Вы находитесь на странице: 1из 5

B.

PENGERTIAN DAN PENTINGNYA PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH


BANGSA INDONESIA

Pengertian Pancasila dalam sejarah bangsa indonesia menunjukkan hal-hal sebagai berikut
:

1. Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia (The Founding Fathers).
2. Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat.
3. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat kenegaraan.

Pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan hal-hal sebagai berikut
:

1. Betapapun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetapi terbukti
Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
3. Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena bersumber dan digali
dari nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di bumi
Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi kebangsaan adalah status ketika para pendiri bangsa tengah
mencari, memperjuangkan, dan berusaha merumuskan ideologi apa yang kiranya tepat untuk
Indonesia merdeka dikemudian hari (winarno,2016:24). Pancasila merupakan bagian tidak
terpisahkan dari proses berbangsa dan bernegara Indonesia. Pancasila, berdasarkan rumusan
konstitusional merupakan dan berkedudukan sebagai “dasar negara Indonesia” (winarno,2016:32).

Pancasila adalah produk sejarah ketika bangsa Indonesia berproses mendirikan negara
Indonesia. Proses sejarah itu dimulai ketika bangsa Indonesia hendak menyiapkan kemerdekaan
yang diawali dengan pembentukan BPUPKI, sidang pertama BPUPKI, masa reses, sidang kedua
BPUPKI, serta pembentukan dan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
(winarno,2016:24).

Pancasila merupakan nilai dasar yang menjadi pijakan sebagai bagi seluruh warga negara
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila menjadi nilai perekat dari keberagaman yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia agar Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap bertahan ditengah
arus globalisasi yang menurut beberapa ahli sangat memengaruhi eksistensi negara bangsa (nation
state) (Ali Amran,2016:79).

Pancasila merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang harus tetap dipertahankan dimasa
yang akan datang. Nilai-nilai Pancasila harus tetap dapat diwariskan sebagai langkah estafet
mewariskan negara kebangsaan Indonesia. Kegagalan mewariskan Pancasila merupakan
kegagalan mempertahankan keutuhan NKRI (Ali Amran,2016:79).

Sebagai ideologi terbuka, nilai-nilai Pancasila memang tumbuh dan berkembang dan
diyakini kebenarannya oleh warga negara Indonesia karena memang nilai-nilai ini telah menjadi
nilai dasar bagi masyarakat Indonesia (Ali Amran,2016:80).

Dinamika Pancasila diawal kemerdekaan, pada awal-awal masa kemerdekaan, tidak


banyak lagi pembicaraan mengenai Pancasila. Pancasila mulai dikenal kembali ketika
diterbitkannya buku bertajuk Lahirnya Pancasila Bung Karno Menggembleng Dasar Negara
tahun 1947. Pada tahun 1949 terjadi perubahan konstitusi yakni UUD negara Republik Indonesia
yang diterapkan PPKI berubah menjadi konstitusi RIS. Terjadinya perubahan perundang-undngan
dasar mengakibatkan terjadinya perubahan rumusan dasar negara meskipun tidak mengubah isinya
secara mendasar (winarno,2016:35).

Dinamika Pancasila pada orde lama, periode orde lama berlangsung antara tahun 1959-
1966, pada masa ini, Ir. Soekarno berhasil membawa Pancasila dikenal kedunia melalui pidatonya
dihadapa sidang Umum PBB tahun 1960 yang berjudul “Membangun Dunia Kembali” (To Build
The World A New). Pancasila ditampilkan sebagai dasar Piagam yang Universal untuk
Kesejahtraan Umat Manusia (winarno,2916:37).

Dinamika Pancasila pada era orde baru, Orde Baru adalah masa pemerintahan
pemerintahan Presiden Soeharto antara tahun 1966-1998. Orde Baru lahir dari konteks
penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Pemerintahan sebelumnya
dianggap telah mempraktikkan kehidupan bernegara yang tidak berdasar pada Pancasila dan UUD
1945. Seruan presiden Soekarno yang secara terus menerus untuk memahami tentang pentingnya
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Tahun 1998, pemerintahan
orde baru mengalami krisis legitimilasi. Krisis ini bermula dari krisis moneter dan ekonomi
tahun1997. Orde Baru dianggap gagal dalaam mengelola pemerintahan yang semakin sentralisis
dan dihinggapi penyakit kolusi, korupsi dan nepotisme (winarno,2016:39).

Dinamika Pancasila pada era reformasi, lahir dengan semangat menghapuskan


pengalaman-pengalaman buruk penyelenggaraan pemerintahan sebelumnya. Diawal reformasi,
Pancasila telah dilupakan banyak orang. Keluanya ketatapan MPR No. XVII/MPR/1998tentang
pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. II/MPR/1978
tentang penegasan Kembali Pancasila sebagai dasar Negara, dapat dikatakan sebagai momen
penting dan bersejarah bangsa ini, Era Reformasi ternyata tidak “alergi dengan Pancasila”
(winarno,2016:43).

