Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 1
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah suatu proses fisiologis. Untuk itu perlu dilakukan suatu pemeriksaan untuk mengetahui
tanda dan gejala kehamilan. Kehamilan dikatakan fisiologis apabila selama kehamilan tidak menyebabkan
terjadinya kematian maupun kesakitan pada ibu dan janin yang dikandungnya.
Perkembangan dunia internasional sangat ditujukan dalam pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
kualitas SDM serta angka kesakitan dan angka kematian pada wanita hamil dan bersalin harus dimulai sejak
dini. Oleh karena itu kehamilan yang sehat sangat mempengaruhi potensi dari penerus keturunan dikemudian
hari. Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan harapan kita untuk dapat melakukan perhatian tentang
pendidikan kesehatan terhadap klien yang merupakan indikator yang dapat digunakan untuk menilai
pencapaian hasil.
Kehamilan trimester ketiga merupakan periode pertumbuhan janin dalam rentang waktu 28-42 minggu. Janin
ibu sedang berada di dalam tahap penyempurnaan Dan akan semakin bertambah semakin besar dan besar
sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Oleh karena itu penting bagi kita sebagai seorang bidan harus
melakukan asuhan yang tepat karena pada trimester ini banyak masalah bahkan komplikasi yang dapat
dialami ibu.
Pelayanan / Asuhan Antenatal merupakan cara penting untuk memonitor serta mendeteksi dini adanya
kelainan dalam kehamilan agar nantinya dapat dicegah dan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
(Sarwono Prawirohardjo)
Penulisan dan penyusunan asuhan kebidanan ini diharapkan mahasiswa mampu menuliskan asuhan
kebidanan pada klien dengan kehamilan fisiologis terutama pada kehamilan trimester 3
1. Melakukan pengkajian data pada klien dengan kehamilan fisiologis trimeste III
2. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada klien dengan kehamilan fisiologis trimester III
3. Mengidentifikasi masalah potensial pada klien dengan kehamilan fisiologis trimester III
4. Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada klien dengan kehamilan fisiologis trimester III
5. Membuat rencana asuhan pada klien dengan kehamilan fisisologis trimester III
6. Melaksanakan rencana Asuhan atau tindakan pada klien dengan kehamilan fisiologis trimester III
7. Membuat evaluasi asuhan yang telah dilakukan
8. Mrndokumentasikan asuhan kebidanan dengan menggunakan SOAP.
BAB I : PENDAHULUAN
1.4 Pelaksanaan
3.5 Penatalaksanaan
BAB 4: PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Definisi
Kehamilan merupakan suatu proses matarantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi,
spermatozoa dan ovum, konsepsi, pertumbuhan zigot, nidasi, pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm. (manuaba : 2008: 75)
Masa kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (saifuddin, adbul Bari : 2006
:89)
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari pertemuan antara sel telur dan sel sperma dan kemudian
berkembang menjadi zigot dan terus menjadi janin (kusmiyati yuni : 2009)
2.1.2.1 Amenorrhea
Gejala ini penting karena umumnya wanita hamil tidak hamil lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama
haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi.
Nausea terjadi umumnya pada bulan-buan pertama kehamilan disertai kadang-kadang oleh emesis, sering
terjadi pada pagi hari atau sering disebut morning sickness.
2.1.2.3 Mengidam
Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae.
Glandula montgomery tampak lebih jelas.
Terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai
membesar.
2.1.2.7 Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
2.1.2.9 Varises
Banyak dijumpai pada trimester terakhir karena tekanan uterus pada vena femoralis.
Pembesaran Perut wanita tidak selamanya merupakan kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis banding
diantaranya :
1. Kista Ovarium
Pembesran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil dan menstruasi terus berlangsung. Lamanya pembesaran
perut dapat melampaui usia kehamilan. Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif.
1. Hematometra
Terlambat datang bulan yang dapat melampaui usia kehamilan. Perut terasa nyeri setiap bulan terjadi
tumpukan darah dalam rahim. Tanda dan pemeriksaan kehamilan tidak menunjukan hasil yang positif, karena
hymen in poforata.
Merupakan periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia hamil. Penerimaan kehamilan ini merupakan
tugas psikologis yang paling penting dalam trimester I. Sebagian besar wanita bersikap ambivalent tentang
kehamilannya apalagi bagi yang belum siap untuk hamil. Ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester I akan
membuat seseorang menolak kehamilannya.
Disebut juga periode kesehatan karena pada trimester ini wanita merasa sehat dan terbebas dari
ketidaknyamanan dari kehamilan normal, selain itu juga disebut fase batiniah yaitu dorongan psikologis
wanita untuk menunjukkan identitas keibuannya untuk janin yang dikandungnya.
