Вы находитесь на странице: 1из 2

Klien : “Bagaimana cara teknik menyususi bayi yang benar?

Bidan : ” Teknik menyusui yang benar yaitu cuci tangan yang bersih dengan sabun,
perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, berdiri, duduk, atau berbaring
dengan santai (sesuai keinginan). Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan
posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja,
kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi
berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh
bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi
terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu
dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah
bayi membuka lebar.”

Klien : “Bagaimana agar produksi ASI cukup untuk bayi saya?”

Bidan : “Susuilah bayi setiap 2-3 jam dengan perlekatan dan hisapan yang baik.
Sebagian besar ibu dapat memproduksi ASI lebih dari kebutuhan bayinya.
Ketika bayi menyusu pada payudara, sinyal dari payudara tersalurkan ke otak
dan otak memerintahkan payudara untuk memproduksi ASI.”
Klien : “Apakah yang dimaksud dengan growthspurts?”
Bidan : “Growth spurts adalah saat-saat ketika bayi tumbuh sangat pesat dan
membutuhkan susu lebih banyak daripada biasanya. Pada masa ini, lebih
sering minta disusui dan tidur lebih singkat. Growth spurts biasanya terjadi
pada usia 2-3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dan seterusnya.”
Klien : “Apa tanda-tanda bayi lapar?”
Bidan : “Gerakan cepat pada mata di bawah bulu mata ketika ia mulai bangun,
Gerakan menghisap dan menjilat pada mulutnya, Memasukkan tangan ke
mulut, Menggeliat (ngulet) dan gerakan tubuhnya bertambah.”
Klien : “Kapan sebaiknya saya berhenti menyusui bayi pada 1 payudara?”
Bidan : “Untuk mudahnya, gunakan batasan waktu 15-20 menit untuk setiap payudara.
Namun bila bunda sudah lebih terbiasa, bunda bisa mengetahui kapan
payudara terasa kosong dan saatnya menawarkan payudara lain.”
Klien : “Apakah aman menyusui ketika ibu mengonsumsi obat?”
Bidan : “Sebaiknya bacalah terlebih dahulu petunjuk pada setiap kemasan obat atau
konsultasikan dengan dokter. Pada umumnya obat seperti parasetamol aman
untuk ibu menyusui.
Klien : “Apakah aman menyusui ketika saya sakit?”
Bidan : “Pada umumnya ibu tetap dapat menyusui ketika sakit, kecuali pada beberapa
kondisi dan penyakit tertentu misalnya HIV/AIDS, sedang dalam pengobatan
kanker dan TBC aktif.“
Klien : “Apa yang harus saya makan dan minum selama menyusui?”
Bidan : “Makanlah setiap kali merasa lapar dan berhenti makan bila merasa kenyang.
Makanan yang harus dimakan adalah sama seperti ketika saat hamil trimester
terakhir, namun ditambah 150-200 kalori per harinya.”
Klien : “Makanan apa yang dapat memperbanyak ASI?”
Bidan : “1. Pepaya baik buahnya ataupun bunganya, mengandung vitamin A dan
vitamin C, serta beberapa mineral penting misalnya kalium, asam folat, dan
enzim papain.
2. Daun Katuk sudah lama dikenal sebagai makanan yang memperbanyak ASI,
karena mengandung protein yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI.
3. Sup daging / ayam / ikan dapat menambah asupan cairan untuk tubuh,
sedangkan daging/ayam/ikan dapat menambah protein bagi tubuh.
4. Bayam baik untuk menambah zat besi serta kandungan vitamin B6 pada
bayam dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
5.Wortel banyak mengandung vitamin A dan enzim Phytoestrogens yang
dapat memperbanyak ASI.
6. Air dapat membantu agar produksi ASI lancar.”
Klien : “Bagaimana saya tahu bahwa bayi mendapat suplai ASI yang cukup?”
Bidan : “Bila konsumsi ASI cukup, jumlah diaper basah setiap harinya minimal 6
buah, dan diaper kotor (buang air besar) minimal 1 buah. Hitungan ini berlaku
untuk bayi berusia 6 hari atau lebih. Selain itu, bayi yang kenyang cenderung
tidak rewel, mengantuk dan tidur pulas. Bayi yang kenyang biasanya
mengantuk seperti “drunken master” sehingga sulit sekali ditegakkan
kepalanya ketika digendong.”
Klien : “Bagaimana cara saya tahu bahwa susu mengalir ke mulut bayi ketika ia
menyusu?”
Bidan : “Pada awalnya bayi akan menghisap dengan cepat, lalu setelah ASI mulai
keluar, hisapan berubah menjadi lambat dan lebih dalam. Setiap beberapa kali
hisapan, mulut bayi membuka lebih lebar dalam jeda waktu yang lebih lama”
Klien : “Bagaimana cara menghentikan bayi yang sedang menyusu?”
Bidan : “Masukkan jari ke mulut bayi dari samping (sudut mulut). Lalu keluarkan
puting dari mulut bayi. Cara lainnya adalah menarik dagu bayi ke bawah.
Jangan menarik payudara tanpa melakukan salah satu dari 2 cara di atas,
karena akan menyebabkan payudara terluka.”

Вам также может понравиться