Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
neurologi yang menjadi petunjuk kegagalan fungsi integritas otak dan sebagai
“final common pathway” dari gagal organ seperti kegagalan jantung, nafas dan
sirkulasi akan mengarah kepada gagal otak dengan akibat kematian. Jadi, bila
2. Klasifikasi
kelainan fokal/ lateralisasi dan tanpa disertai kaku kuduk; gangguan kesadaran
tanpa disertai kelainan fokal/ lateralisasi disertai dengan kaku kuduk; dan
1. Gangguan iskemik
2. Gangguan metabolik
3. Intoksikasi
4. Infeksi sistemis
5. Hipertermia
6. Epilepsi
b. Gangguan kesadaran tanpa disertai kelainan fokal tapi disertai kaku kuduk
1. Perdarahan subarakhnoid
3. Radang otak
1. Tumor otak
2. Perdarahan otak
3. Infark otak
4. Abses otak
3. Etiologi
menyeluruh misalnya pada gangguan metabolik, dan dapat pula disebabkan oleh
dari aliran darah. Apabila ADO turun lebih rendah lagi, maka akan terjadi
elektrolit.
individu dapat terganggu oleh adanya gangguan asam basa darah, elektrolit,
gangguan sistem motorik simetris dan tetap utuhnya refleks pupil (kecuali
Tes darah biasanya abnormal, lesi otak unilateral tidak menyebabkan stupor
dan koma. Jika tidak ada kompresi ke sisi kontralateral batang otak lesi setempat
pada otak menimbulkan koma karena terputusnya ARAS. Sedangkan koma pada
gangguan metabolik terjadi karena pengaruh difus terhadap ARAS dan korteks
disebut koma diensefalik. Secara anatomik, koma diensefalik dibagi menjadi dua
bagian utama, ialah koma akibat lesi supratentorial dan lesi infratentorial.
1. Koma supratentorial
serebri) beserta edema sekitarnya misalnya tumor otak, abses dan hematom
desak ruang rostrokaudal dari kedua hemisfer serebri dan nukli basalis;
c. Herniasi unkus
2. Koma infratentorial
1) Proses di dalam batang otak sendiri yang merusak ARAS atau/ serta
perdarahan dan nekrosis. Misalnya pada stroke, tumor, cedera kepala dan
sebagainya.
ARAS
Gangguan ARAS :
c. Sel neuron korteks tak dapat digalakkan. Lesi massa ini dapat menekan batang
optimal.
Penyebabnya : Epilepsi, hipoksia, obat-obatan, keracunan, penyakit metabolik,
hipotensi, alkohol.
5. Manifestasi Klinis
d. Muntah proyektil
e. Papil edema
f. Asimetris pupil
h. Demam
i. Gelisah
j. Kejang
6. Komplikasi
kematian.
2. Gagal ginjal
terjadi karena penumpukan asam laktat atau asam organic lainnya akibat
gagal ginjal.
4. Hipoksia
Sering terjadi karena edema paru atau radang paru akibat peningkatan
8. Gangguan sirkulasi
Pada tahap akhir dapat terjadi hipotensi, bradikardi maupun henti jantung.
7. Pemeriksaan Diagnostik
b. CT Scan
tumor otak
e. MRI
f. Angiografi serebral
malformasi arteriovena.
g. Ekoensefalography
h. EEG ( elektroensefalography )
i. MG ( Elektromiography )
Untuk membedakan kelemahan akibat neuropati maupun akibat
penyakit lain.