Berkaitan dengan resiko yang akan dihadapi dalam kehamilan maupun persalinan dan upaya mempersiapkan
serta waspada terhadap segala sesuatu yang terjadi.
Pengawasan antenatal dan post natal sangat penting dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu maupun perinatal. Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelemahan
yang menyertai kehamilan secara dini.
WHOexpert comitteon the midwife in maternity care mengemukakan tujuan maternity care (Pelayanan
Kebidanan), yaitu :
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaiyan dengan kehamilan.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Dengan memperhatikan batasan dan jadwal tujuan pengawasan antenatal, maka jadwal pemeriksaan adalah
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. Biasanya pada trimester 1.
1. Pemeriksaan Ulang
Pada Trimester 2 pemeriksaan ulang dilakukan pada usia kehamilan 6 sampai 7 bulan. Biasanya pemeriksaan
ulang dilakukan setiap bulan. Sedangkan pada Trimester 3 Pemeriksaan dilakukan pada setiap 2 minggu
sampai usia kehamilan 8 bulan dan setiap 1 minggu sejak usia kehamilan 8 bulan.
1. Pemeriksaan Khusus
Bila terdapat keluhan tertentu
2.3.1 Definisi
Trimester tiga adalah triwulan terakhir dari masa kehamilan yakni usia 7 bulan sampai 9 bulan atau 28
minggu – 40 minggu (syaifuddin, Abdul Bari : 2008 : 89)
Trimester tiga adalah trimester trimester terakhir kehamilan, pada periode ini pertumbuhan janin dalam
rentang waktu 28-40 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam tahap penyempurnaan. (manuaba : 2008)
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penentuan. Pada periode ini wanita menanti kehadiran
bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk melihat bayinya (kusmiyati yuni : 2009)
Ismus menjadi lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah Rahim. Pada
28 minggu fundus uteri terletak kira-kira tiga jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosesus
kifoideus (25 cm). 32 minggu fundus uteri terletak kira-kira antara ½ jarak pusat an prosesus kifoideus (27
cm). 36 minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah prosesus kifaideus (30 cm). 40 minggu fundus uteri
terletak kira-kira 3 jari di bawah prosesus kifoideus (33 minggu).
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandungan kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan
metabolisme air menjadi lancar.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat
penggeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam volume yang lebih
besar dan juga memperlambat laju aliran urine.
2.2.2.3 Sistem respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar ke arah diafragma kurang leluasa
bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB hari mulai awal kehamilan sampai akhir
kehamilan adalah 11,12 kg.
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak pada usia kehamilan 32 minggu,
sedangkan pada hematokrit mencapai level terendah pada minggu 30 sampai 32 minggu karena setelah 34
minggu masa RBC terus meningkat tetapi volume plasma tidak. Peningkatan RBC terus menyebabkan
penyaluran oksigen pada wanita pada hamil lanjut mengeluh sesak nafas dan pendek nafas. Hal ini ditemukan
pada kehamilan meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Aliran darah meningkat dengan cepat seiring pembesaran uterus. Walaupun aliran darah uterus meningkat 20
kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih cepat. Akibatnya oksigen di ambil dari darah uterus selama masa
kehamilan lanjut.
Sendi pelvik pada kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat
wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara mencolok. Peningkatan distensi
abdomen yang membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan berat badan
pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke
depan. Payudara yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva
punggung dan lumbal menonjol. Pererakan menjai lebih sulit. Struktur ligament dan tulang otot belakang
bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat.
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan tetapi wanita yang
tua dapat mengalami gangguan pungung atau nyeri punggung yang cukup berat selama dan segera setelah
kehamilan.
2.2.3.1 Oksigen
Seorang dewasa, istirahat yang sehat rata-rata 53 liter oksigen per jam. rata-rata, dewasa sehat bernafas
sekitar 500 mL udara per napas.Ini disebut volume tidal normal. yaitu terdiri dari 150 mL udara ini akan pergi
ke daerah yang tidak berfungsi paru-paru, yang disebut “ruang mati.” Tingkat napas rata-rata nafas adalah 12
napas per menit. Jadi, jumlah udara yang terhirup adalah 12 x (500 ml -150 ml) = 4.200 mL /.menit. Kalikan
dengan 60 untuk mendapatkan 252.000 mL / jam. Artinya, setiap jam, orang akan bernapas dalam 252 liter
udara. Sedangkan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat 20-25%.
