen :
 Sistem Minimum Atmega 8
 Sensor Ultrasonic 4 pin
 Motor Servo
 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2
 Saklar & Push Button
B. Deskripsi Alat :
Tempat sampah pintar merupakan inovasi dari tempat sampah yang digunakan
untuk memudahkan semua orang dalam membuang sampah. Alat ini dapat
digunkan sebagai sistem kontrol otomatis dimana untuk membuka dan menutup
tempat sampah, pengguna tidak perlu menyentuh tempat sampah tersebut. Alat
ini dilengkapi dengan sensor jarak sehingga dapat mendeteksi objek yang ada.
Jika Sensor mendeteksi objek pada tempat sampah dengan jarak maksimal 30cm,
maka motor servo akan membuka tutup tempat sampah secara otomatis dan
sebaliknya apabila jarak lebih dari 30cm, maka motor servo akan menutup tutup
tempat sampah secara otomatis.
Mikrokontroller ATMega8 AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit
buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer).
Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32
register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt
internal dan eksternal, serial USART, Programmable Watchdog Timer, dan mode
power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal. AVR
juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan
memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan
serial SPI. ATMEGA 8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya rendah berbasis
arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu
siklus clock, ATMEGA 8 mempunyai throughput mendekati 1 MPS per MHz
membuat disain dari sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan
proses ATMega8 memiliki 28 pin yang masing – masing pin – nya memiliki
fungsi yang berbeda – beda baik sebagai port ataupun sebagai fungsi yang lain.
Berikut ini merupakan fungsi dari masing – masing kaki pada ATMega8:
a. VCC Merupakan supply tegangan untuk digital
b. GND Merupakan ground untuk smua komponen yang membutuhkan grounding
c. Port B Adalah 8 buah pin mulai dari pin B.0 sampai dengan pin B.7. Tiap pin
dapat digunakan sebagai input dan juga output. Port B merupakan sebuah 8-bit
bit-directional I/O port dengan inernal pull-up resistor. Sebagai input, pin – pin
yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan
mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Jika ingin menggunakan
tambahan kristal, maka cukup untuk menghubungkan kaki dari kristal ke keki
pada pin port B. Namun jika tidak digunakan, maka cukup untuk dibiarkan saja.
Pengguna kegunaan dari masing – masing kaki ditentukan dari clock fuse setting-
nya.
d. Port C Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O yang di dalam masing –
masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin-nya hanya 7 buah mulai dari C.0
sampai dengan pin C.6.
Catu daya atau Power Supply adalah rangkaian yang berfungsi untuk
menyediakan daya pada peralatan elektronik. komponen utama rangkaian catu
daya yang akan kita bahas disini yaitu trafo step down, dioda silicon dan
kondensator elektrolit (elco). sedangkan untuk komponen sekundernya yaitu IC
dan transistor yang berfungsi sebagai regulator untuk membersihkan arus DC
dari paku – paku tegangan AC yang mana paku – paku ini biasanya memberikan
efek bunyi dengung dan desis (noise) pada peralatan audio.
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan
elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan
lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan
listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri
dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya
vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan
lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-
molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat
menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

6. Tongkat Tuna Netra


A. Daftar Komponen :
 Sistem Minimum Atmega 8
 Sensor Ultrasonic 4 pin
 Buzzer
 Saklar & Push Button
B. Deskripsi Alat :
Alat ini menggunakan system mikrrokontroller ATMega8535 sebagai otak dari
Sistem mikrokontroller ini , dilengkapi dengan sensor ultrasonic 4 pin yang
sensitivitasnya lebih tinggi dari sensor ultrasonic 2 pin selain ietu dilengkapi juga
dengan buzzer sebagai indicator dari tongkat tuna netra ini. Seperti pada alat
elektronik pada umumnya alat ini dilengkapi dengan saklar atau pushbutton
sebagai ON/OFF dari alat ini. Prinsip kerja dari Tongkat Tuna netra ini adalah
ketika sensor mendeteksi benda dalam jarak 10 cm maka system mikrikontroller
akan memproses dan buzzer dari alat ini berbunyi, ini mengindikasikan bahwa
tongkat tuna netra ini sedang berhadapan dengan benda agar si pengguna tidak
menabrak benda yang dideteksi tersebut. System ini deprogram dengan
menggunakan BASCOM AVR sebuah aplikasi pemrograman mikrikontroller
dengan meginput berbagai macam fungsi untuk mengaktifkan fungsi dari tongkat
tunanetra ini.

