Вы находитесь на странице: 1из 27

SISTEM POLDER

SISTEM DRAINASE DAERAH RENDAH


Drainase dari daerah yang rendah bisa dilakukan dengan salah
satu atau lebih cara-cara berikut:
1) Pembangunan tanggul pasang di sekeliling daerah rendah
tersebut.
2) Pembangunan tanggul sepanjang sungai dan saluran
drainase yang melewati daerah rendah tersebut.
3) Pembangunan polder
4) Penggunaan pintu pengendali di keluaran untuk mencegah
aliran balik pada saat pasang naik dan/atau saat air tinggi.
Pintu pengendali bisa otomatis atau yang dioperasikan
secara manual, yakni pintu geser.
5) Penggunaan peralatan pompa.
6) Penyediaan suatu cekungan penahan air hujan sementara.
PENANGANAN BANJIR/GENANGAN AKIBAT
PASANG AIR LAUT
Permasalahan
Pasang air laut banjir

LAUT

Air sungai
melimpah

Pemukiman
kebanjiran

pemecahan

Pembuatan Area sawah


pintu air Pembuatan PEMBUATAN BENDUNG
& pompa air Tanggul sungai GERAK

Pembuatan tanggul ditepi sungai PINTU TANGGUL DAPAT


IRIGASI PINTU AIR sampai dengan pengeruh pasang AIR SEBAGAI PEMECAH
maksimal OMBAK DAN
MENGATASI
ABRASI
SUMUR PENYEDOTAN Pemecahan
ARTETIS
PINTU AIR TANAH
AGAR
melalui cara
PINTU AIR AIR TANGGUL
dilengkapi DIBATASI DILENGKAPI FORMAL
pompa air DENGAN
POMPA AIR

Pengaturan
Air tanah AIR LAUT MASUK PENGHIJAUA
KEDARATAN N
Pemecahan melalui cara AGAR DICEGAH BAKAU
Pemecahan melalui cara FORMAL
FORMAL
DRAINASE SISTEM POLDER

Sistem polder adalah suatu sistem


yang secara hidrologis terpisah
dari sekelilingnya baik secara
alamiah maupun buatan yang
dilengkapi dengan tanggul, sistem
drainase internal, pompa
dan/atau waduk, serta pintu air;
SISTEM POLDER

 Polder didefinisikan sebagai suatu kawasan atau


lahan reklamasi, dengan kondisi awal mempunyai
muka air tanah tinggi, yang diisolasi secara
hidrologis dari daerah di sekitarnya dan kondisi
muka air (air permukaan dan air tanah) dapat
dikendalikan. Kondisi lahannya sendiri dibiarkan
pada elevasi asalnya atau sedikit ditinggikan
 Polder adalah sebidang tanah yang rendah,
dikelilingi oleh embankment / timbunan
atau tanggul yang membentuk semacam
kesatuan hidrologis buatan, yang berarti tidak ada
kontak dengan air dari daerah luar selain yang
dialirkan melalui perangkat manual.
SISTEM POLDER
DIMANA SISTEM POLDER
DITERAPKAN?

 Daerah rendah;
 Daerah yang terpengaruh pasang surut (rob);
SISTEM POLDER

Polder mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:


1) Polder adalah daerah yang dibatasi dengan baik, dimana
air yang berasal dari luar kawasan tidak boleh masuk, hanya
air hujan (dan kadang-kadang air rembesan) pada
kawasan itu sendiri yang dikumpulkan.
2) Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas seperti
pada daerah tangkapan air alamiah, tetapi dilengkapi
dengan bangunan pengendali pada pembuangannya
(dengan penguras atau pompa) untuk mengendalikan
aliran ke luar.
3) Muka air di dalam polder (air permukaan maupun air bawah
permukaan) tidak bergantung pada permukaan air di
daerah sekitarnya dan dinilai berdasarkan elevasi lahan,
sifat-sifat tanah, iklim, dan tanaman
ILUSTRASI TENTANG SISTEM
DRAINASE POLDER

Badan Air Penerima

Stasiun
Pompa
Daerah polder
Waduk Saluran keliling
(ring-kanal)

Pintu air/
saringan sampah

Saluran drainase
sub makro/internal
Tanggul
keliling

Saluran pembuang
utama /sungai
Sungai
SISTEM POLDER

Komponen-komponen yang harus ada pada


sistem polder meliputi:
1) Tanggul keliling dan/atau pertahanan laut
(sea defense), atau konstruksi isolasi lainnya
2) Sistem drainase lapangan (field drainage
system)
3) Sistem pembawa (conveyance system)
4) Kolam penampung dan stasiun pompa
(outfall system)
5) Badan air penerima (recipient waters).
Polder Tawang,
Semarang
Polder Banger,
sedang dibangun di
Semarang.