2.2.3.2 Nutrisi bagi Ibu Hamil Trimester 3
Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil mempunyai berat badan kelebihan,
maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan
segar untuk menghindari sembelit. Bila terjadi keracunan kehamilan/uedem (bengkak-bengkak pada kaki)
maka janganlah menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari. Berikut ini sederet zat gizi yang
sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
1. Kalori.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan
berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu,
tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah
serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan
melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan
lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula,
kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur,
daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
1. Vitamin B6 (Piridoksin).
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim.
Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga
berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin
berkembang otak jianin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan. Angka kecukupan
vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya
akan vitamin ini.
1. Yodium.
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel
baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin, termasuk otaknya
terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin
tumbuh melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka
yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari
1. Air.
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari sangat penting
untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat
gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko
terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu
dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik
berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink
2.2.4.1 Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
2.2.4.2 Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
2.2.4.3 Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan
keselamatannya.
2.2.4.4 Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan
perhatian dan kekhawatirannya.
Sesak
nafas
(60%)
(Trimester 3) Posisi badan bila tidur
menggunakan ekstra bantal.
1 Diafragma terdorong ke atas. Hentikan merokok, konsul.
Insomnia
(pada
minggu-
minggu Gerakan janin, kram otot, Sering berkomunikasi dengan
2 akhir) sering buang air kecil. kerabat/suami.
(Trimester 3)
Rasa
khawatir &
cemas. Gangguan hormonal:
(Trimester 3) penyesuaian hormonal, Relaksasi, masase perut, minum
khawatir jadi ibu setelah susu hangat, tidur pakai ganjal
3 kelahiran. bagian tubuh.
Rasa tidak
nyaman
dan
tertekan
pada
bagian
perineum.
(Trimester 3) Pembesaran uterus terutama
waktu berdiri & jalan. Serta Istirahat, relaksasi, siapkan tubuh,
4 akibat gemeli. lapor petugas kesehatan.
Kontaksi
Braxton
Hick.
(Trimester 3)
Kontraksi usus
5 mempersiapkan persalinan. Istirahat, teknik nafas.
Edema
kaki
sampai
tungkai. Karena berdiri dan duduk
(Trimester 3) lama, postur tubuh jelek, tidak Asupan cairan dibatasi hingga
latihan fisik, baju ketat, cuaca berkemih secukupnya saja. Istirahat
7 panas. posisi kaki lebih tinggi dari kepala.
Sakit
kepala
(terjadi
selama Ketegangan otot, pengaruh
kehamilan) hormone, tegangan mata, Lakukan teknik relaksasi dengan
kongesti hidung, dan menghirup nafas dalam. Masase
dinamika cairan saraf yang leher dan otot bahu, gunakan
8 berubah. kompres panas atau es di leher.
2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III
Data subyektif adalah data yang di dapat dari hasil anamnesa / pertanyaan yang diajukan kepada pasien
sendiri ataupun keluarganya. Dalam anamnesa data yang perlu dikaji meliputi :
2.3.1.1 Identitas pasien meliputi : Nama penderita dan suaminya, Usia Penderita, Alamat, Kebangsaan,
Agama, Pekerjaan, Perkawinan(Berapa lama dan berapa kali kawin), Pendidikan
Keluhan utama yang biasanya dialami oleh ibu hamil trimester III
1. Nyeri pinggang
Sebagian besar karena perubahan sikap pada kehamilan lanjut, karena letak berat badan pindah ke depan
disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordose yangberlebihan dan sikap ini dapat
menimbulkan spasmus dari otot pinggang
1. Varises
Dipengaruhi faktor keturunan, berdiri lama dan terlalu banyak duduk. Dalam kehamilan ditambah faktor
hormonal dan bendungan vena
1. Kram otot
Terjadi karena tekanan pada saraf ekstremitas bagian bawah oleh uterus yang membesar, akibat kekurangan
daya serap kalsium. Faktor yang mengakibatkan kecapaian, sirkulasi perifer berkurang.
1. Sesak nafas
Nafas dangkal, terjadi pada wanita 60 % yang hamil. Ekspansi diafragma terbatas karena pembesaran uterus,
dimana rahim yang membesar mendesak diafragma ke atas.
1. Sering kencing
Pada hamil tua kandung kencing terdorong bagian terendah anak yang turun masuk rongga panggul.
Pengaruh hormon meningkatka vaskularisasi darah menimbulkan perubahan fungsi kandung kencing dan
saluran menjadi lebar
(Pusdiknakes, 1990 : 54-55)
Peningkatan sirkulasi di ginjal pada kehamilan, sehimgga filtrasi di glomerulus meningkat 90%
(Winkjosastro, 2007 : 97).
