Вы находитесь на странице: 1из 7

Lena Wahyu Setianingsih - 201620401011075-F27

RESUME JURNAL KTI

Judul Dapus Resume BAB Halaman Translete


1 Family Environment Factors to Okuda, K. et al., Smoking is a major health problem 1 1 Merokok adalah masalah kesehatan
Impact on the Effect of the 2018. Family in many countries. Therefore, health utama di banyak negara. Karena itu,
Smoking Prevention Educational Environment Factors education on smoking is required. edukasi kesehatan tentang merokok
Program for Elementary and to Impact on the The smoking rate among males in diperlukan. Tingkat merokok di antara
Junior High School Students Effect of the their 30 s to 40 s is around 40%. laki-laki usia 30 sampai 40 tahun
Smoking Prevention adalah sekitar 40%. (Okuda, K. et al,
Educational 2018)
Program for
Elementary and Findings showed that having 6 67 Temuan menunjukkan bahwa adanya
Junior High School smokers in the family affects not perokok dalam keluarga tidak hanya
Students. Scientific only children’s intention and mempengaruhi niat dan sikap anak-
Reasearch attitude toward smoking, but also anak terhadap merokok, tetapi juga
Publishing. Health. the effectiveness of smoking mempengaruhi efektivitas edukasi
10(1), pp 75 - 89 prevention education. pencegahan merokok. (Okuda, K. et al,
2018)
Many countries have already 2 20 Banyak negara telah melaporkan
reported on the effects of education dampak edukasi pada remaja terhadap
on youth with a reduced smoking penurunan angka merokok dan
rate and developed awareness of peningkatan kesadaran untuk
avoiding smoking verified as a menghindari merokok yang diverifikasi
result of educational intervention. sebagai akibat dari intervensi edukasi.
(Okuda, K. et al, 2018)
2 Prevalence and Determinants of Xianglong, X. et al., Smoking Status: The survey 4 38 Status Merokok: Survei mencakup satu

Current Smoking and Intention 2017. Prevalence included one question about pertanyaan tentang status merokok.

to Smoke among Secondary and Determinants of smoking status. “Do you smoke? In "Anda merokok? Dalam survei ini, itu

School Students: A Cross- Current Smoking this survey, it meant smoking of berarti merokok rokok, rokok linting

Sectional Survey among Han and Intention to cigarettes, hand-rolled cigarettes, tangan, pipa, hookah atau cerutu.

and Tujia Nationalities in China Smoke among bidis, pipes, hookahs or cigars. Pilihan tanggapan adalah "ya", dan
Secondary School Response options were “yes”, and "tidak", oleh karena itu, status merokok
Students: A Cross- “no”, therefore, smoking status was dibagi menjadi perokok dan bukan
Sectional Survey divided into smokers and non- perokok (Xianglong, X. et al., 2017).
among Han and smokers.
Tujia Nationalities in Many factors are responsible for a 6 62 Banyak faktor yang bertanggung jawab
China. International young person to initiate and sustain pada anak muda yang memulai dan
Journal of the habit of cigarette smoking. mempertahankan kebiasaan merokok.
Environmental Individual factors including Faktor individu termasuk sikap seperti
Research and Public attitudes such as smoking intention, niat merokok, faktor sosiodemografi
Health. MDPI. sociodemographic factors including termasuk jenis kelamin, ras, masalah
14(1323) pp 1-13 gender, race, academic problems akademik dan nilai rata-rata terkait
and grade point average are dengan perilaku merokok siswa.
associated with students’ smoking (Xianglong, X. et al., 2017)
behaviors.
Smokers aged 18–19 years old were 6 68 Perokok berusia 18-19 tahun cenderung
more likely to have a higher memiliki frekuensi merokok lebih
frequency of smoking. It is similar tinggi. Hal ni serupa dengan penelitian
with a previous study that students sebelumnya yang menyatakan bahwa
of higher age had a higher smoking siswa yang lebih tua memiliki frekuensi
frequency. Future studies should merokok yang lebih tinggi. Penelitian
focus on those students with a selanjutnya harus berfokus pada siswa
higher age, and interventions should dengan usia lebih tua, dan intervensi
also be taken for students of a lower juga harus diambil pada siswa dengan
age. It is beneficial to take related usia lebih muda. Hal ini bermanfaat
prevention or intervention on untuk pencegahan atau intervensi
smoking early to stop them to be an terkait merokok dini agar
experimental smoker or develop a menghentikan mereka menjadi perokok
regular smoker. A study also eksperimental atau berkembang
showed the best age to perform menjadi perokok rutin. Sebuah
smoking prevention was around 15 penelitian juga menunjukkan usia
years of age. terbaik untuk melakukan pencegahan
merokok adalah sekitar 15 tahun
(Xianglong, X. et al., 2017).

3 Two-Year Effects of a Gonzalves, MT. et The World Health Organization 2 33-32 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Classroom-Based al., 2017. Two-Year estimates that 22% of adolescents memperkirakan bahwa 22% dari remaja
Smoking Prevention and older than 15 years are regular yang berusia lebih dari 15 tahun adalah
Cessation Intervention Program Effects of a smokers of tobacco. Although perokok tembakau. Meskipun
Classroom-Based tobacco use by adolescents has penggunaan tembakau oleh remaja

Smoking Prevention declined substantially in the last 40 telah menurun secara substansial dalam

and Cessation years, in the United States, nearly 1 40 tahun terakhir, di Amerika Serikat,

Intervention Program. in 15 high school seniors was a hampir 1 dari 15 siswa senior sekolah

European Addiction daily smoker in 2014. menengah adalah perokok harian pada

Research: Karger tahun 2014 (Gonzalves, MT. et al.,

AG. 23(10) pp 122- 2017).