8. Penatalaksanaan
Umum
a. Tidurkan pasien dengan posisi lateral dekubitus dengan leher sedikit ekstensi
bila tidak ada kontraindikasi seperti fraktur servikal dan tekanan intrakranial
yang meningkat.
pastikan jalan nafas lapang, keluarkan gigi palsu jika ada, lakukan suction di
c. Lakukan imobilisasi jika diduga ada trauma servikal, pasang infus sesuai
elektrokardiogram (EKG).
aspirasi, lakukan bilas lambung jika diduga ada intoksikasi. Berikan tiamin 100
mg iv, berikan destrosan 100 mg/kgbb. Jika dicurigai adanya overdosis opium/
morfin, berikan nalokson 0,01 mg/kgbb setiap 5-10 menit sampai kesadaran
Khusus
Pada herniasi
a. Pasang ventilator lakukan hiperventilasi dengan target PCO2: 25- 30 mmHg.
b. Berikan manitol 20% dengan dosis 1-2 gr/ kgbb atau 100 gr iv. Selama 10-20
d. Jika pada CT scan kepala ditemukan adanya CT yang operabel seperti epidural
1. Pengkajian rimer
a. Airway
5) Gelisah
6) Sianosis
7) Kejang
b. Breathing
2) Sianosis
3) Takipnu
4) Dispnea
5) Hipoksia
c. Circulation
1) Hipotensi / hipertensi
2) Takipnu
3) Hipotermi
4) Pucat
5) Ekstremitas dingin
6) Penurunan capillary refill
8) Nyeri
2. Pengkajian Sekunder
1) Penyakit stroke
2) Infeksi otak
3) DM
5) Tumor otak
6) Intoksiaksi insektisida
7) Trauma kepala
8) Epilepsi dll.
b. Pemeriksaan fisik
Data Subyektif:
kelemahan
mudah lelah
kesulitan istirahat
Data obyektif:
Perubahan tingkat kesadaran
, kelemahan umum.
gangguan penglihatan
2) Sirkulasi
Data Subyektif:
Polisitemia.
Data obyektif :
Hipertensi arterial
Disritmia
Perubahan EKG
3) Eliminasi
Data Subyektif:
Anuria
Data obyektif
4) Makan/ minum
Data Subyektif:
Nafsu makan hilang
Nausea
Disfagia
Data obyektif:
5) Sensori neural
Data Subyektif:
Syncope
arachnoid.
Kelemahan
Kesemutan/kebas
Penglihatan berkurang
Gangguan penciuman
Data obyektif:
Status mental
Penurunan kesadaran
6) Nyeri / kenyamanan
Data Subyektif:
Data obyektif:
Gelisah
Ketegangan otot
7) Respirasi
8) Keamanan
Data obyektif:
Tidak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang pernah
dikenali
suhu tubuh
3. Diagnosa Keperawatan
b. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d obstruksi jalan nafas oleh secret
pernapasan
4 Gangguan pertukaran gas Tujuan : 1. Kaji TD, nadi apikal dan tingkat 1. Penurunan dalam batas abnormal
berhubungan dengan Setelah diberikan tindakan kesadaran setiap jam dan prn, laporkan dapat menyebabkan kematian
abnormalitas ventilasi- keperawatan selaama 1 jam, pasien perubahan tinmgkat kesadaran pada 2. Perubahan bunyi nafas menjadi
perfusi sekunder terhadap dapat mempertahankan pertukaran dokter. tanda pernafasan sedang terganggu
hipoventilasi gas yang adekuat 2. Auskultasi dada untuk mendengarkan 3. Dapat segera dilakukan tindakan
bunyi nafas setiap jam jika terjadi penyimpangan
Kriteria Hasil : 3. Tinjau kembali pemeriksaan sinar X 4. Membantu menentukan kebutuhan
Pasien mampu menunjukkan : dada harian, perhatikan peningkatan gas klien
- Bunyi paru bersih atau penyimpangan 5. Irama jantung yang abnormal
- Warna kulit normal 4. Evaluasi AKS dalam hubungannya menandakan terjadinya aggal
- Gas-gas darah dalam batas dengan penurunan kebutuhan oksigen. jantung
normal untuk usia yang 5. Pantau irama jantung 6. Therapy yang sesuai mampu
diperkirakan Kolaboraasi : menyelamatkan klien
b. Berikan cairan parenteral sesuai
pesanan
c. Berikan obat-obatan sesuai pesanan
: bronkodilator, antibiotik, steroid.
DAFTAR PUSTAKA