1. Obstipasi
Tonus otot tractus digestivus menurun sehingga motilitas tractus digestivus juga berkurang, makanan lebih
lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama dalam usus (Winkjosastro, 2007 : 97).
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus yang bisa menyebabkan kesulitan buang air besar
(Manuaba, 2005 : 125).
Tingkat progesteron yang meningkat menyebabkan melempemnya usus. Kemampuan bergerak otot menurun
akibat relaksasi otot rata/halus, penyerapan air dalam kolon meningkat, tekanan uterus yang membesar atas
usus (Pusdiknakes, 2000 : 7-10).
Bila salah satu keluarga ada yang riwayat kembar kemungkinan kehamilan bisa kembar. Gangguan
pembekuan darah.
Suami
Sudah berapa kali bu melakukan periksa kehamilan. Keluhan yang dialami selam trimester I, II, dan III,
penyuluhan yang telah di dapat.
1) Nutrisi
2) Eliminasi
4) Personal Hygiene
5) Aktivitas
7) Kehidupan seksual
1. Antropometri
Tinggi Badan, Berat Badan, LILA (Lingkar Lengan Atas)
1. 1. Inspeksi
– Kepala
Rambut hitam, lurus, mudah rontok/tidak, mudah dicabut/tidak, kebersihan rambut dan kulit kepala
(Pusdiknakes, 1993 : 69).
– Muka
Pada muka didapatkan hiperpigmentasi yang disebut closma gravidarum, disebabkan karena hormon MSH
(Melanophone Stimulating Hormone) yang meningkat/tidak, muka pucat/tidak dan kelihatan sembab/tidak
(Sastrawinata, 1983 : 159).
– Mata
Sklera putih, konjunctiva merah muda, fungsi penglihatan baik, kantong mata
sembab/tidak (Pusdiknakes, 1993 : 63).
– Gigi
Adakah karies/keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saaat hamil sering terjadi karies yang
berkaitan dengan emesis, hiper emesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi bisa menjadi sumber penyakit
(Manuaba, 2005 : 140).
– Leher
Adakah bendungan vena jugularis, adakah pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe (Sastrawinata, 1983
: 160).
– Dada
Payudara
Primigravida mammae tampak tegak dan tegang. Adakah hiperpegmentasi pada areola mammae dan papila,
adakah tonjolan/tidak. Apakah colostrum sudah keluar/belum
(Sastrawinata,1983 : 160)
– Abdoment (perut)
– Genetalia
Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises, tidak keluar darah pervaginam, divulva tidak
ada condiloma dan vulva bersih (Ibrahim, 1983 : 119).
Adanya hipervascularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak kebiruan (lividae) yang
disebut tanda chadwick. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka
konsistensi servik menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
ekskresi lebih banyak. Pada wanita hamil sering mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak.
Keadaan ini dalam batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologis (Winkjosastro, 2007 : 94-95)
– Ekstremitas
Simetri s/ tidak, untuk mengetahui reflek patella, ada oedema pada pretibia / tidak, punggung kaki dan jari
tangan, apakah ada varises / tidak (Sastrawinata, 1983 : 160).
1. 2. palpasi
– Leopold I
Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus uteri.
VI Setinggi pusat
VII 3 jari diatas pusat
Jika teraba bagian tidak melenting, dapat digoyangkan, lunak maka itu adalah bokong. Dan jika teraba bagian
melenting, bundar,keras, tidak dapat digoyangkan maka adalah bagian kepala.
– Leopold II
Menetapkan bagian yang terletak di bagian samping/menetukan letak punggung. Letak membujur dapat
ditetapkan punggung anak yang teraba bagian keras dan memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan
teraba bagian kecil janin. Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana kepala janin. Normal : Teraba
punggung di sebelah kanan/kiri
– Leopold III
Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simfisis pubis. Untuk mengetahui bagian terendah janin. Kepala
akan teraba bulat, keras, dan melenting sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak
lintang simfisis pubis akan kosong. Normal teraba kepala, bagian yang bulat dan melenting.
– Leopold IV
Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP/belum. Bila konvergen berarti kepala belum masuk
PAP. Bila divergen berarti bagian depan sudah masuk PAP. Bila sejajar berarti separuh bagian depan sudah
masuk PAP
1. 3. Auskultasi
Dilakukan dengan funandokop dan baru dapat dilakukan pada akhir bulan V, punctum maksimum pada
presentasi biasa(letak kepala), tempat ini di kiri/kanan bawah pusat. Cara menghitung dihitung 5 detik 3x
kemudian hasilnya dikali 4 (Sastrawinata, 1983 : 68).