C. PENGERTIAN DAN PENTINGNYA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai dasar negar berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada negara
Republik Indonesia harus berlandaskan dan/atau harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal
tersebut bermakna, antara lain bahwa, M Pamcasila harus senatiasa menjadi ruh atau spirit yang
menjiwai kegiatan membentuk negara seperti kegiatan mengamandemen UUD dan menjiwai
segala urusan penyelenggaraan negara (Taniredja, dkk, 2016:130).

Urgensi Pancasila sebagai dasar negara, yaitu : 1) agar para pejabat publik dalam
menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah, dan 2) agar partisipasi aktif seluruh warga negara
tidak dalam proses pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai-nilai
Pancasila. Dengan demikian, pada gilirannya nanti cita-cita dan tujuan negara dapat diwujudkan
sehingga secara bertahap dapat diwujudkan masyarakat yang makmur dalam keadilan dan
masyarakat yang adil dalam kemakmuran. (Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
2016 :112).

Arti penting Pancasila sebagai dasar negara Indonesia lebih kepada penyelenggaraan
negara. Bagaimana semua komponen negara terutama Pemerintahan dapat menyelenggarakan
negara dengan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila (Ali Amran, 2016:98). Pancasila merupakan
cita-cita yang hidup dalam diri manusia Indonesia yang senantiasa menjadi sebuah sistem nilai
yang tumbuh dalam kerangka mewujudkan cita-cita bersama masyarakat nusantara menjadi
bangsa Indonesia yang pada akhirnya berhasil mendirikan Negara Indonesia. Sehingga negara
kebangsaan Indonesia harus senantiasa berpegang teguh terhadap nilai-nilai yang tumbuh
berkembang dalam masyarakat nusantara. Sehingga, Pancasila bukan sebuah cita-cita yang
dipaksakan dari luar masyarakat Indonesia. Melainkan Pancasila merupakan cita-cita yang
sejak lama diimpikan masyarakat nusantara (Ali Amran, 2016 : 91).

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Nasional yang menetap seluruh dinamika sosial budaya,
dan politik yang terjadi, dapat diarahkan untuk menciptakan peluang positif bagi pertmbuhan
kesejahteraan bangsa (Ali Amran, 2016 : 94).

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan proses kristalisasi nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat nusantara yang bertransformasi menjadi bagsa Indonesia, dan dalam
mewujudkan cita-cita negara kebangsaan Indonesia yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia harus berdasarkan nilai-nilai, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan (Nasionalisme),
kerakyatan (Musyawarah, Hikmat, dan Kebijaksanaan). Jadi, kegagalan dalam pelaksanaan
pembangunan nasional bisa dimungkinkan oleh ketidakselarasan penyelenggaraan dengan nilai-
nilai Pancasila yang telah dianut bangsa Indonesia (Ali Amran, 2016:95).

Kedudukan Indonesia sebagai dasar (filsafat) negara ini memiliki 3 (tiga) implikasi, yakni
implikasi politis, etis, dan yuridis bagi kehidupan bernegara. Implikasi politis adalah menjadikan
Pancasil sebagai ideologi nasional. Implikasi etis adalah menjadikan Pancasila sebagai sumber
norma etik bernegara. Implikasi yuridis adalah menjadikan Pancasila sebagai dasar hukum negara
(Winarno, 2016:48).

Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna sebagai dasar falsafahnya negara atau
menurut Ir. Soekarno sebagai " philosophische grondslag" dari negara hendak didirikan atau suatu
philosophische grondslag itulah dasar, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk
diatasnya didirikan negara Indonesia itu (Winarno, 2016:50).

Pancasila sebagai dasar negara dalam pengertian ini sering disebut falsafah bangsa. Dalam
hal ini, Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara, atau dengan kata lain
Pancasila digunakan sebagai dasar negara untuk mengatur penyelengaraan negara. Kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara sekaligus merupakan fungsi pokok dan utama daripada Pancasila.
Kedudukan dan fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara adalah pengertian Pancasila yang
bersifat yuridis-ketatanegaraan itu (Winarno, 2016:51).
Dalam tulisan Mahfud MD (2007) menyatakan bhwa dari sisi hukum, pancasila sebagai dasar
negara melahirkan kaidah-kaidah penuntun hukum. Ada 4 (empat) kaidah penuntun hukum yang
mengalir dari Pancasila.

1. Hukum indonesia yang dibuat haruslah bertujuan membangun dan menjamin integrasi
negara dan bangsa Indonsia.
2. Hukum Indonesia yang dibuat haruslah berdasarkan demokrasi dan nonmokrasi.
3. Hukum Indonsia yang dibuat haruslah ditujukan untuk membangun keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
4. Hukum Indonesia yang dibuat haruslah berdasarkan pola toleransi beragama yang
berkeadaban (Winarno, 2016: 60).

Вам также может понравиться