128 The Project EX classroom 2 65 Kurikulum project EX classroom


curriculum was designed to dirancang untuk menghasilkan
produce smoking prevention and pencegahan merokok dan efek
cessation effects all in a single penghentian dalam satu program.
program. This study tested the 2- Penelitian ini menguji efek 2 tahun dari
year effects of the program pencegahan / penghentian di
prevention/cessation program kalangan remaja Spanyol. Studi ini
among Spanish adolescents. This menunjukkan perbedaan yang
study showing significant signifikan antara kelompok program
differences between program and dan kelompok kontrol pada niat
control condition on smoking merokok, ketergantungan nikotin, dan
intention, nicotine dependence, and penggunaan rokok 30 hari terakhir
last 30-day cigarette use (Gonzalves, MT. et al., 2017)
Considering previous studies of 7 70 Mempertimbangkan studi sebelumnya
Project EX, the results presented in dari Project EX, hasil yang disajikan
this work are promising. The same dalam pekerjaan ini cukup
program in Russia significantly menjanjikan. Program yang sama di
reduced future smoking intention Rusia secara signifikan mengurangi
and intention to quit, and increased niat merokok di masa mendatang dan
motivation to quit smoking at niat untuk berhenti merokok, dan
immediate posttest. meningkatkan motivasi untuk berhenti
merokok pada saat posttest (Gonzalves,
MT. et al., 2017).
4 Predictors of Smoking among Mohammad, S. et al., Health belief model (HBM) is 2 21 Health Belief Model (HBM) secara
the Secondary High School Boy 2017. Predictors of widely used in the research studies luas digunakan dalam studi penelitian
Students Based on the Health Smoking among the to predict health-related behaviors untuk memprediksi perilaku yang
Belief Model Secondary High such as smoking and is one of the berhubungan dengan kesehatan seperti
School Boy Students most functional models of health merokok dan merupakan salah satu
Based on the Health education in the field of prevention. model pendidikan kesehatan yang
Belief Model. This model shows the relationship paling fungsional di bidang pencegahan
International between health beliefs and health Model ini menunjukkan hubungan
Journal of behaviors. antara kepercayaan kesehatan dan
Preventive Medicine. perilaku kesehatan (Mohammad, S. et
NCBI. 8 (24) pp 1-12 al., 2017)
The students whose mothers were 2 22 Para siswa yang ibunya adalah ibu
housewives had higher rates of rumah tangga memiliki tingkat
smoking. These findings may merokok yang lebih tinggi. Temuan ini
indicate low awareness of mungkin menunjukkan kesadaran yang
housewives from the harms of the rendah dari ibu rumah tangga dari
risky behaviors or they have less bahaya perilaku berisiko atau mereka
control over their behavior. memiliki kontrol yang lebih sedikit atas
perilaku anak mereka (Mohammad, S.
et al., 2017).
Triggers in the environment is an 2 24 Pemicu di lingkungan merupakan
important factor in stimulating faktor penting dalam merangsang siswa
students to smoke. A person's untuk merokok. Teman dan kerabat
friends and relatives are one of the adalah salah satu stimulus yang
stimuli that provoke smoking. As memancing merokok. Sebagaimana
studies show, parents and friends ditunjukkan oleh penelitian, orang tua
who smoke can be an important dan teman-teman yang merokok dapat
factor that motivates students to menjadi faktor yang penting dalam
smoke. memotivasi siswa untuk merokok
(Mohammad, S. et al.,2017).
5. A School-Based Study of the Oshi, SN. et al., Male students who opined that they 2 29 Siswa laki-laki yang berpendapat
Influence of Students’ 2018. A School- had a very good relationship with bahwa mereka memiliki hubungan
Relationship with Teachers on Based Study of the teacher and whose parents knew yang sangat baik dengan guru dan
Their Cigarette Smoking Influence of their friends very well were less orang tuanya yang mengenal baik
Behaviour in Jamaican Students’ likely to report smoking cigarette in teman mereka cenderung lebih sedikit
Relationship with the past month. This finding seems dilaporkan merokok dalam sebulan
Teachers on Their to concur with other research terakhir. Temuan ini tampaknya sejalan
Cigarette Smoking findings which reveal that teachers dengan temuan penelitian lain yang
Behaviour in are likely to correct misconceptions mengungkapkan bahwa guru cenderung
Jamaican. Asian that students may hold regarding mengoreksi kesalahpahaman yang
Pacific Journal of drug use. This may explain why mungkin dimiliki siswa terkait
Cancer Prevention. students’ very good relationship penggunaan narkoba. Ini mungkin
19 (10) pp. 7-12 with their teachers may help in menjelaskan mengapa hubungan siswa
protecting students against cigarette yang sangat baik dengan guru mereka
smoking. dapat membantu dalam melindungi
siswa dari merokok (Oshi, SN. et al.,
2018)
Programme planners and 7 70 Perencana program dan pelaksana
implementers of interventions on intervensi pada pencegahan dan
cigarette smoking prevention and pengendalian merokok rokok harus
control should incorporate strategies memasukkan strategi yang akan
that will strengthen cordial memperkuat hubungan baik antara
relationships between students and siswa dan guru mereka (Oshi, SN. et
their teachers. al., 2018)

Вам также может понравиться