Mendengarkan denyut jantung janin meliputu frekuensi dan keteraturannya. DJJ dihitung dengan cara 5 detik
pertama, interval 5 detik, dilanjutkan menghitung 5 detik kedua interval 5 detik, dilanjutkan 5 detik ke tiga.
Jumlah perhitungan selama 3x setiap kali dikalikan 4, sehingga DJJ selama satu menit dapat ditetapkan.
Jumlah DJJ normal antara 120-140x/menit (Manuaba, 2005 : 136).
1. 4. Perkusi
Reflek Patella
Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklampsi (Depkes RI,
2000 : 20).
Bila reflek patella negatif kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1 (Depkes RI, 2002 : 68).
– Distantia Spinarum
Yaitu jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan. Normal : 23-26 cm
– Distantia Cristarum
Yaitu jarak terjauh antara crista iliaca kanan dan kiri. Normal 26-29 cm
Jarak antara tepi atas symfisis pubis dan ujung processus spino
1. Laboratorium
– Darah
Pemeriksaan darah (hb) minimal dilakukan 2x selama hamil, yaitu pad atrimester I dan III. Hasil pemeriksaan
dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
Hb 11 gr % tidak anemia
9-10 gr % anemia ringan
Batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan adalah 10 gr/100 ml. Wanita yang memiliki Hb kurang dari
10 gr/1ooml baru disebut anemia dalam kehamilan. Wanita dengan Hb antara 10-12 gr/100ml tidak dianggap
patologik, tetapi anemia fisiologik atau psedoanemia (Winkjosastro, 2007 : 450).
– Pemeriksaan urine
Untuk mengetahui adatidaknya protein dalam urine. Pemeriksaan dilakukan pada kunjungan pertama dan
pada setiap kunjungan pada akhir trimester II sampai trimester III kehamilan. Hasilnya :
Positif 3 (+++) Urine lebih keruh dan ada endapan yang lebih jelas terlihat
Bila ada glukosa dalam urine maka harus dianggap sebagi gejala diabetes mellitus, kecuali kalau dapat
dibuktikan hal-hal lain penyebabnya (Winkjosastro, 2007)
Setelah data subyektif dan data obyektif terkumpul, langkah selanjutnya adalah analisa data untuk
merumuskan diagnosa dan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mencari hubungan antara data/factor yang satu dengan lainnya untuk mencari sebab dan akibat
2. Menentukan masalah dan apa masalah utamanya
3. Menentukan penyebab utamanya
4. Menentukan tingkat resiko masalah
Hasil analisa ini merupakan langkah awal dari penentuan perumusan masalah untuk menetapkan diagnosa
kebidanan yang meliputi :
1. G (kehamilan ke …..), P (Jumlah anak) yang terdiri dari Aterm, Preterm, Imatur, Hidup
2. Primi/multipara
3. Tuanya kehamilan
4. Anak hidup/mati
5. Anak tunggal/kembar
6. Latar anak, situs bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, posisi puka/puki, presentasi kepala/bokong
7. Anak intra uterine/ekstra uterine
8. Keadaan jalan lahir
9. Keadaan umum penderita dengan masalah keluhan utama
10. (Sastrawinata, 1983 : 176)
Dalam asuhan kebidanan pada ibu primigravida trimester III maka diagnosa kebidanan yang muncul adalah :
Primigravida, hamil 28-40 minggu, tunggal/ganda, intra uterine, hidup, situs bujur/lintang, habitus
fleksi/defleksi, posisi punggung puka/puki, presentasi kepala, jalan lahir baik, keadaan ibu dan janin baik.
Kemungkinan masalah yang terjadi pada trimester III antara lain :
1. Sering kencing sehubungan dengan tekanan pada vesica urinaria oleh bagian terendah janin
2. Nyeri pada kaki karena adanya varises
3. Nyeri pinggang karena spasme otot-otot pinggang akibat lordose yang berlebihan dan pembesaran
uterus
4. Obstipasi sehubungan dengan penekanan bagian terendah janin dan kurangnya gerak/aktivitas
5. Mudah kram sehubungan dengan kelelahan dan pembesaran uterus
6. Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus mendesak diafragma
7. Oedema sehubungan dengan penekanan uterus yang membesar pada vena femoralis
8. Kurangnya pengetahuan mengenai persiapan persalinan sehubungan dengan kurang pengalaman
dan kesalahan interprestasi informasi
2.3.4 Perencanaan
Berdasarkan diagnosa yang ditegakkan bidan menyusun rencana kegiatan mencakup tujuan langkah-langkah
yang akan dilakukan oleh bidan di dalam melakukan intervensi untuk membantu mengatasi masalah klien.