1. Tanggul keliling untuk melindungi dari rob


2. Dam untuk membendung sungai. Dam merupakan
bagian dari tanggul keliling.
3. Stasiun pompa, untuk mengalirkan air hujan dan
menjaga tinggi muka air dalam polder
4. Kolam retensi
PINTU PENGATUR BANJIR

Pintu air sorong Pintu air klep


otomatis
dapat digunakan pada wilayah yang terpengaruh pasang surut,
namun wilayahnya tidak selalu berada di bawah muka air laut, atau
pada outlet drainase yang masuk ke sungai utama dimana pada
saat banjir air sungai lebih tinggi dari wilayah yang di drain.
PINTU PENGATUR BANJIR

Pintu Air Mekanik


POMPA ARCHEMEDIAN SCREW
POMPA CENTRIFUGAL

Untuk Hulu tinggi dan aliran sedang


POMPA AXIAL

Untuk Hulu rendah dan aliran besar


MIXED FLOW CENTRIFUGAL

Untuk Hulu sedang dan aliran sedang


PEMILIHAN JENIS POMPA
SISTEM POLDER
Perencanaan system folder :

a. Data primer

Identifikasi masalah (survey)


Letak dan kondisi bangunan drainase (survey + dipetakan)
Genangan yang terjadi (suvey + dipetakan)
Tata guna lahan (survey + dipetakan)
Profil melintang dan memanjang saluran (pengukuran +
digambarkan)
Peta topografi (pengukuran + dipetakan)
Penyelidikan tanah (lapangan + laboratorium)
SISTEM POLDER

b. Data sekunder

Data hujan (harian atau jangka pendek)


Peta jaringan drainase
Rencana detail tata ruang kota
Elevasi muka air bagian hilir/data pasang surut
outlet (sungai atau laut)
SISTEM POLDER
c. Analisis data

Analisis hidrologi (intensitas hujan, debit banjir)


Analisis hidrolika
Analisis kapasitas kolam tampungan
Analisis bangunan air
Analisis pompa
Analisis pintu air

d. Penggambaran
e. RKS & RAB
SISTEM POLDER
1. Analisis hidrologi
Analisis sistem drainase
Penetapan batas DAS / sub DAS
Perhitungan koefisien limpasan
Perhitungan dan pemilihan hujan rencana (Normal, Log
normal, Pearson, Log Pearson, Gumbel)
Perhitungan intensitas hujan (mononobe, Talbot,
Sherman, Ishiguro)
Perhitungan debit banjir (rasional, hidrograf satuan
sintetis, hidrograf satuan)
SISTEM POLDER
2. Analisis hidrolika

Perhitungan dimensi saluran


Perhitungan profil muka air (integrasi grafis, integrasi numeris,
langkah langsung)
Analisis tinggi tanggul dan genangan

3. Analisis kapasitas kolam tampungan

Kapasitas kolam tampungan didasarkan input hasil analisis


hidrologi (aliran permukaan, rembesan, hujan di tampungan),
Ketersediaan lahan (tampungan)
output (infiltrasi dan pompa)
SISTEM POLDER
3. Analisis bangunan air
 Perencanaan dinding kolam (gaya horisontal dan
vertical, penentuan dimensi dinding dan analisis
stabilitas geser dan guling)
 Perencanaan pilar dan abutmen antara lain : gaya
yang bekerja (berat sendiri, tekanan hidrostatis),
analisis stabilitas (geser, guling, eksentrisitas, daya
dukung tanah)
SISTEM POLDER
4. Analisis Pompa
 Pemilihan tipe pompa
 Perhitungan jumlah pompa (dikaitkan input, perubahan
tampungan dan output)

5. Analisis pintu air


 Pemilihan tipe pintu air
 Perencanaan dimensi pintu air
 Perencanaan tebal plat, stang ulir dan bagian
pendukungnya

Вам также может понравиться