Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Pengertian Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380-750 nm. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak
memerlukan medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan
medium.
Cahaya yang biasa kita lihat merupakan kelompok-kelompok sinar cahaya atau disebut berkas
cahaya.
B. Sifat-Sifat Cahaya
Perlu kalian ketahui bahwa sinat lampu, sinar matahari, sinar bulan, dan sinar lilin merupakan
sumber cahaya. Cahaya yang dihasilkan tersebut akan merambat lurus. Oleh karena sifatnya ini,
maka banyak manusia yang memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-hari misalnya adalah lampu
senter dan lampu kendaraan bermotor.
Sedangkan apabila cahaya mengenai benda yang permukaannya rata, licin, mengkilap dihasilkan
pemantulan teratur, memiliki arah pantulan yang teratur. Contoh bahwa cahaya dapat dipantulkan
adalah cermin.
Berdasarkan dapat tidaknya ditembus oleh cahaya, benda-benda dapat dibedakan menjadi dua yaitu
benda gelap dan benda bening.
Perlu diketahui bahwa apabila cahaya merambat melalui du zat yang berbeda kerapatannya, maka
cahaya tersebut akan dibelokkan.eristiwa pembelokan cahaya setelah melewati media rambatan
yang berbeda itulah yang disebut dengan pembiasan.
Contoh pensil dimasukkan ke dalam gelas.
Dispersi merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai macam cahaya berwarna. Cahaya
matahari yang kita lihat berwana putih, padahal sebenarnya cahaya matahari terseusun atas banyak
cahaya berwarna. Cahaya matahari diuraikan oleh titik-titik air di awan sehingga terbentuk pelangi.
Warna pelangi terbentuk dari warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
C. Pemantulan Cahaya
Jenis-jenis pemantulan cahaya
Berdasarkan keadaan permukaannya, pemantulan cahaya dibagi menjadi 2, yaitu pemantulan difus
dan pemantulan teratur.
a. Pemantulan difus atau pemantulan baur, yaitu pemantulan cahaya ke segala arah yang terjadi
karena bekas sinar datang jatuh pada permukaan kasar atau tidak rata. Pemantulan ini akan
memberi kesan menyilaukan mata.
b. Pemantulan teratur, yaitu pemantulan yang terjadi karena berkas sinar datang jatuh pada
permukaan halus atau rata. Pada pemantulan teratur, cahaya akan dipantulkan ke satu arah.
Pemantulan ini akan menyejukkan mata.
D. CERMIN
Cermin adalah benda padat yang salah satu sisinya halus dan mengkilap yang dilapisi amalgam perak
sehingga memantulkan seluruh cahaya yang datang. Cermin dibedakan menjadi 3, yaitu : cermin
datar, cermin cekung , dan cermin cembung.
Pemantulan pada Cermin Datar
Berdasar pengamatan dengan menggunakan cakram optik, Snellius menyimpulkan hal-hal berikut.
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
Pembentukkan bayangan pada cermin datar yang membentuk sudut tertentu akan berbeda seperti
terlihat pada foto di bawah ini, bayangan yang terbentuk bisa banyak sekali tergantung sudut yang
dibentuk semakin kecil sudutnya semakin banyak bayangnnya.
Banyak bayangan yang terbentuk antara dua cermin dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
n= 360/α
Di bawah ini digambarkan cermin cekung akan mengumpulkan sinar pantul (konvergen).
a. sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus,
b. sinar datang yang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama, dan
c. sinar datang yang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui
jalan semula.
Sifa-sifat bayangan yang dibentuk pada cermin cekung adalah sebagai berikut :
a. Berkas sinar yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
b. Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya atau disebut divergen.
a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal darititik fokus.
b. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
c. Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan melalui sinar datang.
Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus cermin dan jari-jari kelengkungan cermin
lengkung adalah sebagai berikut :
Keterangan :
f = jarak fokus (titik api) cermin (cm)
So = jarak benda dari cermin (cm)
Si = jarak bayangan dari cermin (cm)
R = jari-jari kelengkungan cermin (cm)
M = perbesaran bayangan (kali)
ho = tinggi benda (cm)
hi = tinggi bayangan (cm)
Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung juga dapat ditentukan dengan cara berikut.
a. Jika s' bernilai (+) maka bayangan bersifat nyata dan terbalik, namun jika s' bernilai (-) maka
bayangan bersifat maya dan tegak.
b. Jika M > 1 maka bayangan diperbesar. Jika M = 1 maka bayangan sama besar dengan benda. Jika
M < 1 maka bayangan diperkecil.
Persamaan yang berlaku pada cermin cembung juga sama dengan persamaan pada cermin cekung.
Perbedaan persamaan cermin cekung dan cermin cembung terletak pada nilai fokus kedua cermin.
Fokus cermin cekung bernilai positif (+), sedangkan fokus cermin cembung bernilai negatif (-).