7. Pendeteksi Air
A. Daftar Komponen :
 Sistem Minimum Atmega 8
 Sensor Air/Kelembapan
 Pompa Aquarium
 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2
 Buzzer
 Float Switch
 Saklar & Push Button
B. Deskripsi Alat :
Pengelolaan air pada bak penampungan air sudah dikembangkan sebelumnya
dengan sistem kontrol berupa katup dan pelampung. Sistem kerjanya sederhana,
keran air manual yang biasanya untuk menutup dan membuka kembali aliran air
dengan cara diputar, sedangkan keran pelampung menutup dan membuka bekerja
secara otomatis. Katup berfungsi untuk menutup dan membuka aliran air ke dalam
bak penampungan yang dikontrol oleh pelampung bahwa pelampung dikontrol
oleh tinggkat ketingian dan kerendahan air. Pelampung berfungsi untuk memberi
batasan kapan katup akan membuka dan menutup aliran air pada posisi tertentu
sesuai dengan panjang besi pelampung. Biasanya panjangnya berkisar 10 cm
sampai dengan 30 cm. Sistem kontrol ini juga sudah dikembangkan supaya dapat
mematikan dan menghidupkan pompa air secara otomatis dengan mengunakan
switch. Kontrol utamanya memanfaatkan sistem kerja pelampung, saklar dipasang
diposisi paling atas dan bila pelampung diangkat oleh air sampai ketinggian yang
telah ditentukan dan menyentuh swicth maka dengan sendirinya pompa akan mati
secara otomatis. Namun sistem kontrol ini memiliki kelemahan di antaranya
pompa akan hidup lebih dari 1 kali dalam sehari karena air yang ada di dalam bak
penampungan belum sampai setengah pompa sudah hidup kembali dan seterusnya
bisa dibayangkan betapa melonjaknya bayaran listrik, tidak ada tanda bila air
sudah penuh, kerusakan pada pelampung sering terjadi karena pelampung
kemasukan air.
Pompa air banyak dipergunakan di rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan
mengalirkan air. Pada umumnya pompa dipakai untuk mengalirkan air dari sumur
langsung ke keran, atau dari sumur menuju penampungan air, kemudian dari
penampungan air mengalir secara gravitasi menuju keran.

8. Inkubator Telur
A. Daftar Komponen
 Sistem Minimum Atmega 8
 Sensor Suhu
 Relay Module 5v 2 Channel 250 vac
 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2
 Kipas
 Lampu
 Saklar & Push Button
B. Deskripsi alat :
Alat ini menggunakan system mikrrokontroller ATMega8535 sebagai otak dari
Sistem mikrokontroller ini, dan dilengkapi alat untuk pendukungnya yaitu module
sensor suhu, relay 2 channel, kipas servo, lcd dan lampu pijar. Cara kerja dari
incubator telur ayam yaitu ketika module sensor suhu LM35 diberikan sebuah
input panas maka kipas servo akan berputar untuk menyesuaikan suhu di
incubator tersebut. Dan ketika sensor suhu LM35 diberikan input dingin makan
lampu pijar akan menyala untuk menetralkan suhu tersebut. Sensor suhu LM35 ini
berfungsi untuk mendeteksi atau mengukur temperature keaadan ruang tersebut.
Dan output dari sensor yang dirasakan maka LCD menampilkan keadaan suhu
tersebut. Dan untuk suhu normal dari incubator telur ayam 25-31 derajat celcius
yang berarti jika diatas atau dibawah dari suhu tersebut keadaan incubator sedang
tidak normal dan mempengaruhi proses penetasan telur ayam.
DAFTAR GAMBAR ALAT PAMERAN TEKNOLOGI

1. Buzzer Buzz

2. Alarm Anti Maling Pada Museum


3. Hand dryer

4. Kran Air/Otowash

5. Tempat Sampah Otomatis


6. Tongkat Tuna Netra

7. Pendeteksi Air

8.Inkubator Telur

Вам также может понравиться